Menampilkan 139 - 144 dari 440 Artikel
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi sebagai cara yang efektif di sebuah perusahaan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini!
Cara kita berkomunikasi dengan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang tidak mungkin bisa kita tinggalkan. Sebagai makhluk sosial, komunikasi dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari semata, komunikasi juga diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah komunikasi bisnis.
Organisasi atau perusahaan bukanlah sebuah entitas tanpa wajah. Ada sekelompok orang yang nyata dan saling bekerja sama di dalamnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Komunikasi yang efektif bisa berpengaruh pada proses, efisiensi dan setiap lapisan perusahaan atau organisasi. Untuk lebih memahami apa itu komunikasi bisnis, mari kita simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu komunikasi bisnis? Secara sederhana, komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi yang terjadi di antara orang-orang yang berada dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Komunikasi bisnis bisa berjalan antara komponen internal (seperti antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan), bisa juga terjadi antara komponen internal dengan eksternal (misalnya antara staf perusahaan dengan klien atau pelanggan).
Komunikasi dalam bisnis bisa mencakup topik-topik termasuk pemasaran, manajemen merek, perilaku konsumen, kampanye, hubungan pelanggan, komunikasi perusahaan, manajemen reputasi dan lain sebagainya. Hal ini berhubungan erat dengan bidang komunikasi profesional dan komunikasi teknis.
Komunikasi bisnis yang efektif adalah bagaimana karyawan dan manajemen berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Proses komunikasi dalam bisnis dimulai dengan transmisi informasi yang berkaitan dengan bisnis dan diakhiri umpan balik dari penerima. Penngirim mengirimkan pesan dengan maksud untuk bertukar pemahaman dengan penerima. Pemahaman ini tergantung pada sisi positif dari peerima.
Dalam bisnis, komunikasi dua arah selalu dibutuhkan karena bisa memastikan umpan balik dari penerima. Namun, keberhasilan komunikasi bisnis tetap tergantung pada beberapa unsur atau elemen. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah:
Komunikasi bisnis harus melibatkan setidaknya dua pihak. Satu pihak bertindak sebagai pengirim pesan, dan pihak yang lain adalah penerima.
Unsur kedua dalam komunikasi bisnis adalah pesan atau informasi yang dingin dikomunikasikan oleh pengirim. Pesan bisa berupa perasaan, keinginan, sikap, ide, fakta informasi dan hal lain yang bisa dipahami. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim harus bermakna bagi penerimanya.
Informasi yang dikirimkan dalam proses komunikasi bisnis tentu harus berkaitan dengan bisnis itu sendiri. Begitu juga dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima. Harus dibuat berdasarkan bisnis pula.
Saluran atau media merupakan prasyarat dalam komunikasi. Media adalah sarana penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Media komunikasi bisa berupa media verbal maupun nonverbal. Media verbal berupa lisan dan tulisan meliputi telepon, faks, koran, email dan lain sebagainya.
Di sisi lain, ada pula komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya. Agar komunikasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan, pengirim harus memilih media komunikasi yang sesuai.
Baca Juga: Apa itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Secara umum, ada 4 jenis komunikasi dalam bisnis yakni komunikasi ke atas, ke bawah, lateral dan eksternal. Tidak ada satu cara yang paling benar dalam berkomunikasi bisnis. Kamu harus menentukan jenis mana yang sesuai dengan situasi di perusahaanmu.
Komunikasi bisnis ke atas berasal dari laporan langsung manajer dan dari manajer ke eksekutif atau pemilik tingkat atas. Komunikasi ini memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk mengetahui apa yang terjadi pada tingkatan di bawahnya.
Komunikasi bisnis ke bawah mengalur dari manajemen ke laporan langsung. Pesan mengalir dari hierarki yang sudah ditentukan yakni dari staf yang posisinya lebih tinggi ke staf yang posisinya di bawah. Contohnya saja ketika supervisor memberikan informasi terkait SOP baru perusahaan dan lain sebagainya.
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang bergerak antar departemen atau divisi. Komunikasi ini dilakukan antar karyawan atau manajer dengan status yang sama dalam organisasi atau perusahaan.
Komunikasi eksternal adalah proses memindahkan informasi dari dalam organisasi atau perusahaan ke pihak luar. Misalnya saja ketika ada staf yang bertemu dengan prospek, pelanggan, vendor, mitra, sponsor investor, media dan masyarakat umum. Komunikasi eksternal penting dilakukan dengan baik untuk menjaga reputasi perusahaan.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ragan.com tentang keterlibatan karyawan menunjukkan bahwa komunikasi kepemimpinan adalah faktor komunikasi internal teratas yang secara statistik berkorelasi dengan tingkat keterlibatan perusahaan. Tim komunikasi internal memiliki peran penting dalam mendukung, melatih dan mengingatkan para pemimpin perusahaan tentang pentingnya komunikasi.
Kalau kamu sudah punya visi yang jelas terkait perusahaanmu, ini adalah sebuah awal yang baik. Tapi agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama untuk melaksanakan prosesnya, kamu harus mengkomunikasikan tujuan itu dengan cara terbaik. Di sinilah pentingnya komunikasi bisnis. Dengan komunikasi bisnis yang baik, semua komponen dalam perusahan tahu apa yang akan mereka tuju dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien.
Komunikasi terbuka di tempat kerja bisa membantu menciptakan tim yang lebih kohesif dan bisa menyelesaikan satu proyek atau tantangan ke proyek berikutnya. Ketika semua karyawan merasa dihargai dan pendapat mereka dianggap penting, mereka cenderung akan berkontribusi lebih banyak. Dari sini akan terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Ketika sebuah tim loyal satu sama lain, mereka tidak hanya memiliki performa baik dalam tim itu sendiri tapi juga mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Hal ini bisa membantu lebih lancarnya pekerjaan dan meminimalisasi risiko kesalahpahaman dalam proses kerja.
Cara berkomunikasi dalam bisnis tidak hanya penting secara internal, tapi juga eksternal. Jika kamu menggunakan strategi komunikasi yang baik dan efektif, akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien dari waktu ke waktu.
Itu artinya kamu harus bisa mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus menjangkau mereka sejak pertama kali mereka bekerja sama atau membeli produk darimu. Lakukan tindak lanjut dan pastikan mereka masih tetap puas dengan kerja sama yang kamu lakukan dengan mereka. Jika ada yang tidak memuaskan, temukan apa masalahnya dan perbaiki segera.
Dengan memahami apa itu komunikasi bisnis dan manfaatnya, kamu bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis baik sebagai pemilik atau sebagai karyawan. Perkaya lagi insight-mu soal bisnis dan manajemen dengan bergabung di GreatNusa. Ada banyak pilihan kelas online yang bisa kamu ikuti, loh!
Pengertian transformasi digital, dampak, dan cara kerjanya penting untuk diketahui dalam konteks bisnis. Bersama revolusi industri 4.0, baca selengkapnya di sini.
Beberapa tahun terakhir ini, istilah “Revolusi Industri 4.0” sedang digemari oleh berbagai kalangan. Istilah ini sendiri mengacu kepada penerapan teknologi—terutama yang berbasis digital—ke dalam berbagai aspek industri. Bersama istilah ini, muncul juga istilah “transformasi digital”. Namun, apa pengertian transformasi digital yang dimaksud? Bagaimana dampak dan cara kerjanya?
Definisi transformasi digital dapat mencakup topik yang cukup luas tergantung kepada Laman Wikipedia Indonesia merumuskan pengertian transformasi digital sebagai “perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat”. Artinya, digitalisasi akan merambah semua aspek kehidupan sehari-hari, seperti mencuci, memasak, bekerja, hingga kegiatan rekreatif.
Apabila melansir dari artikel yang dipublikasikan oleh cio.com, transformasi digital berarti memikirkan ulang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan memaksimalkan pemanfaatan teknologi, sumber daya manusia, dan proses untuk menghasilkan model bisnis dan pemasukan baru yang berorientasi kepada ekspektasi konsumen terhadap barang dan jasa (cio.com, 2021). Dengan kata lain, merumuskan ulang kegiatan bisnis untuk disesuaikan dengan era digital.
Sementara itu, The Enterprisers Project (2016) mendefinisikan transformasi digital sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua aspek bisnis, membawa perubahan mendasar dalam operasi bisnis dan cara kita melayani konsumen. Lebih dari itu, The Enterprise Project juga memandang transformasi digital sebagai sebuah perubahan kultural yang terus menentang status quo, sering bereksperimen, dan tidak takut dengan kegagalan.
Melihat tiga pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun transformasi digital dapat diaplikasikan di bidang apapun, fokus utamanya adalah transformasi bisnis menggunakan teknologi digital. Transformasi digital di bidang bisnis akan mengubah bisnis itu sendiri secara mendasar, dan pada akhirnya akan mengubah cara bisnis memberikan sebuah nilai kepada konsumen.
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Kita sudah mendapatkan gambaran tentang pengertian transformasi digital dan bagaimana transformasi tersebut ditujukan untuk mereformasi bisnis di era digital. Namun, bagaimana transformasi digital dapat mencapai hal tersebut? Lalu, bagaimana model penerapan transformasi digital yang akan atau sedang diaplikasikan?
Seperti yang tergambarkan dalam pengertiannya, transformasi digital bekerja dengan cara mengintegrasikan teknologi—utamanya yang berbasis digital—ke dalam semua aspek kehidupan. Transformasi digital di bidang bisnis tidak berhenti hanya dengan menggunakan teknologi untuk mereplikasi proses atau layanan dari bentuk konvensional menjadi bentuk digital semata.
Ketika orientasi suatu entitas bisnis berubah menjadi sebuah digital enterprise, di situlah transformasi digital terjadi. Perusahaan harus terus berevolusi dengan cara bereksperimen dengan teknologi terbaru dan mengevaluasi pendekatan bisnis kamu terhadap permasalahan umum. Seiring munculnya teknologi baru, maka eksperimen baru harus dilakukan, begitu seterusnya.
Baca Juga: Digital Transformation dalam Akuntansi
Menurut MIT Sloan Management Review, terdapat tiga aspek utama untuk perusahaan menerapkan transformasi digital, yaitu:
Aspek ini penting bagi perusahaan untuk memahami konsumen lebih mendalam dengan menggunakan teknologi. Teknologi yang digunakan dalam aspek ini memiliki fokus terhadap peningkatan jumlah konsumen dan menciptakan lebih banyak touchpoint untuk konsumen.
Dalam aspek ini, penerapan transformasi digital dapat membantu peningkatan efisiensi dalam operasi internal perusahaan. Teknis penerapan dalam aspek ini adalah mengandalkan digitasi dan otomatisasi. Para karyawan didorong untuk memahami dan menggunakan peralatan digital serta mengolah dan menggunakan data dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Penerapan transformasi digital pada aspek ini bertujuan untuk menyesuaikan bisnis dengan menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk digital. Selain itu, model distribusi dan promosi produk pun akan disesuaikan dengan teknologi yang ada sehingga produk dapat lebih leluasa menjangkau konsumen.
Baca Juga: Digital Transformation: Membangun Diferensiasi Strategi dan Agilitas Organisasi Melawan Disrupsi
Oleh karena sifatnya yang cukup masif dan—dalam beberapa kasus—disruptif, sudah tentu transformasi digital akan membawa dampak yang besar pula. Dampak yang disebabkan oleh penerapan transformasi digital pun bervariasi tergantung sektor bisnisnya. Namun, ada beberapa dampak umum yang dapat ditemukan, antara lain:
Karena penerapan transformasi digital menyasar efisiensi dan peningkatan kualitas produksi, maka jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam satu siklus produksi bisa lebih besar. Selain itu, stok yang ada juga bisa terjual lebih cepat. Peningkatan kapasitas produksi dan distribusi ini akan meningkatkan pendapatan bisnis secara keseluruhan.
Digitasi dan otomatisasi terbukti mampu menurunkan biaya operasional hingga cukup ramping. Meskipun otomatisasi berarti ada peningkatan biaya dari segi pemeliharaan barang, jika dilihat dari aspek jumlah produksi yang dihasilkan dengan biaya operasional yang sama, pada jangka panjang akan terlihat penurunan biaya operasional yang cukup signifikan.
Karena aspek lain seperti kualitas produk, alur distribusi, hingga promosi sudah ditangani oleh teknologi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan bisa dikurangi. Hasilnya, konsumen akan merasa lebih puas.
Baca Juga: 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Lagi-lagi, karena ditangani oleh teknologi, maka proses operasi dan/atau produksi bisa lebih presisi, cepat, dan minim kesalahan.
Selain dampak positif, tentu saja penerapan transformasi digital juga tidak luput dari dampak negatif. Beberapa dampak negatif dari penerapan transformasi digital berkaitan dengan keamanan data, isu lingkungan, hingga kecanduan. The Enterprise World merumuskan beberapa dampak negatif dari transformasi digital sebagai berikut:
Teknologi digital memungkinkan kita menyimpan data dalam jumlah besar, termasuk data-data sensitif seperti data pribadi atau perusahaan. Makin banyak data-data sensitif yang disimpan di perangkat lunak dan bisa diakses melalui jaringan komputer, ancaman serangan siber pun bisa makin serius. Sekali lapisan keamanan bocor, hacker bisa dengan mudah mengunduh dan menjual data-data tersebut.
Tidak hanya pencurian data, manipulasi data juga merupakan dampak negatif dari transformasi digital yang berpotensi menyebabkan kerugian besar. Dengan perangkat dan kemampuan editing yang cukup, seseorang bisa dengan mudah memanipulasi data dan menyebarkan berita bohong untuk menjatuhkan target serangan dengan mengandalkan seberapa cepat isu bisa menyebar di media sosial.
Sebelum era digital sekalipun, plagiarisme dan pembajakan sudah menjadi perhatian di dunia bisnis. Memasuki era transformasi digital, plagiarisme dan pembajakan menjadi makin marak seiring makin canggihnya media digital. Plagiarisme dan pembajakan ini akan merugikan bisnis dalam jangka panjang apabila tidak segera ditangani.
Memang benar bahwa transformasi digital mengandalkan teknologi untuk mengembangkan bisnis. Namun, ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi juga membawa dampak negatif. Teknologi secanggih apapun tetap tidak sempurna dan bisa mengalami malfungsi sewaktu-waktu. Bisnis yang tidak siap dengan mitigasi malfungsi seperti itu akan sulit bertahan.Begitulah pengertian transformasi digital, cara kerja, dan dampaknya dalam kegiatan bisnis. Mau mempersiapkan diri untuk menghadapi era transformasi digital? Jangan khawatir, GreatNusa siap bantu kamu. Di sini, kamu bisa pilih pembelajaran yang sesuai dengan minat atau bakat kamu dari puluhan kelas yang disampaikan oleh pemateri profesional. Yuk, #BelajarinAja di GreatNusa!
Karakteristik kualitas informasi akuntansi perlu dipertanyakan apakah sudah memenuhi standar atau belum. Simak informasi selengkapnya di artikel berikut.
Seorang pemilik bisnis perlu mempertanyakan apakah kualitas informasi akuntansi yang diperoleh sudah memenuhi standar atau belum. Kadang banyak pelaku usaha tahu pentingnya fungsi akuntansi, tetapi hanya sebatas pada mencatat pemasukan dan pengeluaran saja.
Perlu diingat, atribut terpenting informasi akuntansi adalah menyediakan data keuangan yang relevan sekaligus akurat kepada para pengambil keputusan agar mereka dapat bertindak dalam batas kewajaran. Maka, kualitas informasi akuntansi harus diperhitungkan ketika menyusun maupun mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan.
Apa saja karakteristik kualitas informasi akuntansi yang penting dimiliki?
Karakteristik ini berhubungan erat dengan konsep bahwa suatu informasi harus berguna. Relevansi menunjukkan bagaimana setiap item informasi perlu dilaporkan sehingga membantu pengguna dalam memprediksi atau mengambil keputusan.
Tentu saja informasi yang relevan dengan proses pengambilan keputusan memiliki nilai atau bobot lebih besar. Kualitas informasi disebut relevan jika sudah memenuhi dua unsur, yaitu confirmatory value dan predictive value. Plus, apakah data yang disajikan dapat memberikan informasi bernilai positif.
Reliabilitas atau dapat diuji menunjukkan bagaimana suatu informasi diperoleh dengan akurat. Informasi juga bisa mencerminkan sumber daya dalam perusahaan sehingga dapat menyajikan gambaran nyata dari data yang ditampilkan.
Kualitas informasi akuntansi dikatakan dapat diuji jika sudah mematuhi unsur-unsur berikut, yaitu netral, bebas dari kesalahan, dan harus lengkap, serta disajikan dengan cara wajar.
Sejauh mana informasi yang ditampilkan dapat dipahami jadi bagian penting dalam akuntansi. Contoh, laporan tahunan perusahaan bisa cukup tebal, hingga 100 halaman (atau lebih!). Pasti sulit jika informasi yang dicantumkan tidak sesuai karakteristik kualitas informasi akuntansi.
Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti pengguna sehingga tidak memunculkan bias atau interpretasi yang salah. Uniknya, ada kecenderungan perusahaan menuliskan banyak jargon dan kalimat sulit dimengerti dalam laporan tahunan sebagai usaha menutupi kinerja buruknya.
Baca Juga: Pengantar Akuntansi untuk Aset
Sampai mana standar dan kebijakan akuntansi dalam perusahaan diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu? Ini menjelaskan bagaimana kualitas informasi harus dapat dikomparasi atau dibandingkan sesuai standar akuntansi yang berlaku sehingga dapat terlihat apakah konsisten atau tidak.
Dengan data tersebut, pengguna dapat menyimpulkan seperti apa tren dan kinerja perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Keterbandingan juga mempermudah perusahaan membandingkan laporan keuangannya dengan laporan perusahaan lain.
Mengupayakan metode dijalankan secara konsisten memberi kualitas informasi yang menjadikan angka akuntansi lebih bernilai. Karakteristik konsistensi ini sejalan dengan keterbandingan yang membuat setiap laporan dapat dibandingkan satu sama lain
Konsistensi yang kurang dapat mengurangi nilai perbandingan perusahaan secara substansial. Maka, kualitas konsistensi bisa diaplikasikan dalam situasi berbeda, seperti penerapan prosedur akuntansi serupa oleh satu entitas akuntansi, penggunaan prosedur pengukuran serupa untuk item tertentu, serta penerapan prosedur serupa oleh perusahaan berbeda.
Netralitas terkait dengan kualitas kebebasan dari bias atau lazim disebut objektivitas. Dalam penerapan standar, fokus utama ada pada keandalan dan relevansi informasi yang diciptakan. Jadi, aturan baru atau kepentingan pengguna tertentu tidak boleh mempengaruhi kualitas informasi akuntansi.
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada beberapa pengguna yang mempunyai agenda dan minat sendiri. Maka, praktik dan fakta akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara netral alias tidak memihak pada satu atau kelompok tertentu.
Namun, netralitas bukan berarti tanpa tujuan. Netralitas justru memastikan informasi akuntansi dapat melaporkan aktivitas ekonomi seakurat mungkin dan sesuai standar yang berlaku.
Baca Juga: Konsep Dasar Metodologi Penelitian Akuntansi dan Keuangan
Materialitas berarti hanya informasi bersifat material yang perlu dilaporkan. Artinya, tidak semua informasi keuangan harus dituangkan dalam laporan akuntansi. Hilangkan informasi yang tidak penting, tetapi ungkapkan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan tahunan. Itulah informasi yang bersifat material.
Di sisi lain, materialitas suatu item tidak dipengaruhi ukuran relatif saja, tetapi juga dipengaruhi sifat kualitatif, kuantitatif, atau keduanya. Di sinilah para pengambil keputusan akan memandang materialitas itu terkait dengan pendapatan aktual atau aset.
Ketepatan waktu atau timeliness menjadi aspek tambahan relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat diperlukan atau terlambat dibuat usai peristiwa dilaporkan, laporan tersebut akan berkurang nilainya sehingga tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar tindakan pada masa mendatang. Pendek kata, informasi yang disajikan jadi tidak berguna atau kurang relevan.
Namun, ketepatan waktu memiliki beberapa derajat atau tingkatan. Ada beberapa laporan yang harus disiapkan secara cepat, sedangkan laporan rutin cukup disusun menjelang tenggat waktu. Dengan begitu, tidak ada karakteristik kualitas informasi lain yang akan dikorbankan, seperti keandalan dan akurasi.
Dapat diverifikasi menunjukkan bagaimana suatu informasi akuntansi dapat memberikan tingkat keyakinan yang signifikan. Artinya, informasi tersebut benar-benar mewakili apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan.
Meski demikian, verifikasi tidak menjamin apakah metode yang digunakan sudah sesuai maupun informasi tersebut mempunyai tingkat representasi tinggi. Informasi yang dapat diverifikasi tetap harus diperiksa lagi relevansinya terkait dasar keputusan yang hendak dibuat.
Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya
Mengacu pada konvensi yang dipegang banyak akuntan agar tepat dalam mengambil keputusan akuntansi. Umumnya, akuntan, manajer, dan investor cenderung menyukai kesalahan yang terjadi dalam pengukuran mengarah pada kesalahan remeh alih-alih melebih-lebihkan aset dan laba bersih. Inilah yang disebut konvensi konservatisme.
Konservatisme juga dapat berwujud kehati-hatian dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan. Bagaimanapun bisnis dan kegiatan ekonomi identik dengan segala sesuatu yang tidak pasti sehingga penerapan dan pengambilan keputusan harus dilakukan secara hati-hati.
Maka, konservatisme hadir sebagai respons bijaksana atas ketidakpastian tersebut. Dengan berhati-hati, proses akuntansi berupaya memastikan bahwa risiko dan ketidakpastian melekat dalam situasi bisnis sehingga perlu dipertimbangkan dengan saksama.
Dikenal pula dengan substansi di atas bentuk. Realisme ekonomi jarang disebutkan sebagai kriteria kualitatif dalam berbagai literatur akuntansi. Namun, realisme ekonomi tetap perlu diperhatikan terutama oleh investor. Konsep ini tampak mudah dipahami, tetapi sulit didefinisikan mengingat persepsi orang terhadap realitas bisa berbeda-beda.
Realitas ekonomi mengacu pada pengukuran akurat suatu operasi bisnis, berhubungan dengan biaya dan manfaat ekonomi yang diciptakan melalui kegiatan bisnis. Apalagi, ada kecenderungan akuntansi berperan sebagai “media menjadi pesan”, yakni bagaimana angka akuntansi justru terlihat nyata ketimbang fakta yang diwakili angka tersebut.
Kecenderungan demikian kerap terjadi melalui perangkat guna memperlancar pendapatan, seperti penangguhan biaya, pengakuan pendapat yang terlalu awal, dan penggunaan cadangan. Hal ini bisa menciptakan ilusi pendapatan yang stabil. Di satu sisi, manajemen dan investor merasa hal ini positif, tetapi berbanding terbalik dengan kenyataan adanya fluktuasi cukup besar dalam aktivitas bisnis.
Itulah mengapa investor harus mengetahui fakta terkait fluktuasi ini. Dengan mengatakan apa adanya, informasi akuntansi benar-benar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para pihak untuk mengambil keputusan.
Karakteristik kualitas informasi akuntansi di atas mayoritas diterapkan sesuai kebutuhan umum pengguna laporan keuangan. Jika terpaksa meniadakan salah satu karakteristik, perhatikan bahwa informasi keuangan setidaknya mengusung kualitas masing-masing karakteristik pada tingkat minimum. Dengan demikian, keseluruhan informasi yang ditampilkan tetap dapat bermanfaat bagi para pengguna informasi akuntansi tersebut.
Penasaran ingin tahu lebih jauh tentang akuntansi? Coba cek kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa, siapa tahu ada materi pelatihan akuntansi yang kamu minati. Ayo, daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang!
Macam macam akuntansi yang ada dalam bidang akuntansi ada beragam. Simak fungsi, aktivitas utama, dan berbagai jenis akuntansi berikut di artikel ini.
Akuntansi merupakan rangkaian proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, menganalisis, dan menampilkan informasi terkait laporan keuangan sehingga mudah dipahami oleh para pihak berkepentingan. Informasi yang disajikan biasanya berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Tanpa akuntansi, pemilik usaha akan kesulitan mengelola bisnis. Jika kamu ingin membuat usaha, mengerti tentang dasar-dasar akuntansi itu jadi keharusan. Namun, selain memahami fungsi dan aktivitas utama, kamu juga perlu mengetahui macam-macam akuntansi seperti akan diuraikan dalam pembahasan berikut.
Akuntansi dapat dipandang sebagai bahasa yang digunakan perusahaan dalam menyediakan informasi terkait data keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Sebuah perusahaan memerlukan setidaknya dua jenis informasi, yaitu mengenai nilai perusahaan dan informasi terkait laba/rugi perusahaan.
Melalui akuntansi, kamu dapat memperoleh informasi tersebut secara rinci yang bisa merepresentasikan modal maupun perkembangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selain itu, akuntansi juga berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak serta membantu menentukan arah kebijakan manajemen perusahaan.
Lewat proses yang sama, pemilik usaha dapat menjelaskan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak ketiga di luar perusahaan. Misalnya, melampirkan laporan keuangan saat mengajukan kredit usaha pada bank atau mengajukan proposal investasi kepada investor.
Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya
Bagaimana dengan aktivitas utama akuntansi? Ada tiga aktivitas utama yang perlu diketahui, yaitu:
Berfungsi mengidentifikasikan berbagai transaksi dan arus keuangan yang terjadi pada perusahaan dalam periode tertentu. Identifikasi dibutuhkan agar proses akuntansi dapat menghasilkan data yang akurat, benar, dan komprehensif.
Setelah semua transaksi diidentifikasikan, aktivitas selanjutnya adalah pencatatan. Seluruh transaksi itu akan diolah untuk kemudian disajikan dalam rupa laporan keuangan.
Usai proses identifikasi dan pencatatan, aktivitas terakhir adalah menyampaikan atau mengkomunikasikan hasil tersebut kepada para pihak berkepentingan. Pihak tersebut bisa dari internal perusahaan, seperti pemilik, manajemen, dan karyawan, maupun eksternal perusahaan, antara lain kreditor, investor, dan regulator.
Baca Juga: Digital Transformation dalam Akuntansi
Kamu sudah mengenali pengertian, fungsi, dan aktivitas utama akuntansi. Apa saja macam-macam akuntansi dan pengertiannya? Mari simak penjelasan berikut.
Bidang akuntansi ini khusus mendalami berbagai transaksi keuangan, antara lain utang (kewajiban), modal (ekuitas), dan perubahan aset perusahaan. Maka, bidang ini berhubungan dengan proses akuntansi keseluruhan sebuah unit ekonomi.
Akuntansi keuangan juga mengurus pelaporan keuangan kepada pihak eksternal di luar perusahaan. Jenis laporan yang disampaikan bersifat serbaguna, mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal dalam periode waktu tertentu.
Berikutnya, akuntansi biaya yang mencatat, menghitung, dan menganalisis data biaya suatu perusahaan industri. Tujuan utamanya adalah menentukan berapa harga pokok produksi suatu produk.
Dari akuntansi biaya, akan diperoleh laporan harga sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Akuntansi biaya mengutamakan penetapan dan kontrol terhadap biaya sehingga mengarah pada activity based costing.
Merupakan bidang akuntansi yang berperan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Data-data yang diproses dalam akuntansi manajemen biasanya berasal dari akuntansi biaya karena prosesnya dapat dilaksanakan berbarengan.
Manfaat akuntansi manajemen antara lain mengendalikan aktivitas perusahaan, memantau arus kas, serta melakukan penilaian terkait alternatif pengambilan keputusan. Activity based management belakangan muncul sebagai tren baru akuntansi manajemen.
Akuntansi ini berkaitan dengan tindakan menentukan objek pajak sebagai beban perusahaan berikut cara menghitungnya. Tindakan tersebut diperlukan untuk menyusun laporan pajak yang harus disampaikan kepada pemerintah pada periode tertentu.
Kegiatan akuntansi perpajakan penting dalam membantu manajemen memastikan pilihan transaksi yang akan terjadi, terutama berkaitan dengan perpajakan. Jika kamu hendak fokus dalam bidang ini, wajib memahami dan menguasai undang-undang perpajakan agar lebih mudah mengaplikasikannya dalam proses akuntansi.
Baca Juga: Akuntansi Perpajakan di Indonesia
Akuntansi ini berfungsi menangani proses komunikasi terkait dampak sosial dan lingkungan terkait tindakan ekonomi yang dilakukan suatu entitas usaha, khususnya saat bersinggungan dengan kepentingan kelompok dan masyarakat umum.
Akuntansi ini juga dikenal sebagai akuntansi pertanggungjawaban. Salah satu bentuk aplikasi akuntansi sosial adalah program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility.
Dikenal juga dengan budgeting, bidang akuntansi ini fokus pada penyusunan anggaran biaya dan pendapatan. Bagi perorangan, perusahaan, atau pemerintahan, anggaran menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan finansial di masa mendatang.
Karena terkait dengan penyusunan rencana keuangan, akuntansi anggaran juga memuat rencana kegiatan yang memuat rencana kegiatan berikut besar dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Sesuai penamaannya, bidang akuntansi keuangan ini diterapkan pada lembaga pemerintahan. Secara prinsip akuntansi pemerintahan serupa dengan bidang akuntansi lain, hanya saja ada perbedaan subjek dan peraturan yang mengaturnya.
Akuntansi pemerintahan akan menyajikan laporan keuangan serta pengendalian dan pengawasan keuangan negara. Dengan proses akuntansi yang tepat, administrasi keuangan negara dapat diatur dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak berkepentingan.
Bidang akuntansi ini banyak bersinggungan dengan dunia pendidikan, terutama berhubungan dengan pengelolaan anggaran institusi pendidikan sebagai modal penyelenggaraan aktivitas pembelajaran.
Adanya kebijakan desentralisasi pendidikan dipandang mampu memperkuat efisiensi, relevansi, pemenuhan asas keadilan, serta pemerataan mutu pendidikan. Beberapa aspek akuntansi pendidikan antara lain anggaran, sarana prasarana, manajemen, partisipasi orang tua siswa, serta akuntabilitas penyelenggaraan.
Bidang akuntansi selanjutnya adalah sistem akuntansi, yaitu bidang yang menjalankan aktivitas lewat perancangan sistem yang memastikan proses akuntansi berjalan aman, efektif, dan efisien. Mulai dari pengaturan dokumen, penyusunan prosedur pencatatan, sampai sistem pelaporan.
Sistem akuntansi belakangan menjadi sesuatu yang wajib dimiliki perusahaan. Bukan hanya mempermudah proses akuntansi, tetapi juga menjaga data-data penting yang dimiliki perusahaan. Dengan begitu, risiko kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin dan menghindari terjadinya kebocoran data, peretasan, atau risiko lainnya.
Baca Juga: Belajar Pengantar Akuntansi Keuangan untuk Pemula
Begitu suatu perusahaan memasuki pasar global, perusahaan harus menyusun standar tunggal laporan akuntansi, termasuk akuntansi internasional. Bidang akuntansi ini dipakai dalam transaksi antarnegara yang berfungsi sebagai alat pembanding prinsip akuntansi tiap negara. Tujuannya, untuk memberlakukan harmonisasi standar akuntansi pada seluruh negara.
Dibandingkan bidang akuntansi lain, akuntansi internasional memiliki lima perbedaan, yaitu:
Pemahaman akuntansi internasional dibutuhkan para pebisnis dan akuntan yang bekerja dalam bidang ekspor impor produk atau membuka cabang perusahaan di negara lain. Sistem akuntansi internasional membantu perusahaan dalam menyelenggarakan dan mengawasi perjanjian kerja dengan pihak berkepentingan yang berbeda negara.
Macam-macam akuntansi hadir untuk mempermudah berbagai pihak menentukan mana bidang akuntansi yang akan diterapkan. Meskipun begitu, pelaksanaan jenis akuntansi tidak akan sesederhana memilih bidang A atau B. Tetap perlu keterampilan dan keahlian khusus untuk menguasai bidang akuntansi tertentu agar dapat menerapkan secara optimal.
Berminat mendalami salah satu bidang akuntansi di atas? Kamu bisa mengecek agenda kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa, siapa tahu ada materi pelatihan yang sesuai dengan minatmu dalam akuntansi. Tunggu apa lagi, segera daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang juga!
Apa yang dimaksud dengan pendekatan waterfall dalam manajemen proyek? Pendekatan ini sering digunakan dalam pembuatan software atau sistem. Baca di sini.
Secara harfiah, waterfall berarti air terjun. Istilah ini juga digunakan di dalam dunia teknologi digital. Pendekatan waterfall merupakan salah satu pendekatan klasik, tetapi masih digunakan karena sifatnya yang sederhana. Apa yang dimaksud dengan pendekatan waterfall dalam manajemen proyek?
The Economic Times (2022) mendefinisikan pendekatan waterfall sebagai model klasik yang digunakan dalam software development life cycle untuk membangun sistem dengan pendekatan yang linear dan sekuensial. Pendekatan ini dipertama kali dikenalkan oleh Herbert D. Bennington dalam Symposium on Advance Programming Method for Digital Computers pada 29 Juni 1956.
Pendekatan ini dibagi menjadi beberapa fase dan setiap fase merupakan input untuk fase berikutnya. Setiap fase harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke fase berikutnya. Dengan demikian tidak terjadi overlapping. Karena setiap fase berurutan dari atas sampai sampai bawah, analogi yang tepat ialah air terjun.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Selain sifatnya yang sederhana, ada beberapa kelebihan pendekatan waterfall yang membuat pendekatan tertua ini tetap digunakan.
Dengan pendekatan yang memungkinkan ketiadaaan overlapping, alur kerja pun menjadi lebih jelas dan terukur. Masing-masing tim dapat bekerja dan bertanggung jawab sesuai bidang keahliannya masing-masing. Alokasi waktu yang telah terencana pun membuat mereka dapat menggunakan waktu bekerja secara efektif dan efisien.
Setiap informasi yang tercatat dengan baik dan terstruktur dapat tersalurkan kepada semua anggota tim secara cepat dan akurat. Hal ini merupakan salah satu kelebihan pendekatan waterfall yang dilakukan secara metodis. Dokumen tersebut menjadi arahan bagi setiap anggota tim dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, pekerjaannya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Dalam pendekatan waterfall, klien tidak bisa mencampuri urusan tim pengembang aplikasi. Lain halnya dengan pendekatan agile yang memungkinkan klien memberikan saran kepada pengembang terkait perubahan atau fitur-fitur yang perlu ditambahkan ke dalam aplikasi. Dengan meminimalkan intervensi klien terhadap pengembang, biaya yang dikeluarkan bisa lebih ditekan.
Pendekatan waterfall dapat digunakan untuk membuat aplikasi berskala besar yang melibatkan banyak orang dan prosedurnya lebih kompleks. Meskipun demikian, pendekatan ini juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi berskala menengah maupun kecil. Tentunya penggunaan pendekatan ini perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Strategis: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Prosesnya
Untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya, dibutuhkan tim yang solid. Anggota tim harus mampu bekerja sama dan menjalin koordinasi dengan baik agar mampu menjalankan tugas dengan baik. Jika satu tim tidak solid, kerja satu tim akan berantakan sehingga akan berpengaruh terhadap tim lain.
Pendekatan ini tidak memungkinkan klien memberikan masukan kepada tim developer ketika pengerjaan aplikasi atau software sudah berjalan. Akibatnya, semua anggota tim harus bekejera sesuai dengan arahan atau petunjuk yang telah ditetapkan di awal.
Lain halnya dengan pendekatan agile yang memungkinkan klien untuk melihat gambaran sistem secara jelas meskipun masih dalam tahap pengembangan, pendekatan waterfall tidak memberikan kesempatan ini.
Proses pengerjaan tiap fase yang berurutan dapat membuat pekerjaan lebih mudah. Akan tetapi, hal tersebut juga menghadirkan sisi negatif, yakni tiap fase tidak bisa dilaksanakan jika fase sebelumnya belum selesai.
Akibatnya, jika terjadi “kemacetan” di satu fase, efeknya besar terhadap fase selanjutnya. Misalnya, tim designer belum menyelesaikan desain tampilan sehingga tim developer belum bisa melakukan coding. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aplikasi atau software pun akhirnya bertambah.
Baca Juga: Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Perusahaan
Setidaknya ada tujuh tahapan dalam pendekatan waterfall.
Tahap pertama yang dilakukan dalam pendekatan waterfall ialah requirement gathering. Pada tahapan ini, dilakukan pengumpulan data ke dalam sebuah dokumen. Developer harus mengetahui kegunaan, kebutuhan klien atau user, dan batasan software.
Contoh dokumen yang digunakan ialah product requirement document (PRD). Dokumen ini berisi ceklist seputar pembuatan software atau aplikasi, mulai pain point hingga aspek fungsionalitas. Informasi dalam ceklist diperoleh dengan berbagai cara, seperti survei, wawancara, dan diskusi.
Pada tahap ini, semua informasi yang telah dikumpulkan dalam tahap sebelumnya dianalisis untuk menentukan skema, model, dan aturan dalam bisnis.
Pada tahap ini, dimulailah pembangunan “arsitektur” software berdasarkan analisis informasi. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap tentang tampilan sistem yang akan dikembangkan dan apa saja hal yang harus dikerjakan. Dengan demikian, lebih mudah untuk menentukan hardware dan software apa saja yang dibutuhkan serta berbagai hal teknis lainnya.
Setelah semua hal yang dibutuhkan siap, dimulailah tahap implementasi. Coding yang merupakan inti dalam pembuatan software ada dalam fase ini. Dalam tahap ini, pembuatan software akan dipecah menjadi unit-unit kecil dengan functional testing.
Pada tahap kelima, modul-modul yang telah dibuat sebelumnya akan digabungkan. Selanjutnya, dilakukan uji coba atas software yang telah diinput code dan berbagai hal teknis lain secara internal. Tugas ini dilakukan oleh tim quality assurance, beta tester, atau penguji lainnya.
Tahap ini memakan banyak waktu karena tim penguji harus memastikan bahwa segala kebutuhan klien sudah terakomodasi dalam software. Mereka juga harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau hal yang terlewat dalam software tersebut. Apabila terdapat kesalahan dalam tahap ini, akibatnya akan fatal.
Setelah sistem diuji secara fungsional dan nonfungsional oleh tim internal, kemudian dinyatakan tidak ada masalah, produk siap diluncurkan atau diserahkan kepada klien.
Setelah software dirilis, akan terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaan. Sangat mungkin ke depan ditemukan kekurangan atau fitur baru yang perlu ditambahkan untuk mengakomodasi kebutuhan. Oleh karena itu, selalu ada versi baru dalam software atau aplikasi yang kita gunakan. Tahapan ini disebut maintenance.
Baca Juga: Kenali Peran Manajemen Personalia di Perusahaan serta Kualifikasinya
Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangannya, pendekatan waterfall ideal digunakan untuk mengerjakan proyek yang tidak terlalu besar dan tidak membutuhkan pembaharuan terus-menerus. Pasalnya, jika terjadi kesalahan pada tahap sebelumnya, pengerjaan proyek akan lebih sulit. Sisi positifnya ialah membuat proyek lebih terencana karena sudah dianalisis dan didesain di awal.
Di antara berbagai tahapan dalam proyek pembuatan software, yang paling populer barangkali coding. Sering kali kita jumpai lowongan pekerjaan untuk job description ini. Jika kamu tertarik untuk ikut ambil bagian, salah satu skill yang perlu kamu miliki ialah bahasa pemrograman.
Tak harus lewat lembaga formal, kamu bisa mempelajari bahasa pemrograman secara mandiri dengan kursus online GreatNusa. GreatNusa menawarkan beberapa program, di antaranya Algorithm and Programming in Java dan Algoritma, Algoritma sampai OOP dalam Java, dan Programming Menggunakan Bahasa C. Biaya kursus di GreatNusa pun terjangkau dan waktunya bisa kamu atur sendiri. Segera cek info lengkapnya di website GreatNusa, ya.
By greatnusa • 5 Februari 2023
Perilaku organisasi adalah bidang yang mempelajari perilaku individu agar sejalan dengan organisasi. Pelajari pengertian, elemen, manfaat, dan konsepnya, yuk.
Perilaku organisasi adalah bidang yang mempelajari bagaimana perilaku individu agar sejalan atau bergerak sesuai dengan organisasi. Mulai dari cara mereka berinteraksi, cara bekerja, dan juga cara berinteraksi di lingkungan luar organisasi.
Bidang perilaku organisasi tergolong multidisiplin sehingga perkembangannya dipengaruhi beberapa disiplin ilmu. Beberapa ilmu tersebut antara lain sosiologi, psikologi, teknik, dan ekonomi. Oleh karena itu, studi perilaku organisasi penting dalam membangun pemahaman dan memprediksi perilaku setiap SDM agar segala sesuatu berjalan efektif.
Perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari dinamika perilaku individu dan kelompok suatu organisasi berikut bagaimana dampaknya pada kinerja, baik kinerja organisasi, kelompok, maupun individu.
Para ahli memiliki definisi sendiri tentang perilaku organisasi.
Perilaku organisasi merupakan suatu studi yang mempelajari berbagai aspek tingkah laku manusia dalam kelompok atau organisasi tertentu.
Perilaku organisasi membicarakan tentang rangkaian perilaku individu dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mampu berdampak pada kinerja organisasi.
Perilaku organisasi mendalami dampak kehadiran individu, kelompok, dan struktur pada perilaku organisasi supaya dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai banyak hal untuk menunjang perbaikan efektivitas sebuah organisasi.
Sebagai sebuah bidang studi, perilaku organisasi berperan menyelidiki dampak apa saja yang dihasilkan individu, kelompok, maupun struktur dari perilaku dalam organisasi tersebut. Perilaku organisasi ini dilakukan dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan sehingga efektivitas organisasi tersebut meningkat.
Di sisi lain, perilaku organisasi juga datang dengan beragam tujuan. Sebut saja, membangun dan menanamkan budaya kelompok kerja, melakukan perekrutan orang-orang terbaik di bidangnya, dan membangun hubungan bermakna dalam internal tim. Selain itu, perilaku organisasi juga mendorong upaya penyelesaian konflik, pengembangan kualitas tiap individu, serta menjaga rantai kepemimpinan.
Para peneliti yakin, penerapan perilaku organisasi secara tepat mampu menciptakan karyawan terbaik yang akan berpengaruh pada peningkatan keberhasilan organisasi pula. Maka, pelaku bisnis harus memiliki pemahaman khusus tentang apa yang dapat memotivasi karyawan dan cara membangun lingkungan kerja kondusif yang sejalan dengan strategi meningkatkan keuntungan.
Baca Juga: Tren Model Kompetensi untuk Pertumbuhan Organisasi
Perilaku organisasi memiliki empat elemen penting yang berasal dari internal dan eksternal organisasi, yaitu:
Manusia merepresentasikan sistem sosial internal organisasi, terdiri atas individu atau kelompok tertentu. Kelompok itu dapat berjumlah kecil atau besar, informal atau formal, resmi atau tidak resmi.
Kelompok manusia bersifat dinamis, berarti mudah dibuat/dibentuk, berubah, dan terpecah/bubar. Setelah berkelompok, manusia akan menempuh berbagai cara supaya dapat mencapai tujuan dan target yang hendak dicapai. Maka, organisasi justru hadir untuk melayani masing-masing orang, bukan sebaliknya.
Struktur merupakan hubungan setiap orang yang ada dalam sebuah organisasi. Mereka yang mendiami organisasi akan memiliki peran berbeda dan mempunyai hubungan tertentu satu sama lain.
Struktur biasanya mengarah pada pembagian kerja agar setiap orang dapat mengerjakan tanggung jawabnya guna mencapai tujuan organisasi. Semua saling berkaitan sehingga pencapaian tujuan lebih terkoordinasi.
Selain pembagian kerja, struktur organisasi juga menunjukkan kekuasaan. Maka, mereka yang berwenang harus menjalankan tugas sesuai kewenangannya dan orang lain dalam organisasi wajib mematuhi wewenang tersebut.
Sifat teknologi tergantung pada sifat organisasi sehingga akan mempengaruhi pekerjaan dan kondisi kerja perusahaan. Bisa dibilang teknologi dapat melahirkan efektivitas sekaligus batasan pada setiap orang dengan cara masing-masing.
Sistem sosial menawarkan lingkungan eksternal tempat organisasi tersebut bergerak. Sistem tersebut mempengaruhi sikap orang, kondisi kerja, dan memberi ruang kompetisi bagi sumber daya dan kekuasaan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Sebagaimana keilmuan lain, perilaku organisasi mempunyai landasan filosofi yang menjadi konsep dasar ilmu ini. Apalagi, perilaku organisasi berkaitan erat dengan manusia. Adapun konsep dasar yang diusung adalah:
Mencakup pemahaman terkait perbedaan individu, diri individu sepenuhnya, dan perilaku termotivasi. Perilaku yang termotivasi merujuk pada bagaimana individu berperilaku karena adanya dorongan yang berasal dari suatu kebutuhan. Dalam penyelenggaraan organisasi, motivasi harus ada agar individu tergerak melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Mencakup pemahaman tentang sistem sosial, karena organisasi merupakan sistem sosial yang dibentuk atas dasar kepentingan bersama. Lalu, ada kepentingan bersama yang menegaskan ada prinsip kesalingan antara individu dan organisasi. Individu membutuhkan organisasi dan organisasi membutuhkan individu agar bisa maju bersama.
Baca Juga: Manfaat Organisasi dalam Dunia Sosial
Selanjutnya, manfaat perilaku organisasi adalah:
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Perilaku organisasi menggambarkan bagaimana dinamika individu dan kelompok dalam suatu organisasi. Budaya perusahaan mendefinisikan bagaimana cara tepat berperilaku dalam lingkup organisasi.
Budaya perusahaan terdiri atas keyakinan dan nilai-nilai yang dirancang oleh pemimpin untuk dikomunikasikan dan diinternalisasikan kepada anggota organisasi sehingga menjadi dasar dalam perilaku kerja sehari-hari. Ini diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi yang harus ditargetkan bersama seluruh anggota.
Dengan kata lain, budaya perusahaan membentuk persepsi, pemahaman, dan perilaku karyawan melalui penanaman nilai-nilai yang menjadi dipegang organisasi. Budaya perusahaan dapat dimanifestasikan dalam berbagai cara, seperti kepemimpinan, gaya komunikasi, pesan-pesan yang diinternalisasikan melalui peraturan perusahaan, dan berbagai perayaan yang diperingati perusahaan.
Adapun nilai-nilai yang diinternalisasi perusahaan dapat beragam. Tidak ada template atau pola tertentu yang wajib diikuti, sebagaimana tidak ada benar atau salah dalam membentuk budaya perusahaan. Namun, organisasi tetap perlu menekankan mana nilai-nilai yang ingin diutamakan.
Beberapa nilai yang umum dimiliki organisasi adalah:
Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah para pemimpin memiliki pengaruh kuat pada budaya perusahaan, khususnya terkait komunikasi dan kreasi dalam lingkup pekerjaan. Sebagai arsitek budaya organisasi, pemimpin tidak hanya meneruskan budaya yang telah ada, tetapi juga menciptakan gaya kepemimpinan baru.
Pendek kata, kehadiran seorang pemimpin dapat mempengaruhi dan dipengaruhi, serta membentuk dan dibentuk oleh nilai-nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan.
Perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang memberikan gambaran dinamika perilaku individu dan kelompok dalam sebuah organisasi. Perilaku itu jadi bagian budaya perusahaan yang perlu diinternalisasi bersama nilai-nilai kepada setiap anggota organisasi. Dengan begitu, baik pimpinan maupun anggota organisasi berada di perahu yang sama untuk meraih tujuan yang dicita-citakan.
Kursus Bisnis dan Ekonomi serta Pengembangan Diri di GreatNusa dapat memberikan pemahaman mendalam terkait perilaku organisasi dan budaya perusahaan. Ingin tahu kursus apa saja yang ditawarkan? Langsung meluncur ke GreatNusa.com sekarang, yuk!