GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 133 - 138 dari 440 Artikel

    Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 23 Maret 2022

    Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?

    Kenali proses manajemen strategis dan langkahnya, mulai dari perumusan strategi, implementasi, hingga evaluasi strategi. Temukan penjelasannya di sini.

    Implementasi proses manajemen strategis yang tepat akan menghasilkan sistem kerja yang efektif. Perusahaan lebih siap menghadapi persaingan bisnis jika menerapkan tipe manajemen ini. Akhirnya, bisnis mampu mencapai kekuatan tertinggi dan meraih keuntungan besar dari penerapan manajemen strategis.

    Apakah manajemen strategis itu serta seperti apa prosesnya? Cari tahu selengkapnya lewat artikel berikut ini.

    Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Strategis?

    Manajemen strategis merupakan langkah dan cara perusahaan dalam mencapai tujuan atau targetnya. Pemimpin perusahaan melakukan perumusan, implementasi, dan terakhir, melakukan evaluasi terhadap berbagai keputusan yang dibuat. Keputusan tersebut dikenal sebagai strategi, yang mencakup nilai dan tanggung jawab perusahaan, kapabilitas material, hingga sistem administrasi atau kerja.

    Ada tiga fokus fungsi manajemen strategis: pencapaian tujuan perusahaan, pengembangan kebijakan dan rencana mencapai sasaran, dan alokasi sumber daya untuk kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Kesimpulannya, semua keputusan yang dihasilkan pimpinan perusahaan langsung diaplikasikan oleh setiap anggotanya agar tercapai tujuan yang diharapkan.

    Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?

    Apa Saja Tujuan Manajemen Strategis?

    Manajemen strategis hadir dan diaplikasikan di perusahaan karena ada tujuannya, yakni:

    1. Mengarahkan Perusahaan

    Manajemen strategis mengharuskan seorang pimpinan menentukan arah atau tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan ini disampaikan kepada anggotanya agar diimplementasikan. Perusahaan dengan arah yang jelas memiliki landasan kuat dalam mencapai keberhasilan lewat kegiatan bisnisnya.

    2. Mengantisipasi Perubahan

    Pimpinan atau eksekutif perusahaan dapat mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi, mengingat perkembangan bisnis bersifat dinamis. Manajemen strategis membantu mereka dalam menyiapkan pedoman dan pengendalian perubahan. Kerangka berpikir pimpinan lebih luas dan mereka bisa memberikan kontribusi yang baik untuk masa depan.

    Baca Juga: Mengenal Strategi Kepemimpinan dalam Dunia Kerja

    3. Alat Bantu Efektivitas Perusahaan

    Pimpinan perusahaan hendaknya memastikan agar setiap kegiatan bisnisnya berjalan efisien. Manajemen strategis menjadi alat bagi mereka untuk mampu melakukan pekerjaan jadi lebih baik. Fokus dan konsentrasi pekerja jadi lebih serius supaya menghasilkan pekerjaan yang efektif.

    Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan

    Apa Saja Proses Manajemen Strategis dalam Perusahaan?

    Proses manajemen strategis terbagi menjadi tiga tahap, sesuai pengertiannya yang disebutkan sebelumnya. Prosesnya terdiri dari perumusan (formulation), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation). Berikut adalah uraian proses manajemen strategis perusahaan.

    1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

    Tahap awal manajemen strategi berpusat pada penetapan fondasi dan arah bisnis. Pimpinan merumuskan strategi seperti: pengembangan visi dan misi, analisis SWOT (kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman), merumuskan tujuan jangka panjang, menciptakan alternatif strategi, dan memilih strategi yang akan digunakan oleh perusahaan.

    Strategi yang dirumuskan tidak berputar pada fondasi, tetapi juga rencana yang dilakukan saat menjalankan bisnis. Jenis usaha yang ingin dijalankan, alokasi sumber daya, rencana merger, ekspansi, dan sebagainya pun dibahas dalam tahap perumusan.

    2. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)

    Berikutnya, pimpinan dan anggota perusahaan melakukan penerapan strategi yang telah dirumuskan. Tahap ini membutuhkan keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menciptakan kebijakan, motivasi karyawan, serta mengalokasikan sumber daya. Semua keputusan tersebut membantu implementasi strategi agar berjalan lancar.

    Ada pula pengembangan strategi dalam tahap implementasi ini. Langkah yang dilakukan berputar pada mempersiapkan anggaran, pengembangan sumber daya, peningkatan strategi, dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi dipengaruhi oleh kompetensi pemimpin dalam memotivasi karyawannya.

    Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh

    3. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)

    Semua penerapan strategi akan dinilai di tahap akhir ini. Evaluasi menjadi alat bantu pimpinan mengenai keberhasilan atau kegagalan implementasi yang telah dilakukan. Ada tiga aktivitas utama dalam tahap ini, yakni: melakukan review faktor internal dan eksternal sebagai dasar strategi, mengukur prestasi atau capaian, serta mengambil tindakan untuk perbaikan pada masa datang.

    Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif

    Evaluasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara implementasi dan formulasi strategi. Metode analisis yang digunakan bersifat komparasi, yakni perbandingan dua tahap awal manajemen strategis tadi. Hasil evaluasi dipresentasikan dalam laporan agar dipahami oleh anggota sebagai refleksi atas pekerjaannya.

    Kamu ingin menerapkan manajemen strategis di perusahaan? Kuasai materi ini lebih dalam di kursus Essentials of Digital Business Strategy dari GreatNusa. Pemahaman yang lengkap tentang proses manajemen strategis akan membantu perusahaanmu mencapai tujuannya.

    7 Contoh Kecerdasan Buatan yang Berhasil Diterapkan

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 23 Maret 2022

    7 Contoh Kecerdasan Buatan yang Berhasil Diterapkan

    Kenali contoh kecerdasan buatan, seperti robot vacuum cleaner, perbankan online, hingga digital marketing. Temukan penjelasannya di artikel ini.

    Contoh kecerdasan buatan sudah jamak ditemukan dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, orang menggantungkan hidupnya pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam keseharian mereka. Bidang pekerjaan apapun jadi lebih praktis dan cepat selesai karena pemanfaatan perangkat berteknologi AI.

    Apa Saja Contoh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan?

    Kecerdasan buatan merupakan sistem komputer yang dirancang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Sistem komputer ini ditanamkan pada perangkat atau situs web agar menjalankan aktivitas sesuai pikiran (kognisi) manusia. Kecerdasan buatan malah bekerja lebih baik, terlihat dari minimnya kesalahan perangkat saat beraktivitas.

    Apa saja contoh kecerdasan buatan yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita simak berbagai contoh aplikasinya di bawah ini.

    1. Robot Vacuum Cleaner

    Robot vacuum cleaner menjadi bukti kecerdasan buatan turut membantu pekerjaan rumah manusia. Alat penghisap debu otomatis ini memiliki rangkaian sensor navigasi. Sensor ini membantu robot menyesuaikan diri dengan situasi rumah saat bergerak. Ada pula sensor waktu yang aktif sehingga robot vacuum cleaner hanya bergerak sesuai waktu yang telah diatur.

    Selain penghisap debu, penerapan kecerdasan buatan juga ditemukan pada peralatan rumah lainnya. Pembersih kaca otomatis adalah contoh lain dari penerapan kecerdasan buatan ini.

    2. Algoritma Media Sosial

    Kamu pernah berlangganan koran atau majalah dari media massa yang sama dan menikmati kontennya? Algoritma media sosial pun bekerja seperti itu. Saat melihat beranda media sosial, kamu pasti disuguhi konten yang sering berinteraksi denganmu.

    Kecerdasan buatan bermain dalam algoritma media sosial dan menampilkan konten yang sering kamu baca. Algoritma ini semakin terlihat saat melihat halaman explore, kamu akan mendapatkan konten serupa yang biasa dikonsumsi.

    Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh

    3. Perbankan Online

    AI diterapkan pula dalam sistem perbankan, khususnya yang sudah mendukung m-banking. Fitur kode QR dalam aplikasi perbankan langsung memindai barcode rekening tujuan secara tepat saat transfer uang. Pop-up message yang muncul untuk konfirmasi transaksi pun merupakan contoh kecerdasan buatan.

    Dunia perbankan offline juga dipenuhi kecerdasan buatan. Misalnya, peralatan perbankan yang berfungsi untuk mendeteksi penipuan atau pemalsuan tanda tangan.

    4. Website Marketplace

    Kecerdasan buatan dalam website marketplace terlihat saat hasil pencarian produknya sesuai kebutuhan. Visual search atau fitur pencarian gambar basisnya pun menggunakan AI.

    Perilakumu saat berbelanja atau mengakses situsnya dipantau oleh sistem AI ini. Alhasil, website ini memberikan rekomendasi produk atau toko sesuai aktivitas atau kebutuhanmu. Sistem AI juga bekerja saat melacak pengiriman paket hingga sampai tujuan.

    Baca Juga: Memecah Rasa Bingung, Mari Mengenal Perbedaan E-commerce dan Marketplace

    5. Fitur GPS

    Fungsi utama Global Positioning System (GPS) sebagai navigator didukung oleh kecerdasan buatan. Agar hasilnya akurat, GPS menggunakan big data dalam proses pembuatannya. Alasannya, GPS harus merekam perjalanan di dunia secara detail hanya untuk memudahkan kita saat mengemudi.

    Keberhasilan GPS dalam mendeteksi jalanan yang macet pun merupakan buah kecerdasan buatan. GPS juga memberikan estimasi waktu tiba di lokasi tujuan berkat teknologi ini.

    6. Digital Marketing

    Digital marketing yang menjadi pilihan pemasaran unggulan sejatinya berbasis kecerdasan buatan. Teknologi AI mendeteksi selera dan aktivitas pengguna saat berselancar di internet lewat fitur cookies. Alhasil, pengguna internet mendapatkan iklan dan informasi yang relevan dengan kebutuhannya.

    Di sisi lain, hal ini menguntungkan bisnis atau pelaku digital marketing. Teknologi AI yang dimiliki mesin pencari atau media sosial mampu menyasar iklan mereka ke pengguna yang tepat.

    7. Rekam Medis Pasien

    Kecerdasan buatan juga hadir di bidang rumah sakit, khususnya di bidang data rekam medis pasien. Lewat fitur ini, tim administrasi rumah sakit tidak perlu repot mencari berkas yang diperlukan. Keuntungannya, data digital ini bisa menjadi backup kalau data asli yang dimiliki dokumen tidak ditemukan.

    Keunggulan ini dirasakan oleh dokter pula saat memeriksa pasien. Mereka bisa melihat riwayat medis pasien yang diperiksanya tanpa harus berpindah ruangan.

    Tidak ada yang mustahil kalau kamu memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pekerjaanmu. Kamu pun bisa menciptakan perangkat berbasis AI untuk efisiensi pekerjaan perusahaan atau kenyamanan konsumen. Namun, kamu harus memiliki pemahaman yang dalam soal kecerdasan buatan dan machine learning.

    Daftarkan dirimu di kursus Artificial Intelligence dari GreatNusa. Kamu bisa belajar tentang AI secara komprehensif dan waktunya cukup fleksibel. Siapa tahu, aplikasi atau perangkat buatanmu nanti masuk contoh kecerdasan buatan yang diterapkan pada masa depan.

    Apa Itu Balance Scorecard yang Penting bagi Perusahaan?

    ARTICLE

    WORK CULTURE

    By greatnusa • 23 Maret 2022

    Apa Itu Balance Scorecard yang Penting bagi Perusahaan?

    Kenali apa itu balance scorecard dan area penggunaannya dalam bisnis, seperti pertumbuhan bisnis dan informasi finansial. Simak infonya di artikel ini.

    Pemilik atau pimpinan perusahaan pasti sudah hafal apa itu balance scorecard. Alat ini penting dan harus dikuasai oleh pimpinan perusahaan karena berguna untuk monitoring kemajuan perusahaan. Kalau kamu ingin mendirikan bisnis atau punya goals jadi manajer perusahaan, pelajari dahulu artikel ini untuk memahami balance scorecard secara lengkap.

    Apa Yang Dimaksud Dengan Balance Scorecard?

    Balance scorecard alias BSC merupakan metrik yang menggambarkan performa manajemen strategis dalam perusahaan. Kehadiran BSC berguna untuk mengidentifikasi serta meningkatkan fungsi bisnis secara internal sekaligus evaluasi hasil eksternalnya. Hasil penggunaan BSC berupa ukuran serta feedback mengenai kinerja perusahaan selama jangka waktu tertentu.

    Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif

    Kunci penting dalam BSC adalah informasi akurat dan objektif mengenai sistem kerja yang telah dilakukan. Pengumpulan data merupakan komponen penting dalam menyediakan hasil kuantitatif yang tepat tersebut. Jajaran pimpinan perusahaan harus mengumpulkan serta menginterpretasikan informasi yang dibutuhkan. Penilaian dan informasi dalam BSC menjadi panduan anggota perusahaan saat bekerja di masa mendatang.

    BSC awalnya digunakan untuk mengukur kapasitas intelektual sebuah perusahaan, seperti hasil training, skill atau kompetensi, serta pengetahuan anggotanya. Kapasitas intelektual ini dianggap penting karena mampu membuat perusahaan tetap kompetitif di pasar. Balance scorecard juga menilai tiga area bisnis lainnya di samping learning and growth, yaitu proses bisnis, keuangan, dan penanganan konsumen.

    Tujuan bisnis, pengukuran, inisiatif rencana, dan target, semuanya dirangkum dalam BSC. Adanya empat poin tersebut membantu perusahaan menilai faktor yang menghalangi performa bisnis. Perusahaan juga menghasilkan strategi perubahan untuk hasil scorecard yang lebih baik pada masa depan.

    Apa Saja Area Bisnis dalam Balance Scorecard?

    Area bisnis dalam balance scorecard sempat disinggung di uraian sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai keempat area tersebut.

    1. Pertumbuhan Bisnis

    Area bisnis pertama ini dinilai berdasarkan aspek intelektual perusahaan. Kegiatan pelatihan dan sharing ilmu pengetahuan dianalisis secara detail dalam business scorecard. Nilai keberhasilannya terlihat pada bagaimana anggota perusahaan menerima informasi tersebut serta menerapkannya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan atau efektivitas dalam bekerja. Ilmu, skill, training, dan kegiatan lainnya tidak sia-sia, tapi digunakan saat berkontribusi untuk perusahaan.

    2. Proses Bisnis

    Seluruh proses bisnis dinilai dalam business scorecard, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Faktor utama yang diperhatikan yakni kualitas barang atau jasa yang diproduksi. Kemudian, dilakukan penilaian kegiatan operasional bisnisnya untuk mengetahui hambatannya. Contohnya, keterlambatan produksi, kekurangan material, produk yang terbuang sia-sia, produksi yang macet, dan sebagainya.

    Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Proses Produksi dalam Sebuah Perusahaan?

    3. Perspektif Konsumen

    Bisnis mana pun pasti mengejar kepuasan konsumen saat menggunakan produknya. Balance scorecard juga mencakup penilaian konsumen terhadap produk yang digunakan. Adapun komponen yang dinilai adalah kualitas, harga, dan ketersediaan produk di daerah mereka. Penilaian konsumen sangat membantu meningkatkan kapasitas bisnis agar berjalan lebih baik nantinya.

    Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu

    4. Informasi Finansial

    Bagian vital perusahaan mencakup kesehatan finansial atau keuangan. Balance scorecard mencatat hasil penjualan, pendapatan bersih, dan pengeluaran dalam periode tertentu. BSC juga menyediakan informasi tambahan terkait keuangan, seperti target pendapatan, rasio keuangan, anggaran, dan lain-lain. Perusahaan yang tidak memerhatikan kondisi finansialnya tidak akan bertahan sewaktu-waktu.

    Kesimpulannya, balance scorecard merupakan metrik penting yang harus dimiliki perusahaan. Pimpinan perusahaan wajib mengisi balance scorecard secara berkala sebagai bentuk monitoring perkembangan bisnisnya. Selain memahami apa itu balance scorecard, perkaya juga pengetahuan bisnismu dengan mengikuti kursus Redefine Your Strategy, Transform Your Business dari GreatNusa agar kamu siap menjadi pimpinan perusahaan masa depan.

    Kenali 7 Manfaat Balance Scorecard bagi Perusahaan Ini

    ARTICLE

    OTHERS

    By greatnusa • 23 Maret 2022

    Kenali 7 Manfaat Balance Scorecard bagi Perusahaan Ini

    Kenali manfaat balance scorecard, seperti perencanaan strategi yang lebih baik dan keselarasan struktur organisasi. Simak penjelasannya di sini.

    Salah satu manfaat balance scorecard yang umum dirasakan perusahaan adalah perkembangan bisnis ke arah lebih baik. Balance scorecard atau BSC merupakan gambaran performa perusahaan dalam periode tertentu. Informasi dalam BSC disajikan secara akurat dan objektif agar perusahaan mampu mengambil keputusan yang tepat.

    Apa Saja Manfaat Balance Scorecard yang Dirasakan Perusahaan?

    Perusahaan yang menerapkan balance scorecard sebagai indikator evaluasi bisnisnya merasakan manfaat yang lebih besar. Inefisiensi pekerjaan pun dikurangi berkat adanya BSC. Singkatnya, BSC menjadi penerapan manajemen strategis dalam perusahaan agar tujuan dicapai secara efektif.

    Apa saja rincian manfaat BSC saat diterapkan dalam manajemen perusahaan? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    1. Perencanaan Strategi yang Lebih Baik

    BSC menjadi alat bantu perencanaan yang baik dalam manajemen perusahaan. Pimpinan atau manajer membutuhkan BSC untuk merencanakan strategi dan membahasnya kepada anggota mereka. Tanpa adanya BSC, rencana bisnis yang dibuat tidak sesuai tujuan bisnis yang akan dicapai. Rencana pun dirancang sembarangan tanpa memerhatikan faktor pendukung atau penghalangnya.

    Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?

    2. Peningkatan Strategi Komunikasi

    Alur komunikasi perusahaan berjalan lancar karena ada BSC. Metrik ini tidak hanya mengevaluasi strategi komunikasi antar karyawan, tapi juga secara eksternal, seperti konsumen atau stakeholder. Pesan disampaikan lebih baik apabila komunikasi berjalan lancar tanpa ada miss. Strategi yang dirancang sebelumnya akan lebih mudah dieksekusi.

    Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

    3. Kesesuaian antara Proyek dan Rencana

    Balance scorecard memetakan seluruh proyek dan rencana bisnis yang telah dibuat, kemudian menyesuaikannya dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Bisnis hadir karena ada tujuan atau visi yang dibawanya. Karena itu, setiap pekerjaan yang digagas atau dilaksanakan harus fokus pada tujuan bisnis tersebut. Ketiadaan BSC akan menghasilkan proyek dan rencana yang tidak sepadan tujuannya, sehingga alokasi sumber daya perusahaan tidak berjalan efektif.

    4. Penyampaian Informasi Lebih Jelas

    Kinerja perusahaan lebih efektif apabila memiliki informasi yang jelas dan benar-benar dibutuhkan. BSC berisi informasi relevan tentang Key Performance Indicator (KPI) perusahaan dan jajaran anggotanya. Adanya KPI dalam BSC 6. perusahaan benar-benar menilai aspek penting dalam bisnis. Alhasil, informasi yang dibutuhkan perusahaan jadi lebih lengkap sehingga tercapai pengambilan keputusan yang lebih baik.

    5. Laporan Performa semakin Baik

    BSC memuat rancangan laporan performa perusahaan dan anggota di dalamnya. Informasi ini membantu perusahaan dalam eksekusi rencana atau strategi bisnis yang telah dibuat. Pemantauan atau monitoring performa perusahaan semakin meningkat dan kesalahan pun bisa diminimalisir selama prosesnya berlangsung. Manfaat ini membuahkan hasil manis dalam jangka panjang, yakni proses bisnis yang kian berkembang hari lepas hari.

    6. Keselarasan Struktur Organisasi

    Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas agar pembagian tugasnya berjalan efektif. BSC menjamin struktur organisasi yang dibuat sesuai untuk mencapai tujuan strategis perencanaan. Seluruh pimpinan dan anggota di dalam struktur tersebut harus memiliki pandangan yang sama terhadap tujuan bisnis. Manfaat ini bisa dirasakan apabila informasi dalam BSC dialirkan kepada setiap orang yang bekerja di dalamnya.

    7. Keselarasan Proses Bisnis

    Proses bisnis terdiri dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang atau jasa hingga di tangan konsumen. BSC mengarahkan proses bisnis tersebut agar sesuai strategi dan tujuan yang telah dibuat. Kegiatan bisnis lainnya, seperti pencatatan finansial, kegiatan pemasaran, dan lain-lain pun dipastikan selaras dengan tujuan bisnis yang lebih besar.

    Secara keseluruhan, balance scorecard menjaga semua aspek agar tetap pada tujuan perusahaan secara keseluruhan. Semua rencana dan pekerjaan pun dilakukan sesuai strategi yang telah ditetapkan. Itulah alasan BSC menjadi indikator penting dalam perusahaan.

    Ingin mengetahui lebih lengkap tentang BSC untuk kemajuan bisnismu? Ikuti saja kursus Essentials of Digital Business Strategy agar pengetahuanmu seputar dunia bisnis semakin bertambah. Kamu akan belajar cara mengimplementasikan BSC agar bisnismu mendapatkan manfaat balance scorecard yang telah disebutkan tadi.

    Apa itu Sistem Pengendalian Manajemen serta Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya?

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 31 Desember 2022

    Apa itu Sistem Pengendalian Manajemen serta Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya?

    Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang mengelola aktivitas operasional perusahaan untuk memastikan tujuan tercapai secara efisien dan efektif. Sistem ini mencakup kebijakan dan peraturan yang diterapkan di seluruh divisi perusahaan, seperti pemasaran, keuangan, dan produksi. Fungsi utamanya adalah untuk memastikan kegiatan operasional berjalan sesuai tujuan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ini meliputi ukuran perusahaan, struktur organisasi, sifat operasional, dan pusat tanggung jawab di setiap bagian perusahaan.

    Apa itu sistem pengendalian manajemen? Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang memiliki peranan penting dalam perusahaan. Sederhananya, sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk memastikan perusahaan berjalan sebagaimana semestinya. Perusahaan yang tidak memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik, akan berpengaruh pada seluruh kegiatan operasional perusahaan. Tertarik mengetahui lebih lanjut? Simak artikel ini sampai selesai, ya!

    Apa Yang Dimaksud Sistem Pengendalian Manajemen?

    Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang berfungsi mengendalikan semua aktivitas operasional yang terjadi dalam suatu perusahaan, supaya berjalan menuju tujuan atau goal yang sudah ditetapkan. Seluruh kegiatan operasional yang dimaksud adalah seluruh divisi, baik itu pemasaran, keuangan, produksi, dan lain-lain. 

    Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif

    Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan biasanya berupa kebijakan atau peraturan yang perlu ditaati oleh seluruh karyawan. Kebijakan dan peraturan yang dibuat membentuk suatu tolak ukur perusahaan untuk berjalan dengan efisien dan efektif. Adanya sistem pengendalian manajemen sebenarnya juga membantu perusahaan tersebut memastikan bahwa sumber daya yang mereka punya digunakan dengan maksimal tanpa ada satu sumber daya yang terbuang sia-sia. 

    Apa Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Perusahaan?

    Sempat disinggung bahwa keberadaan sistem pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan akan membuat seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan efektif. Apabila ada yang tidak berjalan dengan baik atau melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan, sistem pengendalian manajemen ini akan berusaha untuk mengembalikannya ke arah yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 

    Untuk dapat melakukan hal ini, laporan prestasi kerja perlu dibuat setiap tahunnya sebagai alat evaluasi untuk membuat perusahaan berkembang ke arah yang lebih baik. Laporan prestasi kerja berisi semua pencapaian yang berhasil dicapai oleh para karyawan dan divisi yang ada. 

    Apa Saja Faktor-faktor yang Memengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen?

    Adapun faktor-faktor yang memengaruhi sistem pengendalian manajemen sebagai berikut:

    1. Ukuran dan Penyebaran Perusahaan

    Besarnya ukuran dan penyebaran suatu perusahaan akan memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Semakin besar perusahaan, isi dan sifat dari sistem manajemen pengendalian akan semakin banyak dan kompleks. Sebaliknya perusahaan yang kecil, sistem pengendalian manajemen yang ada tidak terlalu banyak atau tidak terlalu rumit. 

    2. Struktur dalam Perusahaan

    Sistem pengendalian manajemen akan berubah bersamaan dengan struktur perusahaan yang berubah. Saat struktur berubah, delegasi dan desentralisasi dalam perusahaan juga berubah. Sudah otomatis sistem pengendalian manajemen yang digunakan juga menyesuaikan dengan keadaan tersebut. 

    3. Sifat dan Pembagian Operasional

    Sifat dan pembagian operasional juga memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Hal yang dimaksudkan yaitu setiap produk yang dibuat oleh perusahaan besar, memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakteristik inilah yang menentukan sistem mana yang perlu dan cocok digunakan, supaya seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan baik. 

    4. Pusat Tanggung Jawab

    Berbagai pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan memiliki sistem pengendalian yang berbeda-beda. Sebagai standar untuk menentukan mana yang cocok, kamu bisa melihat atau mengukurnya dari biaya, laba atau pendapatan, serta investasi yang ada pada setiap pusat tanggung jawab. 

    Kini kamu telah mengetahui sistem pengendalian manajemen, mulai dari pengertian, fungsi hingga faktor yang memengaruhinya. Sudah sempat disinggung juga bahwa sistem pengendalian manajemen ini adalah sistem yang harus ada, supaya kegiatan operasional bisa berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Apakah kamu tertarik belajar lebih lanjut mengenai hal ini? Kamu bisa banget belajar soal manajemen bisnis di GreatNusa! 

    Terdapat banyak kursus menarik dengan segala topik yang ingin kamu pelajari, termasuk kursus manajemen bisnis. Jadi apakah siap untuk belajar dan menambah wawasan baru dalam dunia bisnis? Langsung saja mengunjungi website GreatNusa! Semoga penjelasan mengenai apa itu sistem pengendalian manajemen beserta fungsi dan faktor yang memengaruhinya berguna bagi kamu, ya!

    5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 30 Januari 2023

    5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital

    Contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor yang menyongsong revolusi industri 4.0 ada di sini. Simak untuk informasi selengkapnya.

    Menyongsong era inovasi digital, transformasi digital menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebuah entitas bisnis untuk bisa bertahan dan bersaing. Pemerintah pun mendorong perusahaan-perusahaan, baik milik negara maupun swasta, untuk bertransformasi ke arah digitalisasi. Berikut lima contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor.

    Sektor Industri Otomotif

    Sektor industri otomotif mungkin bukan sektor pertama yang terlintas di pikiran ketika berbicara tentang transformasi digital. Namun, transformasi itu tetap terjadi, terutama pada aspek layanan pelanggan. Pada sektor ini, contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital pun tidak hanya produsen saja. Penyedia jasa transportasi masuk ke dalam sektor otomotif.

    AUDI

    Dalam sektor industri otomotif, merek mobil premium asal Jerman, Audi, mungkin adalah salah satu contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dengan sukses. Transformasi ini dilakukan Audi dengan meluncurkan Audi City pada 2012, sebuah konsep showroom berbasis informasi digital. Hampir tidak ada mobil fisik yang dipamerkan di dalam Audi City. Showroom diisi layar-layar besar yang bisa digunakan untuk mengakses informasi mengenai spesifikasi dan fitur mobil yang ditampilkan.

    Mobil ditampilkan dalam ukuran aslinya menggunakan layar sentuh. Calon pembeli dapat berinteraksi dengan layar untuk melakukan konfigurasi pada mobil sebelum memutuskan produk yang akan dibeli. Calon pembeli juga dapat menggunakan smartphone mereka untuk melihat interior mobil dan mendengar suara mobil yang dipamerkan.

    Dengan menggunakan konsep ini, angka penjualan diklaim meningkat hingga 60% dibandingkan dengan pameran konvensional. Selain itu, biaya operasional pameran dapat dihemat karena tidak perlu merawat mobil-mobil display.

    GoJek

    Bicara soal transformasi digital di industri otomotif, bisa dibilang eksistensi Gojek merepresentasikan transformasi digital itu sendiri. Lebih spesifik lagi, di industri transportasi. Gojek mengubah persepsi dan cara kita berpindah tempat, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

    Sebagai penyedia layanan ojek daring pertama di Indonesia, Gojek melakukan transformasi digital pada layanan ojek itu sendiri. Awalnya, kita harus menunggu di pinggir jalan atau mendatangi pangkalan untuk menggunakan jasa ojek. Tarif yang dikenakan pun tidak pasti. Gojek mengubah permasalahan ini dengan membuat ojek mitra datang ke titik penjemputan yang ditentukan oleh penumpang. Selain itu, skema tarif dirancang sesuai dengan jarak tempuh dan traffic layanan.

    Seiring waktu, bisnis Gojek berkembang ke berbagai sektor seperti finansial (lewat layanan yang ditawarkan GoPay), layanan pesan-antar (GoFood), hingga pengiriman barang (GoSend dan GoBox). Strategi bisnis yang diawali dari menerapkan transformasi digital di bidang transportasi ini membuat Gojek sebagai sebuah perusahaan mendapatkan predikat decacorn dengan valuasi mencapai 140 triliun rupiah mengacu pada statistik yang dirilis katadata (2019).

    Baca Juga: Konsep Ekonomi Bisnis pada Perusahaan

    Sektor Perbankan

    Di sektor perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa transformasi digital perbankan adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, pada Oktober 2021, OJK menerbitkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Isi dari cetak biru ini adalah rancangan kebijakan OJK yang diharapkan bisa mendorong percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia.

    Sebelum dikeluarkannya cetak biru ini, beberapa perusahaan perbankan sudah mulai melakukan transformasi digital. Umumnya, transformasi yang dilakukan berwujud digitalisasi kegiatan perbankan.

    Bank BTPN

    Salah satu bank yang menerapkan transformasi digital dalam operasionalnya adalah Bank BTPN. Pada tahun 2016, Bank BTPN meluncurkan produk perbankan digital Jenius. Melalui Jenius, semua aktivitas perbankan dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh dari ponsel pintar milik nasabah. Selain layanan perbankan seperti transfer dana, pembayaran tagihan, atau deposito, nasabah juga dapat mengatur pos-pos pengeluaran melalui aplikasi.

    Kegiatan perbankan melalui aplikasi ponsel pun sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Namun, bisa dibilang Jenius adalah salah satu aplikasi perbankan digital pertama yang memungkinkan nasabah untuk tidak mendatangi kantor bank yang bersangkutan. Bahkan, pengguna Jenius tidak perlu membuka rekening di kantor cabang bank BTPN terlebih dahulu. Semua proses pembukaan rekening bisa dilakukan melalui aplikasi atau melalui kios-kios Jenius yang bisa ditemukan di pusat perbelanjaan.

    Baca Juga: Cara Memanajemen Keuangan pada Perusahaan

    Sektor Komunikasi

    Sektor komunikasi, khususnya telekomunikasi, adalah salah satu sektor krusial dalam transformasi digital. Terlebih lagi, sejak pandemi COVID-19 melanda yang memacu semua sektor untuk melakukan transformasi digital. Jika pilar transformasi digital itu sendiri masih mengandalkan pola pikir lama, transformasi digital di sektor lain bisa terhambat.

    Telkomsel

    Telkomsel meluncurkan layanan by.U pada 2019 lalu. Sebagai layanan seluler prabayar digital dengan konsep End-to-End pertama di Indonesia, by.U mengandalkan aplikasi ponsel pintar untuk operasional layanan yang ditawarkan. Mengandalkan jaringan seluler milik Telkomsel, by.U menawarkan alternatif layanan seluler yang menyasar generasi muda.

    Contoh transformasi yang diterapkan oleh by.U adalah digitalisasi layanan. Serupa dengan Jenius yang mengedepankan layanan perbankan melalui aplikasi, by.U juga menitikberatkan penggunaan aplikasi dalam layanannya. Pelanggan dapat memesan kartu SIM, membeli paket data, dan sebagainya hanya lewat genggaman.

    Selain digitalisasi layanan, by.U mengedepankan kustomisasi atau personalisasi dalam layanannya. Contoh konkretnya, selain memilih dari daftar yang disediakan, pelanggan juga dapat membuat sendiri nomor ponsel sesuai keinginannya. Misalnya, nomor disesuaikan dengan hari jadi pernikahan atau tanggal kelulusan. Selain nomor, pelanggan bisa memilih sendiri layanan yang didapatkan dalam paket data bulanan.

    Selain by.U, Telkomsel menerapkan digitalisasi pada produk utamanya dengan meluncurkan aplikasi MyTelkomsel. Meskipun tidak seunik by.U, fitur dan layanan yang ditawarkan cukup lengkap. Selain melakukan pembelian pulsa dan paket data melalui berbagai kanal pembayaran, aplikasi MyTelkomsel juga bisa digunakan untuk membeli bermacam paket layanan streaming seperti MAXstream dan Disney+ Hotstar.

    Baca Juga: Belajar Etika dan Tata Kelola Perusahaan

    Sektor Hiburan

    Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor hiburan adalah contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital paling banyak selama beberapa tahun terakhir. Maraknya layanan streaming yang bermunculan adalah buktinya.

    Netflix

    Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Netflix? Berawal dari jaringan toko penyewaan DVD film yang didirikan tahun 1997, Netflix kini telah bertransformasi menjadi raksasa layanan online streaming dunia. Layanan online streaming yang ditawarkan oleh Netflix sendiri mulai diimplementasikan 2007, dan mengalami kenaikan popularitas yang signifikan sejak 2010.

    Netflix sukses mempertahankan model bisnis lamanya (penyewaan film) dalam bentuk yang baru (online streaming). Selain menayangkan film dan serial yang diproduksi pihak ketiga, dalam beberapa tahun terakhir Netflix juga gencar berinvestasi untuk menayangkan film, serial, dan live event eksklusif. Tayangan eksklusif ini biasanya ditandai sebagai “Netflix Originals”, yang biasanya berarti Netflix memegang hak tayang eksklusif.

    Popularitas Netflix sebagai sebuah layanan online streaming tidak lepas dari makin banyaknya pengguna ponsel pintar dan smart TV. Berbeda dengan layanan TV kabel yang memerlukan perangkat tambahan, pelanggan cukup memiliki akses internet yang cukup cepat dan stabil untuk mengakses layanan Netflix atau layanan sejenis.

    Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?

    Sektor Pendidikan

    Di sektor pendidikan, maraknya edu-tech di Tanah Air mengajak banyak orang untuk belajar mengasah skillnya. Salah satu contoh edu-tech yakni GreatNusa. Dengan mengedepankan konsep digital learning, GreatNusa menyediakan beragam pelatihan dan pembelajaran yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Materi pembelajaran relevan dan sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang disampaikan oleh praktisi, profesional, maupun institusi unggulan yang bekerja sama dengan GreatNusa.

    Penutup

    Saat ini, hampir semua sektor sedang melakukan percepatan transformasi digital dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0. Selain yang sudah kami sebutkan, masih banyak contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor. Bahasan kali ini sekadar memberi contoh bagaimana transformasi digital dapat mengembangkan sebuah bisnis.

    • 1
    • More pages
    • 22
    • 23
    • 24
    • More pages
    • 74
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya