GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 37 - 42 dari 439 Artikel

    Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan

    ARTICLE

    WORK CULTURE

    By greatnusa • 23 Maret 2022

    Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan

    Evaluasi kinerja karyawan dapat dilakukan melalui penilaian diri sendiri hingga review dari pelanggan. Simak penjelasannya di artikel ini.

    Selain kualitas produk dan jasa, peningkatan kerja karyawan juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Perusahaan setidaknya harus melakukan tinjauan kinerja guna menjaga dan meningkatkan produktivitas karyawannya. Dengan adanya evaluasi kinerja karyawan, perusahaan bisa melihat mana yang harus diperbaiki, ditingkatkan, dan diapresiasi. 

    Secara tidak langsung, evaluasi ini akan berdampak pada peningkatan minat dan produktivitas kerja, yang akhirnya juga akan berdampak positif bagi perkembangan bisnis. Bagaimanapun, karyawan adalah salah satu ujung tombak penentu kesuksesan dan karenanya harus ada serangkaian standar yang mengatur kinerjanya. 

    Apa Itu Penilaian Kinerja Karyawan dan Tujuannya?

    Evaluasi kinerja atau penilaian kinerja karyawan dapat diartikan sebagai sebuah proses penilaian sistematis yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap kualitas kinerja karyawannya. Seperti yang dikemukakan oleh Leon C. Menggison bahwa evaluasi kinerja atau “penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”.

    Cara mengukur kinerja karyawan yang akan kamu temukan akan sangat bervariasi, tergantung dari bidang dan industri jenis usaha. Namun umumnya, evaluasi ini dilakukan oleh pihak manajemen atau pegawai berwenang yang secara hierarkis merupakan atasan langsung. Atau, bisa juga dilakukan oleh pihak lain yang sebelumnya telah ditunjuk untuk memberikan penilaian secara objektif, bisa rekan kerja atau review dari pelanggan.

    Hasil penilaian tersebut nantinya akan dikaji kembali oleh pihak manajemen, untuk kemudian dijadikan dasar pengambilan kebijakan selanjutnya, seperti kenaikan gaji bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik atau teguran dan pelatihan bagi karyawan yang performanya butuh ditingkatkan.

    Yang jelas, dengan adanya evaluasi ini, diharapkan perusahaan bisa memperbaiki sekaligus meningkatkan kualitas kinerja karyawannya. Perusahaan bisa mengambil langkah lanjutan berupa promosi jabatan, pemberian imbalan, pemilihan pelatihan kerja, atau bahkan pemutusan kontrak bagi pegawai yang hasil kinerjanya tak kunjung memuaskan. 

    Untuk lebih jelasnya, berikut tujuan evaluasi kinerja karyawan:

    1. Membuat catatan hasil kerja karyawan, sehingga kamu bisa mengetahui progres kinerja. Harapannya, karyawan bisa termotivasi untuk bekerja lebih baik atau minimal sama dengan kinerja atau prestasi sebelumnya. 

    2. Merumuskan kembali sasaran dan standar kinerja masa depan. Dengan tujuan, pegawai bisa termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensi. 

    3. Menumbuhkan sikap saling pengertian antar karyawan terkait standar atau persyaratan kinerja sesuai posisi masing-masing. 

    4. Memberi peluang dan kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan keinginan atau aspirasi terkait pekerjaan yang diembannya saat ini. 

    5. Hasil evaluasi bisa dijadikan acuan untuk memeriksa kembali rencana pelaksanaan pengembangan kemampuan karyawan. Karena bisa jadi  rencana diklat pengembangan karyawan perlu diubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terbaru. 

    Apa Saja Manfaat Evaluasi Kinerja Bagi Perusahaan?

    Bisa dibilang, evaluasi kinerja merupakan feedback atau umpan balik dari perusahaan terhadap kinerja karyawannya. Umumnya, perusahaan akan menjadikannya dasar dari pemberian kompensasi atau apresiasi yang layak bagi pekerja berkualitas baik. Sebaliknya, dari hasil penilaian tersebut, karyawan juga bisa menilai diri sekaligus mengambil tindakan korektif dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kinerja. 

    Penyebab buruknya kinerja juga bisa segera diketahui, sehingga bisa mengambil langkah lanjutan berupa program pelatihan yang lebih efektif. Jadi, pada dasarnya, evaluasi ini erat kaitannya dengan fungsi manajemen sumber daya manusia, untuk melihat kekuatan dan kekurangan secara akurat. Secara lebih spesifik, berikut manfaat dari penerapan evaluasi kinerja, baik bagi perusahaan maupun karyawan. 

    1. Manfaat bagi Karyawan

    • Karyawan bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kinerja serta termotivasi untuk pengembangan & perbaikan diri.
    • Menciptakan hubungan komunikasi yang baik dan terbuka, antara karyawan dan atasan. 
    • Karyawan akan terbantu untuk melihat lebih jelas terkait detail dan standar pekerjaan yang diembannya. 
    • Terciptanya ruang untuk berdiskusi mengenai masalah pekerjaan, termasuk cara untuk mengatasi permasalahan. 

    2. Manfaat bagi Perusahaan

    • Bisa menentukan posisi yang tepat untuk karyawan. Hasil evaluasi akan membantu pihak manajemen untuk menempatkan karyawan sesuai kemampuan dan keahlian. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas. 
    • Membangun komunikasi dan sikap saling percaya satu sama lain. Dalam proses evaluasi, perusahaan akan mendengar apa saja keluhan, kebutuhan, serta aspirasi karyawan terkait pekerjaannya. 
    • Adanya kepastian dalam pembaruan struktur gaji, kompensasi, dan bonus. Evaluasi kinerja yang terstruktur akan mempermudah perusahaan dalam mengatur, serta menghindarkan dari over budgeting dalam hal pemberian kompensasi. 
    • Menjadi bukti untuk melindungi perusahaan secara hukum. Jika seumpama perusahaan terpaksa harus mengeluarkan atau memberhentikan karyawan, hasil penilaian ini bisa menjadi bukti sekaligus dokumen pendukung. 
    • Menciptakan budaya kerja yang positif, terbuka, dan penuh rasa kebersamaan. 
    • Menciptakan kualitas sumber manusia yang kompeten, dengan terus menyediakan sarana pengembangan diri yang tepat bagi karyawan. 

    Baca Juga: Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Perusahaan

    Bagaimana Cara Efektif Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan?

    Sebelum melakukan evaluasi, perusahaan tentu sudah harus menetapkan standar kinerja dan rentang waktu pelaksanaan. Ini harus dijelaskan secara detail agar karyawan bisa lebih memahami dan mengatur cara kerjanya. Adapun cara efektif untuk evaluasi, bisa menggunakan beberapa teknik berikut:

    1. Penilaian Diri Sendiri 

    Demi membangun sistem kerja yang transparan, tak ada salahnya jika kamu memberi kesempatan bagi karyawan untuk menilai atau meninjau kembali kinerjanya selama ini. Kamu bisa menggunakan pertanyaan terstruktur atau prosedur formal seperti 16 Personalities dan DISC Personality, agar bisa mendapatkan hasil yang objektif dan akurat. Dengan cara ini, karyawan bisa introspeksi diri serta lebih mengetahui kelebihan dan kelemahannya. 

    2. Review Manajerial

    Dalam lingkup manajemen perusahaan, yang berhak untuk melakukan evaluasi terhadap karyawan adalah HRD, manajer, atau atasan langsung dari pekerja tersebut. Pihak-pihak ini dianggap mampu untuk memberi ulasan terkait kinerja para karyawan, entah itu yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab, waktu pengerjaan, ataupun sikap secara personal. 

    Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan Dan Fungsinya

    Demi penilaian yang objektif dan rasional, penilaian ini tentu harus didukung oleh data, seperti presensi atau kehadiran, data KPI, dan lainnya. Nantinya, hasil evaluasi akan dibahas dalam rapat yang dilakukan oleh tim manajemen internal perusahaan, untuk kemudian dirumuskan langkah lanjutan. 

    3. Review dari Sesama Rekan Kerja

    Penilaian dari rekan kerja juga penting untuk dilakukan. Tanyakan pada sesama karyawan yang berada di satu divisi, terkait kinerja dan sikapnya secara personal. Apakah si A bisa bekerja dengan baik dalam tim, seperti apa inisiatif dan kontribusinya, serta sikap kesehariannya.

    4. Review dari Pelanggan

    Bagi karyawan yang porsi kerjanya sering berhubungan dengan pelanggan, tak ada salahnya jika kamu juga meminta review atau penilaian dari mereka. Bagaimanapun, puas atau tidaknya customer terhadap perusahaan, akan sangat ditentukan oleh seberapa baik pelayanan yang diberikan. Karenanya, perusahaan juga perlu melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan. 

    Survei ini bisa dilakukan secara daring (online) dengan membagikan link survei digital di akun media sosial atau website perusahaan. Atau, secara luring (offline) dengan cara membagikan lembaran survei secara langsung. Jika perusahaan bergerak di bidang jasa, kamu juga bisa melihat secara langsung seperti apa interaksi dan komunikasi karyawan dalam melayani pelanggan. 

    Kapan Kamu Harus Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan?

    Walaupun bertujuan baik, kamu harus memperhatikan kapan kamu melakukan evaluasi kinerja. Jika terlalu sering, pekerjaan karyawan dapat terhambat karena banyaknya masukan yang diterima. Jika terlalu jarang, perkembangan karyawan yang akan jadi korbannya.

    Berikut adalah beberapa rekomendasi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan.

    1. Tahunan

    Evaluasi tahunan merupakan salah satu bentuk evaluasi yang cukup sering ditemui. Karena memiliki jangka setahun, bentuk evaluasi kinerja ini bisa cukup efektif untuk memberikan masukan yang lebih komprehensif.

    Jangka waktu ini juga akan sangat ideal jika sebuah perusahaan memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak dan kesulitan memberikan masukan secara konsisten.

    2. Dua Tahun Sekali

    Evaluasi dua tahun sekali umumnya dilaksanakan pada awal tahun serta pertengahan tahun. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawannya dapat berkembang lebih baik menuju akhir tahun yang umumnya menjadi momen penting.

    Selain itu, karyawan juga mendapatkan manfaat melalui sistem ini. Evaluasi yang diadakan di pertengahan tahun bisa jadi saat di mana karyawan yang memiliki performa yang baik mendapatkan kompensasi dalam jumlah yang layak.

    3. Kuartal

    Sesuai dengan namanya, evaluasi kuartal adalah evaluasi yang diadakan 4 kali dalam setahun. Sistem evaluasi ini sangat ideal bagi perusahaan rintisan yang umumnya memiliki pola kerja serta melakukan perubahan yang cepat.

    Itulah hal-hal penting terkait evaluasi kinerja karyawan yang perlu kamu ketahui. Tak perlu ragu untuk melakukannya, karena ini akan berdampak positif terhadap kesuksesan perusahaan.

    Kemudian, untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan, tak ada salahnya jika perusahaan mengakomodasi kursus online bagi mereka, baik dalam bidang bisnis dan manajemen hingga teknik. Perusahaan bisa memilih portal pembelajaran daring seperti GreatNusa yang menyediakan beragam materi berkualitas, serta didukung oleh praktisi profesional dan berpengalaman. 

    6 Unsur Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Desember 2021

    6 Unsur Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    Setidaknya ada 7 unsur manajemen beserta fungsinya yang perlu diketahui dalam suatu perusahaan. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

    Pada dasarnya, manajemen merupakan ilmu pengorganisasian yang meliputi penyusunan rencana, pembangunan organisasi, bagaimana menjalankan suatu organisasi, mengendalikan, serta mengawasi setiap unsur yang terlibat. Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat sistematis.

    Sedangkan secara etimologi, manajemen merupakan seni untuk mengatur sesuatu dan menerapkan pelaksanaan. Setidaknya ada beberapa unsur dalam manajemen, tapi semua kegiatan berpusat pada satu orang yaitu manajer yang bertugas merumuskan dan melaksanakan tindakan.

    Lalu, apa saja fungsi dan unsur manajemen?

    Pengertian Manajemen Menurut Ahli

    Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui pengertian manajemen menurut beberapa ahli.

    1. George Robert Terry

    Menurut Terry, manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa tindakan mulai perencanaan hingga pengawasan dengan tujuan mencapai target. Dalam perjalanannya, proses ini memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

    2. Ricky W. Griffin

    Sedangkan bagi Griffin, manajemen merupakan proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol. Semua proses dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya agar tercapai tujuan yang efektif serta efisien. Efektif maksudnya, hasil akhir sesuai dengan rencana dan efisien berarti setiap proses manajemen dilakukan secara cermat dan terorganisasi.

    3. Lawrence A. Appley

    Bagi Appley, manajemen didefinisikan sebagai sebuah skill untuk menstimulasi orang lain agar mau melakukan sesuatu. Inilah mengapa dalam praktiknya, Appley berharap manajemen tidak hanya bersandar pada keterampilan seorang individu tetapi juga kerja sama organisasi ataupun kelompok.

    Fungsi Manajemen

    Dalam praktiknya, fungsi manajemen dibagi menjadi 4 yaitu:

    1. Perencanaan

    Perencanaan atau planning merupakan aktivitas strategis dengan melibatkan beberapa hal yang akan dikerjakan menggunakan sumber daya tersedia. Tujuannya, agar setiap proses manajemen bisa berjalan secara sistematis dan mencapai tujuan secara menyeluruh.

    Inilah mengapa proses perencanaan merupakan siklus paling penting dalam manajerial. Tanpa perencanaan, fungsi manajemen lainnya tidak akan bisa maksimal atau bahkan berjalan. Dalam praktiknya, perencanaan harus memiliki tujuan, cukup rasional, fleksibel, dan efektif.

    2. Pengorganisasian

    Fungsi yang kedua adalah pengorganisasian. Tujuan utama pengorganisasian adalah mempermudah pekerjaan manajer. Dalam pelaksanaannya, pengorganisasian akan membagi sebuah tugas besar ke beberapa tugas kecil dan didelegasikan ke beberapa orang sesuai pos masing-masing.

    Meskipun begitu, kendali utama tetap di tangan manajer yang bertugas mengawasi setiap proses agar tujuan perencanaan tercapai. Jika perencanaan erat kaitannya dengan sumber daya, pengorganisasian tidak bisa lepas dari kerja sama kelompok. Tanpa tim solid, pengorganisasian sama seperti kapal tanpa ABK, tidak terkendali.

    Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

    3. Pengarahan

    Dalam praktiknya, pengarahan merupakan sebuah tindakan yang tujuannya mengusahakan agar semua anggota kelompok dapat mencapai sasaran perencanaan. Fungsi ini ada di tangan manajer. Inilah mengapa pada prosesnya, pengarahan meliputi bimbingan, motivasi, pemberian tugas rutin, menetapkan dan menjelaskan kebijakan, serta memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai aturan perusahaan.

    4. Evaluasi

    Fungsi manajemen yang terakhir adalah evaluasi. Di setiap perusahaan, evaluasi biasanya dilakukan setelah program kerja selesai dilakukan. Dalam tahapan ini, setiap aspek dievaluasi secara menyeluruh untuk menemukan kekurangan, mengoreksi setiap kesalahan, dan menemukan solusi yang tepat agar di masa mendatang hal serupa tidak lagi terulang.

    Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan

    Unsur Manajemen

    Setelah membahas tentang  fungsi, pembahasan berlanjut ke unsur manajemen. Dalam setiap perusahaan, hal ini merupakan bagian penting agar sebuah manajerial dapat tersusun dengan baik. Setiap unsur pun memiliki manfaat masing-masing dan tidak bisa diabaikan.

    Jadi ketika ada satu atau dua unsur hilang, sebuah manajerial tidak bisa memberikan hasil maksimal dan tujuan organisasi atau perusahaan pun sulit untuk dicapai. Dalam manajemen, setidaknya ada 7 unsur yang dikenal, di antaranya:

    1. Manusia

    Dalam sebuah manajerial, manusia memegang peranan penting sebab setiap proses pasti melibatkan unsur ini. Manusia dibutuhkan mulai dari membuat perencanaan, menentukan tujuan, melakukan proses, hingga penyelesaian. Tanpa manusia, tidak akan ada proses kerja. Mungkin dari sinilah istilah manusia sebagai makhluk kerja didapatkan.

    2. Uang

    Selain manusia, uang sebagai unsur dalam sebuah manajemen juga tidak bisa diabaikan. Tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, uang juga merupakan pengukur nilai. Berhasil tidaknya hasil kegiatan manajemen dapat diukur dari banyak atau sedikitnya uang yang beredar di perusahaan. 

    Menjadi salah satu unsur penting membuat uang juga harus dikelola dengan baik. Segala sesuatu wajib diperhitungkan dan dicatat karena sedikit saja kesalahan dalam pengelolaan, akan ada banyak unsur dalam manajemen lain yang terimbas.

    3. Bahan

    Di sebuah perusahaan, semua bahan baik yang mentah, setengah jadi, atau jadi termasuk dalam unsur ini. Pada praktiknya, tidak ada proses yang maksimal tanpa adanya bantuan bahan. Jadi meskipun terlihat sepele, fungsi bahan dalam manajemen cukup penting. Diakui atau tidak, bahan dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa bahan, kita tidak mungkin mencapai hasil begitu pula sebaliknya.

    4. Mesin

    Pada setiap perusahaan, mesin juga kerap diperlukan. Fungsi utamanya adalah untuk mempermudah proses dan memberikan hasil yang lebih kerja. Dalam praktiknya, mesin sangat membantu membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. Bentuk mesin pun beragam, mulai dari yang berat hingga berbentuk aplikasi digital.

    5. Metode

    Pelaksanaan tanpa metode tidak ubahnya seperti pesawat tanpa pramugari. Sebuah proyek mungkin saja selesai, tapi pada prosesnya kita pasti akan melewati banyak kesulitan dan menghasilkan sesuatu yang kurang maksimal. Metode adalah cara kerja terstruktur. 

    Keberadaan metode biasanya telah mempertimbangkan banyak hal mulai dari sasaran, fasilitas, waktu yang dibutuhkan, uang, dan usaha yang dilakukan. Jadi sebuah metode pasti telah mengalami pengujian efektivitas. Meskipun begitu, untuk menerapkan dibutuhkan manusia yang benar-benar memahami.

    Tanpa pemahaman, metode hanyalah aturan tanpa tujuan dan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, manusia masih menjadi unsur paling penting dalam sebuah manajemen.

    6. Pasar

    Barang atau jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan tidak akan ada gunanya tanpa pasar. Inilah mengapa memiliki pasar sesuai dengan target untuk mendistribusikan hasil produksi merupakan salah satu faktor kesuksesan suatu perusahaan. Untuk menguasai sebuah pasar, dibutuhkan kualitas dan penyesuaian harga. Tanpa itu semua, barang atau jasa tidak laku dan proses kerja pun tidak bisa dilanjutkan.

    Membaca ulasan tentang unsur-unsur dalam manajemen di atas membuat kita sampai pada sebuah kesimpulan bahwa menjalankan perusahaan tidak sama dengan menyelesaikan sebuah tugas sekolah atau kuliah secara individu. Ada banyak faktor dan pihak yang terlibat, dengan fungsi yang tidak bisa diabaikan.

    Ilmu manajerial semacam ini mungkin diajarkan di bangku kuliah. Tapi ketika diterapkan, ada banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan sehingga dibutuhkan lebih dari sekadar teori untuk mengaplikasikannya. Inilah mengapa GreatNusa sebagai salah satu portal kursus daring terbaik di Indonesia membuka kelas manajemen.

    Kelas tersebut berisi pelajaran praktis dari para ahli dan tenaga profesional berpengalaman untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori tetapi juga ahli dalam menerapkannya di dunia nyata. GreatNusa sendiri memang hadir untuk kamu yang masih ingin belajar meskipun sudah terjun di dunia kerja.

    Demikian ulasan tentang 6 unsur manajemen dan fungsinya, semoga bermanfaat.

    Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 29 Maret 2023

    Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat beberapa bidang dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Termasuk bidang bidang manajemen.

    Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, manajemen merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan. Bisa dibilang, manajemen adalah jantung sebuah perusahaan. Karena fungsinya begitu penting, manajemen perlu dibagi menjadi beberapa bagian atau bidang bidang manajemen.

    Bagian tersebut dikenal sebagai bidang manajemen dan bertugas mengorganisasi suatu unsur agar perusahaan bisa berjalan dengan baik. Setiap bidang sama pentingnya dan memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Di dunia bisnis sendiri, setidaknya ada 5 bidang manajemen yang dikenal.

    Manajemen Produksi

    Manajemen produksi merupakan salah satu dari bidang-bidang manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau organisasi. Fungsi utamanya adalah, mengelola beberapa faktor yaitu sumber daya, modal, dan keterampilan untuk menambah nilai guna barang dan jasa.

    Beberapa kegiatan bidang manajemen produksi adalah:

    1. Merencanakan sistem produksi termasuk di dalamnya, alokasi sumber daya manusia, material, mesin, metode, dan model yang sekiranya dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa di periode selanjutnya.
    2. Mengendalikan sistem produksi termasuk di dalamnya merancang dan menentukan SOP (Standard Operating Procedure) agar setiap proses yang dilewati sesuai ketentuan berlaku demi jaminan mutu.
    3. Mengawasi produksi termasuk di dalamnya, mengendalikan dan menjalin komunikasi setiap unsur agar kelancaran sistem produksi terjamin serta sesuai rencana.

    Peran manajemen produksi cukup penting mengingat bidang ini bertanggung jawab terhadap kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. Keberadaan bidang ini termasuk wajib di setiap perusahaan agar tujuan utama tercapai, yaitu mendapatkan keuntungan dan meningkatkan angka penjualan.

    Manajemen Pemasaran

    Sebagaimana namanya, bidang manajemen ini berhubungan dengan promosi dan distribusi barang atau jasa di sebuah perusahaan. Dalam praktiknya, manajemen pemasaran bertugas untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui penjualan, mendatangkan pelanggan baru, serta memperluas target pasar.

    Seperti halnya manajemen produksi, fungsi manajemen pemasaran cukup penting. Adapun kegiatan bidang ini meliputi:

    1. Riset dan survei pasar

    Dalam praktiknya, mereka yang ada di bidang manajemen pemasaran akan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi dinamika konsumen sehingga perusahaan bisa memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

    2. Perencanaan pemasaran

    Kegiatan perencanaan pemasaran meliputi menentukan target dan segmen pasar, memutuskan metode apa yang akan digunakan, dan menyiapkan perangkat pemasaran sesuai kebutuhan.

    3. Analisa pemasaran

    Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui peluang pasar dan kendala apa saja yang akan dialami ketika hasil produksi beredar. Dari kegiatan yang dilakukan saat analisa pemasaran, manajemen produksi akan mendapat gambaran untuk membuat inovasi produk yang sekiranya mampu bersaing dan mengatasi segala kendala yang ada.

    4. Promosi produk dan penjualan

    Kegiatan yang terakhir ini merupakan inti dari keberadaan manajemen pemasaran. Tujuan utamanya adalah meningkatkan awareness produk dan mengenalkan konsumen pada keunggulan barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan.

    Melihat fungsi dan kegiatannya, tidak heran jika manajemen pemasaran selalu berhubungan dengan pihak di luar perusahaan untuk menjalin kerja sama. Pihak-pihak yang terlibat biasanya bergerak di bidang media cetak, elektronik, ataupun digital.

    Manajemen Personalia

    Kegiatan utama manajemen personalia adalah mengalokasikan, melatih, serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berdasarkan kebutuhan setiap bagian di sebuah perusahaan. Fungsinya tentu saja, untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

    Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan

    Berbeda dengan bidang-bidang manajemen lainnya, personalia selalu dikaitkan dengan HRD (Human Resources Development). Lalu, apakah manajemen personalia sama dengan HRD? 

    Meskipun unsur manajemen yang dikelola sama, yaitu SDM, kenyataannya dua hal tersebut memiliki lingkup kerja berbeda. HRD cenderung fokus pada SDM dan segala kebutuhan mereka. Sedangkan personalia berurusan dengan segala masalah administratif yang mendukung fungsi HRD.

    Dalam praktiknya, manajemen personalia berperan besar dalam efektivitas budaya kerja di sebuah perusahaan. Bidang manajemen ini memastikan bahwa setiap SDM memiliki kualitas yang dibutuhkan. Setidaknya ada 4 macam kegiatan manajemen personalia, yaitu rekrutmen, pengembangan, pemeliharaan, dan pemberian kompensasi.

    Manajemen Keuangan

    Dalam sebuah perusahaan, tujuan utama bidang manajemen keuangan adalah sebagai pengatur keseimbangan dana yang masuk dan keluar. Upaya tersebut dilakukan agar nilai perusahaan bisa meningkat dan mengalami keuntungan. Unsur utama bidang ini adalah dana dan sumber dana.

    Pada praktiknya, kegiatan manajemen keuangan meliputi:

    1. Penggunaan dana, yaitu kegiatan investasi pada berbagai aktiva
    2. Perolehan dana, yaitu kegiatan mendapatkan sumber dana baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan
    3. Pengelolaan dana dalam bentuk aktiva harus dikelola seefisien mungkin

    Sedangkan fungsi bidang manajemen keuangan adalah:

    1. Sebagai perencana keuangan di suatu perusahaan
    2. Sebagai pihak yang menganggarkan keuangan
    3. Sebagai pengelola keuangan
    4. Sebagai pencari sumber dana baru atau memanfaatkan sumber dana yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan
    5. Sebagai penyimpanan keuangan
    6. Sebagai pengendali keuangan
    7. Sebagai pemeriksa keuangan (berhak melakukan audit)
    8. Sebagai pihak yang melaporkan kondisi finansial perusahaan pada manajemen akuntansi sebagai bahan evaluasi

    Baca Juga: Manajemen Waktu: Pengertian dan Cara Menerapkannya

    Manajemen Akuntansi

    Bidang manajemen yang terakhir adalah akuntansi. Manajemen ini erat kaitannya dengan manajemen keuangan. Jika pengelolaan dan sirkulasi menjadi bagian dari kegiatan manajemen keuangan, maka pencatatan dan analisa adalah sasaran utama manajemen akuntansi.

    Fungsi manajemen akuntansi adalah memastikan bahwa setiap dana yang masuk dan keluar senantiasa tercatat dan sesuai dengan anggaran. Inilah mengapa mereka yang bekerja di bidang manajemen akuntansi pasti berhubungan dengan pengumpulan data secara rutin dalam beberapa periode.

    Metode pencatatan yang digunakan pun cukup sistematis untuk memastikan laporan yang dihasilkan valid. Di lapangan, kegiatan manajemen keuangan di suatu perusahaan meliputi:

    1. Pengumpulan informasi dan data dalam kurun waktu harian, mingguan, atau bulanan.
    2. Pencatatan serta penyimpanan data secara sistematis yang mudah dan aman. Informasi di dalamnya biasanya hanya bisa diakses sejumlah orang dengan tingkat jabatan tertentu pada sebuah perusahaan.
    3. Pengelompokan data secara rapi berdasarkan kategori tertentu tergantung kebutuhan perusahaan. Misalkan berdasarkan sifat, golongan, rekening, dan lain sebagainya.
    4. Pembuatan laporan periodik untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan. Hasil laporan biasanya menunjukkan apakah sebuah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
    5. Penafsiran data dan membandingkannya dengan kondisi finansial pada periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain. Sebagai tindak lanjut akan diadakan perbaikan pada bidang yang dianggap menjadi faktor menurunnya kondisi keuangan.

    Baca Juga: Apa Saja Unsur-Unsur Manajemen Risiko

    Kesimpulan

    Setiap bidang manajemen memiliki fungsi yang tidak bisa dinafikan. Keberadaannya pun senantiasa dibutuhkan sebagai bagian dari berhasil tidaknya pengelolaan perusahaan. Inilah mengapa ilmu manajemen sepertinya tidak cukup apabila disampaikan dalam bentuk teori saja.

    Pengaplikasian manajemen secara langsung di sebuah perusahaan bisa menjadi sumber ilmu bermanfaat, terutama bagi kamu yang benar-benar ingin terjun di bidang manajerial. Apabila ilmu tentang manajemen yang dimiliki dirasa kurang, jangan ragu untuk mengikuti kursus daring di GreatNusa.

    Ada banyak sekali pilihan kursus dari berbagai bidang keilmuan terutama manajemen yang ditawarkan oleh GreatNusa. Dengan metode praktis dan menyenangkan, kursus tidak hanya memberi kita pengetahuan baru tetapi juga membantu pengaplikasian ilmu sehingga ketika terjun langsung di lapangan kamu tahu apa yang harus dilakukan.

    Itulah ulasan tentang bidang-bidang manajemen, semoga bermanfaat.

    Digital Marketing: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan Tujuannya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 29 Maret 2023

    Digital Marketing: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan Tujuannya

    Digital marketing adalah strategi pemasaran paling efektif saat ini. Benarkah? Simak penjelasannya melalui artikel terbaru GreatNusa berikut ini!

    Digital marketing telah menjadi sebuah bidang pemasaran yang sedang naik daun. Selain lebih hemat, strategi digital marketing juga menawarkan kemudahan dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas untuk mempromosikan produk atau jasa.

    Promosi melalui internet (digital marketing) bukan lagi hal aneh di era digital seperti saat ini. Apalagi saat ini hampir semua orang memiliki media sosial. Tidak hanya bertujuan menjangkau pasar potensial yang lebih luas, pemasaran digital juga dinilai dapat meningkatkan awareness produk. 

    Sebelum Anda mulai melakukan pemasaran digital, Anda sebaiknya memahami terlebih dahulu seluk beluk bidag ini. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pemasaran digital.

    Apa Itu Digital Marketing?

    Pada dasarnya, strategi pemasaran digital atau strategi digital marketing adalah kegiatan pemasaran produk berupa barang atau jasa menggunakan media atau teknologi berbasis digital. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan media digital diharapkan mampu menjangkau target pasar yang lebih luas. 

    Secara isi atau konten, pemasaran digital tidak berbeda jauh dengan marketing konvensional. Bedanya, ada kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan calon konsumen ketika kamu memasarkan produk melalui internet. Jadi selain meningkatkan angka penjualan, produk beserta keunggulannya bisa lebih dikenal.

    Baca Juga: Step-by-Step Process to Maximizing Your Digital Marketing Strategy

    Apa Saja Keunggulan Digital Marketing?

    Bicara keunggulan, strategi pemasaran digital atau strategi digital marketing tentu memiliki beberapa kelebihan dibanding strategi pemasaran konvensional, di antaranya: 

    1. Menjangkau target pasar yang lebih luas

    Media konvensional seperti brosur, banner, atau koran dan majalah mungkin efektif untuk menjangkau sejumlah target pasar. Tapi jika ingin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, media digital terbukti lebih efektif. Bagaimana tidak, seiring perkembangan zaman hampir semua orang menjadi pengguna internet dan media sosial.

    Hal tersebut membuat produk bisa dikenal banyak orang dari berbagai latar belakang baik dari dalam maupun luar negeri Jadi bisa dibayangkan bukan betapa besar potensi pasar yang didapat ketika kamu memutuskan menggunakan strategi digital marketing untuk memasarkan produk?

    2. Mendongkrak angka penjualan

    Diakui atau tidak, luasnya jangkauan pasar akan memberi dampak besar pada peningkatan angka penjualan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kemudahan informasi yang didapat konsumen tentang suatu produk. Hal tersebut membuat mereka yakin bahwa barang atau jasa yang dijual berkualitas. Akibatnya, angka penjualan semakin meningkat dan kesempatan untuk mendapat pelanggan baru pun semakin besar.

    3. Lebih hemat

    Bagi yang memiliki keterbatasan dana, pemasaran digital merupakan salah satu solusi bijaksana. Lain halnya dengan media konvensional, ketika memasarkan produk di internet kita memiliki banyak variasi alat yang bisa digunakan dan disesuaikan dengan bujet.

    Misalnya, kita memilih untuk berpromosi melalui Instagram Ads. Pihak Instagram akan memberi pilihan biaya promosi mulai harian hingga bulanan, dengan jumlah jangkauan konsumen sesuai kebutuhan. Jika ingin lebih murah lagi, manfaatkan website dan media sosial pribadi untuk berpromosi.

    Meskipun hasilnya mungkin tidak sebesar dengan digital marketing berbayar, tapi kesempatan untuk dikenal banyak orang jelas lebih menjanjikan dibandingkan promosi konvensional.

    Baca Juga: Mengenal Betapa Pentingnya Digital Marketing Dalam 5 Hal Ini

    Apa Saja Jenis Jenis Digital Marketing?

    Setelah memahami apa itu digital marketing dan keunggulannya, selanjutnya mari kita bahas jenis-jenis pemasaran digital.

    1. Berdasarkan Strategi

    Dilihat dari strategi, pemasaran digital dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Push Digital Marketing 

    Push digital marketing adalah salah satu jenis yang metodenya menawarkan langsung produk ke pelanggan untuk mendapat hasil penjualan secara cepat. Biasanya strategi ini dilakukan pada produk baru yang belum terlalu dikenal, dan tujuan utamanya adalah untuk exposure.

    Beberapa contoh push digital marketing adalah endorsement produk dari pemilik usaha ke para influencer atau selebriti, email promosi dari sebuah produk kepada para pelanggan yang telah berlangganan newsletter di sebuah situs, atau broadcast WA untuk semua kontak yang pernah membeli suatu produk.

    2. Pull Digital Marketing

    Berbanding terbalik dengan strategi sebelumnya, pada pull digital marketing promosi yang dilakukan tidak terlalu frontal. Iklan jenis ini biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga pelanggan tertarik dan bergerak untuk mencari tahu lebih banyak informasi tentang produk yang dijual.

    Tujuan utama pull digital marketing adalah meningkatkan awareness serta loyalitas pelanggan. Contoh jenis pemasaran digital ini adalah konten SEO di sebuah situs, iklan pay per click, pemasaran di media sosial, liputan media, giveaway, atau promosi potongan harga di marketplace.

    2. Berdasarkan Media Pemasaran

    Sedangkan berdasarkan media yang digunakan, digital marketing dibagi menjadi 5, yaitu:

    1. Website

    Memiliki website resmi seperti sudah menjadi kewajiban bagi para pemilik usaha yang memutuskan untuk beroperasi secara online. Selain menjadi “kantor atau toko” digital, website juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai media promosi. Tidak hanya lebih murah, promosi melalui website juga akan membuat pelanggan bisa lebih mengenal produk yang dijual.

    2. Pay Per Click

    Salah satu jenis digital marketing ini juga memanfaatkan website untuk media promosi. Bedanya, promosi dilakukan di website lain dengan jumlah pengunjung besar dan populer. Bentuk iklan untuk promosi jenis ini biasanya berupa banner yang ketika diklik, pengunjung akan diarahkan pada website resmi atau marketplace tempat produk dijual.

    Inilah mengapa strateginya disebut pay per click (PPC). Pemilik iklan akan membayar biaya promosi sesuai jumlah klik yang dilakukan pengunjung. Iklan jenis ini juga bisa dijadikan indikator apakah konten yang kita buat cukup efektif sehingga pengunjung tertarik untuk mengklik.

    3. Search Engine Marketing (SEM)

    Hampir mirip dengan strategi search engine optimization (SEO), search engine marketing atau SEM memanfaatkan mesin pencari untuk fokus pada iklan langsung di mesin pencarian. Untuk bisa membuat iklan digital semacam ini, kita membutuhkan produk seperti Google Ads. Seperti PPC, konten promosi untuk SEM sudah seharusnya dibuat semenarik mungkin. Karena jika tidak, biaya yang dikeluarkan tentu akan sia-sia.

    Baca Juga: Apa Itu Brand Image dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?

    4. Social Media Marketing (SMM)

    Apabila SEM memanfaatkan mesin pencari, SMM memanfaatkan media sosial. Untuk iklan semacam ini, kamu membutuhkan alat seperti Facebook atau Instagram Ads. Dibanding SEM, peluang produk untuk dikenal lebih besar sebab saat ini hampir semua orang memiliki media sosial.

    5. Email Marketing

    Promosi ini berupa pesan dalam bentuk gambar atau tulisan dan dikirimkan kepada semua pelanggan yang telah men-subscribe newsletter di website atau platform milik pemilik usaha lainnya. Berbeda dengan jenis promosi lainnya, tidak semua orang bisa melihat iklan yang kita bagikan. Strategi ini biasanya dilakukan untuk memicu pembelian kembali dan meningkatkan loyalitas konsumen.

    Apa Tujuan Digital Marketing?

    Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa selain meningkatkan angka penjualan, awareness produk, dan memperluas pasar, digital marketing juga memiliki beberapa tujuan lain termasuk diantaranya, meningkatkan kualitas relasi serta komunikasi pemilik usaha dengan konsumen atau calon konsumen.

    Diakui atau tidak, hal tersebut juga sangat penting karena yang diinginkan dalam suatu penjualan tidak hanya produk laku sesaat tetapi bisa senantiasa memiliki pelanggan dan memicu penjualan jangka panjang. Paling penting, digital marketing adalah upaya yang dilakukan pemilik usaha untuk bisa survive di era globalisasi.

    Menarik bukan pembahasan tentang digital marketing di atas? Selain yang telah diulas sebelumnya ada banyak lagi strategi pemasaran digital yang tidak kalah menarik. Jika ingin mempelajarinya, kamu bisa mengikuti kursus online di GreatNusa yang dipandu oleh para ahli dan profesional. Metode praktis, GreatNusa memberikan kursus yang bisa diakses dari mana saja dan bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan pendidikan tambahan meskipun telah menyelesaikan pendidikan atau sudah bekerja. 

    Itulah ulasan tentang pengertian, keunggulan, jenis, dan tujuan digital marketing. Semoga bermanfaat.

    Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Desember 2021

    Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif

    Karena sifatnya yang penting, fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas cukup besar. Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

    Manajemen operasional dan perencanaan kapasitas adalah dua hal yang erat kaitannya dalam dunia usaha. Manajemen operasional berperan besar dalam mensukseskan perencanaan kapasitas sebuah perusahaa. Karena sifatnya yang penting juga, fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas juga menjadi besar.

    Istilah perencanaan kapasitas bukan hal baru di dunia manajemen. Hal ini mengacu pada keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara menyeluruh. Chase dan Jacobs (2005), menyatakan bahwa kapasitas adalah kemampuan untuk menampung, menerima, menyimpan, dan mengakomodasi.

    Dalam praktiknya, kapasitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksi suatu barang dalam ukuran waktu tertentu. Inilah mengapa dibutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol yang baik terhadap semua aktivitas perusahaan.

    Dari sedikit penjelasan di atas, kita dapat melihat betapa besar  fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas. Jadi tidak perlu heran apabila salah satu bidang manajemen ini juga memiliki peran dalam terwujudnya praktik bisnis yang efektif.  

    Untuk lebih memahami posisi manajemen operasional dalam keberhasilan suatu perusahaan, mari kita bahas bidang manajemen ini secara rinci.

    Mengapa Manajemen Operasional Itu Penting?

    Bidang pekerjaan manajemen operasional termasuk luas, selain berhubungan dengan berbagai departemen di sebuah perusahaan manajemen operasional juga terlibat langsung dengan berbagai aktivitas penting. Bidang ini yang bertugas menjadi penghubung di setiap cakupan produksi hingga pendistribusian produk.

    Singkatnya, pekerjaan manajemen operasional berfokus pada proses pengubahan input menjadi output. Dalam praktiknya, proses tersebut melibatkan banyak hal sehingga bisa dibilang sebagai penentu berhasil tidaknya sebuah perusahaan. Melihat hal ini, bisa dinilai betapa pentingnya keberadaan manajemen operasional.

    Sebagai tambahan, berikut beberapa poin yang menegaskan pentingnya manajemen operasional, yaitu:

    1. Membantu perusahaan mencapai tujuan
    2. Membantu meningkatkan produktivitas kerja
    3. Membantu meningkatkan tujuan utama perusahaan
    4. Membantu memotivasi karyawan

    Apa Saja Tujuan Manajemen Operasional?

    Sebagai pilar penting sebuah perusahaan, manajemen operasional tentu memiliki tujuan terstruktur untuk memastikan bahwa bisnis tetap stabil. Beberapa tujuan manajemen operasional adalah:

    1. Meningkatkan efisiensi perusahaan
    2. Meningkatkan produktivitas perusahaan
    3. Meminimalisasi biaya pengeluaran untuk berbagai kegiatan
    4. Meningkatkan kualitas perusahaan
    5. Mengontrol waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi seminimal mungkin

    Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu dibutuhkan strategi jitu tanpa mengabaikan potensi unsur-unsur penting di perusahaan. Strategi tersebut biasanya melibatkan faktor internal dan eksternal agar hasil usaha yang dilakukan bisa maksimal. Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan manajemen operasional adalah:

    1. Konten strategi
    2. Merancang proses
    3. Inovasi
    4. Penggunaan data
    5. Manajemen supply chain
    6. Analisa inventaris
    7. Kontrol produksi
    8. Kolaborasi dengan departemen lain, dan
    9. Pengelolaan SDM

    Apa Ciri Manajemen Operasional?

    Pada dasarnya, manajemen operasional memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan bidang manajemen lain, yaitu:

    1. Ciri utama manajemen operasional adalah tujuannya untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam pengaplikasian tujuan ini, manajemen operasional mengatur serta mengontrol seluruh kegiatan produksi untuk menghasilkan keuntungan.
    2. Ciri yang kedua, manajemen operasional pasti memiliki kegiatan yang bertujuan untuk mengubah input menjadi output. Aktivitas ini merupakan inti dari keberadaan manajemen operasional. Contoh sederhananya adalah, input tepung menjadi roti dan kue, atau input kain menjadi pakaian.
    3. Ciri ketiga adalah memiliki mekanisme pengendalian menyeluruh. Mekanisme ini pasti diterapkan pada setiap departemen mulai dari awal hingga akhir. Misalnya, pada sebuah pabrik tahu tugas manajemen operasional adalah mengendalikan proses produksi mulai dari memilih dan membeli bahan baku, memilah yang bisa digunakan, menentukan proses produksi hingga menjadi sebuah produk tahu, memastikan kualitas pengemasan dan pendistribusian, mengupayakan promosi untuk meningkatkan laba, hingga memastikan bahwa limbah produksi tahu dikelola dengan baik.

    Apa Saja Fungsi Manajemen Operasional untuk Bisnis?

    Membaca ulasan di atas pasti mengantarkan kita pada kesimpulan bahwa fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas cukup penting. Apalagi ketika melihat tujuan manajemen operasional. Sepertinya dibutuhkan beberapa fungsi untuk memudahkan tercapainya tujuan.

    Dalam bisnis, manajemen operasional memiliki beberapa fungsi yang meliputi, perencanaan, pengorganisasian, penelaah, dan pengawasan. Fungsi tersebut dirumuskan untuk memastikan bahwa tujuan utama bisa dicapai, yaitu membangun sebuah bisnis yang efektif dan mendatangkan keuntungan.

    1. Perencanaan

    Fungsi yang pertama dimulai dari menentukan jenis barang atau jasa yang akan dijual dan kapan memasarkannya. Karena fungsi perencanaan melibatkan banyak hal, dibutuhkan tenaga ahli yang mampu mengeksekusi setiap program, kebijakan, dan perencanaan kebutuhan prosedur agar tujuan operasional bisnis tercapai.

    2. Pengorganisasian

    Fungsi utama bidang manajemen adalah untuk mengorganisasi setiap aktivitas dalam suatu perusahaan. Terkait manajemen operasional, fungsi ini melibatkan pengorganisasian seluruh unsur manajemen mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), uang, bahan atau material, mesin, metode atau cara kerja, dan pasar.

    Pada praktiknya, manajemen operasional akan mendelegasikan beberapa pihak baik individu maupun kelompok untuk bisa bekerja sama dalam suatu sistem operasional agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 

    3. Penelaah

    Fungsi penelaah meliputi seluruh kegiatan dalam menganalisis setiap aktivitas terkait operasional perusahaan. Fungsi ini memastikan bahwa pendelegasian yang dilakukan tepat dan mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi manajemen operasional sebagai penelaah merupakan upaya dasar perusahaan.

    Harapannya, tentu saja memastikan bahwa fungsi ini dapat mengantarkan perusahaan mencapai tujuan untuk membangun bisnis yang efektif atau bahkan mewujudkan perencanaan kapasitas yang maksimal.

    4. Pengawasan

    Fungsi terakhir adalah pengawasan. Pada manajemen operasional, fungsi ini terwujud dalam pengawasan intens terhadap seluruh aktivitas dan menjamin bahwa setiap prosesnya berjalan sesuai rencana. Kembali lagi, semuanya adalah tentang mengelola, mengondisikan dan memanajemen.

    Tanpa fungsi pengawasan, mustahil sebuah perusahaan bisa maju meskipun memiliki manajemen operasional yang terdiri dari para ahli. Pengawasan adalah kunci dan tolak ukur, bahwa sebuah perusahaan cukup profesional dalam membangun bisnis secara efektif.

    Berdasarkan ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen operasional merupakan jantung sebuah perusahaan. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi bidang ini memiliki dampak terhadap perusahaan. Inilah mengapa dalam pelaksanaannya, dibutuhkan metode yang tepat agar semua fungsi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

    Ilmu manajemen memang cukup luas, apalagi ketika membahas tentang manajemen operasional. Semua yang dipelajari di sekolah atau universitas hanya membahas beberapa bagian tentang bidang manajemen ini. Kita baru benar-benar memahami setiap seluk beluknya ketika terjun langsung dan menerapkannya dalam kehidupan sehari -hari.

    Hal inilah yang menjadi dasar GreatNusa menyediakan layanan kursus online untuk para mahasiswa atau pekerja yang masih ingin belajar ilmu manajerial. Memanfaatkan teknologi, GreatNusa yang merupakan bagian dari BINUS GROUP ini berupaya menghasilkan tenaga profesional melalui kegiatan kursus online mereka.

    Didukung tenaga profesional sebagai narasumber atau pengajar, peserta kursus juga bebas memilih bidang keilmuan lain untuk dipelajari di GreatNusa, seperti bisnis digital, kewirausahaan, komunikasi, sistem komputer dan informasi, programming, website development, teknik informatika, hingga pendidikan.

    Sistem pembelajaran online dan bisa diakses dari mana saja merupakan keunggulan GreatNusa. Tidak heran banyak orang yang tertarik untuk belajar di portal ini dan berharap dapat belajar banyak hal yang belum tentu didapatkan di lembaga pendidikan formal.

    Bagaimana, apa kamu tertarik bergabung dengan GreatNusa? Itulah ulasan tentang fungsi manajemen operasional pada perencanaan kapasitas dan upayanya untuk membangun bisnis yang efektif, semoga bermanfaat!

    3 Tingkatan Piramida Manajemen dan Contohnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Desember 2021

    3 Tingkatan Piramida Manajemen dan Contohnya

    Piramida manajemen dapat membantu sebuah organisasi atau perusahaan untuk berjalan sesuai visi dan misi. Simak penjelasannya di artikel ini.

    Tingkatan jabatan dalam manajemen atau piramida manajemen adalah komponen krusial dalam sebuah perusahaan. Alasan utamanya adalah tidak semua orang mampu sekaligus menguasai berbagai keahlian manajemen. Selain itu, setiap pekerjaan yang dijalankan sesuai dengan uraian jabatan berkontribusi pada kelancaran operasional perusahaan.

    Jumlah pelaku manajemen pada setiap level berbeda, menyerupai piramida. Piramida manajemen ini menjelaskan jumlah tenaga kerja pada tiap level: paling banyak pada tingkat pertama (First Level), dan paling sedikit di tingkat atas (Top Level). 

    Apa Itu Piramida Manajemen?

    Definisi manajemen menurut Anang Firmansyah dalam buku "Pengantar Manajemen" (2018) adalah: proses perencanaan, koordinasi, memimpin, serta mengawasi kerja anggota organisasi dan sumber daya lainnya. Sedangkan manajer didefinisikan sebagai anggota organisasi yang punya tanggung jawab terhadap kualitas kerja anggota lainnya.

    Baca Juga: 6 Unsur Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    Tingkatan manajemen adalah pembagian level manajerial berdasarkan urutan seberapa berat wewenang serta beban pekerjaan masing-masing yang harus ditanggung. Sistem ini dibuat untuk memudahkan pembagian job desc agar setiap aktivitas perusahaan berjalan lancar.

    Apa Saja Tingkatan Piramida Manajemen?

    Ada tiga level manajemen yang umum dipakai saat ini, yaitu tingkat atas, menengah, dan pertama. Mulai dari tingkat pertama ke atas, jumlah pelaku manajemen makin sedikit. Sehingga, bila digambarkan akan menyerupai piramida. Berikut ini masing-masing fungsi dan contohnya:

    1. Tingkat Atas (Top Level)

    Manajemen Top Level disebut juga manajemen eksekutif. Tanggung jawab dan wewenang para manajer di level ini adalah yang paling berat. Fungsi manajemen eksekutif di antaranya:

    • Menyusun visi dan misi perusahaan, baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.
    • Menyiapkan rencana dan kebijakan untuk pencapaian visi dan misi.
    • Mengatur pekerjaan dan aktivitas para manajer di tingkat bawahnya.
    • Mengumpulkan serta mengelola setiap sumber energi organisasi dan perusahaan, seperti aset tetap, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain.
    • Bertanggung jawab atas pengembangan organisasi dan perusahaan.

    Berikut adalah contoh jabatan pada manajemen tingkat atas:

    • CEO (Chief Executive Officer).
    • Direktur Utama.
    • CFO (Chief Financial Officer).
    • Presiden Direktur (Presdir).
    • Wakil Presdir.
    • COO (Chef Operational Officer).

    2. Tingkat Menengah (Middle Level)

    Level menengah pada piramida manajemen adalah para manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan perencanaan yang telah dibuat oleh manajemen tingkat atas. Fungsi manajemen ini adalah:

    • Menghubungkan manajemen top level dengan manajemen di tingkat pertama.
    • Menginterpretasikan setiap kebijakan yang telah disusun oleh manajemen top level, kemudian meneruskannya ke manajemen di bawahnya.
    • Mengatur aktivitas dalam masing-masing unit kerja atau departemen.
    • Melaksanakan proses rekrut tenaga kerja, termasuk seleksi dan penempatan.
    • Memotivasi tenaga kerja untuk menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
    • Mengawasi dan memberi pengarahan di unit kerja atau departemen masing-masing.

    Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    Beberapa contoh jabatan manajerial di middle level adalah:

    • General Manager.
    • Factory Manager.
    • Regional Manager.
    • Division Manager.
    • Plant Manager.

    3. Tingkat Pertama (First Level)

    Manajemen first level juga dikenal sebagai manajemen tingkat pertama, tingkat bawah, low level, atau pun first line. Jajaran manajer di level ini bertanggung jawab atas operasional harian. Fungsi-fungsi yang dijalankan antara lain:

    • Mempelajari keluhan dan masalah tenaga kerja operasional sebelum diteruskan ke manajemen tingkat menengah.
    • Mengontrol sumber energi organisasi atau perusahaan agar tidak boros.
    • Membantu manajemen di level menengah dalam merekrut dan menyeleksi calon tenaga kerja baru.
    • Menjaga standar kualitas operasional.
    • Memberikan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman untuk para pekerja operasional.
    • Memotivasi tenaga kerja operasional agar betah dan bekerja sebaik mungkin. 
    • Menjaga kestabilan keluaran produk agar selaras dengan yang telah direncanakan.

    Di bawah ini beberapa contoh manajemen level pertama:

    • Supervisor atau Mandor.
    • Section Manager.
    • Department Manager.
    • Superintendent.

    Nah, dengan adanya tingkatan piramida manajemen, pembagian tanggung jawab dan job description akan terstruktur dan jelas. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesehatan operasional dan perkembangan perusahaan.

    Bagi kamu yang ingin meningkatkan level jabatan ke posisi manajerial, khususnya di bidang akuntansi, GreatNusa menawarkan kursus Managerial Accounting yang bisa kamu ikuti gratis! Kamu akan mendapat gambaran keseluruhan tentang peran manajemen akuntansi dalam menentukan strategi bisnis.

    • 1
    • More pages
    • 6
    • 7
    • 8
    • More pages
    • 74
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya