GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 175 - 180 dari 440 Artikel

    Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya

    ARTICLE

    CAREER HACK

    By greatnusa • 7 Februari 2023

    Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya

    Apa itu jenjang karir? Serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Kenali contoh jenjang karir di tempat kerja di sini!

    Pengetahuan tentang apa itu jenjang karier masih sangat minim di kalangan para pencari kerja di Indonesia. Fenomena itu tidak hanya berlaku pada tenaga kerja fresh graduate. Namun, tak sedikit pula tenaga kerja berpengalaman yang mengalami kebingungan saat dihadapkan pada pilihan jenjang karier. 

    Oleh karenanya, sebelum terjun ke dunia kerja, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan terkait apa itu jenjang karier. Dengan begitu, kamu bisa memiliki pertimbangan dalam memilih serta menempuh karier yang tepat di masa depan. Yuk, simak pembahasan tentang pengertian jenjang karier beserta contohnya sebagai berikut. 

    Apa Itu Jenjang Karier?

    Jenjang karier atau career path dapat didefinisikan sebagai serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Sebagai contoh, kamu ingin menjabat sebagai chief technology officer (CTO) di sebuah perusahaan. Kamu tidak bisa serta merta ditunjuk sebagai CTO. 

    Sebagai gantinya, ada beberapa kualifikasi yang perlu kamu penuhi untuk bisa menjadi seorang CTO. Kualifikasi tersebut mencakup banyak hal. Bukan hanya keahlian teknis dan soft skill, tetapi juga pengalaman karier. Nah, pengalaman karier itu merupakan jenjang karier yang perlu kamu lalui untuk menjadi CTO. 

    Contoh Jenjang Karier di Tempat Kerja

    Pemilihan jenjang karier merupakan bagian penting saat menyusun perencanaan karier. Oleh karena itu, kamu perlu secara cermat memilih jenjang karier. Dengan begitu, kamu tidak akan menyesal di masa mendatang. Biar lebih paham, berikut ini adalah beberapa contoh jenjang karier yang perlu kamu ketahui: 

    1. Administrasi

    Staf administrasi adalah jenis pekerjaan yang dapat kamu temukan dalam berbagai sektor industri. Di dunia kerja, ada berbagai penyebutan untuk staf administrasi, di antaranya adalah staf admin, tata usaha, sekretaris, dan lain sebagainya. Tanggung jawab yang perlu kamu jalankan ketika bekerja sebagai staf administrasi cukup beragam, di antaranya: 

    • Mengurusi aktivitas surat menyurat yang berkaitan dengan pihak eksternal
    • Melakukan perancangan kegiatan pertemuan serta kegiatan kerja
    • Mengelola perlengkapan, peralatan, dan pengadaan barang perusahaan
    • Dokumentasi setiap transaksi serta urusan administrasi keuangan
    • Dokumentasi berbagai aktivitas yang terkait urusan kantor

    Saat bekerja sebagai staf administratif, ada berbagai pilihan jenjang karier yang bisa kamu pilih, di antaranya adalah: 

    1. Staf Administratif → Asisten Eksekutif → Office Manager → Manajer HRD → Direktur HRD
    2. Staf Administratif → Administrator → Manajer Operasional → Site Manager
    3. Staf Administratif → Training Specialist → Team Leader → Customer Service Manager → Manajer Administratif
    4. Staf Administratif Junior → Staf Administratif Senior → Kepala Bagian Administrasi

    Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Akuntansi Serta Pengertiannya

    2. Pemasaran

    Marketing atau pemasaran merupakan salah satu divisi yang memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Karyawan yang bekerja di lingkup marketing mempunyai tanggung jawab dalam mendapatkan informasi produk yang potensial di mata konsumen. 

    Selain itu, karyawan marketing juga punya peran dalam pengembangan produk dengan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannya. Selanjutnya, pihak perusahaan dapat melakukan follow-up terkait upaya tersebut. 

    Saat bekerja di bidang marketing, kamu memiliki keuntungan pada jenjang karier yang panjang. Ada beberapa tingkatan yang bisa kamu temukan pada jenjang karier marketing, yaitu: 

    • Entry level 

    Langkah awal untuk para karyawan di sektor marketing cukup beragam. Di antaranya adalah marketing specialist, marketing coordinator, dan lain sebagainya. 

    • Tahap 2

    Jenjang karier marketing yang selanjutnya adalah manajer marketing. Di lapangan, ada banyak jabatan yang posisinya setara dengan manajer marketing, di antaranya adalah community manager, sales manager, brand manager, promotions manager, product marketing manager, dan lain sebagainya. 

    • Tahap 3

    Setelah level manajer, ada pula tingkatan ketiga yang disebut direktur marketing. Kamu perlu memiliki pengalaman selama 6-7 tahun untuk menempati posisi ini. Contoh jabatan yang termasuk dalam kategori direktur marketing di antaranya adalah direktur public relations, direktur riset marketing, direktur media, dan semacamnya. 

    • Tahap 4

    Jenjang karier karyawan marketing yang selanjutnya adalah VP marketing. Jabatan ini memerlukan kemampuan teknis, kepemimpinan, serta bisnis. Oleh karenanya, kamu perlu memiliki pengalaman panjang, sekitar 12-14 tahun di dunia marketing untuk menempati posisi ini. 

    Contoh jabatan VP marketing di antaranya adalah VP digital marketing dan VP brand development.

    • Tahap 5

    Kalau kamu punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia marketing, ada peluang untuk menempati posisi sebagai chief marketing officer (CMO). Posisi ini adalah karier puncak yang bisa kamu dapatkan ketika bekerja di lingkup pemasaran. 

    Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan

    3. Customer Service

    Career path dari seorang karyawan di bidang customer service tidak kalah potensial dibandingkan sektor lain. Apalagi, tenaga customer service memiliki peran penting dalam menjaga citra perusahaan di mata para pelanggan. 

    Contoh jenjang karier customer service bisa kamu lihat sebagai berikut: 

    • Entry Level

    Saat pertama kali bekerja di bidang customer service, kamu bakal ditempatkan sebagai tenaga customer service representative. Posisi ini menempatkan kamu sebagai sebagai petugas yang berhadapan secara langsung dengan para pelanggan. Kamu pun bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi. 

    • Tingkat Menengah

    Pada tingkat menengah, ada beberapa pilihan promosi jabatan yang bisa kamu dapatkan. Opsinya antara lain adalah: 

    • Customer Service Specialist. Berbeda dengan customer service representative, customer service specialist memiliki pengetahuan yang spesifik pada produk perusahaan. Mereka bekerja dengan membantu pelanggan ketika menghadapi problem yang relatif rumit dan tidak bisa diselesaikan oleh customer service representative.
    • Product Expert. Sesuai dengan titel jabatannya, seorang product expert memiliki pengetahuan menyeluruh tentang produk perusahaan. Oleh karena itu, mereka punya tanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan paling rumit yang dihadapi oleh para pelanggan. 
    • Implementation Specialist. Karyawan di posisi ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengalaman penggunaan produk positif oleh para pelanggan. Dalam penerapan tugasnya, mereka akan membantu proses implementasi dan pemakaian produk dengan basis project-by-project. 
    • Level Manajerial

    Setelah level menengah, ada jenjang karier lebih tinggi pada tingkat manajerial yang bisa didapatkan oleh karyawan di sektor customer service. Contoh jenjang karier pada tahapan ini di antaranya adalah: 

    • Customer Service Manager. Jabatan ini bertanggung jawab dalam memimpin tim customer service perusahaan. Kamu akan terlibat dalam proses perekrutan serta training karyawan baru. Selain itu, kamu perlu melakukan pengawasan terhadap kinerja dari setiap anggota tim. 
    • Customer Service Operations Manager. Berbeda dengan customer service manager, customer service operations manager punya lingkup tanggung jawab yang cukup luas. Kamu perlu mengelola para karyawan, prosedur operasional, perekrutan dan training karyawan, serta menilai kinerja karyawan. 
    • Tingkat Eksekutif

    Terakhir, karyawan customer service berpeluang menempati jabatan eksekutif dalam perusahaan. Salah satu contoh jabatan pada tingkatan ini adalah director of customer experience. Pejabat pada posisi ini bertanggung jawab dalam perancangan dan strategi produk yang mengedepankan pengalaman penggunaan produk dari para pelanggan. 

    Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?

    Nah, sampai di sini, kamu sudah bisa memahami apa itu jenjang karier, kan? Tidak semua pekerjaan memiliki jenjang karier yang sama. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu dapat memilih jenjang karier yang berpotensi tinggi.

    Hal yang tak kalah penting, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan yang memadai agar bisa memaksimalkan jenjang karier. GreatNusa bisa membantu kamu dalam proses upgrade kemampuan diri. Lewat GreatNusa, kamu dapat ikut serta dalam berbagai pelatihan yang dilengkapi dengan materi berkualitas dan instruktur berpengalaman. 

    Semoga bermanfaat, ya. 

    6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 8 Februari 2023

    6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya

    Prospek kerja bisnis digital, seperti manajemen pemasaran digital, konsultan bisnis, analis digital, dan manajer pengembangan bisnis. Simak selengkapnya disini!

    Saat ini sebagian besar aktivitas ekonomi di dunia dilakukan secara digital. pertumbuhan ekonomi digital inilah yang membuat banyak perusahaan mencari keunggulan kompetitif baru di ruang digital. Namun, bisnis digital tentu lebih dari sekadar berjualan online saja. Inilah yang kemudian membuat banyak universitas mulai menghadirkan bisnis digital sebagai salah satu pilihan program studinya.

    Sebagai tantangan terbesar yang dihadapi para pebisnis dari berbagai sektor usaha, transformasi digital membutuhkan tenaga-tenaga baru yang andal di bidangnya. Jurusan bisnis digital diharapkan bisa membantu mempersiapkan tenaga kerja yang siap menciptakan cara baru untuk terhubung, berkolaborasi dan menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital.

    Dengan menggabungkan antara bisnis digital dengan manajemen secara umum, para alumni diharapkan bisa mempersiapkan berbagai sektor bisnis untuk maju melalui evolusi digital yang ada.

    Jurusan Bisnis Digital dan Apa Saja yang Dipelajari di Dalamnya

    Secara ringkas, program studi bisnis digital memberikan pelajaran bisnis berbasis teknologi. Jurusan ini akan mencetak sumber daya manusia yang siap ditempatkan di perusahaan-perusahaan seperti e-commerce, marketplace, startup dan lain sebagainya. Lantas, apa saja yang akan dipelajari di jurusan ini?

    Cakupan ilmu dalam jurusan bisnis digital cakupannya sangat luas. Kamu akan belajar tentang bagaimana cara kerja dan pembuatan e-commerce, web developer, pentingnya user experience hingga pemrograman. Untuk kamu yang menyukai media sosial, kamu juga akan dibelai tentang bagaimana cara sukses membuat kampanye atau iklan lewat media sosial.

    Selain fokus pada teknologi digital, ilmu bisnis kamu juga akan dibangun lewat jurusan ini. Teori dasar bisnis secara umum termasuk hukum bisnis, pengantar bisnis hingga kewirausahaan dan perilaku konsumen juga akan dipelajari di sini. Beberapa contoh mata kuliah jurusan bisnis digital antara lain adalah Analisis Bisnis Digital, Strategi Bisnis Digital dan Implementasinya, E-Marketing dan E-CRM hingga Ekonomi Digital Baru. Menarik sekali, bukan?

    Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu

    Prospek Karier Alumni Jurusan Bisnis Digital

    Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi membuat masyarakat semakin bergantung pada hal-hal yang sifatnya digital. Transaksi online lewat e-commerce saja misalnya, sudah mencapai Rp266 triliun lebih pada tahun 2020. Di tahun 2021, terjadi kenaikan sebesar 48,5% mencapai Rp395 triliun. Ini menunjukkan bahwa peluang bisnis digital semakin besar dan tentu saja peluang kerja juga semakin tinggi.

    Ada beberapa prospek karier menjanjikan bagi kamu alumni jurusan bisnis digital. Simak beberapa di antaranya berikut ini!

    1. Perencana Bisnis Berkelanjutan

    Salah satu profesi yang bisa diisi oleh seorang alumni jurusan bisnis digital adalah perencana bisnis berkelanjutan atau Sustainable Business Planner. Di posisi ini kamu akan bertugas menjadi coordinator yang menyusun upaya pelaksanaan bisnis secara berkelanjutan, terutama pasca terjadinya krisis. Kamu juga akan membuat analisis risiko bisnis dan bagaimana efeknya terhadap keberlanjutan bisnis. Dengan berbagai langkah dan analisis bisnis diharapkan bisa kembali produktif.

    2. Manajer Pemasaran Digital

    Manajer pemasaran digital bisa dibilang sebagai posisi yang cukup populer dan banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan saat ini. Manajer pemasaran digital bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan kampanye pemasaran yang mempromosikan merek, produk dan layanan yang disediakan. Jika kamu berada di posisi ini, kamu memiliki beberapa tanggung jawab termasuk:

    • Merencanakan kampanye atau iklan termasuk budgeting-nya
    • Menganalisis metrik
    • Mengidentifikasi tren dan pergerakannya untuk menyusun rencana promosi terbaik yang efektif.

    Manajer pemasaran digital biasanya memiliki pengalaman dan pengetahuan terkait pemanfaatan media sosial sebagai media promosi.

    3. Konsultan Bisnis

    Peran utama seorang konsultan bisnis adalah membantu perusahaan lain untuk meningkatkan dan mengoptimalkan model bisnis mereka secara keseluruhan. Seorang konsultan bisnis memanfaatkan informasi yang tersedia dari perusahaan yang menjadi kliennya untuk membantu masalah optimalisasi mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

    Konsultan bisnis menganalisis praktik dalam sebuah perusahaan atau organisasi, mengidentifikasi kelemahan dan menawarkan solusi. Mereka juga umumnya memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu seperti pemasaran, sumber daya manusia, manajemen, teknik atau keuangan dan mampu memberikan saran terkait topik yang dikuasainya. Konsultan bisnis biasanya menjadi bagian dari sebuah perusahaan konsultan.

    Baca Juga: Pengertian Transformasi Digital, Dampak, dan Cara Kerjanya

    4. Konsultan Pemasaran Digital

    Konsultan pemasaran digital adalah penasihat eksternal yang berspesialisasi dalam memanfaatkan saluran pemasaran online untuk menghasilkan prospek dan meningkatkan konversi penjualan. Layanan konsultan pemasaran digital bervariasi, tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Beberapa konsultan mungkin hanya menangani kampanye pemasaran tertentu. Tapi ada juga konsultan yang bertugas mengawasi seluruh strategi pemasaran dari awal sampai akhir.

    Terlepas dari cakupan yang dibutuhkan oleh klien, sebagai konsultan pemasaran digital kamu bertanggung jawab memastikan kampanye yang diluncurkan bisa membantu perusahaan mencapai tujuan mereka. Selain itu, kamu juga harus bisa memilihkan saluran pemasaran yang tepat berdasarkan produk dan audiens target klien kamu. Dengan semua strategi ini, klien atau perusahaan tempat kamu bekerja bisa menghasilkan prospek berkualitas dan mengonversi lebih banyak penjualan.

    5. Analis Digital

    Seorang analis digital memiliki tugas untuk memastikan akurasi laporan, analisis dan dasbor terkait aset digital sebuah perusahaan. Jika kamu ditempatkan di posisi ini, kamu akan menggunakan perangkat lunak CRM (Customer Relationship Management) untuk membantu proses analisis data.

    Posisi semacam ini melibatkan pemeriksaan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan akhir memberikan pengalaman digital yang optimal kepada pelanggan. Baik sebelum atau sesudah mereka mengunjungi situs perusahaan.

    Bagi analis digital yang menangani pemasaran, mereka bekerja dengan sejumlah data. Mereka umumnya ditugaskan untuk memeriksa kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan data tersebut, mereka akan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan tempat mereka bekerja.

    Untuk menduduki posisi ini, perusahaan biasanya membutuhkan kandidat yang punya pemahaman menyeluruh terkait SEO (Search Engine Optimization) dan strategi pemasaran dengan media sosial. Kamu juga akan bekerja dekat dengan penelitian kata kunci, pengelolaan data dalam jumlah besar dengan menggunakan berbagai alat analitik.

    6. Manajer Pengembangan Bisnis

    Bisnis digital yang berbasis teknologi adalah bisnis yang dinamis dan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu, perusahaan yang ingin baju secara digital harus memiliki sosok yang mampu mengembangkan bisnis untuk memajukan posisi perusahaan di pasar. Posisi inilah yang akan diisi oleh seorang manajer pengembangan bisnis atau Business Development Manager.

    Seorang manajemen pengembangan bisnis banyak terlibat dengan tim produk, marketing hingga jajaran C-level dalam manajemen perusahaan. C-level biasanya memberikan banyak masukan dalam pengembangan bisnis yang nantinya akan dikolaborasikan oleh manajer pengembangan bisnis dengan tim produk dan marketing. Tugas ini tentu terkait dengan hal-hal yang bersifat digital maupun non digital (offline).

    Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital

    Itulah beberapa informasi penting seputar jurusan bisnis digital dan peluang kerjanya saat ini. Jika kamu ingin menduduki salah satu jabatan penting di atas, jangan lupa memperkaya diri dengan berbagai kelas online yang tersedia di GreatNusa. Semakin luas pengetahuanmu, semakin siap kamu ditempatkan pada posisi strategis bisnis berbasis digital masa depan.

    Matriks Manajemen Waktu: Pengertian dan Cara Membuatnya

    ARTICLE

    SELF IMPROVEMENT

    TIME MANAGEMENT

    By greatnusa • 9 Februari 2023

    Matriks Manajemen Waktu: Pengertian dan Cara Membuatnya

    Matriks manajemen waktu adalah cara untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan belajar untuk mendekati komitmen. Simak kategori dan cara membuatnya di sini!

    Sadar atau tidak, sebagian besar kita membuang waktu lebih dari yang kita bayangkan. Kesamaan yang dimiliki oleh kebanyakan orang –terlepas dari profesinya adalah memprioritaskan tugas yang sebenarnya tidak penting. Dilansir dari Memory.ai, sebuah studi global enam tahun terhadap 351.00 orang ditemukan bahwa 40% waktu yang dihabiskan orang di tempat kerja justru untuk melakukan sesuatu yang tidak penting.

    Dari sini bisa disimpulkan bahwa hampir separuh waktu kita dialokasikan untuk sesuatu yang salah. Padahal kita bisa memfokuskannya untuk melakukan hal yang memang penting. Di antara banyak strategi mengatur waktu, matriks manajemen waktu bisa jadi pilihan yang menarik untuk diterapkan.

    Apa Itu Matriks Manajemen Waktu?

    Dwight D. Eisenhower, presiden Amerika Serikat ke-34 berpikir bahwa kita harus mencurahkan perhatian dan waktu kita sesuai dengan kepentngan dan urgensinya. Biasanya, kita cenderung untuk fokus pada hal-hal penting yang mendesak. Hal ini memunculan perilaku reaktif berdasarkan apa yang harus dilakukan saat ini. Padahal kita sebaiknya fokus pada hal-hal yang penting dan tidak mendesak karena kebiasaan ini akan menjadi dasar dari perilaku yang lebih strategis berdasarkan tujuan jangka panjang.

    Stephen R. Covey adalah sosok yang kemudian mempopulerkan Matriks Manajemen Waktu Eisenhower dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People. Dengan matriks manajemen waktu, kita akan belajar membedakan apa itu hal penting dan apa itu hal mendesak. Matriks ini pada dasarnya adalah sebuah cara untuk mengetahui apa yang harus kamu lakukan dan belajar untuk mendekati komitmen kamu secara lebih sadar.

    Kategori Matriks Manajemen Waktu

    Matriks manajemen waktu dibuat dengan menggunakan model sistem empat kuadran. Adanya pembagian kuadran ini adalah untuk membantu kamu mengkategorikan setiap tugas, tanggung jawab dan aspek kehidupan berdasarkan:

    • Urgensi: Tugas dan tanggung jawab yang membutuhkan tindakan atau perhatian segera
    • Kepentingan: Hal-hal yang memiliki signifikansi atau nilai tinggi untuk mencapai sebuah tujuan.

    Tujuan penggunaan metode ini adalah agar kamu bisa fokus dalam meningkatkan hubungan pribadi dan profesional serta mendorong pertumbuhan dan pencapaian. Tidak hanya berguna di dunia kerja, matriks manajemen waktu juga sangat bermanfaat untuk keseharian kamu.

    Masing-masing kuadran dalam matriks manajemen waktu memiliki properti berbeda dan dirancang untuk membantu kita memprioritaskan tugas dan tanggung jawab. Keempat kuadran itu adalah:

    Kuadran 1: Hal Mendesak dan Penting

    Kuadran 1 melibatkan tanggung jawab atau tugas yang terkait dengan hasil penting dan membutuhkan perhatian segera. Hal-hal dalam kuadran ini juga bisa menjadi pemicu stres karena urgensi dan kepentingannya. Jadi pastikan kamu menyadari tugas-tugas ini dan mengkategorikannya dengan tepat. Dengan begitu kamu bisa fokus pada waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengerjakannya. Kuadran ini terletak di sisi kiri atas matriks.

    Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya

    Kuadran 2: Hal yang Tidak Mendesak Tapi Penting

    Kuadran 2 fokus pada aktivitas untuk mengembangkan rasa disiplin dan komitmen serta mengidentifikasi hal-hal yang bisa dikendalikan. Hal-hal tersebut memiliki beberapa ciri yakni:

    • Aktivitas yang memerlukan perencanaan atau langkah tambahan
    • Aktivitas yang memiliki hubungan langsung dengan tujuan keseluruhan.

    Kuadran ini terletak di sebelah kanan atas dari matriks.

    Kuadran 3: Hal yang Mendesak Tapi Tidak Penting 

    Kegiatan yang ada dalam kuadran 3 sangat mendesak dan beberapa diantaranya penting untuk saat itu. Kegiatan-kegiatan itu mungkin bisa dikurangi atau dihapus sama sekali dari alur kerja kamu. Beberapa indikatornya antara lain adalah:

    • Hasil perencanaan aktivitas yang buruk di kuadran 1 dan kuadran 2
    • Hal-hal yang mengganggu produktivitas.

    Kuadran ini terletak pada bagian kiri bawah matriks.

    Kuadran 4: Hal yang Tidak Mendesak dan Tidak Penting

    Aktivitas dalam kuadran 4 bisa dikurangi atau dihapus sepenuhnya. Penting untuk mengidentifikasi item mana yang termasuk dalam kuadran ini sehingga kamu tahu tugas mana yang harus diklasifikasikan sebagai prioritas terendah. Item dalam kuadran ini biasanya:

    • Memiliki risiko penyebab stres yang paling rendah
    • Tidak terkait langsung dengan tujuan secara keseluruhan dan tidak terikat pada waktu.

    Kuadran ini terletak pada bagian kanan bawah matriks.

    Cara Membuat Matriks Manajemen Waktu

    Seperti yang sudah kamu lihat, dua kuadran paling atas dalam matriks manajemen waktu adalah apa yang harus kita fokuskan karena itu adalah hal-hal penting. Tapi kita juga harus berusaha meminimalkan kuadran satu sebanyak mungkin. Kuadran ini adalah tempat bagi hal-hal yang tidak teruga namun mendesak. Jika kamu ingin memaksimalkan waktu untuk kuadran 2, kamu harus bisa meminimalkan jumlah tugas mendesak yang harus ditangani.

    Sementara itu kuadran 2 adalah tentang perencanaan yang tepat. Tentang bagaimana kamu menempatkan waktu pada sesuatu yang ingin dilakukan sebelum hal itu menjadi mendesak. Ini adalah kuadran yang harus diprioritaskan karena akan membantu kita menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugas sekaligus meminimalkan stres kerja. Jadi, bagaimana cara kamu menggunakan manajemen waktu ini?

    Baca Juga: Kenali Peran Manajemen Personalia di Perusahaan serta Kualifikasinya

    Identifikasi Prioritasmu

    Jika kamu ingin fokus pada kuadran kedua, pertama-tama kita perlu mengidentifikasi tugas-tugas dengan prioritas tertinggi. Seluruh tujuan dari matriks manajemen waktu Covey adalah mendorong kita mempertanyakan mengenai tugas yang kita kerjakan: apakah itu bisa membantu mencapai tujuan atau tidak.

    Atur ulang daftar tugas kamu berdasarkan kisi-kisi di atas. Ini memungkinkan kamu untuk segera mengidentifikasi tugas mana yang perlu segera mendapat perhatian dan mana yang paling penting.

    Jadwalkan Waktu untuk Pekerjaan yang Mendalam

    Setelah kamu mengidentifikasi tugas mana yang benar-benar penting, langkah selanjutnya adalah menciptakan lebih banyak ruang di mana kamu tidak terganggu untuk mengerjakannya. Ini bisa menghindarkan kamu dari gangguan dan memastikan bahwa sebagian besar waktu kamu dialokasikan untuk melakukannya. Langkah lainnya yang bisa kamu lakukan adalah membatasi jumlah waktu yang kamu habiskan untuk tugas-tugas bernilai rendah dan tidak penting seperti pengelolaan email harian.

    Lakukan Otomatisasi Jika Memungkinkan

    Agar waktumu untuk pekerjaan di kuadran 2 lebih banyak, kamu juga harus mengurangi waktu yang dihabiskan pada kuadran 3 dan kuadran 4. Pekerjaan yang tidak penting tapi mendesak seperti membalas email atau menjadwalkan rapat. Meskipun sebagian besar tugas ini tidak bisa ditinggalkan, tapi kamu bisa menggunakan otomatisasi. Gunakan teknologi cerdas untuk membatasi pekerjaan ini pada jadwal harianmu sehingga kamu bisa fokus pada hal-hal yang memang penting.

    Singkirkan Hal-hal yang Bisa Mengganggu

    Tugas pada kuadran 4 yang tidak penting dan tidak mendesak pada akhirnya harus dihilangkan sama sekali. Kamu mungkin masih butuh waktu membuka media sosial saat bersantai, tapi jangan sampai itu membuat fokusmu terganggu. Memblokir situs tertentu atau membatasi aktivitas dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan tugas harian akan membantumu untuk tidak membuang-buang waktu di tempat yang tidak seharusnya.

    Baca Juga: Apa Itu Manajemen Bisnis dan Penerapannya dalam Dunia Kerja

    Matriks manajemen waktu merupakan salah satu cara cerdas yang bisa kamu gunakan untuk mengelola waktu dan menjadi lebih produktif di tempat kerja. Lengkapi dirimu dengan berbagai pengetahuan lain lewat kelas online yang tersedia di GreatNusa. Dengan manajemen waktu cerdas dan pengetahuan mumpuni, kariermu akan melesat seperti yang kamu impikan.

    Bagaimana Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Manajemen?

    ARTICLE

    FINANCE

    PERSONAL FINANCE

    By greatnusa • 10 Februari 2023

    Bagaimana Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Manajemen?

    Sebutkan fungsi laporan keuangan bagi pihak manajemen, salah satunya adalah penentuan budget. Simak pengertian dan ciri-ciri laporan keuangan di sini!

    Setiap organisasi punya cara tersendiri untuk mengevaluasi performa entitasnya. Namun, tak dimungkiri, laporan keuangan menjadi salah satu alat super untuk evaluasi organisasi, khususnya bagi pihak manajemen. Setiap pengurus organisasi harus ahli dalam menganalisis laporan keuangan agar dapat memahami dampak dari setiap keputusan bisnis yang dilakukan.

    Nah, sebelum mulai berlatih menganalisis, apakah kamu bisa sebutkan fungsi laporan keuangan bagi pihak manajemen? Jika belum, ada baiknya untuk menyimak penjelasan berikut!

    Apa Itu Laporan Keuangan?

    Laporan keuangan merupakan kombinasi dari tiga laporan utama: laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca. Ketiganya menggambarkan keseluruhan kesehatan finansial perusahaan. Laporan keuangan juga memegang empat aspek kunci, yaitu bukti nyata, prinsip akuntansi, asumsi, dan penilaian personal.

    Setiap perusahaan biasanya sudah menyiapkan laporan keuangan dengan hasil akhir tahun. Tak hanya itu, ketika mempersiapkan laporan ini, staf yang bertugas harus menulisnya dengan bahasa akuntansi umum agar mudah dipahami semua pihak.

    Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan

    Ciri-Ciri Laporan Keuangan

    Laporan keuangan memiliki 5 karakteristik kualitatif, yaitu

    1. Relevan

    Laporan keuangan harus berisi info yang relevan untuk semua penggunanya. Info tersebut akan dipakai oleh berbagai pihak untuk membantu mereka membuat keputusan serta mengevaluasi masa lampau, masa kini, dan masa depan.

    Laporan keuangan biasanya berisi info yang prediktif dan terkonfirmasi. Sebagai contoh, informasi tentang dividen yang dibayarkan tahun lalu sangat berharga untuk calon investor. Adapun info tentang struktur aset perusahaan yang dapat membantu pengguna untuk mengevaluasi masa depan perusahaan.

    2. Dapat Dibandingkan

    Laporan keuangan harus bisa dibandingkan oleh semua pihak dari satu periode ke periode lainnya. Perbandingan ini dapat dimanfaatkan untuk menganalisis tren dan memahami lebih jauh tentang sikon finansial perusahaan. Karakteristik ini juga berguna untuk membuat keputusan investasi. 

    3. Andal

    Informasi yang disampaikan kepada pengguna tidak akan bermanfaat apabila tidak andal alias tidak dapat dipercaya. Supaya bisa dikatakan andal, info laporan keuangan harus bebas dari error dan bias.

    Semisal, terdapat informasi penting yang tak dapat dibuat perkiraannya. Dalam kasus ini, informasi tersebut dapat ditambahkan dalam catatan keuangan. Jadi, jikalau terjadi proses pengadilan dan perusahaan memprediksi akan membayar denda nantinya, tetapi jumlah dendanya belum diketahui, info penting ini dapat diungkapkan dalam catatan.

    4. Aktual

    Semua data dalam laporan keuangan harus disajikan dalam rentang waktu yang relevan. Pelaporannya tidak boleh kelewat cepat atau malah sangat terlambat supaya semua pihak dapat memakainya untuk membuat keputusan ekonomi dengan pengetahuan yang up-to-date.

    5. Mudah Dipahami

    Terakhir dan tak kalah penting, laporan keuangan harus memuat gambaran yang mudah dimengerti oleh semua pengguna. Asumsikan bahwa salah satu pengguna hanya memiliki pemahaman dasar tentang akuntansi dan keuangan. Jadi, laporan harus dipresentasikan sesederhana mungkin agar pengguna tersebut mampu mencernanya.

    Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Akuntansi Serta Pengertiannya

    Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Manajemen

    Pihak manajemen membutuhkan laporan keuangan untuk bisa mengeksekusi fungsi manajerial dengan baik. Laporan keuangan memberikan informasi detail terkait internal dan eksternal perusahaan. Data-data yang valid dan terpercaya itulah yang memudahkan pihak manajemen dalam memprediksi target di masa depan.

    Dari pernyataan tersebut, bisakah kamu sebutkan fungsi laporan keuangan bagi pihak manajemen? Ya, laporan keuangan berfungsi utama sebagai proyeksi ke depan dan gambaran besar perusahaan. Berkat fungsi ini, pihak manajemen bisa menjalankan beberapa tindakan, seperti

    1. Penentuan Bujet

    Laporan keuangan sangat berguna ketika kamu mengelola dan merencanakan bujet. Namun, karena sektor finansial yang terus berubah, sebaiknya jangan jadikan laporan keuangan sebagai titik permulaan dari pembuatan bujet di masa depan.

    Hal ini seperti yang disampaikan oleh John Wong, Direktur Asosiasi Senior bidang Analisis dan Perencanaan Finansial di Harvard Business School Online, dalam kiriman blognya (2017), "data historis memang menjadi dasar untuk menyusun bujet, tetapi harus digunakan sebagai referensi dan bukan sebagai titik permulaan."

    Intinya, pemahaman tentang kesehatan finansial perusahaanmu dan rekam jejak sangat penting dalam pembuatan bujet. Namun, kamu harus mengombinasikannya dengan pola pikir ke depan.

    2. Pengukuran Dampak

    Sebagai manajer, penting sekali untuk memiliki metode prakiraan dampak dari usaha yang telah kamu lakukan untuk perusahaan. Apa metodenya? Tinggal tengok laporan laba rugi perusahaan, lalu catat pengeluaran langsung yang berhubungan dengan pendapatan pada periode tersebut.

    Sebagai contoh, kamu membeli sebuah perangkat lunak, meminta modal lebih untuk periklanan produk, atau mempekerjakan spesialis untuk sebuah proyek raksasa. Tanyakan pada dirimu: apakah total pengeluaran tersebut termasuk dalam pendapatan bersih yang kamu targetkan? Di masa depan, kamu akan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lampau sekaligus memperoleh keuntungan berlipat ganda.

    3. Pembatasan Pengeluaran

    Bisa melihat baris demi baris catatan pengeluaran perusahaan, baik dari laporan laba rugi maupun laporan arus kas, merupakan kesempatan emas bagi manajer. Pasalnya, pihak manajemen dapat menyorot area-area yang kemungkinan dapat dipotong pengeluarannya.

    Contohnya, perusahaan masih membayar biaya langganan bulanan untuk layanan yang sudah tidak diperlukan. Tentu saja, langganan layanan tersebut dapat dihentikan segera. Perumpamaan lainnya, kamu bisa menunda kegiatan outing bersama para pegawai dan menggantinya dengan aktivitas yang murah atau bahkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun.

    Ketika melihat daftar pengeluaran yang satu per satu memengaruhi pendapatan bersih perusahaan, pihak manajemen berpeluang membatasi biaya dan mengalokasikannya ke kebutuhan yang lebih penting.

    4. Peningkatan Motivasi Tim

    Selanjutnya, laporan keuangan perusahaan bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk memotivasi dan mengompakkan tim. Laporan laba rugi dapat menunjukkan dampak positif dari proyek-proyek karyawan terhadap pendapatan perusahaan. Alhasil, setelah melihat fakta tersebut, para karyawan akan lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerja mereka.

    Jadi, saat mengatur target tim, gunakan laporan keuangan untuk menyuguhkan konteks penting. Misalnya,  "mengapa tolok ukur tertentu ditargetkan?" atau proses yang kamu jalankan dalam penyusunan rencana untuk menuju target. Tanamkan pola pikir "gambaran besar" yang sama kepada para karyawan dan sampaikan pengetahuan bahwa usaha mereka mampu memberikan perubahan nyata untuk perusahaan.

    5. Pengompakan Departemen

    Laporan keuangan dapat dipakai untuk memastikan berbagai departemen berada di "jalur" yang sama. Apa maksudnya? Ketika manajer dari setiap departemen telah menganalisis laporan keuangan, mereka bisa berdiskusi tentang target dan pembuatan bujet tanpa mengabaikan kesehatan finansial perusahaan. Masing-masing manajer pun dapat memberikan perspektif kepada manajer lain. Alhasil, semua pihak manajemen bekerja sama dengan kompak.

    Baca Juga: Kenali 11 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Penting

    Bagaimana? Sudah bisa sebutkan fungsi laporan keuangan bagi pihak manajemen? Bagi kamu yang terlibat dalam pengelolaan organisasi, menjaga kualitas laporan keuangan dan membuatnya runut adalah tugas yang paling mendasar. Tidak menganggap serius sebuah laporan keuangan adalah kesalahan besar, baik bagi organisasi kecil maupun besar.

    Maka dari itu, selain memahami penjelasan di atas, kamu harus memperdalam wawasan tentang laporan keuangan. Caranya? Tinggal ikuti kursus Akunting Pemula dari GreatNusa! Ada beragam kursus tentang keuangan yang disediakan di platform digital ini, sebut saja akuntansi dan manajemen keuangan.

    Pendaftarannya pun simpel. Cukup kunjungi website resmi kami, klik "Sign Up Sekarang!", lalu isi data diri yang dibutuhkan!

    Sumber:

    https://online.hbs.edu/blog/post/how-to-tackle-your-fy17-budgets-in-the-new-year (2017)

    Jiwa Kepemimpinan: Pengertian, Manfaat, Cara Melatihnya

    ARTICLE

    WORK CULTURE

    By greatnusa • 11 Februari 2023

    Jiwa Kepemimpinan: Pengertian, Manfaat, Cara Melatihnya

    Jiwa kepemimpinan adalah sifat yang bisa mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Simak manfaat dan cara melatih jiwa kepemimpinan di sini!

    Tak peduli posisi yang sedang diemban saat ini, siapa pun nantinya akan mengalami situasi dan kondisi ketika harus memegang peran pemimpin—entah untuk memimpin pertemuan, proyek, tim, ataupun seluruh departemen perusahaan. Namun, tidak sembarang orang bisa memegang peran ini dengan baik. Untuk menjadi seorang pemimpin yang berkualitas, jiwa kepemimpinan harus ditanamkan dalam setiap tindakan yang dilakukan.

    Jiwa kepemimpinan adalah karakteristik yang penting untuk dimiliki setiap orang di lingkungan kerja. Bisa jadi, kamu berpikir, "hanya orang-orang yang lahir dengan jiwa kepemimpinan saja yang bisa memimpin". Kenyataannya, ciri kepribadian ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dipelajari dan dilatih.

    Ingin tahu selengkapnya tentang jiwa kepemimpinan? Jangan ketinggalan membaca pembahasan tentang pengertian, manfaat, dan cara melatihnya berikut!

    Apa Itu Jiwa Kepemimpinan?

    Jiwa kepemimpinan adalah sifat manusia yang memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sifat ini dimiliki oleh para pemimpin yang mendorong pengikutnya untuk bekerja dengan semangat dan percaya diri. Dalam artikel berjudul "Understanding Leadership Concepts in the Workplace" yang dipublikasikan di Indeed (2021), jiwa kepemimpinan mempunyai beberapa konsep, antara lain, 

    • Integritas dan kejujuran

    Seseorang yang jujur dan dapat diandalkan sangat efektif menjadi pemimpin. Kedua sifat ini sering kali berhubungan dengan kepentingan utama yang dimiliki rekan, tim, dan keseluruhan organisasi.

    • Kemampuan beradaptasi

    Seorang yang bisa mengembangkan kemampuan beradaptasi—yang berguna untuk berinteraksi dengan orang lain di berbagai situasi—adalah pemimpin yang cakap. Ditambah lagi, pemimpin yang unggul dalam menerapkan konsep ini cenderung sukses dalam networking dan membangun tim yang berisi orang-orang bermotivasi tinggi.

    • Kemampuan untuk menyelesaikan konflik

    Walau tidak selalu terjadi, akan tiba saatnya situasi yang menantang muncul dalam pengalaman karier seseorang. Keahlian yang kuat dalam menyelesaikan konflik sangat diperlukan agar pemimpin dapat berperan secara efektif. Konsep ini pada dasarnya bersifat situasional, membutuhkan keterlibatan pemimpin secara langsung dalam masalah, menuntut kerja sama tim untuk mencari solusi, serta memerlukan evaluasi terhadap dampak dari penyelesaian konflik.

    • Empati

    Rasa iba, pengertian akan perasaan orang lain, dan mendengarkan sudut pandang pihak lain merupakan konsep dari jiwa kepemimpinan. Ketika seseorang membangun relasi dengan rekan kerja, tim, atau orang lain di tempat kerja, diperlukan adanya pengertian, pengetahuan tentang kepentingan bersama, dan usaha untuk mempelajari masing-masing individu secara aktif. Konsep ini menciptakan kepercayaan sehingga membuat seseorang memperoleh kepuasan kerja.

    • Diplomasi

    Berbicara dengan tegas, berinteraksi dengan bijak, serta menggunakan strategi komunikasi yang merefleksikan sikap profesional dan etis merupakan atribut dari seorang pemimpin yang berkualitas.

    • Visi

    Seseorang dengan visi  mencerminkan karakter pemimpin yang menyimpan kreativitas, inovasi, serta kemampuan untuk menginisiasi dan memengaruhi perubahan. Pemimpin yang mengaplikasikan konsep visi cenderung sukses di lingkungan kerja.

    • Kesadaran diri

    Self-awareness atau kesadaran diri ialah konsep yang perlu dimiliki oleh setiap peran profesional, termasuk posisi pemimpin. Seseorang yang memahami batasan, tahu waktu untuk mencari dukungan, serta berpengalaman dalam mengatur emosi dan reaksi akan sangat cocok menjadi pemimpin. 

    • Komunikasi dua arah

    Butuh pengarahan dan delegasi untuk bisa mengelola tim secara efektif. Maka dari itu, seseorang berjiwa kepemimpinan mampu menyempatkan waktu untuk mendengar masukan dan sudut pandang terkait pekerjaan dari anggota tim.  Komunikasi dua arah inilah yang memberikan wawasan bermanfaat bagi pemimpin.

    Baca Juga: Memahami Apa itu Jiwa Kepemimpinan dan Cara Melatihnya

    Manfaat Memiliki Jiwa Kepemimpinan

    Sudah memahami definisi jiwa kepemimpinan, tetapi belum tahu manfaat apa yang diperoleh jika mempunyai karakteristik tersebut? Yuk, cari tahu manfaatnya dalam uraian berikut!

    1. Memperoleh peluang

    Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan cenderung lebih banyak mendapat kesempatan emas. Kesempatan inilah yang dapat digunakan untuk membuktikan diri dan membuat perjalanan kariermu semakin maju.

    2. Menjadikanmu serba bisa

    Jika memiliki jiwa kepemimpinan, kamu bisa menjadi pribadi yang dapat diandalkan di situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Itu karena pemimpin serbabisa akan selalu beradaptasi dan memahami setiap dinamika individu maupun kelompok.

    3. Mendorong efisiensi

    Melatih jiwa kepemimpinan akan mendorongmu mencapai segala sesuatu dengan memanfaatkan waktu dan usaha seefisien mungkin. Namun, manfaat ini tidak akan kamu peroleh apabila hanya berlatih secara "suka-suka".

    Baca Juga: Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja

    Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan

    Jiwa kepemimpinan bukanlah ciri kepribadian yang hanya dimiliki orang-orang berbakat—atau kemampuan yang dibawa sejak lahir. Setiap orang bisa melatih jiwa kepemimpinan, asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat seperti berikut:

    1. Kenali gaya kepemimpinanmu

    Gaya kepemimpinan ialah caramu dalam memberikan pengarahan, memotivasi tim, dan mengimplementasikan rencana. Setiap orang mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda. Sebagian cenderung tegas dan sebagian lainnya akan mendengarkan orang lain sebelum membuat keputusan. Pahami gaya kepemimpinanmu dengan melakukan refleksi diri dan mencari masukan dari pihak eksternal. Tanyakan hal-hal seperti

    • Seberapa sering kamu memberikan pujian ketimbang kritik?
    • Bagaimana orang lain menilai sikapmu?
    • Apakah tindakanmu berbanding lurus dengan kata-katamu?
    • Bagaimana kehadiranmu memengaruhi moral orang lain?
    • Apakah kamu bersikap transparan kepada rekan kerja?

    2. Atasi kelemahanmu

    Salah satu cara terbaik untuk melatih jiwa kepemimpinan adalah dengan mengenali kelemahan dan bidang-bidang yang belum kamu kuasai. Bisa jadi, kamu sudah memiliki banyak karakteristik unggul sebagai pemimpin, tetapi masih kurang cekatan dalam mengelola konflik. Bisa jadi pula, kamu adalah komunikator tertulis yang andal, tetapi kesulitan saat menjadi pembicara publik. Mengatasi kelemahan dengan banyak-banyak berlatih akan menumbuhkan kepercayaan diri.

    3. Carilah dan berikan masukan membangun secara aktif

    Masukan yang membangun sangat krusial untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan. Cara ini akan meningkatkan kesadaran diri serta memberikan arahan dan dorongan. Jika ingin menjadi seseorang berjiwa kepemimpinan, kamu tidak boleh hanya mampu memberikan masukan membangun, melainkan harus bisa menerimanya pula. Berikut elemen-elemen yang harus dimiliki kritik membangun:

    • Kolaboratif — Masukan konstruktif haruslah berupa percakapan, bukan monolog.
    • Tertuju ke permasalahan, bukan individu — Jangan menyerang pribadi. Titik Beratkan pada aspek-aspek masalah yang kamu ketahui, bukan individu.
    • Deskriptif dan spesifik — Masukan yang disampaikan secara samar-samar tidaklah berguna. Usahakan untuk membahas persoalan inti, lalu bicara dengan tegas dan gunakan bahasa blak-blakan untuk menghindari kesalahpahaman.

    4. Asah keahlian membuat keputusan

    Pemimpin akan terus dihadapkan dengan keputusan rumit. Baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun pengaplikasian strategi, keahlian pembuatan keputusan sangatlah esensial dan membutuhkan gabungan dari analisis, intuisi, serta logika. Untuk bisa mengasah kemampuan ini, kamu bisa mengikuti ragam kursus bisnis & manajemen yang bisa membantumu mengambil keputusan dengan lebih strategis.

    Baca Juga: 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional

    Siapa pun kamu saat ini, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berlatih menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu, jiwa kepemimpinan adalah karakteristik yang harus kamu perdalam sejak dini. Semoga uraian tentang pengertian, manfaat, dan cara melatih jiwa kepemimpinan di atas dapat bermanfaat, ya!

    Jika dirasa masih belum cukup, kamu bisa menambah pengetahuan dan wawasan seputar jiwa kepemimpinan dengan mengikuti kursus online di GreatNusa. Platform belajar digital ini menyediakan berbagai starter kit jitu yang mampu melatihmu menjadi pemimpin berkualitas tinggi.

    Mau tahu informasi lebih lanjut? Yuk, cari tahu di sini!

    Sumber:

    https://www.indeed.com/career-advice/career-development/leadership-concepts (2021)

    Manajemen Karir: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

    ARTICLE

    CAREER HACK

    By greatnusa • 12 Februari 2023

    Manajemen Karir: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

    Manajemen karir adalah proses yang menginvestasikan segala macam sumber daya untuk memperoleh tujuan karir. Simak manfaat dan cara menerapkannya di sini!

    Kita sering kali melakukan perencanaan seputar tempat tinggal, keuangan, liburan, atau bahkan pendidikan anak. Namun, berapa banyak di antara kita yang mampu merencanakan dan mengelola karir secara aktif?

    Setiap orang sebenarnya punya tujuan karir, walaupun sebagian bisa jadi tak menyadarinya. Sejak awal 1990-an, terjadi perubahan pada pengelolaan karir. Apabila dahulu organisasi yang mendorong para pegawainya untuk berpindah ke tingkatan peran perusahaan yang lebih tinggi, kini masing-masing individulah yang secara langsung mengurus perkembangan karir mereka.

    Disampaikan oleh Kerryn Joseph Wayow di Indeed (2021), dalam beberapa dekade belakangan, rata-rata orang hanya akan bertahan dalam sebuah perusahaan selama 5 tahun. Inilah yang membuat manajemen karir menjadi esensial. Manajemen karir adalah cara tepat untuk memegang kendali karir dan membuat keputusan sendiri.

    Ingin lebih memahami tentang manajemen karir? Cari tahu pengertian, manfaat, dan cara menerapkannya dalam penjelasan berikut!

    Apa Itu Manajemen Karir?

    Bagi kamu yang baru memasuki lingkungan kerja maupun yang sudah veteran, bisa jadi pernah mendengar istilah manajemen karir. Kamu mungkin juga pernah mendengar nasihat bahwa seseorang yang berkarir harus mampu bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak diberi tahu secara gamblang tentang definisi manajemen karir dan bagaimana cara melakukannya.

    Manajemen karir adalah proses berkepanjangan yang menginvestasikan segala macam sumber daya untuk memperoleh tujuan karir. Proses ini tidak terjadi dalam satu momen saja, melainkan terus berlanjut agar dapat beradaptasi dengan perubahan tuntutan dari ekonomi modern. Program manajemen karir mendukung keberlangsungan perkembangan personal dan profesional melalui transisi kehidupan.

    Konsep yang diusung oleh manajemen karir hampir sama dengan manajemen keuangan. Terdapat aturan utama yang perlu diingat: sumber daya yang diinvestasikan secara disiplin dan rutin nantinya akan membuahkan hasil yang cemerlang. Manajemen karir berfokus pada dua kunci aset investasi, yaitu

    • Belajar secara berkelanjutan

    Lingkungan kerja saat ini banyak berkutat dengan teknologi. Kemajuan yang kita alami sekarang bahkan bisa berubah dengan adanya penemuan-penemuan teknologi di masa mendatang. Oleh sebab itu, seberapa baik kemampuanmu dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh seberapa giat kamu mengumpulkan pengetahuan dan mengasah keahlian.

    Beberapa contoh kegiatan yang dimaksud, antara lain, menjalani kursus bersertifikat, menghadiri konferensi, bergabung dengan proyek, rajin membaca materi-materi profesional, atau mengikuti coursework—baik secara langsung maupun jarak jauh.

    • Jaringan relasi

    Pada sikon ekonomi yang menitikberatkan informasi dan layanan seperti sekarang, relasi menjadi aset yang krusial. Pasalnya, relasi tidak hanya membantu menyelesaikan tugas dengan rekan kerja, vendor, pelanggan, atau kompetitor, tetapi juga menjadi sumber informasi terkait perkembangan industri beserta sektor-sektornya. Kita juga punya relasi di luar lingkungan kerja yang berhubungan dengan urusan-urusan pribadi, misalnya, spiritual, hobi, anak-anak, atau jaringan komunitas.

    Hubungan profesional dan personal inilah yang akan menjadi dasar dari manajemen karir. Caramu berinteraksi, merespons, dan terhubung dengan semua relasi yang dimiliki akan memengaruhi performamu saat ini dan peluang di masa depan.

    Kebalikannya, orang-orang yang mengisolasi diri cenderung memperoleh sedikit pencapaian. Hal ini berdasarkan fakta bahwa 70 persen orang mendapatkan kesempatan kerja berkat relasi, seperti yang dilansir oleh Payscale (2017).

    Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?

    Manfaat Manajemen Karir

    Manajemen karir bukan sekadar perencanaan dan pengelolaan tanpa keuntungan. Berikut manfaat yang bisa kamu peroleh dari penerapan manajemen karir.

    1. Visibilitas

    Berkat manajemen karir, kamu akan lebih mudah bekerja dan meninggalkan kesan positif kepada rekan kerja maupun atasan. Inilah yang akan menaikkan visibilitas di tempat kerja dan membuat atasan sadar dengan kapasitasmu.

    2. Kepuasan Karir

    Di zaman sekarang, sangat sulit menemukan karyawan yang puas dengan jalur karir yang dipilih. Akibatnya, performa kerja, fisik, dan mental mereka ikut terdampak. Jika menerapkan manajemen karir, kamu dapat meningkatkan moral, tetap termotivasi, memperoleh arti hidup, dan tetap berkomitmen di tempat kerja.

    3. Perkembangan Diri

    Ketika mengejar tujuan karir, kamu harus disiplin, fokus, berkemauan kuat, unggul, dan terlatih. Sifat-sifat yang dipupuk dalam jangka panjang inilah yang akan berdampak baik di masa mendatang.

    Baca Juga: 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja

    Bagaimana Cara Menerapkan Manajemen Karir?

    Setelah memahami maksud dan manfaat dari manajemen karir, saatnya untuk menerapkannya dalam kehidupanmu! Berikut tips-tips yang bisa diikuti:

    1. Menyusun rencana aspirasi karir jangka panjang

    Walau masa depan, ruang lingkup, dan lingkungan kerja tidak bisa diprediksi, kamu tetap harus memiliki perencanaan perkembangan karir yang matang. Jangan hanya menyusun rencana berdasarkan seberapa banyak uang yang bisa kamu hasilkan!

    Sebaiknya, susun tujuan karir sambil mempertimbangkan kepuasan kerja—sehingga nantinya akan memberikanmu rasa keberhasilan dan pencapaian. Eksplorasilah kemampuan, kebutuhan, minat, dan aspirasimu agar rencana karir jangka panjang dapat berjalan dengan baik.

    2. Membagi rencana jangka panjang ke dalam langkah-langkah jangka pendek

    Sehabis menentukan tujuan jangka panjang, mulailah memecah tujuan tersebut ke dalam tindakan-tindakan jangka pendek. Selama merencanakan hal ini, kamu harus mengidentifikasi potensi peluang perkembangan, seperti

    • pelatihan di tempat kerja,
    • kursus pengembangan keahlian,
    • program pengembangan profesi yang diadakan oleh pihak eksternal, atau
    • bimbingan terpercaya, seperti dari konsultan atau mentor.

    3. Manfaatkan peralatan dan sumber daya yang dimiliki perusahaanmu

    Carilah orang-orang atau bidang yang memiliki aspek-aspek serupa dengan atau berguna untuk tujuanmu. Semisal,

    • Tanyakan kepada pihak perekrut apabila mereka mau membantu meninjau ulang dan mengkritik resumemu.
    • Berbicaralah dengan orang-orang yang bekerja di departemen tunjangan untuk mengetahui tentang peluang ketersediaan bonus, misalnya, beasiswa kuliah atau tunjangan sertifikasi profesional.
    • Mengobrollah dengan tim akuisisi bakat tentang teknik wawancara dan berlatihlah dengan mereka.
    • Berkenalanlah dengan orang-orang yang bekerja di bagian pengembangan keahlian. Mereka bisa menghubungkanmu dengan peluang kursus atau mentor. Orang-orang ini juga dapat memberitahumu soal kriteria yang mereka butuhkan sehingga kamu bisa mengatur prioritas sekaligus melatih kemampuan dan gaya kerjamu.

    4. Jangan menutup diri dari peluang!

    Suatu saat nanti—atau mungkin sedang kamu alami sekarang—kamu akan berada di posisi yang menuntutmu untuk memutuskan berpartisipasi dalam tugas rumit atau mengambil pekerjaan baru di dalam maupun di luar departemenmu. Situasi ini memang tampak berisiko. Namun, untuk bisa mencapai tujuan karir, kamu harus memilih salah satu di antara kedua risiko tersebut. Berpikirlah secara terbuka dan dorong dirimu untuk mengambil risiko karena "bermain aman" tidak akan banyak membantumu mencapai aspirasi karir.

    Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir

    Manajemen karir adalah keahlian cerdas yang harus kamu miliki dalam lingkungan kerja. Ada kalanya, karir yang sukses justru datang dari kejadian-kejadian spontan, misalnya pertemuan dadakan atau obrolan dengan atasan. Meski begitu, dengan keahlian manajemen karir, kamu dapat merencanakan langkah yang tepat sehingga bisa memanfaatkan setiap kesempatan dengan efisien.Lalu, apakah penjelasan di atas sudah cukup untuk melatih manajemen karir? Pastinya, itu baru awalan saja! Bila ingin memperdalam keahlian dalam mengelola karir, GreatNusa merupakan fasilitas yang tepat untukmu. Platform ini menawarkan kursus online manajemen karir bersertifikat resmi. Untuk info selengkapnya, silakan klik tautan ini.

    • 1
    • More pages
    • 29
    • 30
    • 31
    • More pages
    • 74
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya