Menampilkan 409 - 414 dari 440 Artikel
Cara memulai bisnis dari nol dapat kamu lakukan untuk meraih kesuksesan. Ketahui cara-cara memulainya di sini bersama GreatNusa!
Bagaimana cara memulai bisnis dari nol? Banyak kisah sukses seseorang yang sukses memulai bisnisnya dari nol sampai saat ini. Kamu tidak harus berasal dari keluarga dengan privilege tinggi untuk bisa meraih sukses dalam berbisnis.
Produk yang dihasilkan pun bermacam-macam, mulai dari produk UMKM rumahan yang cenderung tradisional hingga produk berbasis teknologi yang kompleks dan canggih. Hal ini pun menjadi bukti bahwa pada dasarnya siapa saja bisa meraih sukses dari usaha yang dilakukan.
Beberapa orang yang memiliki kondisi spesial—atau lebih sering disebut privilege—tertentu memang mempunyai “modal” yang lebih besar. Namun, keadaan tersebut tidak lantas menutup sama sekali peluang bagi individu lainnya.
Kalau kamu juga ingin membangun usaha dari nol dan bercita-cita tinggi, jangan memupuskan asa hanya karena kondisi tertentu yang bersifat sementara. Sebagai panduan, berikut lima cara memulai bisnis dari nol yang bisa kamu mulai terapkan.
Segala sesuatu yang kamu lakukan harus berawal dari goal alias tujuan. Tanpa adanya tujuan, kamu akan lebih mudah hilang arah di tengah perjalanan dan bahkan menyerah. Makin jelas dan kuat tujuan yang ingin diraih, makin mudah kamu terus melangkah untuk meraihnya.
Seperti contoh, kamu bertujuan membangun usaha untuk mencapai kekayaan hingga nilai tertentu sehingga bisa membangun rumah dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka, jadikan hal tersebut sebagai motivasimu untuk terus menjalani usaha.
Pada dasarnya pun, tidak ada yang salah maupun benar tentang tujuan seseorang—selama tak ada niat jahat atau buruk terhadap pihak lainnya. Karena kamu yang paling memahami situasi, maka tidak ada yang berhak untuk menghakimi tujuanmu.
Bagaimanapun, perlu diingat bahwa tujuan seseorang bisa saja berubah di tengah jalan. Seperti contoh, kamu membangun usaha dengan tujuan menghasilkan pendapatan sehingga meringankan beban orang tua.
Namun, ketika ternyata usaha yang kamu lakukan terus berkembang, tujuanmu pun kian meluas, yakni untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara mempekerjakan mereka. Ini adalah hal yang sangat wajar dan kerap terjadi sehingga tak perlu heran jika kamu pun mengalaminya kelak.
Baca Juga : Apa Itu Marketing Funnel? Apa Pentingnya Marketing Funnel di Digital Marketing?
Kesuksesan selalu direncanakan. Begitu menetapkan tujuan, kamu harus mampu membuat proyeksi usaha yang dilakukan: apa saja modal yang diperlukan, bagaimana cara pemasarannya, siapa yang menjadi target pasar, kapan harus memulai, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, kamu akan menjual keripik pisang. Tujuan Anda adalah memperoleh profit sebesar Rp5 juta dalam satu bulan pertama penjualan. Dari situ, kamu dapat menentukan berapa harga jual setiap kemasan, lewat platform apa penjualan dilakukan, bagaimana promosi yang tepat, dan lain-lain.
Pastinya, ada tahap persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menentukan rencana keseluruhan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kamu penuhi sebelum melangkah lebih jauh.
Tak ada cara memulai usaha dari nol tanpa adanya modal. Hanya saja, modal yang dibutuhkan berbeda-beda baik nominal maupun bentuknya sesuai rencana usaha yang disiapkan.
Modal yang paling umum adalah berapa harta. Berita baiknya, jika kamu tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha, kini ada banyak alternatif lainnya. Kamu bisa memanfaatkan layanan pinjaman dari koperasi, platform pinjaman online, dan semacamnya.
Namun, untuk menggunakan metode ini, pastikan kamu meminjam dana dengan rasional dan terukur. Artinya, pinjamlah sesuai kebutuhan sekaligus kemampuan bayarmu. Jangan serta merta meminjam dalam jumlah besar hanya karena “mumpung sekalian”.
Adapun jenis usaha yang tidak memerlukan modal biaya umumnya adalah usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti jasa ilustrasi, penulisan, tutor, dan sebagainya (dengan catatan kamu telah mempunyai perlengkapan yang dibutuhkan seperti laptop). Dalam konteks ini, kamu tetap memerlukan modal khusu seperti portofolio.
Baca Juga : 8 Contoh Strategi Pemasaran Produk Online
Aktivitasmu tidak berhenti begitu penjualan dilakukan. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan, kamu perlu melakukan evaluasi. Tentunya, evaluasi ini dilakukan secara berkala setiap beberapa periode tertentu dan berkesinambungan.
Sederhananya, evaluasi dimulai dari perbandingan hasil yang diperoleh dengan target yang ditetapkan di awal. Dari situ, kamu bisa membedah lebih dalam tentang bagian mana yang belum optimal dan memerlukan perbaikan.
Seperti contoh, penjualan pisang di bulan pertama ternyata hanya menghasilkan profit sebesar Rp3 juta. Artinya, ada selisih Rp2 juta dari target yang diharapkan.
Kamu dapat menilainya dari berbagai sudut pandang. Misal, kamu menyasar konsumen di kawasan Jabodetabek, tapi ternyata mayoritas konsumen hanya berasal dari kawasan Depok, Bogor, dan Jakarta Barat. Kamu bisa mengurai apakah hal tersebut dikarenakan promosi yang kurang optimal di daerah lainnya, lokasimu yang ternyata dinilai terjauh dari beberapa daerah sisanya, dan lain-lain.
Cara memulai bisnis dari nol yang satu ini tak boleh ketinggalan. Perbanyak informasi tentang produk maupun dunia usaha yang terus berkembang. Terlebih lagi, kini dengan adanya bantuan teknologi yang memudahkan para pengusaha untuk memasarkan produk, jangan sampai kamu melewatkannya.
Sebagai gambaran, kini hanya bergabung dan memajang produk di e-commerce tidak cukup. Kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur khusus yang ada di e-commerce tersebut, melakukan promosi di berbagai media sosial (lengkap dan fitur-fitur pendukungnya), bahkan menggunakan bantuan lain seperti Facebook Ads dan Google Ads.
Namun, jangan berhenti hanya sebatas promosi online. Perbanyak pula relasi untuk saling berbagi. Kamu bisa bergabung di komunitas untuk sharing. Ikuti pula berbagai webinar atau kelas yang mendukung sesuai usahamu. Makin banyak relasi yang kamu miliki pun, makin besar pula kesempatanmu untuk berpromosi. Dalam kata lain, lewat cara ini, kamu bisa sekali mendayung untuk melampaui dua-tiga pulau.
Baca Juga : Cara Meraih Kesuksesan dalam Belajar: Tips dan Strateginya
Nah, untuk kamu yang ingin menambah wawasan sehingga up to date dengan pengelolaan usaha zaman sekarang, GreatNusa juga menghadirkan beberapa kelas pendukung. Mulai dari pembuatan kanvas model bisnis, perencanaan usaha, hingga menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, semua ada di sini.
Tenang saja, ada banyak pilihan kelas yang khusus disajikan untuk pemula. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan. Menariknya lagi, kelas ini disajikan secara online sehingga kamu bisa lebih fleksibel untuk mengikutinya.
Siapa saja bisa meraih sukses usaha meski dari bawah sekalipun—bahkan jika kamu tidak memiliki pengalaman atau merasa mempunyai bakat untuk usaha sekalipun. Seperti kebanyakan lainnya, hal ini adalah hal yang dapat dipelajari. Asal disiplin dan konsisten menerapkan lima cara memulai bisnis dari nol di atas, peluang untuk sukses selalu terbuka untukmu.
Yuk, wujudkan impianmu!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Kenali prospek kerja teknik industri yang cerah, seperti engineering manager, project manager, dan HSE Officer, di artikel berikut ini.
Teknik menjadi bidang studi kuliah dengan pilihan terbanyak. Kamu bisa memilih jurusan teknik sipil, mesin, perkapalan, geologi, hingga teknik industri. Selain manajemen, teknik menjadi bidang dengan prospek karir terbanyak. Tak heran jika peminat jurusan teknik membludak setiap tahunnya di setiap universitas.
Salah satu bidang teknik dengan prospek kerja yang terbilang menjanjikan adalah teknik industri. Prospek kerja teknik industri sendiri bisa mencakup industri manufaktur, sistem industri, teknologi ekonomi, hingga manajemen industri dan keuangan. Prospek kerja yang begitu menjanjikan, bukan?
Teknik industri bisa dibilang menjadi salah satu bidang ilmu teknik interdisipliner, yaitu pembahasan suatu masalah dengan memanfaatkan berbagai bidang ilmu. Bidang teknik satu ini mempelajari cara yang tepat untuk bisa membuat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih optimal, seperti kegiatan produksi, pengelolaan, teknologi informasi, dan masalah ekonomi.
Mereka yang menekuni bidang ilmu Teknik Industri dituntut untuk memiliki berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian, di antaranya:
Lalu, apa saja prospek kerja teknik industri yang bisa kamu coba selepas kuliah nantinya? Berikut beberapa di antaranya:
Engineering menjadi salah satu bagian perusahaan yang sangat tepat untuk kamu yang mendalami ilmu Teknik Industri. Biasanya, jurusan teknik lain yang bisa menjajal bagian perusahaan ini selain Teknik Industri adalah Teknik Listrik dan Mesin. Tentunya, posisi terbaik bidang engineering yang bisa kamu coba adalah menjadi Manager Engineering.
Seorang manajer yang berada di bagian engineering memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu menyusun rencana kerja berikut sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek pekerjaan. Selain itu, manajer juga harus memastikan bahwa semua tugas dan proyek yang sedang berlangsung sudah dilaksanakan dengan baik hingga selesai.
Namun, ada beberapa kriteria yang harus kamu penuhi untuk bisa berada di posisi manajer di Divisi Engineering suatu perusahaan. Pertama, tentu kamu setidaknya harus meraih gelar Sarjana Teknik, lebih baik lagi jika langsung dari Teknik Industri. Lalu, kamu setidaknya harus memiliki pengalaman kerja selama lima tahun di bagian engineering. Tidak ketinggalan, kamu juga harus memahami berbagai kerumitan pekerjaan sekaligus memiliki kemampuan pemecahan masalah dan strategi yang baik.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Masih dalam tingkatan manajer, prospek kerja teknik industri lainnya yang tidak kalah menarik dan menggiurkan untuk kamu coba adalah menjadi Project Manager. Berada di posisi ini membuat kamu harus memiliki kriteria yang mumpuni dalam membuat perencanaan, mengatur, dan memberikan arahan serta tugas kepada orang yang tepat dalam sebuah proyek. Tak hanya itu, kamu juga harus bisa memastikan semua proyek bisa diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
Biasanya, tim yang diarahkan langsung oleh seorang Manajer Proyek akan lebih besar dibandingkan dengan tim kerja yang berada di bawah seorang Manajer Engineering. Nah, untuk bisa berada di posisi ini, selain mendapatkan setidaknya gelar sarjana di bidang teknik, kamu juga perlu pengalaman kerja setidaknya lima tahun di bidang ini. Selain itu, kamu dituntut harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik kepada semua lapisan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya
Siapa sangka, ternyata bidang marketing dan bisnis perusahaan juga menjadi incaran para lulusan Teknik Industri. Padahal, biasanya kedua bidang kerja ini didominasi oleh lulusan dari Ekonomi. Salah satu jabatan kerja bidang marketing dan bisnis yang terbuka lebar untuk para lulusan Teknik Industri yang dimaksud adalah Analis Produk atau Product Analyst.
Sesuai dengan namanya, jabatan satu ini menuntut karyawan untuk memiliki kemampuan analisis yang sangat mumpuni. Tidak hanya itu, seorang Analis Produk juga harus mampu mengartikan data market perusahaan. Hasil analisis yang kamu berikan nantinya digunakan sebagai salah satu strategi yang tepat untuk mendesain sebuah produk.
Tak ketinggalan, kamu juga bertanggung jawab untuk memaparkan perbandingan yang ada antara produk perusahaan dengan produk serupa dari pesaing berikut tren pasar yang sedang naik saat itu. Tujuannya sangat sederhana, agar produk yang dibuat oleh perusahaan tepat pada sasaran sehingga mampu menghasilkan keuntungan besar.
Jadi, secara singkat, gambaran pekerjaan seorang Analis Produksi adalah menganalisis sebuah produk, memantau proses produksi termasuk kualitas produk tersebut, optimalisasi dan pemeliharaan alat yang berkaitan dengan proses produksi, sampai pada evaluasi keseluruhan proses produksi.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Nah, di bagian produksi barang, kamu mungkin tidak asing dengan istilah kualitas. Tanggung jawab ini menjadi tugas dari seorang Quality Controller atau disingkat QC. Menariknya, menjadi pengamat atau penentu kualitas dari produk sebelum ditawarkan pada pasar juga menjadi salah satu prospek kerja teknik industri yang banyak diminati, lho! Seorang QC juga bekerja sama dengan analis produk dalam proses produksi barang.
Seorang Quality Controller akan memastikan bahwa kualitas dari produk yang dibuat sudah sesuai dengan standar atau kriteria perusahaan. Mungkin, kamu pernah menyaksikan video yang menayangkan uji kekuatan atau ketahanan suatu produk, misalnya ponsel. Inilah gambaran sederhana dari tugas dan tanggung jawab seorang QC.
Guna bisa mendapatkan posisi ini, kamu tentu harus memiliki kemampuan analisis yang mumpuni. Selain itu, kamu juga harus mampu membuat keputusan dan strategi yang lebih cepat terkait dengan kualitas produk. Semakin berkualitas suatu produk, tentu akan semakin tinggi peminatnya jika sesuai dengan kebutuhan pasar, bukan?
Terakhir adalah Health and Safety Officer atau disingkat HSE. Kamu pasti sudah sering mendengar kalimat bahwa keamanan dan keselamatan kerja menjadi bagian paling penting dari keberhasilan sebuah proyek kerja. Inilah mengapa HSE diperlukan dalam sebuah perusahaan yang sering melakukan proyek besar, misalnya konstruksi atau perusahaan yang bergerak di bidang pangan maupun industri bahan kimia.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang HSE adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun serangan penyakit kepada para karyawan yang berkaitan dengan lingkup perusahaan atau pekerjaan. Jadi, tidak hanya mengeluarkan dokumen yang berkaitan dengan aturan keamanan kerja, seorang HSE di perusahaan juga bertanggung jawab terhadap inspeksi secara rutin, melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja, hingga pelatihan keamanan.
Selain menerbitkan dokumen yang mengatur keamanan kerja, tugas HSE Officer dalam prospek Teknik Industri ini mencakup inspeksi reguler, investigasi kecelakaan kerja, pelatihan keamanan kerja, dan masih banyak lagi. Pada umumnya, menganalisis lokasi proyek dan mengatur prosedur kerja agar tetap aman bagi semua pekerja menjadi tugas divisi HSE.
Selain Teknik Industri, biasanya perusahaan mewajibkan seorang lulusan Ilmu Kesehatan yang berkaitan dengan dunia industri untuk bisa mengisi posisi sebagai HSE. Tentunya, kamu harus memahami dengan benar terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.
Jadi, mana prospek kerja teknik industri yang menjadi impianmu? Supaya lebih mudah memahami peran masing-masing pekerjaan jurusan Teknik Industri, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Topiknya sudah pasti relevan dan berkualitas dengan pengajar berpengalaman dan pasti
Pengertian akuntansi menurut para ahli, melihat akuntansi dari sudut pandang yang berbeda. Simak pengertian-pengertiannya di sini!
Apa pengertian akuntansi menurut para ahli? Akuntansi tidak terbatas pada ilmu hitung menghitung saja. Bukan cuma menghitung pemasukan dan pengeluaran saja, tetapi juga berbagai elemen lain yang bisa menunjukkan kondisi keuangan suatu entitas organisasi maupun bisnis.
Penerapan akuntansi cukup mudah dijumpai dalam aktivitas sehari-hari. Sebut saja, mengelola keuangan rumah tangga, usaha kecil, dan usaha skala besar yang terbilang kompleks. Siapa pun perlu mengetahui pengertian akuntansi menurut para ahli, sehingga tahu bagaimana mengaplikasikannya dengan benar.
Memahami keuangan suatu bisnis dapat dilakukan melalui pelaksanaan proses akuntansi yang tepat. Hal ini bertujuan supaya pemilik bisa merencanakan pengeluaran masa mendatang guna meraih keuntungan semaksimal mungkin.
Dari sudut pandang bisnis, akuntansi menunjukkan upaya pengukuran hasil kegiatan ekonomi suatu entitas hingga cara penyampaian informasi keuangan itu kepada pihak terkait. Ada banyak pengertian akuntansi menurut para ahli yang bisa diketahui. Memahami berbagai perspektif ahli akan membantumu memahami akuntansi secara mendalam.
Sebagai seorang profesor akuntansi terkenal di Amerika Serikat, Donald E. Kieso telah mempublikasikan banyak buku akuntansi yang menjadi pegangan para akuntan. Ia berpandangan akuntansi mengandung tiga jenis kegiatan mendasar, yaitu pencatatan, proses mengidentifikasi, dan mengkomunikasikan aktivitas ekonomi suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.
Organisasi lebih dahulu mengidentifikasi aktivitas ekonomi menurut kelompok kegiatan usaha, lalu mencatatnya sebagai bentuk catatan kegiatan keuangan. Pencatatan harus dilakukan secara detail per peristiwa dan menggunakan satuan mata uang sama.
Proses mengkomunikasikan kumpulan informasi yang sudah dicatat dan diolah tadi menjadi akhir rangkaian kegiatan akuntansi. Penyajian informasi tersebut dilakukan kepada berbagai pihak berkepentingan dalam rupa laporan akuntansi.
Baca Juga : 8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli
Pakar akuntansi terkenal dari Amerika Serikat, Paul Gradi, memandang akuntansi sebagai suatu fungsi organisasi yang berjalan sistematis, dapat dipercaya, dan orisinal dalam mengklasifikasi, mencatat, memproses, menganalisis, dan menginterpretasi semua transaksi.
Selain transaksi, kejadian dan karakter keuangan yang terjadi sepanjang kegiatan operasional organisasi juga dicatat untuk kemudian dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait kinerja organisasi itu.
Dengan kata lain, akuntansi tidak melulu berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun, akuntansi juga bisa berfungsi membantu organisasi mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam suatu periode.
“Pioneering Modern-day Management Accounting” merupakan salah satu karya profesor akuntansi Stanford University, Charles Thomas Horngren. Walter T. Harrison juga seorang ahli akuntansi Amerika Serikat yang menerbitkan berbagai judul buku akuntansi.
Keduanya merumuskan akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi mengukur aktivitas sebuah bisnis dengan memproses data-data yang ada ke dalam laporan keuangan. Kemudian, hasil akhir pelaporan tersebut dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dalam bisnis tersebut.
Baca Juga : 5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan
Dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini dikenal sebagai salah satu penulis berbagai buku akuntansi. Dwi Martani menyatakan akuntansi adalah sebuah bahasa bisnis (business language) karena akuntansi mampu menciptakan informasi yang berfungsi menjelaskan kinerja dan kondisi keuangan pada periode tertentu.
Informasi tersebut dapat digunakan pemilik bisnis dan pihak berkepentingan lainnya sebagai dasar pembuatan kebijakan maupun memprediksi kinerja bisnis di masa depan.
Suwardjono menggambarkan akuntansi sebagai sebuah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi serta kejadian terkait keuangan. Cara yang digunakan berdaya guna dan menggunakan bentuk satuan uang, serta ditutup dengan proses menginterpretasi hasil dari rangkaian proses tersebut.
Baca Juga : Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Senada dengan Suwardjono, Rudianto memberi penekanan bahwa akuntansi adalah rangkaian aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dengan memakai angka, mengelompokkan sesuai klasifikasi, mencatat, meringkas, dan melaporkan transaksi maupun aktivitas suatu badan usaha dalam rupa informasi keuangan.
Sama seperti Suwardjono, Thomas Sumarsan juga menganalogikan akuntansi sebagai suatu seni, terutama dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi serta kejadian terkait keuangan. Dari proses itu dihasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan pihak-pihak berkepentingan dalam memutuskan suatu kebijakan maupun strategi bisnis.
Bagaimana dengan pengertian akuntansi secara umum?
Merujuk pada Financial Accounting Standards Board (FASB), organisasi yang berperan menetapkan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berperan menyediakan kumpulan informasi atau data kuantitatif yang menjadi dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Sementara, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merumuskan akuntansi sebagai ilmu mencatat, menganalisis, dan mengkomunikasikan berbagai transaksi maupun kejadian ekonomi suatu entitas bisnis. Tujuan aktivitas tersebut adalah untuk menghasilkan dan memberikan laporan informasi relevan kepada para pihak berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuntansi merupakan sebuah seni pencatatan, pengikhtisaran transaksi keuangan, serta penafsiran berbagai transaksi miliki suatu kesatuan ekonomi.
Setelah mempelajari berbagai pengertian akuntansi menurut para ahli dan secara umum, semua definisi tersebut mencantumkan beberapa kata kunci, yaitu:
Semua kata kunci itu selalu muncul dalam setiap definisi yang diutarakan para ahli. Namun, laporan keuangan bukan akhir rangkaian proses akuntansi. Laporan keuangan justru menyajikan berbagai informasi penting terkait kinerja dan kondisi keuangan suatu organisasi kepada berbagai pihak berkepentingan.
Pihak tersebut antara lain pemilik usaha, manajemen, investor, kreditor, dan pemerintah selaku regulator. Nantinya laporan keuangan dapat menjadi dasar atau pertimbangan bagi pihak berkepentingan tadi dalam mengambil keputusan, kebijakan, maupun menyusun strategi pengembangan bisnis di masa mendatang.
Tujuan akuntansi sebetulnya sederhana, yaitu melakukan pencatatan, mengumpulkan dan melaporkan seluruh informasi keuangan suatu bisnis. Namun, jika diuraikan secara rinci, berikut tujuan akuntansi yang perlu kamu tahu.
Secara umum, akuntansi memiliki tujuan:
Secara khusus, akuntansi bertujuan menampilkan informasi berbentuk laporan yang memuat posisi keuangan, hasil usaha, berikut perubahan posisi keuangan lain. Semua dilakukan dengan mematuhi Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Secara kualitatif, akuntansi bertujuan untuk:
Pengertian akuntansi menurut para ahli dapat memberikan kamu gambaran tentang bagaimana pentingnya akuntansi dalam melakukan bisnis. Tentu saja kamu bisa mempelajari akuntansi secara mandiri. Apalagi, keilmuan ini juga sudah diajarkan pada jenjang sekolah menengah atas.
Namun, tetap butuh keterampilan dan keahlian khusus untuk melaksanakan proses akuntansi dalam menjalankan perusahaan. Kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa dapat membantumu mendalami ilmu akuntansi sesuai kebutuhan saat ini dengan pendampingan tenaga pengajar berpengalaman.
Tertarik mencobanya sendiri? Daftar di GreatNusa sekarang, yuk!
Sistem informasi akuntansi adalah sistem untuk menyajikan informasi akuntansi dalam perusahaan. Cek arti, fungsi, bagian dan tujuannya di sini.
Hadirnya SIA atau Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu keberadaan teknologi mempermudah operasional perusahaan. Pelajari lebih dalam apa pengertian SIA, fungsi, bagian, dan tujuan serta penerapannya di perusahaan pada pembahasan berikut ini.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang didesain untuk menghimpun dan menyajikan informasi akuntansi agar akuntan dan eksekutif perusahaan bisa mengambil keputusan, kebijakan, dan strategi bisnis yang tepat.
Pada era modern seperti sekarang, keberadaan SIA dipandang sebagai komponen penting divisi keuangan di perusahaan mana pun. Sebagian besar sistem ini berbasis perangkat lunak dan diaplikasikan sebagai bagian solusi teknologi informasi perusahaan.
Beberapa definisi dari para ahli berikut akan membantumu memiliki gambaran tentang SIA.
Dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi”, Nugroho Widjajanto menyatakan SIA merujuk pada kumpulan data berupa susunan catatan, formulir, peralatan dan perlengkapan seperti alat komunikasi dan komputer, tenaga pelaksana, serta laporan yang saling terkoneksi satu sama lain.
SIA merupakan suatu sistem yang mencakup seluruh fungsi dan kegiatan akuntansi. Proses ini bertujuan mempertimbangkan dampak operasional internal dan eksternal perusahaan terhadap sumber daya ekonomi yang dipunyai perusahaan.
SIA dipandang sebagai kumpulan sumber data yang memerlukan perancangan khusus dalam mentransformasikan berbagai data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan. Kemudian, informasi itu berperan sebagai bahan dasar pengambilan kebijakan dan keputusan.
Baca Juga : 7 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Yang Harus Diketahui
Seperti telah disebutkan di atas, apa pun bidang yang digeluti, semua perusahaan membutuhkan SIA. Keberadaan SIA penting untuk mengumpulkan data, mengolah, dan melaporkan kondisi keuangan secara akurat dan benar kepada para pihak yang berkepentingan.
Apalagi, proses akuntansi berkaitan erat dengan solusi teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. SIA mempermudah pelaksanaan operasional perusahaan dengan konsisten memberikan informasi tepat dan akurat.
Dengan begitu, risiko kesalahan atau error dapat ditekan seminimal mungkin. Tentu saja ini membuat biaya operasional perusahaan lebih efektif dan efisien karena SIA mengkombinasikan praktik akuntansi tradisional dengan teknologi informasi modern dan kecakapan SDM yang andal.
Selain memudahkan kinerja bagian keuangan, manajemen perusahaan pun dapat memantau segala proses keuangan secara real time melalui SIA. Bisa dibilang SIA membantu manajemen dalam mengontrol dan memantau kinerja keuangan perusahaan lewat proses otomatisasi akuntansi.
Adapun informasi yang disiapkan dalam sistem ini dapat bervariasi sesuai skala bisnis dan industri yang digeluti. Namun, mayoritas SIA sudah mencakup data berikut:
Baca Juga : 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Membuat Laporan yang Baik
Mengingat keberlangsungan usaha atau bisnis masa kini bergantung pada keberadaan SIA, maka sistem ini mengusung fungsi spesifik saat diterapkan pada perusahaan. Beberapa fungsi SIA adalah:
SIA mampu menampung dan mencatat seluruh sumber daya yang berpengaruh terhadap suatu perusahaan maupun pihak-pihak berkepentingan. Seluruh data tercatat dan tersimpan rapi dalam sistem sehingga mudah untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan..
Sekali data tersimpan dalam SIA, siapa saja yang berkepentingan dapat menelusuri dan mengambil data yang dibutuhkan dari berbagai sumber dokumen. Jadi, tidak perlu lagi membuang waktu membongkar dokumen fisik atau arsip-arsip lama.
Pencatatan dilakukan sesuai proses akuntansi mengikuti urutan dan tanggal kejadian transaksi. Pencatatan yang rapi mempermudah berbagai pihak saat mengecek transaksi masa lampau. Jika terjadi kesalahan, dapat diketahui penyebabnya dan lebih cepat diperbaiki.
Sama seperti proses akuntansi, SIA akan mengubah sekumpulan data yang telah direkam menjadi informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan, baik berwujud online maupun fisik. Para pihak berkepentingan pun dapat mengakses laporan keuangan tersebut secara mudah sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.
SIA memungkinkan penelusuran keuangan perusahaan secara detail karena sistem pertanggungjawabannya spesifik dan jelas. Hanya karyawan dengan kewenangan tertentu yang bisa mengakses SIA sehingga apa pun yang dilakukan akan terekam dalam sistem.
Ketika ditemukan masalah, SIA mempermudah pelacakan hingga diperoleh penyebabnya. Fungsi ini membuat SIA juga berperan sebagai penjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko terjadinya penggelapan aset oleh pihak tertentu.
Baca Juga : Kenali 11 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Penting
Lalu, apa saja bagian-bagian yang ada dalam SIA? Terdapat enam blok yang merupakan komponen pembentuk SIA, yaitu:
Mencakup proses memasukkan data menuju SIA. Semua tindakan dilakukan sesuai aturan dan cara tertentu yang berlaku dalam sistem, seperti identifikasi, tata letak, otorisasi, dan pengolahan.
Meliputi proses pengolahan data yang diawali proses input dengan berbagai cara yang kemudian diolah menjadi suatu laporan.
Tahap ini menghasilkan suatu produk berbentuk laporan. Dokumen laporan ini yang akan diberikan kepada pihak berkepentingan baik di dalam maupun luar perusahaan.
Berfungsi sebagai blok penyimpanan data, apa pun bentuknya. Seluruh data disimpan sesuai kategori yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi pada dasarnya informasi tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu data fisik dan data logis.
Berupa perangkat teknologi yang menunjang SIA. Biasanya berbasis komputer yang berfungsi menangkap, merekam, mengakses data, menjalankan model yang dibutuhkan, menyimpan, dan menampilkan laporan.
Meliputi sistem pengendalian sekaligus perlindungan data-data yang sudah terekam dalam SIA sehingga dapat mengurangi risiko terkena masalah di masa mendatang. Misalnya, masalah peretasan, penggelapan, sabotase, terpapar virus, hingga kebakaran.
Sesudah memahami pengertian, fungsi, dan bagian-bagian SIA, kamu tentu dapat membayangkan apa tujuan pembuatan sistem ini. Tujuan penerapan SIA antara lain:
Tujuan utama penyusunan SIA adalah menunjang fungsi stewardship manajemen. Dalam pelaksanaan operasional perusahaan, pihak manajemen memiliki tanggung jawab mengatur serta mengelola sumber daya dengan baik dan benar. Oleh karena itu, SIA dirancang untuk mempermudah penyusunan laporan ekonomi yang menjadi bahan pertimbangan pembuat kebijakan dalam perusahaan.
Hasil akhir SIA berupa laporan keuangan yang diperoleh dari serangkaian proses akuntansi, yaitu pencatatan, identifikasi, pengolahan, dan penyajian data keuangan. Laporan ini akan diberikan kepada pihak berkepentingan, seperti manajemen, pemilik usaha, investor, dan kreditor sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Akuntansi tradisional mungkin cukup bagi bisnis skala kecil. Namun, hal tersebut akan sulit dilakukan pada perusahaan skala menengah dan besar. Ketepatan data jadi poin penting dalam penyediaan informasi. Jika seluruh data diproses melalui suatu sistem, tentu dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan sehingga menunjang kelancaran operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dirancang untuk mentransformasikan data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan keuangan. SIA hadir sebagai salah satu solusi teknologi informasi perusahaan yang membuat kinerja perusahaan makin efektif dan efisien.
Jika kamu tertarik mempelajari lebih dalam mengenai SIA, GreatNusa menawarkan program kursus seputar akuntansi dengan bimbingan tenaga pengajar profesional. Bersama GreatNusa, belajar berbagai hal baru terasa menyenangkan. Yuk, langsung klik ke GreatNusa.com sekarang!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Produktivitas kerja adalah elemen penting dalam operasional bisnis. Kenali faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya di artikel berikut ini.
Bekerja menuntut para karyawannya untuk bisa selalu produktif sehingga tugas bisa selesai lebih cepat dan pekerjaan lainnya pun segera terselesaikan. Mungkin, kamu sudah mencoba melakukan banyak cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja tersebut.
Misalnya, kamu membuat daftar pekerjaan atau to-do list, mencatat dalam notes dan menempelnya di meja atau komputer, bahkan memasang alarm sebagai pengingat tugas apa saja yang perlu diselesaikan setiap harinya. Meski demikian, semua hal tersebut tidak selalu mampu membuat kamu lebih produktif dalam bekerja.
Terkadang, kejenuhan dengan rutinitas dan beban kerja membuat kamu sangat mudah terdistraksi dengan hal lain saat bekerja. Kondisi ini tentunya bisa membuat produktivitas kerja menurun. Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan agar produktivitas kerja kembali meningkat?
Secara sederhana, produktivitas kerja adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan kuantitas dan kualitas seorang karyawan berdasarkan waktu guna memenuhi semua target atau pencapaian kerja secara efektif dan efisien.
Sebenarnya, produktivitas kerja adalah keterkaitan antara input atau masukan dan output atau keluaran dalam pekerjaan. Jadi, kamu dikatakan produktif apabila bisa menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat.
Semakin produktif karyawan, maka semakin berkembang perusahaan tersebut. Ini karena mereka bisa konsisten dalam melakukan tugas, bahkan bisa mengalami peningkatan. Lalu, apa saja faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja?
Pengetahuan diartikan sebagai akumulasi dari proses pendidikan, baik yang didapatkan secara formal melalui sekolah maupun nonformal melalui kursus atau pelatihan. Adanya pengetahuan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal, mampu menciptakan opini yang membangun, juga solusi pemecahan masalah.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Faktor berikutnya yang memengaruhi produktivitas kerja adalah keterampilan. Aspek ini juga mencakup kapabilitas sekaligus penguasaan secara teknis mengenai segala hal yang termasuk dalam pembuatan karya.
Aspek keterampilan didapatkan baik melalui serangkaian proses belajar maupun latihan secara intensif yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang sifatnya teknis. Melalui keterampilan tersebut, seorang karyawan diharapkan bisa melaksanakan semua pekerjaan lebih cepat dengan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kemampuan atau disebut juga abilities tercipta dari kompetensi yang dipunyai seorang karyawan. Pengetahuan dan skill yang dimiliki karyawan turut termasuk dalam faktor yang membentuk kemampuan. Artinya, jika karyawan mempunyai pengetahuan dan skill yang tinggi, maka perusahaan tentu berharap mereka punya kemampuan yang sama tingginya.
Baca Juga: Technical Skill Adalah: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah sikap dan perilaku. Jika seorang karyawan punya sikap atau kebiasaan yang positif, maka diharapkan perilaku dalam bekerja pun sama positifnya. Alhasil, bekerja pun menjadi lebih produktif dan mampu selesai lebih cepat.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Tentu kamu pernah merasa seperti kurang atau bahkan tidak produktif dalam bekerja. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya distraksi yang berlebihan, tubuh kurang fit, atau suasana hati sedang kurang baik.
Namun, jangan sampai hal tersebut mengganggu kinerja kamu. Selalu ingat bahwa kamu punya tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan semua tugas punya tenggat waktu. Jangan sampai produktivitas kerja yang menurun membuat pekerjaan lebih menumpuk, karena justru bisa membuat kamu merasa burnout.
Coba lakukan tips berikut ini agar kamu bisa meningkatkan produktivitas kerja.
Multitasking sekilas membuat kamu merasa hebat karena bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang sama. Nyatanya, kamu justru kehilangan produktivitas kerja saat melakukannya. Justru, kamu merasa lebih lelah dan pekerjaan pun belum tentu selesai tepat pada waktunya.
Saat melakukan multitasking, tanpa disadari kamu menjadi tidak fokus pada pekerjaan yang kamu lakukan. Tak hanya itu, melakukan banyak tugas sekaligus juga meningkatkan risiko kamu membuat lebih banyak kesalahan. Jadi, fokuslah hanya pada satu pekerjaan lebih dahulu dan lakukan hingga selesai. Lalu, barulah beralih untuk menyelesaikan pekerjaan berikutnya.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Cara berikutnya yang bisa kamu coba untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah membuat rencana kerja dan menentukan skala prioritas. Urutkan pekerjaan yang perlu diselesaikan lebih dahulu, lalu tulis pula berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Adanya rencana kerja bisa membantu kamu tetap fokus pada satu pekerjaan hingga selesai sepenuhnya sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Namun, pastikan tenggat waktu yang kamu buat tetap rasional, pastikan kamu bekerja sesuai dengan kemampuan agar hasilnya pun maksimal.
Setiap minggu, luangkan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kamu. Jika pekerjaan belum selesai, artinya kamu mengalami penurunan produktivitas kerja. Pastikan kamu mencari tahu penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Nantinya, kamu bisa menghindari hal tersebut sehingga dapat bekerja lebih produktif. Selain itu, evaluasi secara rutin juga dapat membantu kamu mengetahui sejauh mana kamu bisa menyelesaikan pekerjaan, bandingkan dengan target waktu yang sudah kamu tetapkan sebelumnya.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Membagi atau mendelegasikan tugas juga bisa membantu meningkatkan produktivitas kerja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk mendelegasikan pekerjaan, kamu bisa kembali pada rencana kerja dan skala prioritas. Jadi, kamu tetap bisa berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu dan konsentrasi serta ketelitian penuh
Distraksi menjadi penyebab penurunan produktivitas kerja yang paling utama. Bentuknya pun sangat beragam, sering ditemui adalah masuknya notifikasi di ponsel atau lalu lalang karyawan lainnya di satu ruangan yang sama denganmu. Distraksi juga bisa berasal dari obrolan rekan kerja.
Jika begitu, tentu kamu harus mengurangi atau bahkan menghilangkan semua distraksi tersebut supaya bisa lebih produktif saat bekerja. Matikan notifikasi ponsel atau ubah pengaturan menjadi mode senyap saat kamu bekerja. Jika distraksi berasal dari obrolan karyawan, kamu bisa memasang earphone dan mendengarkan musik untuk mengurangi gangguan tersebut.
Area kerja yang bersih tentu akan membuat kamu lebih nyaman dan bersemangat dalam bekerja. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika meja kerja kamu berantakan, penuh dokumen yang berserakan juga sampah bekas makanan ringan dan minuman. Kamu harus meluangkan waktu ekstra untuk membersihkan semua hal tersebut.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Alhasil, waktu yang seharusnya bisa kamu pakai untuk bekerja justru harus kamu gunakan untuk hal lain. Solusinya, berangkatlah sedikit lebih awal dari jam kerja pada umumnya dan luangkan waktu sekitar 15 menit untuk kamu membersihkan meja dan menyiapkan semua keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Jadi, kamu bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Itu tadi definisi dari produktivitas kerja dan bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkannya. Nah, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kerja, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Pilih topik sesuai dengan minat atau kebutuhan kamu, belajar lebih fleksibel dan bebas berkolaborasi dengan kelompok atau mitra GreatNusa. Yuk, gabung sekarang!
Ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan untuk meraih kesuksesan. Ketahui ide-idenya dan pelaksanaannya di sini.
Kamu sudah mulai merintis bisnis yang diidam-idamkan, tetapi angka penjualan bisnismu cenderung stagnan? Kamu ingin meningkatkan penjualan, tetapi bingung harus memulai dari mana? Jangan tidak perlu khawatir, enam contoh ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif ini bisa coba kamu terapkan dan sesuaikan dengan bisnismu.
Branding campaign (kampanye merek) adalah sebuah strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran merek) di masyarakat. Kampanye merek biasanya dilakukan melalui serangkaian strategi pemasaran. Hasil yang diincar setelah melaksanakan kampanye merek adalah meningkatnya persepsi publik terhadap merek yang bersangkutan.
Meskipun sering disangkutpautkan dengan iklan, merilis kampanye merek tidak melulu berarti merilis iklan baru. Strategi pemasaran lain seperti sistem reward, loyalty point, atau pelayanan publik juga bisa menjadi alternatif kampanye merek.
Pada dasarnya, program loyalty point atau loyalty reward adalah program ketika perusahaan memberi poin yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan berbagai macam penghargaan oleh konsumen. Penghargaan yang ditawarkan bisa berupa kupon diskon, upgrade layanan, gratis biaya antar, dan lain-lain.
Sistem loyalty semacam ini sudah cukup banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan seperti maskapai penerbangan, e-commerce, dan penyedia jasa. Penerapannya pun cukup fleksibel. Pihak merek bisa memberikan poin untuk kegiatan apa pun yang dilakukan konsumen, seperti belanja dengan nilai tertentu, membeli produk tertentu, atau sekadar mengikuti akun media sosial perusahaan.
Dengan iming-iming reward point yang bisa didapatkan dari berbelanja, konsumen akan tergiur untuk meningkatkan frekuensi atau nilai transaksi demi mengumpulkan poin untuk ditukarkan.
Inti dari kampanye merek adalah membuat publik merasa memiliki koneksi dengan merek tersebut. Koneksi tersebut dapat dibangun salah satunya menggunakan humor dan komedi. Cara ini memang sedikit sulit karena biasanya segmen yang berbeda memiliki selera humor yang berbeda. Namun, ketika humornya sukses, maka kesadaran merek perusahaan pun dapat meningkat pesat.
Salah satu perusahaan yang melakukan kampanye merek menggunakan humor adalah Pahamify saat meluncurkan layanan Pegasus di kuartal akhir 2021. Dengan menggaet psikolog anak Kak Seto, Pahamify memparodikan meme “Kak Seto Kaiba” yang menggambarkan Kak Seto mengenakan kostum Seto Kaiba dari serial komik, animasi, dan card game YuGiOh.
Melihat seberapa viralnya kampanye ini di media sosial, bisa disimpulkan bahwa setidaknya selama setahun ke depan, publik—terutama pengguna Pahamify dan generasi ’90-an—akan selalu mengasosiasikan meme ini dengan Pahamify.
Baca Juga : 4 Jenis-Jenis Branding yang Perlu Diketahui Untuk Bisnismu
Dalam dunia bisnis di era sebelumnya, kolaborasi antara dua merek adalah hal yang cukup sulit ditemukan, apalagi dari dua merek yang bersaing di segmen pasar yang sama dengan lini produk serupa. Kini, banyak merek yang menginisiasi collaborative marketing, baik dengan merek lain maupun dengan figur publik. Kolaborasi dapat menghadirkan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan yang dapat menguntungkan kedua pihak yang bekerja sama.
Pada dasarnya, collaborative marketing (pemasaran berbasis kolaborasi) adalah sebuah strategi pemasaran ketika dua merek dengan segmentasi konsumen dan nilai bisnis yang selaras melakukan kerja sama. Agar kolaborasi bisa berjalan dengan baik, kedua pihak harus merumuskan nilai apa saja yang akan menjadi dasar kolaborasi, memperkirakan tanggapan dari konsumen, dan bagaimana bentuk kolaborasi akan dijalankan.
Umumnya, dua merek yang berkolaborasi memiliki produk berbeda tetapi menyasar target pasar yang sama. Misalnya, kolaborasi antara Uber dan Spotify. Dua perusahaan startup ini bekerja sama untuk meningkatkan kepuasan pengguna atas layanan masing-masing. Dalam kolaborasi ini, penumpang Uber dapat menghubungkan Spotify ke radio mobil yang sedang ditumpangi.
Kolaborasi antara dua merek dengan produk serupa masih cukup jarang, tetapi tidak nihil. Kolaborasi semacam ini biasanya terjadi jika dua merek yang terlibat memiliki segmen pasar yang berbeda. Contohnya pada saat H&M berkolaborasi dengan Versace. Dengan kolaborasi terbatas ini, H&M membawa kemewahan dan prestise kelas atas Versace ke lini produknya yang menyasar segmen kelas menengah.
Selain berkolaborasi dengan merek lain, sebuah merek juga bisa berkolaborasi dengan figur publik seperti selebritas, influencer, hingga pejabat publik. Salah satu contohnya adalah gerai roti bakar Jiwa Toast yang berkolaborasi dengan Suhaidi Jamaan, kontestan MasterChef Indonesia musim ke delapan. Kolaborasi ini meluncurkan menu Indonesia Toast Series yang diracik oleh pria yang kerap disebut sebagai Lord Adi oleh warganet.
Tidak hanya dengan manusia sungguhan, sebuah merek juga bisa “bekerja sama” dengan karakter fiktif. “Kolaborasi” semacam ini dilakukan oleh merek fesyen kelas atas Louis Vuitton yang menggaet Lightning, karakter utama video game Final Fantasy XIII. Dalam kolaborasi ini, Lightning memperagakan koleksi “SERIES 4, Spring-Summer 2016” yang diumumkan pada Januari 2016.
Baca Juga : User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing
Selain merilis kampanye bisnis dan berkolaborasi dengan pihak kedua, perusahaan bisa berpartisipasi atau mengadakan sebuah acara untuk meningkatkan engagement dengan konsumen potensial. Engagement ini bisa meningkatkan kesadaran merek atau bahkan angka penjualan, tergantung dengan seberapa sukses acara tersebut berjalan. Strategi pemasaran dengan mengandalkan acara ini lazim disebut sebagai event marketing.
Event marketing dapat diartikan sebagai sebuah strategi promosi yang melibatkan interaksi tatap muka antara perusahaan dengan konsumen di acara-acara seperti konferensi, seminar, dan sebagainya. Karena setiap jenis acara memiliki demografi dan konten yang berbeda, maka perlakuan merek pun akan berbeda. Saat dihadapkan dengan event marketing, pihak merek memiliki dua opsi: bertindak sebagai peserta atau sebagai penyelenggara.
Posisi merek sebagai peserta sering ditemukan dalam acara maupun program berbentuk expo atau pameran. Dalam situasi seperti ini, teknis pelaksanaan dan promosi acara itu sendiri ditangani oleh pihak penyelenggara. Pihak merek yang berpartisipasi cukup menyiapkan materi promosi dan produk yang akan dipamerkan selama acara berlangsung.
Salah satu acara yang sukses diadakan dan berhasil meningkatkan angka penjualan produk adalah GIIAS 2021 yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada 11-21 November 2021. Pihak GAIKINDO selaku penyelenggara mengklaim ajang GIIAS membawa dampak positif untuk pihak-pihak yang terlibat. Jumlah transaksi yang dicatatkan menyentuh angka 18.000 unit dengan total nilai Rp7 triliun dalam 10 hari penyelenggaraan (Sindonews, 2021).
Selain berpartisipasi sebagai peserta acara, sebuah merek bisa menyelenggarakan acara sendiri. Dengan cara ini, acara yang digelar bisa mengedepankan nilai perusahaan dengan lebih maksimal. Target pengunjung pun bisa dengan mudah disesuaikan dengan segmentasi pasar merek tersebut sehingga hubungan antara merek dengan konsumen bisa terjalin dengan lebih baik,
Salah satu contoh festival yang diselenggarakan oleh sebuah brand adalah Festival Jajanan Bango. Dalam festival ini, PT Unilever Indonesia selaku pemilik dan produsen merek kecap manis Bango mempromosikan aneka kuliner khas Indonesia. Puluhan pengusaha kuliner berpartisipasi dalam festival ini setiap tahunnya. Lewat festival ini, penyelenggara tidak hanya meningkatkan penjualan saja, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kuliner khas yang sudah sulit ditemukan.
Baca Juga : 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Begitulah 6 contoh pelaksanaan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif yang bisa kamu pelajari. Kalau kamu tertarik mempelajari lebih jauh tentang berbagai cara meningkatkan penjualan dengan efektif, kamu bisa mendaftar dalam kursus 10 Alternatives Marketing You Should Know in this IR 4.0 Era di GreatNusa, platform pembelajaran daring yang fleksibel, adaptif, dan berkualitas!