GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 193 - 198 dari 440 Artikel

    Akuntansi Biaya: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Penerapannya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 13 Februari 2023

    Akuntansi Biaya: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Penerapannya

    Akuntansi biaya adalah elemen penting dalam operasional perusahaan. Temukan jenis serta fungsinya bagi bisnis di artikel berikut ini.

    Akuntansi biaya adalah istilah yang tidak asing digunakan pelaku usaha dan profesional keuangan sebagai bagian yang melekat dengan keteraturan pencatatan keuangan. Tanpa pemahaman akuntansi menyeluruh, sulit untuk mempertahankan keberlangsungan dan mengembangkan suatu bisnis. 

    Agar bisnis berjalan lancar, pelaku usaha harus mendalami konsep akuntansi biaya, mulai dari definisi, jenis, fungsi, dan penerapannya. Yuk, simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini!

    Pengertian Akuntansi Biaya

    Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang mengelompokkan dan meringkas biaya produksi serta penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu. Langkah ini dibutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelola usaha kepada pihak eksternal (investor dan kreditor) maupun pihak internal (manajemen dan pemilik usaha).

    Data historis yang ditampilkan lewat pencatatan tersebut dapat dipakai manajemen sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Proses akuntansi ini melibatkan aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan, serta pelaporan seluruh transaksi atau biaya yang muncul selama proses produksi, distribusi, dan penjualan produk/jasa.

    Jenis Akuntansi Biaya

    Terdapat beberapa jenis akuntansi biaya yang perlu kamu tahu agar tidak kesulitan saat menerapkannya, yaitu:

    1. Activity Based Accounting

    Fokus kegiatan dalam akuntansi biaya ini adalah mengukur berapa besar anggaran pembuatan dan bea hasil produksi. Jadi, kedua laporan tersebut dapat diselaraskan satu sama lain guna mendapatkan perkiraan besar keuntungan dari pembuatan produk tersebut.

    2. Standard Cost Accounting

    Akuntansi biaya ini fokus mengukur efisiensi peralatan produksi, kebutuhan bahan baku produksi, dan sumber daya manusia (SDM). Maka, penerapan standard cost accounting banyak dilakukan pada pencatatan kebutuhan anggaran yang langsung mempengaruhi proses produksi.

    3. Contribution Margin

    Sesuai dengan penamaannya, contribution margin merupakan jenis akuntansi biaya yang fokus pada aktivitas analisis break even point. Aktivitas tersebut bisa memperlihatkan mana saja poin produk yang berpotensi menciptakan keuntungan lebih. Kemudian pihak manajemen melakukan evaluasi apakah perlu meningkatkan atau mengurangi produksi produk tersebut.

    4. Cost Volume Profit

    Akuntansi biaya terakhir fokus pada proses pencatatan guna menetapkan besaran anggaran produksi yang kemudian diselaraskan dengan volume produk. Cost volume profit menggunakan asumsi besaran anggaran biaya pokok produksi tidak berubah, tetapi volume produk dapat diubah. Langkah ini dianggap dapat menambah sumber pendapatan.

    Fungsi Akuntansi Biaya

    Fungsi akuntansi biaya adalah membantu manajemen dalam mengambil keputusan terkait proses produksi yang dilakukan. Beberapa fungsi akuntansi biaya dijelaskan sebagai berikut.

    1. Menentukan harga pokok

    Akuntansi biaya diperlukan dalam menentukan harga pokok dari suatu produk maupun jasa  yang dihasilkan. Penentuan harga ini penting agar harga tetap kompetitif di mata konsumen, alias tidak terlalu rendah maupun tinggi. Jika tertarik dengan strategi harga, kamu bisa membaca lebih lengkapnya di artikel ini: 11 Jenis Strategi Penetapan Harga dalam Dunia Bisnis

    2. Merencanakan dan mengendalikan biaya

    Estimasi biaya menggunakan data histori dengan menilai seberapa besar faktor-faktor lain mempengaruhi biaya tersebut. Akuntansi biaya juga berfungsi merencanakan dan mengendalikan biaya agar pihak manajemen dapat memantau apakah muncul penyimpangan tertentu, seperti selisih antara biaya riil dan perencanaan. Jika ditemukan, pihak manajemen akan mempertimbangkan perlu tidaknya tindakan koreksi sebagai upaya pengendalian biaya.

    3. Merinci berapa harga pokok barang 

    Semua harga pokok unsur-unsur produksi dapat dibuat secara rinci sehingga berapa biaya umum maupun khusus dapat diidentifikasi dengan baik. Ini akan membantu dalam penghitungan berapa besar pengeluaran yang dibutuhkan saat memproduksi suatu barang. 

    4. Membantu proses penyusunan anggaran produksi

    Data yang terkumpul dalam pencatatan ini akan membantu proses penyusunan anggaran produksi. Data dasar ini akan memastikan proses pencatatan dapat disusun secara benar dan rinci. Jadi, semakin lengkap data setiap unsur produksi, semakin mudah pula untuk menyusun anggaran produksi. Kamu bisa menemukan rumus perhitungan biaya produksi dan contoh lengkapnya di artikel ini: Rumus Biaya Produksi: Pengertian dan Contoh Perhitungan

    5. Menyediakan informasi dasar perencanaan bea dan beban 

    Akuntansi biaya juga berperan menyediakan informasi dasar perencanaan bea dan beban. Menyusun anggaran tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus tahu lebih dahulu apa saja jenis pengeluaran dan bagaimana mendistribusikannya. Itulah mengapa perencanaan juga memerlukan argumen valid, mendasar, dan tertulis agar pelaksanaan berjalan sesuai ekspektasi. 

    6. Merencanakan dan mengendalikan anggaran

    Salah satu fungsi akuntansi biaya adalah merencanakan dan mengendalikan anggaran. Dengan begitu, pihak manajemen dapat memantau dan mengontrol apakah ada penyimpangan dalam laporan bea produksi.

    Contoh Penerapan Akuntansi Biaya

    Kamu sudah memahami definisi, jenis, dan fungsi akuntansi biaya. Lantas, bagaimana penerapan akuntansi biaya di perusahaan? Jawabannya, dapat berbeda-beda sesuai jenis bisnis yang dijalani. Berikut tiga contoh penerapan akuntansi biaya pada perusahaan dagang, perusahaan tambang, dan perusahaan manufaktur. 

    1. Akuntansi biaya perusahaan dagang

    Seperti diketahui, menjual produk yang sudah dibeli perusahaan kepada konsumen menjadi kegiatan utama perusahaan dagang. Lantaran tidak memproduksi barang sendiri, perusahaan dagang berperan sebagai distributor barang dagangan saja. Oleh karena itu, perusahaan dagang menggunakan empat unsur dasar dalam penghitungan akuntansi biaya.

    • Kas keluar, biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli barang dagangan.
    • Barang masuk, barang yang dibeli perusahaan untuk diperjualbelikan.
    • Kas masuk, uang yang didapat dari hasil penjualan barang dagangan.
    • Barang keluar, seluruh barang yang dijual perusahaan.

    Karena memperhitungkan barang masuk dan keluar, perusahaan dagang harus memperhitungkan dan memperhatikan akun lain. Misalnya, akun penjualan, akun pembelian, akun beban pemasaran, akun potongan pembelian, akun persediaan, akun potongan pembelian, serta akun potongan harga.

    2. Akuntansi biaya perusahaan manufaktur

    Berlawanan dengan perusahaan dagang, kegiatan perusahaan manufaktur fokus pada pembuatan produk melalui pengolahan bahan baku menjadi produk siap jual. Maka, akuntansi pada perusahaan ini bertujuan menentukan harga pokok produksi dari masing-masing barang serta menyajikan informasi harga-harga produksi per unit yang ada di gudang penyimpanan.

    Siklus akuntansi biaya perusahaan manufaktur meliputi beberapa proses, seperti persiapan bahan baku, proses pembuatan produk, dan menciptakan produk jadi. Adapun beberapa akun yang perlu diperhitungkan dalam akuntansi biaya perusahaan manufaktur antara lain harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi, dan harga pokok penjualan.

    3. Akuntansi Biaya Perusahaan Tambang

    Aktivitas utama perusahaan tambang meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan dan pembangunan, produksi, dan pengolahan atau refinery. Perbedaan kegiatan ini membuat siklus akuntansi biaya perusahaan tambang perlu pengaturan khusus, yaitu melalui Peraturan Standar Akuntansi (PSAK) yang mencakup aturan:

    • PSAK 16, fokus pada pengaturan tahap kegiatan konstruksi
    • PSAK 19, mengatur jalannya kegiatan pengembangan
    • PSAK 64, mengatur bagaimana penerapan akuntansi pada fase eksplorasi dan evaluasi pertambangan
    • PSAK 33 (Revisi tahun 2011), mengatur kegiatan produksi yang mencakup pengelupasan lapisan tanah dan pengelolaan lingkungan hidup.

    Akuntansi biaya perusahaan pertambangan harus dilakukan pada setiap aktivitas utama yang dilakukan. Dengan demikian, pemilik usaha dapat mencermati dan meneliti sejauh mana masing-masing aktivitas itu menguntungkan.

    Akuntansi biaya adalah proses pencatatan keuangan yang mengelompokkan dan meringkas biaya produksi berikut penjualan produk/jasa dengan cara tertentu. Akuntansi biaya akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan terkait proses produksi yang dilakukan.

    Akuntansi hadir sebagai media informasi yang diperlukan dalam mengelola bisnis modern, baik skala besar maupun skala kecil. Maka, penting bagi pemilik usaha untuk memahami akuntansi biaya dan menerapkannya dengan benar sesuai bisnis yang dijalani.

    Kamu bisa belajar sendiri atau mendalaminya lebih lanjut melalui kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa. Didampingi tenaga pengajar dan praktisi berpengalaman, kamu dapat menerapkan ilmu langsung pada bisnis yang tengah dijalani saat ini.

    Ayo, daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang!

    5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 14 Februari 2023

    5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan

    Pahami etika profesi akuntansi, seperti integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, dan profesional, dengan baik di artikel ini.

    Apakah kamu bercita-cita menjadi seorang akuntan? Menempuh program studi akuntansi baru satu dari serangkaian tahapan yang harus kamu lakukan sampai resmi menyandang gelar akuntan. Salah satu tahapan terpenting adalah memahami etika profesi akuntansi sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas seorang akuntan.

    Tentu saja bekerja sesuai etika profesi akan lebih berat karena kamu akan mempertaruhkan kredibilitas dan integritas diri. Maka, mulai memahami etika profesi seorang akuntan merupakan langkah awal yang bisa kamu lakukan saat ini.

    Memahami Etika Profesi Akuntansi

    Berbagai badan akuntan dapat menerapkan atau mengadopsi aturan berbeda terkait etika profesi bidang akuntansi. Namun, ada beberapa perangkat aturan yang bersifat universal sekaligus menjadi kekhasan profesi akuntan.

    Misalnya, seorang akuntan harus mempertimbangkan moral setiap menjalankan aktivitas akuntansi. Tanggung jawab profesi ini terbilang unik karena menawarkan layanan profesional kepada klien, tetapi juga menampilkan penilaian akurat dan jujur mengenai kesehatan keuangan klien kepada publik. Etika dan perilaku etis menjadi semacam koridor yang memastikan kinerja semua akuntan sudah sesuai prosedur berlaku. 

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) berperan sebagai organisasi profesional yang mengembangkan nilai-nilai etika profesi akuntan. IAI mewajibkan akuntan profesional agar bertindak dengan penuh tanggung jawab ketika meninjau informasi keuangan yang sensitif saat memberikan layanan akuntansi.

    IAI mengadopsi Kode Etik Akuntan Profesional dari “Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants” Edisi 2016 yang diterbitkan oleh International Ethics Standards Board for Accountants of The International Federation of Accountants (IESBA-IFAC). Kode Etik Akuntan Profesional tersebut telah disahkan per tanggal 5 Desember 2016 dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2017.

    Kode Etik Akuntan Profesional tersebut memuat tiga bagian, yaitu:

    1. Bagian A tentang Prinsip Dasar Etika

    Memuat prinsip dasar etika, terdiri atas integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, serta perilaku profesional. 

    2. Bagian B tentang Akuntan Profesional di Praktik Publik

    Bagian kedua mengurai bagaimana aplikasi prinsip dasar etika pada akuntan profesional yang akan menyediakan jasa profesional kepada masyarakat atau praktik publik.

    3. Bagian C tentang Akuntan Profesional di Bisnis

    Bagian ketiga mendeskripsikan seperti apa penerapan prinsip dasar etika tersebut pada akuntan profesional yang berada dalam suatu organisasi atau bisnis.

    Fungsi dan Tujuan Etika dalam Bidang Akuntansi

    Mengapa etika profesi akuntansi begitu penting bagi akuntan? 

    Hal pertama yang perlu kamu garis bawahi adalah peran akuntan sebagai personel kunci yang memegang akses informasi keuangan seseorang maupun sebuah entitas. Kekuatan ini bukan sekadar memunculkan potensi, tetapi juga peluang munculnya penyalahgunaan informasi maupun manipulasi angka. 

    Dengan tanggung jawab berat yang diemban, para akuntan akan menyajikan informasi akuntansi tepercaya, benar, dan akurat. Nantinya informasi keuangan tersebut akan digunakan para pihak terkait guna kepentingan pihak terkait. 

    Adapun fungsi etika profesi akuntansi lainnya adalah:

    • Menyediakan laporan dan menampilkan data yang benar terkait perusahaan
    • Mendorong upaya penegakan hukum
    • Menekan risiko terjadinya kecurangan akuntansi
    • Menunjukkan bagaimana cara bertanggung jawab dan kewajiban moral para auditor dan akuntan
    • Mengidentifikasi masalah akuntansi yang berhubungan dengan etika.

    5 Kode Etik Akuntan

    Mengacu pada Kode Etik Akuntan Profesional versi IAI, terdapat lima etika profesi akuntansi yang perlu dimiliki setiap akuntan. Berikut penjelasan selengkapnya.

    1. Integritas

    Elemen fundamental profesi akuntansi ini menegaskan bagaimana seorang akuntan harus terus terang saat membicarakan informasi keuangan klien. Ia juga perlu bersikap lugas dan jujur ketika menjalin hubungan profesional dan bisnis.  

    Integritas mengutamakan sikap terus terang yang selalu mengatakan hal sebenarnya. Akuntan juga tidak boleh dikaitkan secara sengaja dengan berbagai bentuk laporan, komunikasi, atau informasi lain, terutama saat akuntan meyakini bahwa informasi itu:

    • Berisi pernyataan atau kesalahan yang memiliki material menyesatkan
    • Berisi informasi atau pernyataan yang dilakukan dengan tidak hati-hati
    • Muncul pengaburan atau penghilangan informasi yang semestinya perlu diungkapkan sehingga dapat menyesatkan.

    Akuntan perlu membatasi diri mereka sendiri agar tidak mengambil keuntungan pribadi apa pun. Dengan kata lain, akuntan profesional tetap perlu menjaga dirinya supaya tidak memanfaatkan kesempatan dengan sengaja menipu maupun melakukan manipulasi informasi keuangan. Untuk memahami prinsip dasar akuntansi lainnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Membuat Laporan yang Baik

    2. Objektivitas

    Setiap akuntan profesional harus berpegang teguh pada prinsip objektivitas sehingga tidak membiarkan terjadi bias, benturan kepentingan, maupun pengaruh negatif dari pihak lain. Bahkan, akuntan profesional tidak boleh memberikan layanan jika berhadapan dengan hubungan atau keadaan yang terlalu mempengaruhi pertimbangan profesionalnya. 

    3. Kompetensi dan kehati-hatian profesional

    Kehati-hatian profesional menuntut akuntan untuk:

    • Memupuk pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat tertentu sesuai kebutuhan sebagai jaminan klien atau pemberi kerja memperoleh layanan profesional yang kompeten
    • Mengambil tindakan cermat dan tekun saat menawarkan jasa profesional sesuai standar teknis dan profesional yang ditetapkan.

    Lebih lanjut, jasa profesional yang kompeten menekankan pada kecermatan dalam mengaplikasikan pengetahuan beserta keahlian profesional pada jasa yang disampaikan. Kompetensi tersebut dapat dibedakan ke dalam dua tahap, yaitu pencapaian kompetensi dan pemeliharaan kompetensi profesional. 

    Kedua kompetensi tersebut harus dipelihara secara sadar dan berkelanjutan dengan mengembangkan pemahaman mendalam terkait teknis, profesi, dan bisnis relevan. Seorang akuntan juga harus bertindak rasional saat menjamin para staf di bawah kewenangannya sudah mendapat pelatihan dan pengawasan memadai. 

    4. Kerahasiaan

    Prinsip kerahasiaan menjadi etika profesi akuntansi berikutnya yang perlu ditaati. Setiap akuntan profesional harus menghindari perilaku berikut:

    • Mengemukakan informasi rahasia dari hubungan profesional dan bisnis kepada pihak eksternal selain kantor akuntan maupun organisasi tempat ia bekerja tanpa adanya kewenangan spesifik dan memadai. Namun, terdapat pengecualian jika secara hukum atau profesional akuntan berhak atau wajib mengungkapkannya di bawah situasi tertentu.
    • Memanfaatkan informasi rahasia yang didapat dari hubungan profesional dan bisnis demi keuntungan pribadi maupun pihak ketiga. 

    Kerahasiaan ini harus benar-benar dijaga agar akuntan tidak mengungkapkan secara sengaja maupun tidak sengaja kepada orang terdekat, terlebih lagi pada calon klien atau calon pemberi kerja. Bahkan, kewajiban mentaati prinsip ini berlaku hingga hubungan kerja berakhir. Maka, ia harus memastikan seluruh staf yang berada di bawah pengawasannya untuk menghormati kewajiban akuntan dalam menjaga kerahasiaan informasi.

    5. Perilaku profesional

    Etika profesi akuntansi terakhir adalah perilaku profesional yang mewajibkan setiap akuntan mematuhi peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Akuntan juga harus menjaga diri agar tidak melakukan perilaku negatif yang dapat berdampak pada kredibilitas dan reputasi profesinya. 

    Prinsip ini memberi peluang akuntan memasarkan serta mempromosikan diri terkait jasa yang ia berikan. Namun, ia harus dapat dipercaya dan bersikap jujur dengan menghindari hal-hal berikut:

    • Menonjolkan secara berlebihan jasa yang disediakan, pengalaman yang dimiliki, maupun kualifikasi yang dipunya
    • Menuliskan referensi yang bertujuan membandingkan atau meremehkan pekerjaan pihak lain tanpa disertai bukti atau fakta kuat.

    Etika profesi akuntansi berperan penting dalam menunjukkan kredibilitas dan reputasi seorang akuntan profesional. Memahami, mendalami, dan melaksanakan kode etik profesi jadi langkah penting dalam merintis karier profesional kamu sebagai akuntan. 

    Ingin belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun karier di bidang akuntansi? Atau kamu ingin mengenal dan menggali potensi diri untuk meningkatkan kompetensi dunia kerja? GreatNusa hadir dengan berbagai pilihan program kursus Pengembangan Diri maupun Bisnis dan Ekonomi untuk menunjang karier kamu. 

    Tunggu apa lagi, yuk, daftar sekarang dan mulai karier profesionalmu bersama GreatNusa!

    Bahasa Pemrograman HTML: Tips Serta Pemahaman Dasar Belajarnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 1 Februari 2023

    Bahasa Pemrograman HTML: Tips Serta Pemahaman Dasar Belajarnya

    Bahasa pemrograman HTML perlu dikuasai sebagai kunci dalam membuat halaman web yang menarik. Pelajari cara membuat website yang menakjubkan dengan HTML sekarang!

    Bahasa pemrograman HTML adalah bahasa standar yang digunakan untuk membuat halaman web. HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language yang digunakan untuk menentukan struktur dan konten dari suatu halaman web. 

    Melalui bahasa pemrograman HTML, kamu dapat membuat sebuah halaman web yang terdiri dari teks, gambar, link, dan elemen multimedia lainnya. HTML memungkinkan kamu untuk mengatur tata letak halaman web dengan cepat dan mudah, sehingga membuat halaman web menjadi lebih interaktif dan atraktif. Dalam artikel ini kami akan membahas lebih dalam mengenai bahasa pemrograman HTML yang dapat kamu pelajari.

    Apa Itu Bahasa Pemrograman HTML?

    Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language, yang merupakan bahasa standar untuk membuat halaman web. HTML digunakan untuk menentukan struktur dan konten dari halaman web, seperti judul, paragraf, gambar, dan banyak lagi. HTML menggunakan tag (atau markup) untuk menandai bagian-bagian dari halaman web dan memberi mereka properti yang sesuai. 

    Baca Juga: Pengertian Transformasi Digital, Dampak, dan Cara Kerjanya

    Apa Saja Fungsi Bahasa Pemrograman HTML?

    Fungsi utama dari bahasa pemrograman HTML adalah untuk menentukan struktur dan konten dari halaman web. Beberapa fungsi spesifik dari HTML adalah:

    1. Membuat Struktur Halaman Web

    HTML menggunakan tag untuk menentukan bagian-bagian dari halaman web, seperti judul, paragraf, gambar, dan banyak lagi. Hal ini memungkinkan browser web untuk menampilkan halaman web dengan cara yang benar.

    2. Menambahkan Elemen Multimedia

    HTML dapat digunakan untuk menambahkan gambar, video, audio, dan animasi ke halaman web.

    3. Membuat Tautan

    HTML memungkinkan pengguna untuk membuat tautan antar halaman web, sehingga pengguna dapat dengan mudah berpindah dari satu halaman ke halaman lain.

    4. Membuat Halaman Web Responsif

    HTML memungkinkan penggunanya untuk membuat halaman web yang responsif, yang berarti halaman web dapat menyesuaikan ukurannya sesuai dengan ukuran layar perangkat yang digunakan.

    Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital

    Apa Saja Contoh Tanda atau Kode Bahasa Pemrograman HTML?

    Berikut ini kami sajikan beberapa contoh tag dasar HTML yang umum digunakan bagi kamu yang ingin mengejar karier di bidang web development.

    1. HTML Basic

    HTML Basic merupakan dasar dari bahasa markup HTML yang digunakan untuk membuat halaman web. Contohnya adalah dokumen HTML yang menggunakan kode <!DOCTYPE html> untuk memberi tahu browser bahwa dokumen tersebut ditulis menggunakan HTML.

    Selain itu, tag <html> digunakan untuk menampung seluruh tag HTML dari awal hingga akhir, <head></head> digunakan sebagai penampung metadata informasi pada website dan <body></body> digunakan untuk menampung konten yang akan ditampilkan pada halaman web.

    2. Image

    Menambahkan gambar dalam website dapat membuat website tersebut lebih menarik. HTML memungkinkan untuk mengatur ukuran dan posisi gambar dengan menggunakan tag <img> yang memiliki atribut seperti ‘src’ yang berisi lokasi gambar dan ‘alt’ yang memberikan deskripsi dari gambar jika tidak dapat ditampilkan. Gambar dapat berupa jpg, png, jpeg, dan gif.

    3. Font

    HTML berfungsi untuk mengatur jenis font dan ukuran yang digunakan pada website yang dibuat, dengan contoh seperti mengaplikasikan kode font menggunakan tag <h2> dan atribut style seperti font-family:Georgia untuk menentukan jenis font pada teks yang ditampilkan.

    4. Anchor Text

    Anchor text adalah potongan teks yang bisa diklik yang dapat digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman lain dalam website atau ke website lain. Anchor text juga memainkan peran penting dalam SEO, karena dengan menggunakan HTML, kamu dapat membuat anchor text yang digunakan untuk optimasi SEO baik off page maupun on page. Google akan membaca anchor text untuk mengetahui isi dari website, sehingga anchor text juga dapat memengaruhi peringkat dalam mesin pencarian. 

    Baca Juga: Dasar Pemograman Web untuk Pemula

    Bagaimana Cara Kerja Bahasa Pemrograman HTML?

    HTML menggunakan tag-tag yang diawali dengan tanda < > dan ditutup dengan tanda </ > untuk menentukan bagian-bagian dari halaman web seperti heading, paragraf, gambar, dll. Tag-tag tersebut digunakan untuk menentukan struktur dan format dari halaman web yang dibuat.

    Proses pembuatan halaman web dengan HTML dimulai dengan menulis kode HTML menggunakan aplikasi editor teks seperti Notepad, Sublime Text, dan lainnya. Setelah dokumen HTML dibuat, kemudian disimpan dengan format .html atau .htm. Dokumen HTML yang dibuat bisa saja lebih dari satu, karena dalam sebuah website umumnya terdiri dari beberapa halaman seperti halaman utama, halaman kontak, halaman blog, dll.

    Setelah dokumen HTML disimpan, kemudian dapat dibuka dengan menggunakan web browser seperti Google Chrome, Safari, atau Mozilla Firefox. Namun agar dapat diakses oleh banyak orang, dokumen HTML harus ditampilkan secara online. Maka dari itu, dokumen HTML harus diupload ke sebuah server dengan menyewa layanan web hosting.

    Baca Juga: Pengembangan Aplikasi Berbasis Web untuk Pemula

    Apa Saja Tips Memahami Bahasa Pemrograman HTML?

    Untuk memahami bahasa pemrograman HTML, kamu bisa mengikuti tips berikut ini.

    1. Mempelajari Tag Dasar

    Sebelum mempelajari hal-hal yang lebih kompleks, sangat penting untuk memahami tag dasar HTML seperti headings, paragraphs, links, dan images.

    2. Mencoba Sendiri

    Setelah kamu mempelajari dasar-dasar HTML, cobalah untuk mencoba membuat halaman web sendiri. Hal ini akan membantu kamu memahami bagaimana tag HTML digunakan dalam konteks yang sesungguhnya.

    3. Mencoba Menggunakan Framework

    Framework dapat membantu kamu membuat website yang responsif dan mobile-friendly dengan lebih cepat dan mudah.

    4. Mengikuti Kursus di GreatNusa

    Ada banyak kursus online yang dapat membantu kamu memahami HTML dan belajar cara membuat website. Salah satu kursus yang dapat diandalkan adalah kursus di GreatNusa. Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai bahasa pemrograman HTML, ayo ikuti kursus bahasa pemrograman di GreatNusa! Kamu akan mendapatkan fasilitas belajar yang lengkap dan menyenangkan.

    Daftar sekarang di GreatNusa dan jangan sampai ketinggalan kesempatan untuk mengembangkan kariermu!

    Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 2 Februari 2023

    Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman

    Bahasa pemrograman tingkat tinggi termasuk ke dalam tingkatan bahasa pemrograman, termasuk juga bahasa pemrograman tingkat rendah. Simak artikel berikut!

    Dalam dunia teknologi saat ini, bahasa pemrograman merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan software. Ada banyak tingkatan bahasa pemrograman yang tersedia, mulai dari bahasa pemrograman tingkat rendah hingga bahasa pemrograman tingkat tinggi. Untuk memahami tingkatan bahasa pemrograman tersebut, baca selengkapnya artikel berikut ini!

    Apa itu Bahasa Pemrograman?

    Bahasa pemrograman adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menulis atau menyusun kode yang dapat diterjemahkan oleh komputer menjadi instruksi-instruksi yang dapat dieksekusi. Hal ini sama saja dengan menjadikan bahasa pemrograman sebagai cara yang bisa dipahami oleh komputer.

    Apa Saja Fungsi Bahasa Pemrograman?

    Bahasa pemrograman memiliki banyak fungsi, terutama pengaruhnya pada hubungan komputer dan penggunanya. Berikut adalah fungsi-fungsi bahasa pemrograman yang perlu kamu ketahui!

    1. Memudahkan Komunikasi Antara Komputer dan Pengguna

    Bahasa pemrograman membuat komunikasi dengan komputer menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini karena pengguna komputer dapat menuliskan perintah dalam bahasa yang pengguna komputer pahami dan komputer dapat mengeksekusi perintah tersebut.

    2. Membuat Aplikasi yang Kompleks

    Bahasa pemrograman memungkinkan kita untuk menulis kode yang lebih kompleks dan canggih, seperti aplikasi berbasis web, mobile, atau desktop. Bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi yang kompleks biasanya memiliki fitur yang lebih lengkap dan kaya dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang digunakan untuk aplikasi sederhana. 

    3. Membuat Kode Reusable

    Bahasa pemrograman memungkinkan pembuatan kode yang dapat digunakan kembali, sehingga membuat proses pengembangan software lebih efisien dan mengurangi waktu dan biaya pengembangan.

    Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat kode yang reusable adalah bahasa pemrograman yang mendukung Object-Oriented Programming (OOP). OOP merupakan metode pemrograman yang menyediakan fitur seperti inheritance, polymorphism, dan encapsulation, yang membuat kode lebih mudah dijaga dan digunakan kembali.

    4. Mempercepat Pengembangan Software

    Fungsi selanjutnya dari bahasa pemrograman memiliki kaitan dengan pengembangan software. Penggunaan bahasa pemrograman dapat membantu para pengembang dalam menulis dan menguji kode dengan cepat, sehingga proses pengembangan software menjadi lebih efisien.

    5. Membuat Komputer Melakukan Banyak Tugas yang Berbeda

    Bahasa pemrograman memungkinkan komputer untuk melakukan banyak tugas berbeda dengan cara memberikan instruksi-instruksi yang dapat dipahami oleh komputer. Instruksi-instruksi tersebut dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas yang berbeda.

    Contohnya seperti menyimpan dan mengambil data, tugas  logika dan perhitungan, berinteraksi dengan penggunanya, hingga berkomunikasi dengan perangkat lain dan masih banyak lagi. Jadi, bahasa pemrograman membuat penggunaan komputer tidak terbatas.

    Baca Juga: Bahasa Pemrograman HTML: Tips Serta Pemahaman Dasar Belajarnya

    Apa Saja Tingkatan Bahasa Pemrograman?

    Ada berbagai tingkatan bahasa pemrograman dalam penggunaannya. Tingkatan ini juga berpengaruh pada fungsi dan karakteristiknya. Berikut adalah tingkatan bahasa pemrograman yang kamu perlu ketahui!

    1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low-Level Language) 

    Bahasa pemrograman yang sangat dekat dengan bahasa mesin (machine code) atau bahasa assembly termasuk ke dalam bahasa pemrograman tingkat rendah. Contoh bahasa tingkat rendah adalah assembly, C, atau C++. Bahasa ini cenderung sulit dipahami oleh manusia dan lebih banyak digunakan untuk aplikasi sistem atau aplikasi yang memerlukan performa tinggi.

    2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Mid-Level Language)

    Bahasa pemrograman tingkat menengah merupakan bahasa pemrograman yang menggabungkan konsep bahasa tingkat rendah dan tingkat tinggi. Contoh bahasa tingkat menengah adalah C#, Pascal, atau Java. Bahasa ini lebih mudah dipahami oleh manusia dan lebih banyak digunakan untuk aplikasi bisnis atau aplikasi pengembangan perangkat lunak.

    3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High-Level Language)

    Bahasa pemrograman yang sangat jauh dari bahasa mesin atau bahasa assembly adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi atau high-level language. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Python, Ruby, atau JavaScript. Bahasa ini sangat mudah dipahami oleh manusia dan lebih banyak digunakan untuk aplikasi web, aplikasi mobile, atau aplikasi data science.

    Baca Juga: 6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya

    Apa Saja Contoh Bahasa Pemrograman di Kalangan Developer?

    Bahasa pemrograman pada penerapannya memiliki banyak jenis dari yang paling populer hingga yang paling jarang digunakan. Namun, kami akan membagikan bahasa pemrograman yang paling sering digunakan di kalangan developer hanya untuk kamu!

    1. JavaScript

    JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk menambahkan interaksi dan dinamika pada halaman web. JavaScript dapat digunakan untuk membuat aplikasi web sederhana atau aplikasi web yang kompleks, seperti aplikasi web single-page atau aplikasi web progressive. JavaScript juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile dengan menggunakan framework seperti React Native atau Ionic.

    2. Java

    Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop, aplikasi web, aplikasi mobile, atau aplikasi embedded termasuk ke dalam Java. Bahasa pemrograman Java mengutamakan konsep "write once, run everywhere" yang memungkinkan aplikasi yang ditulis dalam Java dapat dijalankan di berbagai platform tanpa perlu mengubah kode. Java juga memiliki keamanan yang baik dan fitur-fitur yang memungkinkan pengembangan aplikasi yang kompleks.

    3. C#

    Bahasa C# adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop, aplikasi web, aplikasi mobile, atau game. C# dikembangkan oleh Microsoft dan dapat digunakan dengan framework .NET. C# memiliki sintaks yang mirip dengan Java dan memungkinkan pengembangan aplikasi yang kompleks dengan menggunakan fitur-fitur seperti OOP (Object-Oriented Programming), exception handling, atau generics.

    4. C++

    Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi sistem, game, atau aplikasi yang memerlukan performa tinggi adalah bahasa C++. Apa itu bahasa C++? Bahasa C++ merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk mengakses fitur-fitur bahasa tingkat rendah. C++ juga memiliki fitur-fitur seperti OOP, exception handling, atau template.

    5. SQL

    Di poin terakhir, kamu akan mengenal SQL atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk data science karena memiliki kemampuan untuk mengambil data dari database dan memanipulasinya. SQL sangat bermanfaat dalam data wrangling dan data cleaning.

    Baca Juga: Pendekatan Waterfall dalam Manajemen Proyek

    Apa Saja Perbedaan Bahasa Pemrograman dan Bahasa Lainnya?

    Ada beberapa hal yang bisa dibedakan dari bahasa pemrograman dengan bahasa lainnya. Salah satunya beberapa hal yang dimiliki bahasa pemrograman sebagai berikut.

    1. Sintaks

    Bahasa pemrograman memiliki sintaks yang spesifik dan harus diikuti dengan benar agar kode dapat dijalankan dengan baik. Sintaks dalam bahasa pemrograman biasanya lebih terstruktur dan tidak fleksibel seperti bahasa alami.

    2. Logika

    Bahasa pemrograman mengikuti logika matematika yang jelas dan tidak bersifat subyektif seperti bahasa alami. Hal ini membuat kode dalam bahasa pemrograman lebih mudah diprediksi dan diuji.

    3. Tujuan dan Eksekusi

    Bahasa pemrograman digunakan untuk mengontrol komputer dan membuat aplikasi, sementara bahasa lain digunakan untuk komunikasi antar manusia. Selain itu, bahasa pemrograman dijalankan oleh komputer dan mengeksekusi instruksi yang diberikan, sedangkan bahasa lain tidak memerlukan eksekusi.

    4. Scalability

    Bahasa pemrograman memungkinkan untuk skalabilitas yang tinggi dalam pengembangan aplikasi yang kompleks. Hal ini akan berbeda jika dibandingkan dengan bahasa lainnya karena bahasa lain tidak memiliki kapabilitas semacam ini.

    Sebagai pengguna komputer, kamu tentunya bisa memperdalam pemahaman mengenai bahasa pemrograman hingga tingkatan bahasa pemrograman. Meskipun bahasa pemrograman terkesan memiliki materi yang kompleks, kamu bisa memahaminya dengan mudah melalui kursus desain web dan mempelajari bahasa pemrograman di GreatNusa. Kamu juga bisa mengikuti kursus-kursus lainnya yang tersedia di GreatNusa untuk menaikkan skill kapan saja dan di mana saja. Yuk, daftarkan dirimu segera!

    Manajemen Data: Pengertian, Contoh, Serta Tujuannya dalam Perkembangan Bisnis

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 3 Februari 2023

    Manajemen Data: Pengertian, Contoh, Serta Tujuannya dalam Perkembangan Bisnis

    Apa itu manajemen data untuk perkembangan bisnis? Baca artikel berikut untuk mengetahui tujuan manajemen data hingga contoh manajemen data pada bisnis kamu!

    Saat merintis dan memiliki suatu bisnis, proses manajemen data sangatlah penting untuk dilakukan. Akan tetapi, tahukah kamu apa itu manajemen data pada suatu bisnis? Untuk memahami tujuan manajemen data hingga contoh manajemen data pada suatu bisnis, simaklah artikel berikut ini hingga akhir!

    Apa Itu Manajemen Data?

    Apa itu manajemen data pada suatu bisnis dan perkembangannya? Dalam proses mengembangkan bisnis, sangat tidak mungkin jika bisnis tersebut tidak memiliki informasi dan data penting yang digunakan untuk kepentingan perkembangan bisnis. Contoh data atau informasi yang dimaksud seperti informasi pelanggan hingga kompetitor, dan bisa jadi data-data mengenai strategi. Tidak ketinggalan juga data mengenai produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. 

    Apa Saja Tujuan Manajemen Data?

    Manajemen data memiliki banyak tujuan kuat dalam pelaksanaannya. Berikut adalah tujuan manajemen data pada perkembangan suatu bisnis yang perlu kamu ketahui!

    1. Mengumpulkan Data yang Diperlukan Suatu Perusahaan

    Fungsi pertama pelaksanaan manajemen data adalah untuk mengumpulkan data yang memang diperlukan suatu perusahaan. Seluruh data yang memiliki kategori berbeda, tetapi masih berhubungan untuk perkembangan perusahaan akan dikumpulkan menjadi satu. Nantinya, ketika siapa pun pihak dari perusahaan membutuhkan data-data tersebut akan mengambil dari satu tempat yang sama.

    2. Melakukan Pemeliharaan terhadap Data Perusahaan

    Adanya manajemen data juga mengharuskan suatu perusahaan memiliki alat atau aplikasi untuk melakukan manajemen data. Pada alat atau aplikasi ini juga berfungsi untuk memelihara data perusahaan secara berkala. Contohnya menambahkan data  atau menghapus data yang sudah tidak lagi diperlukan oleh perusahaan. Hal ini membuat data terpelihara secara kronologis.

    3. Menjaga Keamanan Data Perusahaan

    Aplikasi atau alat untuk melakukan manajemen data juga membantu proses manajemen data untuk menjaga keamanan data perusahaan. Banyaknya orang yang dapat mengakses aplikasi atau alat ini tentunya juga bisa jadi ada yang berusaha untuk melakukan kecurangan. Tidak hanya dari pihak internal, kecurangan seperti ini juga bisa dari pihak eksternal perusahaan. 

    Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya

    Apa Saja Manfaat Manajemen Data?

    Tidak perlu ragu lagi untuk menerapkan manajemen data pada perusahaan kamu, karena ada banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan secara signifikan. Berikut manfaat yang pasti tidak ingin kamu lewatkan untuk perkembangan bisnis dengan melakukan manajemen data!

    1. Meminimalisir Inkonsistensi Data Perusahaan

    Melakukan manajemen data dapat meminimalisir tingkat ketidakkonsistenan data suatu perusahaan. Ketidakkonsistenan ini sebenarnya normal jika terjadi karena pada proses pengumpulannya melibatkan banyak pihak. Namun, ketidakkonsistenan ini juga memberikan dampak buruk bagi perusahaanmu nantinya. 

    Jadi, pelaksanaan manajemen data menggunakan aplikasi atau alat manajemen data dapat membantu kamu untuk mengurangi hal buruk ini agar tidak terjadi. Pastinya kamu tidak mau jika karena hal ini, perusahaanmu menjadi rugi, bukan?

    2. Membantu dalam Mengambil Keputusan Bisnis

    Data yang tertata dengan rapi membuat kamu mudah untuk membaca meskipun dilakukan dengan cepat atau sekilas. Data yang beragam ini jika ditata dengan rapi akan membantu kamu untuk menentukan keputusan ke depannya untuk bisnis. 

    3. Menghemat Waktu dan Biaya

    Melakukan manajemen data dapat diakui mampu menghemat waktu, contohnya ketika sedang mengambil keputusan. Namun, tahukah kamu bahwa manajemen data juga mampu untuk menghemat biaya perusahaan. Aplikasi dan alat yang digunakan untuk melakukan manajemen data akan mengotomatisasi input data, sehingga perusahaan tidak membutuhkan banyak pihak di dalamnya. Jadi, anggaran dapat ditekan dan dialokasikan ke aspek perusahaan lainnya.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis

    Apa Saja Contoh Manajemen Data?

    Kamu masih bingung dengan penerapan manajemen data pada bisnis? Berikut adalah contoh manajemen data yang bisa kamu coba sebagai langkah awal!

    1. Manajemen Data Pelanggan

    Contoh manajemen data pada bisnis yang harus diterapkan adalah manajemen data pelanggan bisnismu. Tentunya target suatu bisnis tidak hanya tertuju pada satu dua orang saja, bukan? Pastinya suatu bisnis ingin memiliki banyak pelanggan yang bisa jadi jutaan pelanggan.

    Untuk tetap dekat dengan pelanggan kamu yang bisa jadi sudah banyak inilah diperlukan manajemen data. Manajemen data pelanggan akan memudahkan kamu untuk menyortir pelanggan berdasarkan kategori-kategori tertentu yang menjadi acuan kamu dalam menentukan strategi bisnis selanjutnya.

    2. Manajemen Data Kompetitor dan Investor

    Selain pelanggan, kamu juga perlu memanajemen data kompetitor dan investor. Mengapa keduanya sangat diperlukan? Kompetitor akan selalu bersaing dengan bisnismu dalam berbagai hal seperti pengembangan produk dan cara pemasaran. Jadi, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kompetitor bisnismu untuk dapat mengetahui strategi yang dapat selangkah di depan mereka.

    Kemudian ada pula investor. Investor mampu membantu bisnismu berkembang dari segi pendanaan. Jadi, kumpulkan data investor sebanyak-banyaknya yang searah dengan pengembangan bisnismu.

    3. Manajemen Data Produk

    Produk bisnismu sendiri juga perlu untuk ditata dengan proses manajemen data. Manajemen data produk ini dapat membantu kamu dalam memeriksa stok produk dan mengetahui produk apa yang paling laris di pasaran. 

    Baca Juga: Manajemen Karir: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

    Bagaimana Langkah Melakukan Manajemen Data?

    Untuk menerapkan manajemen data, ada beberapa langkah yang bisa kamu mulai. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu terapkan sebagai permulaan manajemen data bisnis.

    1. Tentukan Tujuan 

    Langkah pertama yaitu menentukan tujuan kamu dalam penggunaan manajemen data. Contohnya seperti dengan melakukan manajemen data, kamu berharap agar dapat mengetahui tingkat preferensi pelanggan terhadap produk-produk yang dijual oleh bisnismu. 

    Jadi, ketika kamu sudah mengetahui tujuan manajemen datanya, kemudian tentukan aspek apa saja yang dapat mendukung pengumpulan data tersebut. Seperti produk mana yang paling banyak terjual, hingga karakteristik pelanggan.

    2. Gunakan Alat atau Aplikasi Manajemen Data 

    Gunakan alat atau aplikasi manajemen data. Pilihlah alat atau aplikasi yang memang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Hal ini karena ada banyak jenis alat bantu manajemen data yang memiliki karakteristik berbeda dengan perbedaan data yang diolah pula.

    3. Berikan Pelatihan Manajemen Data pada Pekerja

    Langkah terakhir dalam manajemen data bisnis, kamu perlu memberikan pelatihan pengoperasian alat bantu manajemen data kepada para pekerja. Meskipun tidak semua pihak dapat memiliki kewenangan, pastinya proses input data tidak hanya dilakukan oleh satu pihak saja.

    Untuk mendapatkan data yang sinkron dari tiap pihak yang berwenang, maka berikan pelatihan yang sama kepada para pekerja mengenai alat bantu manajemen data dan kriteria pengumpulan data. Jadi, kamu tidak perlu bekerja dua kali atau lebih apabila ada kesalahan yang diakibatkan karena ketidaktahuan pekerja atau kesalahpahaman antar pihak internal.

    Melakukan manajemen data meskipun terlihat sangat sederhana, sebenarnya memiliki beberapa hal yang perlu kamu perhatikan secara mendetail. Jika ingin mengetahui apa saja hal-hal yang dimaksud, kamu bisa mengikuti kursus bisnis dan manajemen online di GreatNusa atau bahkan mendaftarkan karyawan yang membutuhkan kursus ini!  Segera benahi manajemen data bisnismu dengan mempelajarinya terlebih dahulu bersama GreatNusa!

    Analisis Risiko Bisnis: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Serta Contohnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 4 Februari 2023

    Analisis Risiko Bisnis: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Serta Contohnya

    Analisis bisnis adalah proses yang dihadapi oleh suatu bisnis dan dapat memengaruhi keberhasilan perusahaan. Cari tahu selengkapnya di artikel berikut ini!

    Perusahaan perlu melakukan analisis bisnis secara berkala untuk mendapatkan keputusan berdasarkan hasil data faktual. Analisis bisnis adalah aktivitas evaluasi yang perlu dijalankan secara berkelanjutan, dalam beberapa periode tertentu. Salah satu contoh analisis bisnis yang perlu diterapkan yaitu analisis resiko bisnis.

    Analisis risiko bisnis memiliki peranan penting dalam menjaga kestabilan perusahaan di tengah pasar. Agar bisa mencapai tujuannya, kamu perlu melakukan langkah analisis risiko bisnis secara sistematis. Bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

    Pengertian Analisis Risiko Bisnis

    Mari kita pahami dahulu pengertian analisis bisnis sebagai konsep dasarnya. Analisis bisnis adalah aktivitas evaluasi dan memahami proses operasi suatu bisnis atau perusahaan. Analisis bisnis mencakup sejumlah faktor dan dampaknya terhadap keberhasilan bisnis. 

    Ada banyak jenis analisis bisnis, mulai dari analisis industri, pasar, kompetitor, pelanggan, produk, proses, dan sumber daya bisnis. Tujuannya yaitu menentukan potensi bisnis, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis, serta membuat rekomendasi peningkatan kinerja dan pengembangan bisnis.

    Lantas, apa yang disebut analisis risiko bisnis? Analisis risiko bisnis merupakan proses identifikasi, evaluasi, dan pengukuran potensi risiko yang dihadapi oleh suatu bisnis dan dapat memengaruhi keberhasilan proyek atau perusahaan. 

    Analisis risiko bisnis dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang akurat melalui pertimbangan ancaman atau dampak negatif dari setiap risiko yang ditemukan. Analisis risiko bisnis melibatkan penilaian potensi kerugian yang mungkin terjadi dan penentuan tingkat keparahan dari kerugian tersebut.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis

    Tujuan Analisis Risiko Bisnis

    Tujuan utama analisis risiko bisnis yaitu menentukan tindakan pencegahan atau mitigasi yang tepat terhadap setiap risiko yang identifikasi. Tindakan pencegahan ini dapat membantu perusahaan dalam menyusun skala prioritas sumber daya, mengurangi risiko yang signifikan, sekaligus memastikan agar perusahaan tetap fokus pada tujuannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus melakukan analisis risiko bisnis secara teratur.

    Fungsi Analisis Risiko Bisnis

    Bukan hanya perusahaan besar yang membutuhkan analisis risiko bisnis. Apa pun skala usahanya, analisis risiko memiliki fungsi yang cukup signifikan bagi keberlangsungan bisnis. Berikut penjelasan lengkapnya!

    1. Mengambil Keputusan atau Solusi Terbaik

    Fungsi ini berguna untuk mewujudkan analisis risiko bisnis yang telah dibahas sebelumnya. Analisis risiko bisnis bisa menjadi sarana untuk mengambil keputusan atau menentukan tindakan pencegahan dan solusi terbaik terhadap risiko yang terbaik. Analisis bisnis didasarkan pada kondisi aktual dan faktual bisnis sehingga bisa menghasilkan keputusan yang relevan pula.

    2. Mengurangi Biaya Akibat Risiko

    Biaya yang dibutuhkan untuk menanggulangi kejadian pasca mengalami risiko tidaklah sedikit. Analisis risiko bisnis dapat membantu perusahaan agar tetap efisien dalam pengelolaan keuangannya. Perusahaan bisa mengatur biaya yang dikeluarkan selama proses mitigasi secara efisien dan menghindari pembengkakan biaya akibat kejadian buruk dari risiko yang dikenali.

    3. Memahami Risiko yang Mungkin Terjadi

    Bisnis perlu memahami risiko yang mungkin terjadi sedetail mungkin untuk menentukan strategi pencegahan yang tepat. Analisis risiko bisnis bisa menjadi sarana mempelajari semua risiko yang terjadi dalam setiap bidang bisnis, mulai dari pemasaran, produksi, operasional bisnis, industri, hingga birokrasi pemerintahan yang memengaruhi kelancaran usaha.

    4. Mengukur Pencapaian Solusi yang telah Dilakukan

    Perusahaan mungkin telah menerapkan beberapa solusi sebagai langkah mitigasi dari hasil analisis risiko bisnis sebelumnya. Namun, proses ini perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur pencapaian dari solusi yang telah dicoba. Perusahaan bisa meningkatkan strateginya apabila solusi sebelumnya masih kurang efektif untuk mengatasi masalah bisnis.

    Baca Juga: Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

    Contoh Analisis Risiko Bisnis

    Analisis risiko bisnis sebaiknya dicatat dalam tabel berisi sejumlah risiko serta setiap langkah pencegahannya. Kamu bisa menggunakan contoh analisis bisnis dalam tabel di bawah ini.

    Analisis Risiko Bisnis Perusahaan ABC

    Risiko yang Mungkin TerjadiLangkah Pencegahan
    Strategi digital marketing yang diterapkan tidak membuahkan hasil yang bagusMenggunakan analytics tools untuk mencari tahu minat dan kebutuhan target pasar.
    Karyawan yang potensial mengajukan resign sewaktu-waktu.Memberikan jenjang karier untuk mempertahankan karyawan.
    Terdapat masalah dalam sistem keamanan data.Melakukan backup dan recovery data secara berkala di cloud computing.

    Baca Juga: 6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya

    Cara Melakukan Analisis Risiko Bisnis dalam Empat Langkah

    Kamu perlu melakukan empat langkah secara sistematis untuk menganalisis risiko bisnis. Berikut urutan yang perlu diterapkan dalam melakukan analisis risiko bisnis.

    1. Mengidentifikasi Risiko

    Identifikasi risiko dimulai dengan melakukan penilaian risiko (risk assessment). Risk assessment berguna untuk mengurutkan tingkat risiko atau ancaman tertentu yang dihadapi oleh setiap bidang perusahaan. Setelahnya, kamu bisa mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi bersama setiap kepala departemen atau divisi yang terlibat di dalamnya.

    2. Menganalisis Risiko

    Pada tahap inilah proses analisis risiko bisnis dimulai. Kamu bisa menganalisis kemungkinan terjadinya risiko tersebut serta dampak dan konsekuensi dari setiap risiko yang terjadi. Catat setiap risiko tersebut menggunakan tabel yang telah dijabarkan pada poin sebelumnya.

    3. Merencanakan Manajemen Risiko

    Analisis risiko bisnis menghasilkan beberapa kemungkinan terburuk atau ancaman yang bisa memengaruhi kelangsungan usaha. Namun, kamu perlu merencanakan manajemen risiko melalui langkah mitigasi atau pencegahan yang bermanfaat untuk mengurangi, menghindari, atau menerima risiko tersebut.

    4. Menerapkan Rencana Manajemen Risiko

    Terakhir, kamu perlu menerapkan rencana manajemen risiko yang telah ditentukan pada poin sebelumnya. Terapkan mulai dari risiko berprioritas tinggi hingga rendah. Setiap risiko sebaiknya diselesaikan menggunakan rencana mitigasi yang dibuat agar tidak lagi menjadi ancaman. Selain itu, kamu juga perlu memantau perkembangan mitigasi risiko tersebut.

    Kesimpulannya, analisis resiko bisnis merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan secara berkelanjutan dalam menjalankan usaha. Agar manajemen risiko bisnis dapat berjalan dengan efektif, kamu perlu mengikuti kursus Menyusun Manajemen Strategi Bisnis secara daring dari GreatNusa. Kamu akan mempelajari setiap aspek penting dalam bisnis, seperti operasi dan manajemen, keuangan, penelitian dan pengembangan, dan sebagainya. Yuk, perluas pemahamanmu tentang manajemen bisnis bersama GreatNusa!

    • 1
    • More pages
    • 32
    • 33
    • 34
    • More pages
    • 74
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya