GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

Event

  • Microsoft Elevate 2026 bersama GreatNusa

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 397 - 402 dari 440 Artikel

    Pengertian Manajemen Bisnis, Komponen, Contoh dan Tugasnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    Pengertian Manajemen Bisnis, Komponen, Contoh dan Tugasnya

    Pengertian manajemen bisnis adalah koordinasi dan mengorganisasi sebuah kegiatan bisnis. Berikut pengertian, komponen, contoh dan tugasnya.

    Apa pengertian manajemen bisnis? Ketika terjun ke dunia bisnis, kamu akan menemukan berbagai istilah penting terkait jalannya kegiatan operasional perusahaan. Apa pun skala bisnis yang kamu jalankan, manajemen bisnis adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Apa itu manajemen bisnis dan bagaimana implementasinya di dunia kerja?

    Pengertian Manajemen Bisnis

    Apa itu manajemen bisnis? Sebelum memahami lebih dalam, Anda harus memahami pengertian dari manajemen bisnis terlebih dahulu. Manajemen bisnis adalah mengelola koordinasi dan mengorganisasi sebuah kegiatan bisnis. Di dalamnya mencakup produksi bahan, uang, mesin yang melibatkan proses inovasi dan pemasaran. Orang-orang yang berada dalam ruang manajemen bisnis bertugas untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya bisnis sehingga dapat memenuhi tujuan perusahaan.

    Manajemen dalam bisnis mencakup semua proses kerja perusahaan. Mulai dari perencanaan, kontrol, eksekusi rencana hingga evaluasi. Jika keempat proses manajemen ini berjalan dengan baik, maka perusahaan juga akan maju.

    Baca Juga : Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Perusahaan

    Komponen dalam Manajemen Bisnis

    Manajemen bisnis memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen ini merupakan bagian yang proses kerjanya harus sesuai dengan sistem manajemen. Setiap komponen juga punya tugas dan fungsi yang berbeda. Apa saja komponen itu?

    1. Manajemen Keuangan

    Seperti namanya, manajemen keuangan memiliki tugas dan fungsi mengatur keuangan perusahaan. Adanya manajemen keuangan yang tepat guna memastikan perusahaan menggunakan uangnya secara efisien dan tepat guna.

    2. Manajemen Marketing

    Produk apa pun tidak akan sampai kepada pelanggan tanpa adanya proses marketing atau pemasaran. Cara mengatur kegiatan yang berhubungan dengan proses pemasaran termasuk ke dalam komponen manajemen marketing.

    3. Manajemen Produksi

    Mereka yang bertugas dalam lingkup manajemen produksi harus mampu mengatur dan mengawasi bagaimana barang dan jasa diproduksi oleh perusahaan. Manajemen produksi juga mencakup proses kontrol dan uji kelayakan pada mesin produksi, operator produksi sampai produk jadi siap dipasarkan.

    4. Manajemen Distribusi

    Kegiatan distribusi diawasi dan diatur dalam ruang lingkup manajemen distribusi. Aktivitas ini dilakukan untuk memastikan produk bisa disalurkan secara cepat dan tepat agar tidak mengecewakan pelanggan.

    5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

    Selain sumber daya yang sifatnya materiil, pengelolaan juga harus dilakukan terhadap sumber daya manusia yang ada. Manajemen SDM mengatur dengan baik porsi tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan, bidang pekerjaan hingga memantau kedisiplinan dan performa kerja SDM yang ada.

    Semua komponen dalam manajemen ini harus saling bersinergi satu sama lain. Dibarengi dengan kerja sama yang baik antara pimpinan dan para karyawan, manajemen bisnis akan berjalan sesuai tujuan dan target yang dibuat oleh perusahaan. Tugas untuk masing-masing komponen manajemen dipimpin oleh seorang manajer.

    Baca Juga : Manfaat Manajemen Strategi untuk Pengembangan Bisnis Kamu

    Contoh Aplikasi Manajemen Bisnis di Dunia Kerja

    Bisnis baik skala kecil, menengah maupun besar harus menerapkan manajemen bisnis yang baik agar kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik. Ada beberapa contoh aplikasi atau penerapan manajemen bisnis di lapangan/dunia kerja yakni:

    1. Pengembangan Produk

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, manajemen bisnis mencakup beragam tahapan dalam kegiatan operasional mulai dari awal sampai akhir. Manajemen bisnis di awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan product development atau pengembangan produk. Misalnya saja kamu ingin mencari menu baru yang menarik untuk kalangan muda di restoran kamu.

    2. Kemitraan

    Dalam berbisnis kamu juga perlu menjalin kemitraan, baik itu dengan supplier bahan baku atau dengan para investor. Kemitraan ini juga perlu diatur sebagai bagian dari manajemen bisnis.

    3. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

    Hubungan dengan stakeholder atau pemangku kepentingan seperti investor dan komunitas tempat bisnis kamu beroperasi juga perlu dikelola dengan baik. Misalnya saja kamu memberikan presentasi update terkait perkembangan perusahaan kepada para investor atau melakukan pertemuan berkala dengan komunitas terkait.

    4. Team Culture

    Team culture atau lingkungan kerja juga perlu dikelola dengan baik. Caranya adalah dengan menetapkan kebiasaan, norma dan ekspektasi perusahaan terhadap kinerja para karyawannya. Dengan begitu, masing-masing orang akan mengetahui porsi tugasnya dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai ekspektasi perusahaan terhadap dirinya.

    Baca Juga : 5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran

    Tugas Seorang Manajer Bisnis di Dunia Kerja

    Manajer dan direktur memiliki kewajiban dan wewenang untuk mengawasi dan membuat keputusan dalam perusahaan. Ukuran manajemen bermacam-macam mulai dari manajemen yang terdiri satu orang dalam sebuah perusahaan kecil sampai ribuan manajer di perusahaan dengan cabang di berbagai negara di dunia. Dalam perusahaan berskala lebih besar, kebijakan diambil oleh dewan direksi kemudian dilakukan oleh CEO atau chief executive officer.

    Banyak orang percaya bahwa langkah terbaik untuk mengevaluasi prospek dan nilai sebuah perusahaan saat ini adalah dengan melihat kualitas dan pengalaman manajernya. Tujuan manajemen yakni untuk menyatukan orang-orang agar bisa mencapai target dan sasaran yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang paling efisien dan efektif. Adapun tugas dari manajer dalam manajemen bisnis antara lain:

    • Melakukan pengorganisasian
    • Mengarahkan dan memimpin tim yang ada di bawah tanggung jawabnya
    • Melakukan perencanaan dalam berbagai hal (tergantung pada komponen manajemen mana dia berada)
    • Mengatur urusan kepegawaian dan lain sebagainya.

    Manajemen adalah bagian yang sangat penting dalam memfasilitasi usaha bersama dalam rangka mencapai target perusahaan.

    Mengapa Manajemen dalam Sebuah Bisnis Itu Penting?

    Setelah mengetahui tentang apa itu manajemen bisnis, kamu juga harus tahu kenapa manajemen bisnis itu penting. Simak ulasannya berikut ini!

    1. Membantu Perusahaan Mencapai Tujuan

    Adanya manajemen akan mengelola faktor-faktor produksi, menyusun, mengelola dan mengintegrasikan sumber daya yang ada dengan efektif untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu tidak akan ada tenaga, waktu dan uang yang terbuang sia-sia.

    2. Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal

    Manajemen memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumber daya fisik dan manusia dengan cara produktif. Manajemen menyediakan pemanfaatan maksimum dari sumber daya yang langka dengan memilih pemanfaatan alternatif terbaik dalam industri. Jika karyawan dan mesin berproduksi secara maksimal, maka tidak akan ada sumber daya yang berakhir sia-sia.

    3. Menurunkan Biaya

    Manajemen bisnis yang baik memungkinkan perusahaan mendapatkan hasil yang maksimal dengan input yang minimum lewat rencana yang sesuai. Manajemen memanfaatkan sumber daya manusia, fisik dan finansial sedemikian rupa untuk memperoleh kombinasi terbaik yang pada akhirnya dapat menekan biaya.

    4. Membangun Perusahaan yang Sehat

    Adanya manajemen akan membuat tidak adanya upaya yang tumpang tindih. Membentuk struktur organisasi yang sehat merupakan salah satu tujuan manajemen yang sejalan dengan visi perusahaan. Manajemen juga menempatkan orang yang tepat, memiliki keterampilan, pelatihan dan kualifikasi di berbagai posisi sehingga kegiatan operasional bisa berjalan lancar.

    5. Memungkinkan Perusahaan untuk Beradaptasi dengan Perubahan

    Bisnis adalah sesuatu yang dinamis. Manajemen memungkinkan koordinasi sehingga perusahaan bisa bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini berperan langsung pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis perusahaan.

    Butuh pengetahuan tambahan lain terkait tentang pengertian manajemen bisnis? Kamu bisa mengikuti berbagai pilihan kursus di GreatNusa. Persiapkan dirimu menjadi calon pebisnis andal bersama GreatNusa!

    5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran

    Kenali hal hal yang harus diperhatikan dalam proses manajemen pemasaran, seperti mendatangkan pelanggan baru dan meningkatkan keuntungan, di artikel ini!

    Ada banyak sekali faktor yang menentukan kesuksesan sebuah bisnis. Selain adanya modal baik modal uang, peralatan dan sumber daya manusia, manajemen pemasaran juga memegang peranan yang tak kalah penting. Apa itu manajemen pemasaran dan apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pemasaran?

    Manajemen pemasaran adalah cara untuk mengetahui peluang yang menguntungkan dan menciptakan peluang tersebut dengan cara memberikan kepuasan kepada pelanggan. Manajemen pemasaran bekerja dengan konsumen sebagai orientasi utamanya. Oleh karena itu, seorang manajer pemasaran harus mencari layanan yang memuaskan konsumen dan layanan yang tidak memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Selanjutnya kedua hal tersebut dikembangkan untuk menemukan formula yang terbaik.

    Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Pemasaran

    Sebelum membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pemasaran, kita perlu memahami apa itu manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan proses pengendalian aspek pemasaran, penetapan tujuan perusahaan, pengorganisasian rencana langkah demi langkah, pengambilan keputusan untuk perusahaan dan pelaksanaannya untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan harapan konsumen.

    Baca Juga: 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan

    Seseorang yang berada di posisi sebagai manajer pemasaran harus melakukan studi mendalam. Tujuannya adalah untuk mengetahui gagasan tentang apa itu manajemen pemasaran dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk kepentingan perusahaan. Manajemen pemasaran dibuat berdasarkan pada produk, tempat, harga dan promosi untuk menarik konsumen.

    Semua elemen ini ditentukan oleh manajemen perusahaan sesuai dengan permintaan pelanggan atau apa yang ingin mereka beli. Dengan harga pasar yang sesuai dan produk yang mudah ditemukan baik di toko offline maupun online, konsumen tentu akan semakin banyak datang dan bertahan. Manajemen perusahaan harus bisa mempertahankan elemen-elemen ini demi kelangsungan bisnis.

    Apa Saja yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran?

    Tujuan setiap bisnis sudah ditentukan sebelumnya dan ini dipimpin oleh tujuan manajemen pemasaran. Ada beberapa hal penting yang menjadi tujuan manajemen pemasaran dan harus diperhatikan dengan baik. Simak hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pemasaran berikut ini!

    1. Mendatangkan Pelanggan Baru

    Salah satu tujuan paling penting dari sebuah manajemen pemasaran yang baik adalah menarik pelanggan baru untuk meningkatkan penjualan produk. Strategi yang berbeda ditetapkan untuk memastikan mayoritas pelanggan akan tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Misalnya saja dengan cara menampilkan iklan di saluran televisi atau media sosial, beriklan dengan menggunakan pamflet serta mengatur tim penjualan untuk melakukan demonstrasi produk.

    Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023

    2. Memuaskan Kebutuhan Konsumen

    Hal penting lainnya dari sebuah manajemen pemasaran adalah bagaimana cara memuaskan pelanggan terkait produk yang ditawarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Untuk tujuan ini, kualitas sangat penting. Tetapi selain layanan yang baik, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan seperti pasokan produk yang tepat waktu dan tanpa kerusakan serta jumlah pasokan produknya.

    3. Meningkatkan Keuntungan

    Tanpa adanya keuntungan, perusahaan tidak akan bisa bertahan lama. Memperoleh laba adalah tulang punggung sebuah bisnis. Hal ini diperlukan agar perusahaan bisa terus tumbuh, melakukan diversifikasi bisnis serta mempertahankan kinerja yang sudah ada. Untuk itu, perusahaan harus mengetahui dengan jelas apa itu manajemen pasar? Bagaimana cara mencapai target pasar tersebut?

    Tim manajemen perusahaan menjaga pemasaran tetap berjalan sesuai jalurnya. Caranya adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggan lama serta menarik pelanggan baru untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal agar pertumbuhan perusahaan bisa optimal.

    4. Memaksimalkan Market Share

    Hal penting lain yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana manajemen pemasaran bisa memaksimalkan market share atau pangsa pasar. Untuk tujuan ini, perusahaan menggunakan alat yang berbeda untuk mendapatkan penjualan pasar maksimum dari produk mereka dengan membandingkannya sesuai ekonomi pasar. Terkadang perusahaan menawarkan diskon untuk menarik pelanggan. Terkadang, mereka melakukan pengemasan yang menarik dan unik serta menawarkan promo lain.

    5. Menciptakan Reputasi yang Baik di mata Publik

    Reputasi di mata publik memegang peranan penting dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Jika perusahaan sudah tampil sebagai figur yang baik di mata publik, artinya kesempatan untuk tumbuh dan melakukan diversifikasi. Sebaliknya, jika reputasi sebuah bisnis sudah buruk, maka hanya tinggal menunggu waktu sampai perusahaan tersebut kolaps. Dengan pemasaran dan manajemen pemasaran yang baik, reputasi perusahaan bisa dibangun sehingga konsumen dan publik bisa percaya.

    Mengapa Manajemen Pemasaran Itu Penting?

    Manajemen pemasaran adalah hal yang penting karena membantu perusahaan untuk unggul dalam persaingan yang ketat di pasaran. Manajemen pemasaran juga membantu bisnis mengembangkan strategi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi biaya produksi. Manajemen pemasaran merupakan sumber utama dalam pertukaran dan transfer barang. Mengapa manajemen pemasaran itu penting?

    1. Membantu Menjaga Reputasi Perusahaan

    Sebuah perusahaan yang baik diakui reputasinya di pasaran. Pemasaran meliputi penjualan, pembelian pertukaran dan pengangkutan barang yang membangun reputasi sebuah bisnis. Jika perusahaan melakukan semuanya dengan baik, maka reputasinya di mata publik dan dalam sektornya akan diakui.

    Jika sebuah perusahaan punya reputasi bagus, maka ini akan bermanfaat untuk pertumbuhan dan promosi perusahaan. Akan ada lebih banyak kesempatan untuk tender dan mereka kuat secara ekonomi. Lama kelamaan ini akan membantu meningkatkan perekonomian perusahaan ke tahap yang lebih baik.

    2. Membantu Perusahaan Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

    Manajemen perusahaan memutuskan cara untuk mengalahkan para pesaing mereka di pasaran dan menghasilkan penjualan yang baik. Mereka mengembangkan rencana untuk mengiklankan produk dengan cara terbaik agar publik bisa melihatnya.

    Baca Juga: 6 Cara Memasuki Pasar Global yang Bisa Dilakukan

    Iklan membantu menyebarkan deskripsi produk pada jangkauan yang lebih luas. Misalnya saja, ketika salah satu pelanggan kamu mengetahui ada diskon penjualan 50% dari perusahaanmu, dengan sukarela dia akan memberitahukannya kepada teman dan keluarganya. Dengan cara ini, jangkauan pasar perusahaanmu akan jadi lebih luas.

    3. Membantu Mempromosikan Ide-ide Baru

    Manajemen pemasaran membantu untuk mempromosikan ide-ide. Ide-ide inilah yang akan menjaga reputasi perusahaan, mendiversifikasikannya dan membuatnya standout dibanding para pesaingnya. Ide-ide ini berguna bagi perusahaan untuk mengetahui permintaan pasar saat ini dan tidak membiarkannya berjalan ke arah yang salah.

    4. Menjadi Sumber Iklan Produk Baru

    Produk yang baru diluncurkan oleh perusahaan dan belum dikenal oleh masyarakat perlu diiklankan. Manajemen pemasaran memungkinkan iklan produk dengan cara yang lebih baik dan efektif. Tujuannya tentu saja untuk menarik orang agar membelinya. Manajemen pemasaran juga membuat masyarakat sadar apakah mereka memilih produk yang benar atau tidak.

    Manajemen pemasaran adalah tulang punggung bagi sebuah bisnis yang sukses dan punya reputasi baik. Mereka yang berada di posisi ini melakukan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tertarik mempelajari hal-hal lain yang berhubungan dengan bisnis dan pemasaran? Ikuti beragam pilihan kursus online di GreatNusa. Ayo, daftar sekarang juga!

    8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli

    Pahami pengertian manajemen keuangan menurut para ahli, seperti Grestenberg, Liefman, dan Bambang Riyanto, dengan baik di artikel berikut ini.

    Agar bisa berjalan dengan baik, perusahaan membutuhkan beragam komponen baik itu alat, sumber daya manusia maupun uang. Semua komponen tersebut harus diatur dengan baik agar bisa berguna sesuai dengan fungsinya. Selain pengelolaan peralatan dan manajemen sumber daya manusia, keuangan juga perlu diatur dalam manajemen keuangan. Apa pengertian manajemen keuangan menurut para ahli?

    Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli

    Semua bisnis memerlukan dana untuk memenuhi biaya operasional dan mengembangkan usaha. Dana itu bisa bersumber dari modal kerja atau dari pembelian aktiva tetap. Agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan mencari sumber dana dengan beban biaya terendah.

    Saat ketersediaan kas perusahaan memadai, diperlukan perhatian khusus. Tanggung jawab dalam pengelolaan kas termasuk mencari sumber dana sesuai dengan kebutuhan adalah tanggung jawab manajemen keuangan.

    Untuk memahami dengan baik apa itu manajemen keuangan, simak pengertian manajemn keuangan menurut para ahli berikut ini!

    1. Grestenberg

    Menurut Grestenberg, manajemen keuangan secara umum bisa didefinisikan sebagai cara bagaimana sebuah perusahaan memperoleh modal berupa uang, bagaimana cara mereka menggunakan uang tersebut dan bagaimana cara mereka mendistribusikannya.

    Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan

    2. Liefman

    Liefman menyebut bahwa manajemen keuangan adalah upaya menyediakan dana dan menyediakan dana yang ada untuk memperoleh aktiva.

    3. Erlina S.E

    Menurut Erlina S.E, yang dimaksud dengan manajemen keuangan adalah pengaturan terhadap aspek-aspek keuangan sebuah perusahaan. Aspek-aspek tersebut mencakup raising fund (mencari dana) dan allocation of fund (mengatur alokasi penggunaan dana) agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

    4. Bambang Riyanto

    Manajemen keuangan merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh uang yang dibutuhkan dengan biaya serendah mungkin, syarat-syarat yang membawa keuntungan maksimal serta memanfaatkan dana tersebut dengan cara paling efisien.

    Baca Juga: Macam-Macam Laporan Keuangan dalam Dunia Usaha

    5. Bringham dan Houston

    Berdasarkan buku yang ditulis oleh Bringham dan Houston (diterjemahkan oleh Dodo, H dan Herman, W.) manajemen keuangan adalah bidang yang paling luas dengan kesempatan karier terbesar dalam bidang keuangan.

    6. J.L Massie

    Manajemen keuangan merupakan kegiatan operasional dalam bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan memanfaatkan uang yang ada secara efektif sesuai dengan kebutuhan operasional yang efisien.

    7. Weston dan Copeland

    Berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar keuangan Weston dan Copeland (diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbandoko) disebutkan bahwa manajemen keuangan bisa dirumuskan dengan tanggung jawab dan fungsi dari manajer keuangan. Fungsi utama manajemen keuangan umumnya terkait keputusan tentang pembiayaan kegiatan usaha, kegiatan penanaman modal serta pembagian dividen bagi para pemegang saham.

    Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya

    8. Sutrisno

    Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mendapatkan dana dengan biaya yang rendah serta upaya untuk bisa memanfaatkan serta mengalokasikan dana secara efisien. 

    Makna Manajemen Keuangan, Elemen dan Fungsinya

    Setelah mengetahui pengertian manajemen menurut para ahli, kamu juga harus memahami apa saja cakupan yang ada dalam manajemen keuangan itu sendiri. Manajemen keuangan berarti merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana perusahaan. Ini berarti dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen umum untuk sumber daya keuangan perusahaan.

    1. Ruang Lingkup dan Elemen dalam Manajemen Keuangan

    1. Keputusan investasi termasuk investasi dalam bentuk aset tetap (disebut dengan penganggaran modal). Investasi dalam aktiva lancar juga merupakan keputusan investasi yang disebut sebagai keputusan modal kerja.
    2. Keputusan keuangan. Berhubungan dengan penggalangan dana dari berbagai sumber yang akan tergantung pada keputusan tentang jenis sumber, periode pembiayaan, biaya pembiayaan dan pengembaliannya.
    3. Keputusan dividen. Manajer keuangan harus mengambil keputusan terkait dengan pembagian laba bersih. Laba bersih umumnya dibagi menjadi 2:
      • Dividen untuk pemegang saham. Dividen dan tingkatannya harus diputuskan oleh manajemen keuangan
      • Laba ditahan. Jumlah laba ditahan harus diselesaikan dan nilainya tergantung pada rencana ekspansi dan diversifikasi perusahaan.

    Baca Juga: Net Profit Margin Adalah: Pengertian, Rumus, dan Strateginya

    2. Tujuan Manajemen Keuangan

    Manajemen keuangan umumnya berkaitan dengan pengadaan, alokasi dan pengendalian sumber daya keuangan yang menjadi perhatian perusahaan. Tujuannya antara lain adalah:

    1. Untuk memastikan adanya pasokan dana yang teratur dan memadai untuk semua hal tersebut.
    2. Untuk memastikan pengembalian yang memadai kepada pemegang saham. Ini bergantung pada kapasitas pendapatan, harga pasar saham dan harapan pemegang saham.
    3. Untuk memastikan pemanfaatan dana yang optimal. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan cara seoptimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin.
    4. Untuk memastikan keamanan investasi. Artinya, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai bisa dicapai.
    5. Untuk merencanakan struktur modal yang sehat. Harus ada komposisi modal yang sehat dan adil sehingga keseimbangan antara utang dan modal ekuitas bisa tetap terjaga.

    3. Fungsi Manajemen Keuangan

    Ada beberapa fungsi penting dari manajemen keuangan yang perlu diketahui antara lain:

    1. Estimasi kebutuhan modal. Manajer keuangan harus membuat estimasi kebutuhan modal perusahaan. Ini akan tergantung pada biaya dan keuntungan yang diharapkan serta program dan kebijakan masa depan yang menjadi perhatian perusahaan. Estimasi harus dibuat dengan cara yang memadai untuk meningkatkan kapasitas pendapatan perusahaan.
    2. Penentuan komposisi modal. Setelah estimasi dibuat, struktur modal harus diputuskan. Ini melibatkan analisis ekuitas utang jangka pendek dan jangka panjang. Juga akan tergantung pada proporsi modal ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan dan dana tambahan yang harus dikumpulkan dari pihak luar.
    3. Pilihan sumber dana. Untuk dana tambahan yang akan diperoleh, perusahaan memiliki beberapa opsi antara lain:
      • Menerbitkan saham dan surat utang
      • Pinjaman yang akan diambil dari bank dan lembaga keuangan yang lain
      • Simpanan masyarakat yang ditarik seperti dalam bentuk obligasi
    1. Investasi dana. Manajer keuangan harus memutuskan untuk mengalokasikan dana ke usaha yang menguntungkan sehingga ada keamanan dalam investasi dan pengembalian yang reguler bisa didapatkan.
    2. Surplus. Keputusan terkait laba bersih harus dilakukan oleh manajer keuangan. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan 2 cara:
      • Deklarasi dividen. Ini termasuk mengidentifikasi tingkat dividen dan manfaat lain seperti bonus
      • Dana ditahan. Volume harus diputuskan dan ini bergantung pada rencana ekspansi, inovasi serta diversifikasi perusahaan.
    1. Manajemen kas. Manajer keuangan harus membuat keputusan terkait dengan manajemen kas. Uang tunai dibutuhkan untuk berbagai keperluan seperti pembayaran gaji karyawan, membayar tagihan listrik, air, internet, pembayaran kepada kreditur, pemenuhan kewajiban lancar, pemeliharaan persediaan yang cukup, pembelian bahan baku dan lain sebagainya.
    2. Kontrol keuangan. Manajer keuangan tidak hanya harus merencanakan, mendapatkan dan memanfaatkan dana saja. Dia juga harus melakukan kontrol atas keuangan. Ini bisa dilakukan dengan berbagai teknik analisis rasio, perkiraan keuangan, pengendalian biaya dan laba dan lain sebagainya.

    Manajemen keuangan memiliki pengertian dan cakupan yang sangat luas. Dengan membaca pengertian manajemen keuangan menurut para ahli dan penjelasan terkait tujuan dan fungsi di atas, kamu bisa lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan.

    Untuk memantapkan pengetahuanmu di bidang bisnis dan manajemen keuangan, kamu bisa mengikuti kursus online yang dibuka oleh GreatNusa, loh! Ada banyak pilihan kelas dengan harga bersaing. Daftarkan dirimu sekarang juga!

    Apa Itu Manajemen Operasional, Ciri, Fungsi dan Tujuannya?

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    Apa Itu Manajemen Operasional, Ciri, Fungsi dan Tujuannya?

    Pahami apa itu manajemen operasional dan fungsinya, seperti perencanaan, penelaahan, dan pengawasan, dengan baik di artikel berikut ini.

    Siapa pun yang ingin terjun ke dunia bisnis harus memahami apa itu manajemen operasional. Manajemen operasional adalah administrasi praktik bisnis yang dilakukan untuk menciptakan tingkat efisiensi tertinggi dalam sebuah perusahaan. Ini berhubungan dengan mengubah bahan baku dan tenaga kerja yang ada menjadi barang dan jasa seefisien mungkin. Dengan begitu keuntungan maksimal yang diharapkan dalam tujuan perusahaan bisa tercapai.

    Tim manajemen operasional berusaha menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasional bersih setinggi mungkin. Untuk lebih memahami tentang apa itu manajemen operasional, artikel ini akan menjelaskannya secara rinci untukmu!

    Pengertian Manajemen Operasional

    Manajemen operasional melibatkan pemanfaatan sumber daya dari staf, bahan, peralatan dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Manajer operasional memperoleh, mengembangkan dan mengirimkan barang kepada klien berdasarkan kebutuhan klien dan kemampuan perusahaan.

    Manajemen operasional menangani berbagai istu strategis termasuk menentukan ukuran pabrik dan metode manajemen proyek serta menerapkan struktur jaringan teknologi informasi. Masalah operasional lain termasuk yang berhubungan dengan pengelolaan tingkat persediaan termasuk tingkat pekerjaan dalam proses memperoleh bahan baku, kontrol kualitas, penanganan bahan serta kebijakan dan pemeliharaan juga menjadi ruang lingkup dalam manajemen operasional.

    Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya

    Staf yang berada dalam posisi manajemen operasional juga perlu memahami dan mempelajari tentang cara penggunaan bahan baku yang baik dan memastikan limbah seminimal mungkin. Manajer operasional bekerja dengan menggunakan banyak rumus seperti rumus kuantitas pesanan ekonomis untuk menentukan kapan dan seberapa besar pesanana persediaan untuk diproses dan berapa banyak persediaan yang perlu disimpan.

    Tahapan dalam Manajemen Operasional

    Secara umum, terdapat 3 tahapan utama dalam aktivitas yang dilakukan oleh manajemen operasional. Semua aktivitas melibatkan pertimbangan aset, biaya dan sumber daya manusia dan didahului dengan analisis proses yang menyeluruh.

    • Proses desain. Sebelum merencanakan proses atau merancang produk, manajemen operasional harus menganalisis pasar untuk menguji permintaan. Jika memberikan hasil yang menjanjikan, maka proses perencanaan bisa dilakukan. Dalam kebanyakan kasus, perencanaan melibatkan proses merancang produk baru dari konsep awal hingga peluncuran.
    • Manajemen atau pengaturan. Setelah fasilitas produksi siap, desain produk siap dan cara produksnya tersedia, maka perusahaan bisa memulai kegiatan operasionalnya. Ini merupakan dasar awal yang kuat untuk memaksimalkan efisiensi operasional bisnis kamu. Tapi kamu akan membutuhkan manajemen yang konstan dan kompeten untuk memperbaiki kesalahan yang tidak disengaja dalam perencanaan, untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan biaya atau peraturan, dan menjaganya tetap efisien di banyak tingkatan.
    • Memperbaiki. Dalam proses operasional, selalu ada ruang untuk perbaikan. Mulai dari kualitas dan kapasitas yang ingin dicapai atau sesuatu yang menyangkut tingkat persediaan dan sumber daya manusia.

    Ciri-ciri Manajemen Operasional

    Dalam artian luas, manajemen operasional bertanggung jawab atas semua aspek penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasional juga mengelola sumber daya seperti bahan baku, mesin, teknologi, sumber daya manusia dan membuat produk serta layanan yang diinginkan pasar. Ada beberapa ciri penting dari manajemen operasional yang perlu diketahui yakni:

    • Perencanaan. Manajer operasional secara berkelanjutan meramalkan, merencanakan dan menyesuaikan agar proses operasional perusahaan berjalan optimal sesuai kondisi
    • Proses. Produksi barang atau jasa dilakukan dengan proses yang kuat dan berulang
    • Efisiensi. Manajer operasional harus memecahkan masalah yang menjadi hambatan, sumber daya yang tidak memadai serta meminimalkan waktu henti untuk menciptakan efisiensi yang optimal
    • Pengendalian biaya. Produksi biasanya merupakan bagian utama dari struktur pembiayaan perusahaan. Manajemen operasional harus bisa mengelolanya dengan bijak
    • Kualitas. Kontrol kualitas yang baik diperlukan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan. Tanpa kualitas kontrol, perusahaan akan mengalami banyak kesulitan
    • Perbaikan secara berkelanjutan. Agar tetap kompetitif, perusahaan perlu memiliki proses untuk secara konsisten mencari yang lebih baik dalam melakukan segala aspek produksi
    • Teknologi. Teknologi adalah fondasi dalam kegiatan operasional. Teknologi digunakan dengan baik oleh manajemen operasional untuk menjadikan perusahaan unggul dibanding para pesaing.
    • Profitabilitas. Ketika semua komponen dijalankan dengan benar, maka tujuan perusahaan meraih profitabilitas yang tinggi akan semakin besar.

    Fungsi Manajemen Operasional

    Manajemen operasional memiliki 4 fungsi umum yakni fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penelaahan dan fungsi pengawasan. 

    1. Fungsi Perencanaan

    Manajemen operasional melaksanakan perencanaan semua aktivitas produksi mulai dari menentukan jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi, waktu produksi sampai cara pemasarannya. Manajemen operasional juga membuat rencana pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada agar proses produksi barang atau jasa berjalan efisien dengan hasil optimal.

    2. Fungsi Pengaturan/Organisasi

    Manajemen operasional menentukan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua kegiatan produksi beserta jumlahnya. Secara ringkas, seorang manajer operasional membuat struktur dalam susunan yang terdiri dari individu, kelompok atau departemen tertentu dalam subsistem operasional agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

    Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan

    3. Fungsi Penelaahan

    Manajer operasional mengumpulkan informasi secara lengkap terkait semua aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan selama kegiatan operasional berlangsung.

    4. Fungsi Pengawasan

    Beberapa hal yang termasuk ke dalam fungsi pengawasan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin agar semua komponen dan aktivitas yang dilakukan sesuai dengan rencana awal perusahaan.

    Tujuan Manajemen Operasional

    Tujuan manajemen operasional secara ringkas bisa kamu baca dalam poin-poin berikut ini:

    • Tujuan efektivitas. Memproduksi jenis barang dan jasa yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen
    • Tujuan efisiensi. Memaksimalkan output barang dan jasa dengan input sumber daya minimum
    • Tujuan mutu. Memastikan semua barang dan jasa yang dihasilkan sesuai mutu yang sudah ditetapkan sebelumnya
    • Tujuan waktu tunggu. Manajemen operasional memastikan waktu produksi hingga barang/jasa sampai ke tangan pelanggan tepat waktu dengan mengurangi kemungkinan penundaan
    • Tujuan pemanfaatan kapasitas. Manajemen operasional ada untuk memaksimalkan pemanfaatan tenaga kerja, mesin dan sumber daya lain yang berkaitan dengan proses produksi
    • Tujuan biaya. Meminimalkan biaya produksi barang atau layanan yang dihasilkan. Tentu saja dengan kualitas yang sesuai standar agar pelanggan tidak kecewa.

    Peran manajemen operasional adalah menciptakan semacam nilai tambah dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input perusahaan menjadi output. Dengan manajemen operasional yang baik, sebuah perusahaan bisa memproduksi barang atau jasa sesuai dengan permintaan pelanggan. Dengan begitu tujuan keuangan atau profit yang ditargetkan bisa tercapai. Setelah mengetahui apa itu manajemen operasional, para pebisnis maupun calon karyawan tentu masih tetap harus memiliki beragam pengetahuan pendukung untuk menjalankan usahanya.

    GreatNusa menyediakan beragam pilihan kursus online terkait bisnis dan manajemen yang bisa kamu ikuti. Dengan menambah pengetahuan dan skill sebanyak-banyaknya, kamu akan siap kerja baik sebagai karyawan maupun pemilik bisnis itu sendiri. Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!

    Ketahui 7 Contoh Profesionalisme dalam Lingkungan Kerja

    ARTICLE

    WORK CULTURE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    Ketahui 7 Contoh Profesionalisme dalam Lingkungan Kerja

    Contoh Profesionalisme memberikan pengaruh yang besar dalam lingkungan kerja. Ketahui pengertian dan contoh-contohnya di sini.

    Profesionalisme merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh semua orang dalam dunia kerja. Meski ada banyak sekali contoh profesionalisme sederhana yang dapat dilakukan setiap hari, nyatanya masih banyak yang tak mampu melakukannya. Bahkan seiring berjalannya waktu, profesionalisme menjadi tak lebih dari sekadar slogan kosong belaka. 

    Padahal sudah menjadi kewajiban setiap karyawan untuk sanggup menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan kerja demi mempertahankan profesionalisme. Individu yang mengedepankan profesionalisme tentu memahami pentingnya relasi, tahu tanggung jawab, dan sanggup untuk tetap memprioritaskan urusan pekerjaan.

    Pengertian Profesionalisme Secara Umum

    Saat pertama kali mendengar kata ‘profesionalisme’, mungkin yang pertama kali terlintas di benakmu adalah individu yang memiliki sikap, cara berpakaian, cara berbicara, dan cara berperilaku yang diterima oleh lingkungan kerja.

    Melansir dari situs Indeed, profesionalisme didefinisikan sebagai serangkaian karakteristik yang menunjukkan kemampuanmu sebagai individu yang pekerja keras, dapat diandalkan, dan memiliki sikap hormat dalam lingkungan formal (Indeed, 2021).

    Meningkatkan dan menjaga profesionalisme merupakan hal yang sangat krusial demi tercapainya kesuksesan dalam dunia kerja. Caramu berperilaku, berhubungan dengan rekan kerja dan atasan, serta cara bagaimana kamu menyelesaikan pekerjaan, semuanya menjadi faktor yang memengaruhi tingkat profesionalitasmu.

    Baca Juga : Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda

    Pentingnya Profesionalisme di Dunia Kerja

    Profesionalisme menjadi tolok ukur seberapa baik pembawaanmu di tempat kerja, bagaimana kamu memperlakukan rekan kerjamu, dan bagaimana kamu mengatasi situasi pelik. Hal-hal inilah yang menjadi alasan mengapa profesionalisme penting di lingkungan kerja. Berikut adalah lima alasan mengapa profesionalisme dalam bekerja itu penting.

    1. Meningkatkan Peluang Diterima Kerja

    Wawancara kerja merupakan kesempatan emas di mana kamu bisa menunjukkan sikap profesionalmu. Contoh profesionalisme dalam wawancara kerja antara lain seperti datang lebih awal, memperhatikan siapa yang sedang berbicara, dan selalu memberikan contoh untuk mendukung jawaban-jawabanmu.

    2. Membuatmu Menjadi Lebih Dikenal

    Saat atasanmu mengumumkan adanya kenaikan jabatan dan kamu merasa sudah memenuhi syarat, besar kemungkinannya kamu akan bersaing dengan kandidat lain untuk memperebutkan posisi tersebut.

    Atasan akan lebih tertarik denganmu bila kamu menunjukkan profesionalitasmu. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, seperti menuntaskan lebih banyak pekerjaan atau menyelesaikan tugas yang umumnya membutuhkan lebih banyak profesionalitas.

    3. Menjadi Lebih Disegani

    Dengan menunjukkan sikap profesional di tempat kerja, kamu akan menjadi pribadi yang disegani oleh rekan-rekanmu. Caranya sangat mudah, yakni dengan belajar mendengarkan dan menghormati pendapat rekan kerjamu. Berperan aktif dalam keberhasilan perusahaan tempatmu bekerja juga termasuk profesionalisme.

    4. Menunjukkan Bahwa Kamu dapat Diandalkan

    Menjaga sikap profesional di tempat kerja akan membuat atasanmu merasa bahwa kamu adalah individu yang dapat diandalkan. Dengan menjadi karyawan yang dipercaya oleh bos, otomatis kamu akan mendapatkan banyak hal yang bermanfaat untuk masa depan kariermu. 

    5. Menjadi Orang yang Lebih Mudah Didekati

    Salah satu tolok ukur seberapa profesional kamu di tempat kerja adalah seberapa mudah kamu didekati oleh rekan kerjamu. Tidak membawa urusan pribadi ke lingkungan kerja membuatmu dipandang profesional dan karyawan lain pun tak akan segan-segan untuk menjalin hubungan profesional denganmu.

    Baca Juga : 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional

    7 Contoh Profesionalisme di Lingkungan Kerja

    Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu profesionalisme dan mengapa penting untuk diterapkan di lingkungan kerja. Sekarang mari kita simak kiat-kiat yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan sikap profesionalmu dalam dunia kerja. 

    1. Memperhatikan Penampilan dan Kerapian Meja Kerja

    Salah satu kunci dari profesionalisme adalah menjaga penampilan diri saat bekerja. Kamu juga harus mematuhi dress code yang berlaku di perusahaanmu. Caramu berpakaian dengan bersih dan rapi menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang teratur. 

    Selain dari cara berpakaian, meja kerja yang kamu tempati juga bisa menjadi tolok ukur seberapa profesional kamu. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menjaga kerapian meja kerja. Lagi pula, meja yang rapi sangat berpengaruh terhadap produktivitasmu.

    2. Hadir Tepat Waktu

    Contoh profesionalisme yang berikutnya adalah hadir secara tepat waktu. Bukan hanya saat datang ke kantor saja, namun juga saat menghadiri rapat dan acara-acara lain yang berhubungan dengan pekerjaan. 

    Bayangkan saja jika kamu selalu datang terlambat. Kepercayaan yang diberikan oleh atasanmu atau klienmu otomatis akan menurun. Akibatnya, kamu akan kehilangan banyak peluang yang sebenarnya bermanfaat bagi kemajuan kariermu. 

    3. Dapat Diandalkan dan Dipercaya

    Menjadi individu yang dapat dipercaya dan diandalkan merupakan hal yang pastinya ingin dicapai oleh semua orang dalam dunia kerja. Keduanya berperan dalam kesuksesan suatu perusahaan. Untuk dapat diandalkan dan dipercaya, kamu harus menjadi individu yang fleksibel dan tetap fokus pada kewajibanmu saat dihadapkan dengan hal-hal yang tak terduga. 

    Cara menunjukkan reliabilitas bisa dimulai dengan segera menindaklanjuti permintaan atasan, menanggapi masalah secara konsisten, mematuhi proses dan prosedur, selalu menyelesaikan pekerjaan secara optimal, dan sebagainya.

    4. Berkomunikasi Secara Profesional

    Mampu menjalin komunikasi dengan rekan kerja merupakan salah satu contoh profesionalisme. Tentunya bukan hanya sekadar komunikasi biasa, namun komunikasi secara profesional. Jangan sampai kamu terlibat dalam obrolan yang melibatkan kata-kata kasar atau bahkan membicarakan karyawan lain.

    Tempatmu bekerja adalah lingkungan profesional. Jadi, usahakan untuk menjalin komunikasi secara profesional saja. Belajarlah membangun komunikasi yang sehat dapat meningkatkan kemampuanmu dalam berpikir kritis dan mendengarkan pendapat orang lain. Semua ini merupakan kunci untuk meningkatkan profesionalitasmu dalam bekerja. 

    Baca Juga : 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja

    5. Menghormati Rekan Kerja

    Setiap jenis pekerjaan selalu mengharuskanmu untuk berhubungan dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menjalin hubungan tersebut, kamu diharuskan untuk mampu menghormati orang lain.

    Misalnya, kamu bisa belajar menghargai opini rekan kerjamu dengan memberi mereka kesempatan untuk mengutarakan pemikirannya. Contoh lain yang bisa kamu terapkan adalah dengan memberi apresiasi pada rekanmu bila mereka telah menuntaskan pekerjaannya dengan baik. Kebiasaan-kebiasaan sederhana ini membuatmu dianggap sebagai pribadi yang profesional.

    6. Mampu Menjaga Sikap Positif

    Contoh profesionalisme di lingkungan kerja berikutnya adalah mampu untuk tetap positif di semua kondisi. Perlu diketahui bahwa tak ada yang namanya lingkungan kerja yang sempurna. Semuanya memiliki tantangannya masing-masing dan disinilah profesionalitasmu diuji.

    Bila ada situasi tak terduga terjadi, kendalikan temperamenmu. Pastikan untuk selalu bersikap positif bahkan saat melalui masa-masa sulit dalam pekerjaan. Bila kesulitan, mintalah saran dari rekan kerja yang lebih senior. Jangan sampai masalah pekerjaan yang kamu hadapi mengganggu hubungan profesionalmu dengan kolega maupun klien. 

    7. Tidak Membawa Urusan Pribadi ke Kantor

    Karyawan yang selalu mengedepankan profesionalisme adalah mereka yang tidak membawa urusan pribadi ke kantor. Tempatmu bekerja adalah lingkungan profesional. Bila kamu membawa urusan pribadi dan membicarakannya dengan rekan kerjamu, maka akan menimbulkan aura negatif di lingkungan kerjamu.

    Bila ada kolega yang membicarakan masalah pribadi rekanmu yang lain, jangan pernah memberikan respons. Cukup bertindaklah sebagai pendengar saja. Dengan menahan diri untuk tidak jatuh ke dalam lingkaran gosip, kamu telah berusaha menjaga profesionalitas dan menghargai kolegamu.

    Masih banyak contoh profesionalisme yang bisa kamu terapkan di dunia kerja, seperti belajar dari kegagalan, mengakui kesalahan, meningkatkan kompetensi, dan sebagainya. Membangun profesionalisme memang bukan perkara mudah. Semuanya memerlukan trial and error. Mengikuti kursus daring GreatNusa merupakan satu dari sekian banyak cara efektif yang dapat kamu lakukan untuk membangun profesionalisme. Ada banyak kursus menarik yang bisa kamu ikuti untuk mengembangkan profesionalitasmu. Tunggu apa lagi, gabung dengan GreatNusa sekarang juga.

    10 Cara Membuka Usaha Sendiri di Rumah

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 5 Mei 2023

    10 Cara Membuka Usaha Sendiri di Rumah

    Pelajari cara membuka usaha sendiri di rumah, dari menemukan ide yang menarik, membuat rencana bisnis, hingga pemasaran, di artikel ini!

    Pandemi yang berlangsung membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, kesempatan yang berbeda juga terbuka lebar bagi mereka yang gemar berinovasi. Salah satunya dengan membuka bisnis sendiri di rumah. Pada dasarnya, bisnis yang dibangun di rumah membutuhkan persiapan yang sama dengan bisnis konvensional. Hanya saja, kamu tidak perlu repot-repot mencari kantor atau ruko. Lantas, bagaimana cara membuka usaha sendiri di rumah?

    Membuka usaha dari rumah memang memiliki sejumlah kemudahan. Tapi bukan berarti persiapannya menjadi lebih sedikit. Kamu perlu melakukan berbagai langkah agar bisa meraih kesuksesan. Simak cara membuka usaha sendiri di rumah berikut ini!

    Bagaimana cara membuka usaha sendiri di rumah agar sukses?

    1. Temukan Ide yang Menarik dan Potensial

    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memulai bisis dari rumah adalah menentukan dengan tepat bisnis apa yang ingin kamu mulai. Ada banyak sekali contoh bisnis rumahan yang mungkin bisa kamu lihat langsung contohnya. Mulai dari bisnis kuliner berupa makanan rumahan, pakaian hingga jasa. Jadi bagaimana caranya kamu menentukan ide apa yang cocok untukmu? Coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

    • Keterampilan atau bakat apa yang kamu miliki?
    • Bagaimana kamu bisa menerjemahkan bakat yang kamu punya menjadi ide bisnis?
    • Bisakah ide itu dijalankan dari rumah?

    Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kamu pasti akan menemukan satu jawaban yang bisa menjadi ide awal bisnis rumahan kamu. Tapi, langkah tentu tidak berhenti di sana. Kamu perlu membuat serangkaian evaluasi yang terdiri dari:

    • Lakukan riset pasar. Pastikan ada permintaan untuk produk atau layanan yang ingin kamu jual
    • Pertimbangkan biaya awal. Dari sini kamu bisa tahu dari mana kamu mendapatkan modal
    • Uji coba idemu. Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui apakah idemu memang layak dijalankan atau tidak.

    2. Tuliskan Rencana Bisnismu

    Cara membuka usaha sendiri di rumah yang selanjutnya harus kamu lakukan adalah menulis rencana bisnis. Menulis rencana bisnis seringkali menjadi salah satu bagian yang paling memakan waktu. Ada berbagai metode untuk menulis rencana bisnis. Tapi secara umum, ada beberapa hal pokok yang harus kamu tentukan:

    • Ringkasan eksekutif
    • Ikhtisar terkait bisnismu
    • Hasil analisis pasar
    • Deskripsi layanan atau produk yang akan kamu jual
    • Rencana pemasaran dan penjualan
    • Rencana dan proyeksi keuangan.

    Dari poin-poin di atas, kamu bisa membuat rincian setiap langkah dengan detail. Adanya rencana bisnis juga akan memudahkan jika kamu akan mengajukan permohonan pendanaan atau mencari investor untuk memulai dan mengembangkan bisnismu.

    Baca Juga: Pengertian Manajemen Bisnis, Komponen, Contoh dan Tugasnya

    3. Pilih Nama dan Buat Entitas Bisnis

    Setelah rencana bisnis selesai ditulis, kamu bisa memutuskan nama bisnis. Pastikan nama yang kamu pilih mudah diingat, jelas dan sesuai dengan jenis bisnis yang kamu lakukan. Setelah memikirkan nama, pastikan juga bahwa nama itu memang belum punya pemilik. Cek lewat pencarian Google, jika perlu cek hak cipta untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.

    Setelah membuat nama, kamu membutuhkan entitas bisnis. Ada beberapa jenis entitas bisnis yang dikenal di Indonesia:

    • Perusahaan perorangan
    • Perusahaan persekutuan atau firma (CV)
    • Perseroan
    • Koperasi.

    Untuk jenis usaha rumahan, biasanya termasuk ke dalam entitas perusahaan perorangan. Ini karena modal yang dimiliki masih kecil, jumlah karyawan masih sedikit dan perlengkapan atau peralatan produksi masih sederhana.

    4. Daftarkan Bisnis

    Setelah kamu menentukan jenis entitas apa yang akan kamu gunakan untuk bisnismu, saatnya untuk mendaftarkan usahamu pada dinas terkait. Pendaftaran usaha sangat penting untuk legalitas dan memastikan bisnis yang kamu jalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    5. Dapatkan Izin Operasional Bisnis

    Di Indonesia, izin operasional untuk usaha disebut dengan NIB atau Nomor Induk Berusaha. NIB adalah identitas bagi pelaku usaha yang diterbitkan lembaga OSS. Kamu baru bisa mengajukan izin operasional dan izin komersial atau izin operasional untuk jenis usaha yang kamu jalankan setelah memiliki NIB.

    Perlu diketahui juga bahwa jenis izin untuk setiap jenis usaha juga berbeda-beda. Jika bisnis yang kamu jalankan adalah bisnis kuliner, kamu perlu mengurus izin PIRT. Tanyakan kepada dinas terkait mengenai izin apa yang kamu perlukan dan dokumen apa yang perlu disiapkan untuk kebutuhan jalannya usahamu.

    Baca Juga: Apa Itu Manajemen Operasional, Ciri, Fungsi dan Tujuannya?

    6. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Perusahaan

    Jika kamu sudah sampai di titik ini, kamu sudah melangkah ke bagian yang paling penting. Setelah mengambil langkah legal, saatnya untuk mempelajari cara mengelola keuangan.

    Meskipun kamu mungkin menjalankan bisnis sendirian, penting untuk memisahkan uang usaha dengan uang pribadi. Apalagi jika kamu baru memulai. Salah satu tantangan terberat pemilik usaha rumahan adalah bertanggung jawab secara pribadi atas utang dan kewajiban bisnismu. Karena itu, lindungi aset pribadimu dengan memisahkan keuangan bisnis. Ini akan membantumu dalam proses pembukuan, pengarsipan pajak dan organisasi secara umum.

    Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan

    7. Dapatkan Modal

    Bagi sebuah bisnis rumahan yang baru, kamu tidak perlu menyewa tempat. Artinya, modal yang kamu butuhkan pada dasarnya lebih sedikit daripada saat membuka bisnis konvensional. Beberapa bisnis bahkan bisa dimulai dari rumah tanpa modal sama sekali.

    Namun, semua tetap bergantung pada jenis bisnis yang kamu jalankan. Kamu bisa memperoleh modal dari tabungan, investasi pribadi, investasi dari rekan atau saudara. Bisa juga dengan mengajukan KTA ke bank atau ke lembaga keuangan lainnya.

    8. Buat Kantor

    Meski kegiatan bisnis dan kegiatan pribadi dilakukan pada satu tempat yang sama, kamu tetap membutuhkan tempat khusus di dalam rumah. Ada beberapa tips untuk membuat kantor atau lokasi kerja di rumah:

    • Pilih tempat yang strategis di dalam rumah
    • Beli perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan kerja termasuk furnitur dan perlengkapan berbasis teknologi
    • Dekorasi kantor sesuai yang kamu inginkan
    • Minimalisasi gangguan dari luar.

    9. Pahami Aturan Perpajakan yang Berlaku

    Memahami aturan perpajakan bisa jadi hal yang paling rumit saat menjalankan bisnis dari rumah. Selain memiliki NPWP pribadi, kamu mungkin membutuhkan kelengkapan pajak yang lain. Cari informasi selengkap mungkin terkait pajak yang harus kamu bayar di internet. Jika perlu, datang dan berkonsultasi langsung ke kantor dinas perpajakan akan membantumu memahami lebih jauh mengenai pajak usaha yang harus kamu bayar.

    10. Maksimalkan Online Presence

    Tidak hanya memiliki kantor fisik, kamu juga harus memiliki kehadiran secara online atau online presence. Ketika sebuah bisnis punya online presence, ini akan memudahkan pelanggan menemukanmu. Apalagi saat ini, kebanyakan orang memulai pencarian akan produk dan jasa dari internet. Bagaimana caranya?

    Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023

    Miliki sosial media khusus bisnismu, buat website dan landing page. Manfaatkan teknik SEO untuk membuat website-mu berada di peringkat atas pencarian. Jika perlu, gunakan iklan berbayar untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan tertarget.Itulah beberapa cara membuka usaha sendiri di rumah yang bisa kamu lakukan. Perkaya juga dirimu dengan berbagai pengetahuan seputar bisnis dan manajemen dengan mengambil kursus online di GreatNusa. Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!

    • 1
    • More pages
    • 66
    • 67
    • 68
    • More pages
    • 74
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya