Menampilkan 433-438 dari 440 Artikel
By greatnusa • 22 November 2021
Konsep kerja sama mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita orang Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal konsep gotong royong. Tidak hanya membawa banyak manfaat dalam kehidupan sosial, ada banyak manfaat bekerja sama yang dapat kamu rasakan di dunia kerja.
Masih banyak orang yang menganggap bahwa dunia kerja adalah dunia yang penuh dengan persaingan. Saling menyikut sesama karyawan bahkan tak jarang terjadi untuk menyelamatkan posisi diri sendiri.
Asumsi ini tidak sepenuhnya salah. Pasalnya begitu memasuki dunia kerja, kamu dituntut untuk mampu menyelesaikan berbagai tanggung jawab sesuai dengan jenis pekerjaan yang diambil. Semua aktivitas yang kamu lakukan pun akan dinilai untuk menjadi bahan evaluasi dari perusahaan—termasuk untuk promosi, kenaikan gaji, dan sebagainya.
Namun, hal tersebut tidak menjadi alasan bahwa kamu harus menjadi sosok yang individualis dalam bekerja. Faktanya, ada banyak hal yang membuatmu harus mampu bekerja sama dalam tim. KPI dalam perusahaan pun bahkan tidak hanya digunakan untuk menilai individu, tetapi juga tim.
Selain itu, tanpa disadari, manfaat bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan juga sangatlah banyak. Baik untuk kepentingan pribadi maupun secara kelompok, berikut adalah beberapa manfaat yang dapat kamu peroleh dari bekerja sama dengan tim terutama saat menyelesaikan pekerjaan sulit.
Selain manfaat utama yaitu membuat kamu dan tim mencapai tujuan dengan lebih cepat serta efektif. Ada banyak manfaat kerja sama lainnya yang dapat kamu rasakan di dunia kerja.
Berikut adalah beberapa manfaat kerja sama di dunia profesional.
Tujuan utama bekerja sama adalah agar tugas cepat selesai. Jumlah sumber daya yang lebih bayak menjadi salah satu keuntungan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan lebih cepat. Tiap-tiap orang yang terlibat mendapat peran atau subpekerjaan berbeda untuk diselesaikan sesuai dengan deadline yang ditentukan.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya
Dengan begitu, kamu tidak harus sampai menghabiskan lebih banyak waktu untuk lembur atau bahkan menyita waktu bekerja di hari lain untuk merampungkan pekerjaan tersebut. Hal ini akan membantu meminimalkan tanggungan pekerjaan yang menumpuk di kemudian hari karena waktu yang tersita. Kamu pun jadi lebih produktif dan bisa segera melakukan pekerjaan lainnya.
Apabila memang ingin cepat selesai, maka pastikan bahwa saat membagi subpekerjaan, tiap orang mendapat tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, buat kesepakatan bersama dengan tim sehingga lebih menumbuhkan rasa tanggung jawab pada masing-masing individu.
Seringkali, sebuah pekerjaan menjadi begitu lama diselesaikan lantaran minimnya pengetahuan terhadap topik tersebut. Kalau kamu juga mengalami ini, maka jangan sia-siakan kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan rekan lainnya.
Bersikap dan berpikirlah lebih terbuka saat berdiskusi. Boleh jadi, orang lain di dalam tim mempunyai pengalaman atau pengetahuan terhadap permasalahan atau tugas yang sedang kamu kerjakan. Bukan tak mungkin, wawasan baru tersebut juga akan berguna untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan lainnya di masa mendatang.
Mirip dengan poin sebelumnya, terbatasnya sudut pandang yang kamu miliki bisa jadi alasan mengapa sebuah pekerjaan jadi begitu sulit untuk diselesaikan. Brainstorming dengan rekan kerja lainnya adalah salah satu cara mudah untuk memperluas perspektif yang kamu miliki terhadap sesuatu.
Contoh, kamu sedang mempersiapkan fitur baru sebuah aplikasi produk. Menurutmu, fitur A sangat cocok diterapkan karena akan menguntungkan bisnis secara cepat. Namun, seorang rekan memberi masukan bahwa di sisi lain, fitur A justru berpotensi mengganggu kenyamanan pengguna. Dampaknya, tentu saja, user experience akan menurun dan bahkan dapat membuat pengguna produk tersebut beralih ke produk dari kompetitor.
Perbedaan sudut pandang ini tidak sebaiknya kamu jadikan sebagai sebuah hal yang mengesalkan. Sebaliknya, variasi perspektif akan membuatmu jadi lebih jeli dalam bertindak dan memutuskan sesuatu. Makin banyak kamu memahami sudut pandang dalam sesuatu, kamu pun akan makin bijak dalam menghadapi sesuatu.
Manfaat bekerja sama lainnya adalah mendorong munculnya inovasi. Melalui brainstorming, kamu akan menemukan hal-hal yang bahkan selama ini tidak pernah terpikir olehmu, tetapi justru merupakan solusi yang tepat untuk situasi yang sedang dialami.
Hal ini biasanya akan lebih banyak terjadi saat mengatasi permasalahan yang sulit. Situasi yang tidak nyaman akan membuat orang cenderung berpikir out of the box untuk dapat segera keluar dari ketidaknyamanan tersebut. Oleh sebab itu, jangan buru-buru merasa kesal saat kamu mendapat tugas yang sulit. Sering kali, proses menemukan jawaban tersebut justru mengasyikkan dan dapat membantumu untuk bertumbuh lebih baik.
Ketika melakukan suatu pekerjaan yang kompleks sendiri, kamu menjadi satu-satunya orang yang harus melakukan segala detail terkait tugas tersebut. Hal ini tentu sangat melelahkan dan bahkan membutuhkan waktu yang panjang. Bisa-bisa, pekerjaan yang tidak cepat rampung akan membuat pekerjaan lainnya ikut menumpuk dan membuat stres lebih tinggi.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Sementara itu, bekerja sama dengan pembagian tugas ke beberapa orang akan turut membantu mengurangi beban pekerjaan maupun pikiranmu. Kamu bahkan mungkin masih dapat melakukan pekerjaan lainnya sehingga kedua pekerjaan dapat selesai dalam waktu bersamaan.
Kerja sama ini tidak terbatas seperti pembagian tugas saja. Jika jenis pekerjaan tersebut memang hanya dapat dilakukan atau menjadi kewajibanmu pribadi, tak ada salahnya meminta masukan atau solusi dari rekan kerja lainnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, berdiskusi akan membuat wawasanmu lebih terbuka, menambah perspektif, bahkan membangkitkan semangat inovasi.
Salah satu momen terbaik untuk memahami karakter seseorang adalah saat orang tersebut berada di dalam situasi sulit. Ketika bekerja sama mengatasi pekerjaan yang sulit, kamu akan melihat bagaimana karakter anggota tim lainnya. Beberapa ada yang menjadi tidak peduli, beberapa lainnya ternyata kreatif, beberapa lainnya justru ternyata cukup dominan dan merasa paling benar saat berdiskusi, dan lain-lain.
Memahami karakter anggota tim pun akan menjadi informasi sendiri dalam upaya mempererat hubungan di dalam tim. Kamu jadi lebih memahami pendekatan seperti apa yang cocok untuk berkomunikasi dengan mereka.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Komunikasi adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Sayangnya, masih banyak orang yang meremehkan keterampilan yang satu ini. Akibatnya, tidak sedikit orang lain yang tersinggung dengan caranya berkomunikasi atau justru tidak memahami apa yang disampaikan karena komunikasi yang kurang jelas. Keduanya, tentu saja, sama-sama tidak menguntungkan.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Bekerja sama menjadi media yang lebih luas dan intens untuk komunikasi dua arah—atau bahkan lebih. Kamu pun dapat melatih keterampilan berkomunikasi di forum seperti ini. Menghadapi rekan kerja dengan masing-masing karakternya dapat membuatmu jadi lebih memahami cara jitu untuk berkomunikasi yang tepat sehingga tujuannya tercapai.
Selain itu, semakin sering bekerja sama dengan banyak pihak akan membuatmu semakin luwes dalam membawa diri. Kamu pun akan lebih mudah untuk melakukan beradaptasi di berbagai lingkungan—misal saat pindah tim atau pindah tempat kerja sekalipun.
Ada kalanya kamu akan menemukan orang yang akan lebih produktif ketika mengerjakan kegiatan atau usaha bersama-sama. Kamu dapat mengoptimalkan produktivitas orang tersebut serta orang lain dengan mengajak mereka untuk bekerja sama mencapai sebuah tujuan.
Dengan bekerja sama juga, umumnya kamu dan anggota tim harus menyetujui sebuah langkah standar pengerjaan tugas. Hal ini kemudian tidak hanya meningkatkan produktivitas semata tetapi juga dapat meningkatkan mutu dari hasil kerja kalian semua.
Baca Juga: 9 Cara Agar Produktif yang Simpel dan Efektif
Itulah dia beberapa manfaat bekerja sama yang dapat dirasakan. Inti dari bekerja sama adalah komunikasi. Tentunya, kamu juga harus mampu membedakan cara berkomunikasi di kehidupan personal dan bisnis. Komunikasi bisnis memerlukan pendekatan yang cukup berbeda. Oleh karena itu, persiapkan diri dengan kemampuan berkomunikasi profesional yang tepat untuk membangun karier yang kamu inginkan.
Kamu bisa mengambil kelas Business Communication di GreatNusa untuk membantu meningkatkan softskill yang satu ini. Melalui kursus online ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dalam lingkungan bisnis—termasuk bagaimana saat harus melakukan korespondensi yang profesional. Jika ingin lebih maksimal, kamu bisa pula mengambil kelas lainnya sesuai hardskill yang ingin dikuasai seperti di bidang desain dan seni, teknologi, ekonomi, dan lain-lain.
By greatnusa • 22 September 2021
Work life balance adalah salah satu hal yang harus diperhatikan benar-benar baik oleh karyawan ataupun perusahaan. Mengapa demikian?
Karena, beberapa dari kamu mungkin sering merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai akibat terlalu sibuk bekerja. Bahkan, tak jarang masih membawa pekerjaan ke rumah sehingga waktu istirahat pun terpotong. Jika kamu termasuk golongan pekerja yang mengalami ini, mungkin sudah saatnya kamu mencoba menerapkan konsep work life balance.
Apakah yang dimaksud dengan work life balance? Bagaimana cara meraihnya? Beberapa pembahasan di bawah ini mungkin bisa menjadi jawaban.
Keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi gaya hidup
Secara harfiah, pengertian work life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Secara teknis, work life balance adalah kondisi di mana seorang pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik namun tidak kehilangan momen atau waktu untuk kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.
Dalam dunia kerja, work life balance dapat memengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini karena dengan menjaga keseimbangan, energi yang tersalurkan untuk masing-masing kebutuhan pun akan terjaga kestabilannya. Dengan memiliki waktu yang cukup untuk mengurus pekerjaan dan kehidupan pribadi, seorang pekerja dapat memiliki fisik dan mental yang optimal untuk terus berkembang.
Tren untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan saat ini banyak digaungkan oleh para pekerja muda. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi pula kesadaran pekerja bahwa waktu yang mereka miliki tidak seharusnya hanya dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Tak heran, kini banyak pekerja yang tidak ragu menanyakan kepada kantor tempat mereka bekerja tentang batasan tanggung jawab dan jam kerja yang wajib mereka penuhi sebelum memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, work life balance dapat memengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh. Tak hanya sebatas kehidupan di kantor, namun juga di lingkungan pribadinya. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjaga work life balance.
Work life balance dikenal sebagai solusi untuk gaya hidup yang lebih sehat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika seorang pekerja bisa mengatur keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadinya, maka Ia akan memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih prima.
Hal ini berkaitan erat dengan kepuasan hidup yang kamu raih karena mampu menyelesaikan kewajiban dan melakukan kegiatan yang menyenangkan secara beriringan. Dengan kata lain, work life balance dapat meningkatkan kebahagiaan.
Meningkatnya kebahagiaan seseorang tentu akan membuatnya lebih mudah berpikir positif dan optimistis. Dengan demikian, kesehatan mental pun akan terjaga. Dengan kestabilan mental yang terjaga, seseorang juga akan terhindar dari rasa tertekan ketika bekerja sehingga imun tubuh pun akan meningkat.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, dengan menjaga work life balance, seseorang tidak hanya akan sibuk dengan pekerjaan, namun memiliki waktu juga untuk mengerjakan hal lain. Misalnya saja, mengembangkan hobi, mengikuti kursus, atau bergabung dengan komunitas sesuai minat. Dengan demikian, ia dapat mengembangkan kemampuan dirinya di bidang lain.
Tak hanya dapat mengasah kemampuannya di bidang lain, kegiatan semacam ini juga dapat membantu memperluas koneksi dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Terpenuhinya kebutuhan untuk mengembangkan diri ini mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan kata lain, kamu tidak hanya akan bekerja seperti robot, atau istilah lain yang sering digunakan: budak korporat.
Masalah lain yang muncul akibat terlalu sibuk bekerja adalah kurangnya kualitas hubungan dengan orang dekat, seperti teman, pasangan, hingga keluarga. Tak jarang, kamu mungkin mendengar protes dari mereka karena merasa tidak diprioritaskan. Padahal, kamu sebenarnya tidak perlu memilih antara pekerjaan dan orang tersayang, selama kamu dapat menerapkan work life balance.
Kuncinya ada pada menjaga keseimbangan. Dengan demikian, pekerjaan dapat selesai tanpa harus mengabaikan hubungan dengan orang terdekat. Meningkatnya kualitas hubungan kemudian berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas kehidupan. Sebab, secara langsung, ketika melihat orang yang kamu sayangi bahagia, kamu pun akan merasa bahagia.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang untuk dapat meraih work life balance. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Individu yang telah terbentuk kebiasaan baiknya sejak kecil, cenderung memiliki work life balance yang baik ketika dewasa. Di samping itu, sikap dari setiap individu juga merupakan salah satu faktor yang mendukung. Dalam artian, ketika dihadapkan antara masalah, individu yang cenderung memiliki kesadaran untuk terus mengevaluasi diri akan lebih mudah meraih work life balance.
Kestabilan kondisi keluarga merupakan faktor kedua yang memengaruhi work life balance seseorang. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga peran dalam keluarga dan menghindari konflik di rumah. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dengan peran individu yang jelas terbukti lebih mudah dalam memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan.
Pola kerja, beban kerja, dan durasi kerja juga merupakan faktor lain yang memengaruhi work life balance seseorang. Jika tidak diatur dengan baik, hal ini dapat memicu konflik, baik dengan diri sendiri maupun orang sekitar. Dampaknya, bukan hanya pekerjaan yang menjadi tidak maksimal, namun juga kualitas hubungan dengan orang sekitar, sulit untuk dibangun.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi
Pada dasarnya, untuk mencapai work life balance memang dimulai dari dalam diri individu tersebut sendiri. Adapun beberapa cara yang dapat kamu coba adalah sebagai berikut:
Ketika jam kerja kamu telah berakhir, usahakan untuk meninggalkan pekerjaan di kantor. Sebagai pekerja, kamu juga memiliki hak untuk mengabaikan pesan tentang pekerjaan di luar jam kantor atau ketika libur. Bila perlu, sejak awal kamu bergabung dengan perusahaan tersebut, tegaskan pada atasanmu bahwa kamu tidak menerima pekerjaan di luar jam kantor.
Segera selesaikan pekerjaan kamu dan jangan hanya berpatokan dengan deadline dari atasan. Jika atasanmu memberikan pekerjaan banyak dalam waktu bersamaan, buatlah timeline kerja kamu sendiri, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan membuat deadline pribadi. Langkah ini akan membantu mengatur pekerjaan mana yang perlu kamu selesaikan lebih awal sehingga pola kerja kamu pun akan terbentuk dengan sendirinya.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya
Jangan sungkan untuk meminta bantuan rekan kerja ketika kamu merasa beban kerja terlalu besar dibandingkan orang lain. Sampaikan kepada rekan kerja dan atasan setiap kamu merasa kesulitan menyelesaikan sesuatu. Jangan sampai, karena merasa sungkan meminta bantuan, pekerjaan malah tidak dapat selesai dengan optimal.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Berbagi keluhan dengan bercerita ke orang terdekat pun dapat membantu meringankan beban pikiranmu. Tak hanya itu, langkah ini juga dapat membantu orang sekitar memahami posisi yang sedang kamu hadapi. Dengan komunikasi yang baik, kualitas hubunganmu dengan orang terdekat pun akan semakin baik.
Tak ada salahnya bersenang-senang di waktu luang. Gunakan waktu di luar jam kerjamu untuk mengerjakan hal-hal yang kamu sukai, misalnya melakukan hobi, berjalan-jalan dengan keluarga, atau sekadar menonton TV di rumah. Meluangkan waktu untuk kegiatan rekreasi ini penting karena mampu menyegarkan pikiran sebelum kembali bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres Yang Efektif
Tujuan dari work life balance adalah untuk menghindarkan karyawan dari stress yang berlebih. Salah satu cara melepas stress yang cukup baik adalah dengan berolahraga.
Dengan olahraga, kamu juga tidak hanya akan melepas stress tetapi juga melatih tubuhmu untuk menjadi lebih kuat. Dengan tubuh yang kuat, diharapkan kamu akan dapat memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Olahraga juga adalah cara untuk menghabiskan waktu dengan baik di luar lingkungan kerja. Kamu bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menghabiskan waktu bersama dengan lari kecil atau bersepeda sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
Demikian beberapa hal tentang work life balance dan cara untuk meraihnya. Bila kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembahasan ini, kamu dapat mendaftarkan diri dalam program kursus online yang diadakan oleh GreatNusa. Dalam program tersebut, kamu pun akan mendapatkan solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan hidup, baik di dalam maupun di luar pekerjaan.
By greatnusa • 22 September 2021
Team building adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh perusahaan dengan mengikutsertakan para karyawan. Kegiatan team building tersebut biasanya dilaksanakan dengan mengajak karyawan untuk bepergian ke luar kota. Tak jarang, para karyawan diperbolehkan untuk ikut serta dalam kegiatan bersama dengan anggota keluarga.
Kegiatan team building memang dirancang agar orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya merasa senang. Sekilas, aktivitas seperti ini memang tidak terlalu penting bagi perusahaan. Namun, tahukah kamu kalau team building adalah kegiatan yang sangat penting. Lewat team bulding, kamu bisa membangun hubungan yang lebih erat dengan para karyawan yang selanjutnya bisa bermanfaat bagi bisnis.
Banyak orang yang beranggapan kalau team building itu tidak ubahnya adalah aktivitas rekreasi. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah. Apalagi, aktivitas team building memang kerap dilaksanakan dengan cara menyenangkan dan santai. Namun, team building memiliki pengertian lebih dari sekadar aktivitas bersenang-senang.
Team building merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dari setiap anggota tim. Lewat team building, setiap personal bisa memberi respek dan menghargai perbedaan dengan orang lain. Selanjutnya, mereka bisa berbagi tujuan dan meraih ekspektasi bersama. Hasilnya, masing-masing anggota tim dapat bekerja lebih efektif dan perusahaan bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Manfaat utama dari membangun team building adalah tim memiliki kepercayaan satu sama lain dan dapat bekerja dengan lebih baik. Selai manfaat tersebut, masih ada banyak manfaat dari membangun tim. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan kamu dapat dari aktivitas membangun team building.
Team building adalah aktivitas yang paling tepat bagi anggota tim untuk bisa saling mengenal. Apalagi, bagi kamu yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu secara remote atau jarak jauh. Sistem kerja remote memiliki kecenderungan interaksi anggota tim yang sangat minim. Oleh karena itu, tidak heran kalau mereka tidak saling kenal satu sama lain.
Dalam aktivitas team building, kamu bisa mendorong setiap anggota tim untuk bersosialisasi dan saling mengenal. Hubungan personal yang baik antara masing-masing anggota tim berdampak positif pada suasana di tempat kerja. Di waktu yang bersamaan, mereka juga bisa melakukan kolaborasi yang lebih baik dan bekerja secara lebih efisien.
Manfaat team building yang selanjutnya adalah sarana meningkatkan kemampuan kerja sama tim. Dalam aktivitas team building, setiap personal dalam tim tidak hanya bisa kenal satu sama lain. Kesempatan tersebut juga menjadi momen bagi mereka untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari rekan kerjanya.
Membangun team building juga dapat menumbuhkan sikap saling percaya di antara anggota tim. Dengan saling menjalin komunikasi secara efektif, anggota tim akan memiliki kepercayaan bahwa rekan satu timnya dapat diandalkan ketika dibutuhkan.
Pengetahuan tersebut sangat berguna bagi karyawan dalam melakukan kerja sama dalam tim. Mereka bisa memahami kelemahan dari rekan kerja dan bisa saling menutupi. Dalam situasi tersebut, setiap personal akan menunjukkan kontribusi dan potensinya masing-masing.
Dengan demikian, baik perusahaan atau karyawan individu, akan dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif.
Kompetisi merupakan salah satu cara yang efektif dalam mendorong produktivitas kerja karyawan. Manfaat ini bisa kamu peroleh lewat aktivitas team building. Dalam team building, setiap personal akan berusaha untuk mencari cara yang paling efektif dalam bekerja dan meraih pencapaian yang lebih baik dibandingkan tim lain.
Team building sering dilaksanakan dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan. Hal itulah yang memang menjadi tujuan dari pelaksanaan team building. Perasaan senang saat berpartisipasi dalam team building diharapkan bisa memacu motivitasi dan moral kerja para karyawan. Dengan begitu, mereka akan bekerja lebih giat dan mencapai target yang lebih besar di masa depan.
Baca juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Salah satu tujuan utama membangun tim yang baik adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas dalam bekerja. Dengan komunikasi yang mereka jalin selama kegiatan membangun tim, para anggota tim akan memiliki semangat dan sudut pandang baru tentang bagaimana mereka bisa bekerja.
Para anggota tim akan memiliki pengetahuan tentang apa saja yang anggota tim lainnya dapat lakukan. Sehingga, seorang individu bisa saja melihat sebuah cara baru untuk menyelesaikan masalah di lingkungan kerja dengan bantuan rekan kerjanya.
Selanjutnya, bagaimana cara melaksanakan aktivitas team building? Caranya, kamu perlu memilih kegiatan yang tepat. Ada 5 ide aktivitas team building yang bisa kamu praktikkan, yaitu:
Kegiatan pertama adalah scavenger hunt. Aktivitas ini adalah cara yang sangat efektif dalam mendorong para karyawan untuk bergerak aktif dan melakukan kolaborasi. Menariknya lagi, scavenger hunt bisa kamu lakukan secara fleksibel, bisa di dalam ruangan ataupun luar ruangan.
Cara pelaksanaannya sederhana. kamu bisa membagi karyawan dalam beberapa tim kecil, masing-masing terdiri dari 3 atau 5 orang. Selanjutnya, sembunyikan beberapa benda di area yang telah ditentukan. Tim pertama yang menemukan semua benda tersembunyi menjadi pemenang.
Cara menyenangkan selanjutnya yang bisa kamu pilih untuk mendorong kolaborasi para karyawan adalah kegiatan bernama human knot. Di waktu bersamaan, human knot merupakan aktivitas yang menyenangkan. jadi, karyawan tidak akan bosan saat berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Untuk melakukannya, kamu dapat mengajak anggota tim untuk membentuk lingkaran. Lalu, minta agar masing-masing anggota untuk mengaitkan tangan satu sama lain secara acak. Selanjutnya, setiap orang berusaha untuk mengurai kaitan tanpa harus melepas gandengan tangan.
Untuk mendorong kompetisi, pelaksanaan human knot dapat dilakukan oleh beberapa tim sekaligus. Tim pertama yang berhasil mengurai kaitan tanpa melepaskan gandengan tangan menjadi pemenang.
Ada pula pertimbangan untuk melakukan aktivitas simulasi bisnis. Sesuai dengan namanya, ide kegiatan ini bisa kamu lakukan sebagai simulasi dari aktivitas bisnis di dunia nyata. Dari kegiatan ini, karyawan bisa memperoleh manfaat dalam mencari solusi atas sebuah permasalahan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Simulasi bisnis bisa kamu lakukan dengan berbagai cara. Contoh, kamu dapat mengemukakan sebuah permasalahan yang biasa muncul di tempat kerja. Lalu, beberkan informasi detail berkaitan dengan tujuan, aturan, serta batas waktu penyelesaiannya.
Dalam kegiatan ini, para karyawan yang berpartisipasi tidak akan berhadapan dengan risiko apapun. Oleh karena itu, mereka bisa berpikir secara lebih bebas. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan memunculkan berbagai jenis solusi yang kreatif.
Ada pula kegiatan team building bernama perfect square. Caranya, kamu perlu menyiapkan tali dengan panjang setidaknya 5 meter, lalu ikat kedua ujungnya. Setelah itu, tempatkan tali tersebut di permukaan tanah dengan membentuk lingkaran.
Tugaskan 4 atau 8 orang untuk berdiri di bagian tengah lingkaran. Selanjutnya, tutup mata mereka menggunakan kain. Setelah memastikan penutup mata bekerja, minta mereka mundur 5 langkah. Setelah itu, perintahkan mereka untuk membentuk tali menjadi persegi.
Terakhir, kamu bisa memilih ide aktivitas team building berupa gokart. Kegiatan ini jadi sarana menyenangkan yang mendorong para karyawan untuk saling berkompetisi secara sehat. Dalam kegiatan ini, karyawan punya kesempatan untuk berinteraksi secara bebas dan santai.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian team building. Sampai di sini, kamu sudah bisa memahami kalau team building adalah aktivitas yang sangat penting, kan? Kegiatan di dalamnya tidak hanya sekadar untuk sarana bersenang-senang, tetapi ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Team building merupakan salah satu cara yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan para karyawan. Sebagai tambahan, pertimbangkan pula untuk berpartisipasi dalam berbagai course di GreatNusa. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jenis course yang bermanfaat dalam pengembangan diri dan bisnis.
By greatnusa • 21 September 2021
Sebuah tim tidak akan bekerja maksimal tanpa disertai team work atau kerja sama. Kerja sama yang baik antara masing-masing anggota tim, dapat mendorong perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam menghasilkan produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan menyadari pentingnya team work bagi para karyawannya.
Kamu akan merasakan 10 alasan pentingnya team work dalam proses pengerjaan tugas. Berikut adalah beberapa alasannya.
Alasan pertama pentingnya team work adalah manfaat berupa kemudahan memperoleh ide baru. Kehadiran ide baru dalam sebuah bisnis sangat penting, terutama kalau kamu ingin tetap bersaing ketat dengan para kompetitor. Di waktu yang sama, kehadiran team work yang baik juga sangat membantu kamu dalam mencari solusi untuk sebuah permasalahan.
Saat bekerja sendiri, kamu memiliki kecenderungan untuk melihat sebuah permasalahan hanya dalam satu sudut pandang. Alhasil, solusi yang bisa kamu pikirkan terbatas. Situasinya berbeda ketika kamu bekerja dengan baik dalam sebuah tim. Setiap anggota bisa memikirkan solusi dari sudut pandangnya masing-masing.
Dengan adanya berbagai solusi dari sudut pandang banyak orang, kamu akan memiliki perspektif berbeda dalam memandang masalah. Selanjutnya, kamu bisa memilih ide yang bisa benar-benar menyelesaikan permasalahan.
Seorang pemimpin yang baik akan memahami pentingnya teamwork. Kerja sama yang baik akan mampu meningkatkan efisiensi kinerja karyawan. Saat bekerja sendiri, seseorang bisa saja merasa kewalahan oleh beban kerja mereka sehari-hari. Hal ini tentu dapat diatasi apabila terdapat beberapa rekan kerja yang bekerja sama membantu menyelesaikan tugas tersebut.
Masing-masing anggota tim bisa membagi perannya dalam proses penyelesaian tugas. Adanya pembagian peran membuat beban pekerjaan dari setiap karyawan jadi lebih ringan. Dengan begitu, tim tidak hanya bisa menyelesaikan tanggung jawabnya dengan lebih cepat. Hasil pengerjaan pun bakal jauh lebih baik dibandingkan ketika dikerjakan sendiri.
Setiap anggota tim punya peran tersendiri dalam memberikan kontribusinya kepada tim. Mereka bisa melakukannya berdasarkan keahlian masing-masing. Oleh karena itu, pembagian tugas dalam tim dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan setiap anggota.
Cara kerja seperti ini tak hanya mendorong efisiensi dan efektivitas kerja para karyawan. Di waktu bersamaan, kamu akan memperoleh manfaat pada kualitas hasil kerja. Alasannya, karena setiap tugas dikerjakan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidangnya.
Team work dapat pula memberi manfaat dalam membangun moral anggota tim. Adanya kerja sama, membuat setiap orang memiliki kontribusi nyata dalam sebuah pencapaian. Kontribusi itu selanjutnya menimbulkan rasa percaya diri dalam setiap anggota tim.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan yang Inspiratif
Mereka memiliki kepercayaan diri kalau masing-masing orang punya keahlian yang dibutuhkan oleh tim. Kolaborasi dengan anggota tim lain akan memunculkan sense of belonging pada diri mereka masing-masing. Selanjutnya, mereka akan mempunyai loyalitas dan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.
Kehadiran team work yang baik dapat pula membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. kamu bisa melakukan brainstorming kepada seluruh anggota tim dan mendorong mereka untuk bertukar ide satu sama lain. Dengan begitu, setiap orang bisa memperlihatkan kontribusi dan sekaligus mengetahui pola pikir rekan kerjanya.
Saat melakukan brainstorming, kamu akan memperoleh banyak masukan dari setiap orang dalam tim. Masing-masing masukan merupakan solusi yang mereka anggap cocok berdasarkan perspektif setiap orang. Selanjutnya, pemimpin dapat menentukan solusi yang memang benar-benar efektif dalam menyelesaikan masalah. Kalau perlu, pemimpin bisa pula menggabungkan beberapa ide menjadi sebuah solusi baru.
Faktor team cohesion menjadi alasan pentingnya team work yang penting untuk kamu perhatikan. Keberadaan team cohesion yang baik, membuat masing-masing anggota tim memiliki pola pikir yang sama dalam upaya memajukan bisnis. Adanya perasaan yang menyatu dari setiap anggota tim, membuat mereka bisa menyelesaikan berbagai jenis proyek bisnis dengan lebih mudah.
Tidak hanya itu, adanya team cohesion mendorong setiap anggota tim mengenal rekannya dengan lebih baik dan mendalam. Mereka jadi lebih tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing anggota tim. Selanjutnya, mereka dapat melakukan kolaborasi dengan menutupi setiap kekurangan. Di waktu yang sama, mereka juga mempunyai hubungan yang baik, dalam lingkup personal ataupun profesional.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Manfaat pentingnya team work selanjutnya adalah sebagai upaya mempercepat terjadinya inovasi. Hal ini bisa terjadi karena kerja sama tim merupakan aktivitas yang mendorong para karyawan untuk berani mengambil risiko. Apalagi, dampak negatif yang diterima karyawan saat bekerja dalam tim relatif lebih kecil dibandingkan saat berinovasi sendiri.
Tim yang baik akan berupaya untuk mendorong setiap anggotanya dalam melakukan inovasi. Dorongan itu mereka lakukan sebagai wujud rasa percaya dari pemimpin kepada anggota tim. Karena memperoleh kepercayaan, tidak heran kalau mereka memiliki keberanian dalam mencoba hal-hal baru dan melahirkan inovasi.
Alasan pentingnya team work selanjutnya berupa adanya lingkungan yang suportif. Kerja sama tim menimbulkan adanya apresiasi atas kinerja atau pencapaian dari masing-masing anggota. Adanya apresiasi atas kinerja seseorang membuat karyawan memiliki motivasi bekerja lebih baik.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Apresiasi terhadap kinerja seseorang menjadi bukti adanya hubungan personal yang baik dalam sebuah tim. Selanjutnya, masing-masing orang akan merasa kalau dirinya memiliki peran penting dan berpengaruh nyata pada keseluruhan performa tim. Hal ini akan membuat mereka bekerja giat untuk meraih pencapaian lebih besar.
Team work merupakan kesempatan besar bagi kamu untuk mengembangkan kemampuan pribadi. Seperti yang telah disebutkan, kerja sama mendorong setiap anggotanya untuk bersikap lebih percaya diri dan berani mengambil risiko. Pada kesempatan yang sama, tidak heran kalau kamu akan dituntut untuk meningkatkan kemampuan pribadi.
Tidak hanya itu, kolaborasi dalam tim sebagai upaya untuk pengembangan diri bisa pula kamu dapatkan dari sesama anggota tim. Dalam sebuah tim, kamu akan menemukan berbagai jenis anggota dengan keahliannya tersendiri. Kamu punya kesempatan untuk belajar secara langsung dari mereka.
Pentingnya team work yang terakhir adalah menurunkan risiko stres. Tumpukan pekerjaan yang seolah-olah tidak pernah habis akan membuat seseorang cepat stres. Namun, situasinya bakal berbeda kalau kamu melaksanakannya secara bersama-sama dalam tim.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Tugas yang dikerjakan bersama oleh setiap anggota tim membuat tanggung jawab dari masing-masing personal jadi lebih ringan. Oleh karena itu, kamu tidak akan memiliki beban pikiran yang banyak. Bahkan, hal ini akan membuat kamu bekerja lebih produktif.
Setelah mengetahui betapa pentingnya kerja sama, kamu tentunya akan sangat ingin mulai membangun hal yang sama di tim kamu. Tapi, bagaimana cara melakukannya?
Berikut adalah beberapa cara untuk membangun kerja sama yang dapat kamu jadikan panduan.
Tujuan utama dari bekerja sama adalah untuk mencapai tujuan dengan efektif. Jika perusahaan kamu masih belum memiliki visi misi yang jelas, maka segala bentuk kerjasama apapun tidak akan efektif karena tidak memiliki tujuan.
Tidak hanya itu, tanpa arah yang jelas, karyawan bisa saja merasa antipati terhadap kinerja perusahaan. Pada akhirnya, hal ini malah akan membuat mereka enggan berpartisipasi yang berujung pada rusaknya kerjasama yang sedang kamu bangun.
Selain visi misi, kamu juga harus merumuskan aturan serta sistem kerja yang jelas. Aturan dan sistem adalah hal yang penting sebagai panduan para anggota tim. Dengan aturan dan sistem yang jelas, karyawan akan tahu mana porsi kerjaan mereka dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Bekerja sama adalah tentang saling mengisi kekurangan dan membantu dengan kelebihan masing-masing. Dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tiap anggota tim, kamu akan dapat menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memimpin dengan contoh. Setelah kamu membuat aturan dan sistem, kamu harus menunjukkan bahwa dirimu bisa mematuhinya. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada karyawan lainnya karena mereka tahu bahwa aturan dan sistem yang kamu buat bukan hanya hiasan semata.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Dengan mengetahui hal tersebut, mereka tentu akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena mereka tahu aturan dan sistem yang ada tidak akan dilanggar.
Bagian penting dalam bekerja sama adalah partisipasi karyawan atau anggota tim. Tanpa partisipasi mereka, sebuah kerjasama tidak akan pernah bisa kamu bangun dalam perusahaan.
Salah satu cara untuk mendorong karyawan berpartisipasi adalah dengan memberikan kebebasan berpendapat. Dengan begitu, mereka akan merasa kalau mereka memiliki bagian dari proses yang sedang kamu bangun dan meningkatkan tingkat partisipasi mereka.
Nah, itulah 10 manfaat pentingnya team work yang perlu kamu ketahui. Semua manfaat itu bisa kamu peroleh ketika mengetahui cara yang efektif dalam bekerja sama dalam sebuah tim. Untuk hal yang satu ini, GreatNusa punya solusinya.
Di GreatNusa, kamu bisa memperoleh berbagai jenis webinar dan course sebagai sarana peningkatan kemampuan pribadi. Dengan bekal kemampuan tersebut, kamu akan bisa lebih mudah memberikan kontribusi nyata saat bekerja dalam tim.
Yuk, segera daftar di GreatNusa!
By greatnusa • 21 September 2021
Tahukah kamu bahwa komunikasi tak pernah lepas dari kehidupan manusia? Komunikasi tidak hanya interaksi yang terjadi antara dua orang saja, melainkan juga bisa berkelompok. Di dalam organisasi, komunikasi memiliki peran penting. Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi adalah untuk memudahkan penyampaian informasi yang dibutuhkan.
Tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan stabil. Bahkan, para anggota di dalamnya akan merasa kurang nyaman lantaran sering terjadi kesalahpahaman ketika mengerjakan tugas.
Sebagaimana dipahami, setiap organisasi memerlukan orang-orang yang dapat mengikuti perintah atau aturan serta memberikan masukan berarti untuk kelangsungan organisasi itu sendiri. Singkatnya, tujuan komunikasi organisasi yang paling utama adalah untuk melancarkan interaksi anggotanya sehingga tercipta lingkungan nyaman sekaligus menjaga organisasi tetap berjalan.
Pada dasarnya, terdapat sejumlah tujuan penerapan komunikasi di dalam suatu organisasi. Adapun tujuannya, antara lain sebagai berikut.
Dalam konsep komunikasi terdapat prinsip yang dapat mendukung koordinasi. Berkat komunikasi, ketika tersedia informasi yang harus diteruskan ke setiap anggota, informasi tersebut akan tersebar dengan cepat.
Tak dapat dimungkiri bahwa kerja sama dapat terjalin mudah dengan komunikasi yang lancar. Tanpa komunikasi yang baik, anggota organisasi akan kesulitan berinteraksi dengan pimpinan maupun anggota lainnya. Hal ini berdampak buruk lantaran organisasi memiliki tujuan dan target yang hanya dapat dicapai dengan komunikasi serta kerja sama setiap anggotanya.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Komunikasi dapat membantu melancarkan proses evaluasi di dalam suatu organisasi. Pencapaian dan kegagalan yang telah diraih akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan organisasi. Makin baik komunikasi yang terjalin antara setiap anggota, organisasi makin cepat berkembang.
Pengamatan merupakan hal yang akan membantu tumbuh kembang organisasi. Tanpa komunikasi proses pengamatan tidak akan terwujud dengan baik. Lain halnya jika komunikasi antara anggota yang satu dengan lainnya baik, pengamatan akan lebih mudah dan lancar. Alhasil, organisasi mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Komunikasi juga bertujuan untuk menghubungkan organisasi yang satu dengan lainnya. Ketika organisasi saling terhubung sehingga bisa menghasilkan penawaran atau kerja sama yang menguntungkan.
Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa tujuan komunikasi organisasi lainnya, yaitu:
Dari penjabaran mengenai tujuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi berperan besar dalam jalannya dan kemajuan organisasi. Adanya komunikasi memudahkan setiap anggota mengetahui peran, tugas, dan fungsinya di dalam organisasi. Organisasi akan hancur karena kekeliruan atau kesalahpahaman apabila komunikasi gagal dilakukan.
Dalam dunia kerja, konflik bisa muncul dari mana saja. Konflik bukanlah hal yang selalu berarti buruk. Sebuah konflik yang sehat dapat memunculkan ide atau gagasan-gagasan baru yang dapat membantu baik karyawan dan perusahaan untuk berkembang.
Tapi, ketika sebuah konflik membuat kinerja tim menurun, konflik jenis ini lah yang harus dihentikan.
Komunikasi merupakan langkah awal dari manajemen konflik dalam organisasi. Dengan komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, sebuah konflik dapat diredam sebelum membesar dan semakin merugikan tim.
Dari penjabaran mengenai tujuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi berperan besar dalam jalannya dan kemajuan organisasi. Adanya komunikasi memudahkan setiap anggota mengetahui peran, tugas, dan fungsinya di dalam organisasi. Organisasi akan hancur karena kekeliruan atau kesalahpahaman apabila komunikasi gagal dilakukan.
Secara umum, komunikasi dapat berlangsung apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih. Selain menjadi sarana untuk menyampaikan pesan, informasi, atau instruksi pada orang lain, komunikasi juga bisa dijadikan sebagai alat bertukar pikiran dan masukan. Oleh karena itu, pastikan kamu memahami jenis komunikasi agar penerapannya berjalan sempurna.
Komunikasi berdasarkan tujuan menekankan komunikator (pengirim pesan) sebagai faktor penting dalam interaksi kepada komunikan (penerima pesan), seperti memberi saran, berpidato, menjalankan perintah, melakukan ceramah, ataupun wawancara.
Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi terbagi menjadi dua bentuk, yakni lisan dan tulisan. Komunikasi lisan terjadi secara langsung, seperti dalam wawancara, rapat, atau percakapan harian biasa. Sementara komunikasi tulisan menggunakan media lain dalam penyampaiannya, seperti spanduk, naskah, atau undangan.
Terdapat dua bentuk komunikasi menurut ruang lingkupnya, yaitu internal dan eksternal. Komunikasi internal berlangsung di dalam organisasi, hanya melibatkan para anggotanya. Sementara komunikasi eksternal berlangsung di luar organisasi, melibatkan pihak atau kelompok lain.
Berdasarkan alirannya, komunikasi terbagi menjadi komunikasi satu arah, dua arah, ke bawah, ke atas, dan ke samping. Komunikasi satu arah berasal dari satu pihak, sedangkan dua arah berasal dari kedua belah pihak yang saling memberikan timbal balik. Komunikasi ke bawah berasal dari atasan ke bawahan. Sementara komunikasi ke atas berasal dari bawahan ke atasan. Komunikasi ke samping terjalin dari sejumlah orang yang memiliki kedudukan atau jabatan setara.
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan bertukar informasi atau pesan di dalam suatu jaringan mengatasi lingkungan serta keadaan yang dinamis. Secara umum fungsi komunikasi, meliputi penyampaian informasi dan pendapat agar diterima masyarakat luas, menambah wawasan, cara untuk memengaruhi atau membujuk orang lain, alat untuk mengenal diri sendiri, pencair ketegangan, jembatan penghubung dengan orang lain, dan menghindari kesalahpahaman.
Secara garis besar, fungsi komunikasi dalam organisasi terdiri dari empat poin, yaitu:
Komunikasi bersifat menerangkan atau memberi informasi (informatif). Organisasi sendiri dipandang sebagai sistem pemrosesan informasi yang memungkinkan setiap anggotanya melaksanakan tugas secara tepat sehingga tujuan dapat tercapai sesuai target.
Selain informatif, komunikasi juga berkaitan dengan peraturan (regulatif). Artinya, komunikasi diharapkan mampu melancarkan aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh organisasi untuk kelangsungan organisasi itu sendiri.
Terdapat dua hal yang memengaruhi fungsi regulatif, yakni berhubungan dengan orang di dalam manajemen yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan penyebaran informasi atau pemberian perintah dan berhubungan dengan pesan yang berorientasi kerja, seperti aturan mengenai yang boleh dan tidak boleh dilakukan anggota organisasi. Adanya komunikasi membuat pemimpin maupun anggota lebih leluasa menjalankan tugasnya sesuai aturan yang ada.
Sesuai namanya, fungsi persuasif bersifat membujuk atau menyakinkan secara halus. Alih-alih memerintah secara langsung, pemimpin organisasi lebih memilih memanfaatkan komunikasi persuasif untuk membujuk anggotanya melakukan sesuatu.
Fungsi persuasif dinilai memudahkan pemimpin untuk mengatur bawahannya. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar. Lantaran bersifat memerintah secara halus, pemimpin akan lebih dihargai para anggotanya.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Dunia Kerja
Fungsi integratif berhubungan dengan penyediaan saluran atau hal maupun alat yang bisa mempermudah anggota melakukan tugas dan melaksanakan perintah dengan baik. Umumnya, setiap organisasi akan berusaha menyediakan saluran sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi serta melakukan pekerjaan sesuai tugasnya. Terdapat dua saluran komunikasi untuk mewujudkan hal tersebut, yakni formal dan informal.
Saluran komunikasi formal, meliputi penerbitan khusus yang berada di lingkup organisasi tersebut, seperti laporan kemajuan, jurnal mingguan, atau buletin. Sementara saluran komunikasi informal, meliputi pertandingan olahraga, perbincangan pribadi selama istirahat berlangsung, atau darmawisata. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak hanya menumbuhkan keinginan berpartisipasi, melainkan juga merekatkan hubungan seluruh anggota organisasi.
Demikianlah informasi mengenai tujuan, jenis, dan fungsi komunikasi dalam organisasi yang perlu kamu pahami. Mengingat pentingnya komunikasi dalam kegiatan apa pun, pastikan untuk mempelajarinya secara daring melalui portal pembelajaran GreatNusa. Tersedia beragam jenis course dan webinar yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan kamu dalam berkomunikasi. Ditunjang dengan materi berkualitas dan praktis, kamu bisa meraih masa depan cerah bersama GreatNusa! Yuk, daftar sekarang!
By greatnusa • 21 September 2021
Dalam dunia kerja, komunikasi yang efektif dengan para rekan kerja adalah hal yang penting. Untuk dapat melakukan hal tersebut, kamu harus tahu terlebih dahulu etika komunikasi di tempat kerja.
Etika komunikasi di tempat kerja ini perlu dipahami oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan tersebut. Secara umum, etika komunikasi di sebuah tempat kerja tidak terlalu berbeda dengan etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Walau begitu, adanya budaya tertentu di tempat kerja tersebut membuat seseorang perlu melakukan penyesuaian.
Etika—berasal dari kata ‘ethikus’ dalam bahasa Latin dan ‘ethicos’ dalam bahasa Yunani—dapat diartikan sebagai norma, kaidah, kebiasaan, atau nilai tentang perilaku manusia. Dengan demikian, etika komunikasi di tempat kerja merupakan norma mengenai cara untuk berkomunikasi yang dianut dan diterima di lingkungan kerja.
Etika komunikasi perlu dimiliki dan diterapkan oleh setiap individu di tempat kerja terlepas apapun statusnya. Adapun dalam praktiknya, beberapa unsur etika komunikasi—seperti bahasa dan diksi—yang diterapkan ke seorang karyawan dengan karyawan lainnya boleh jadi berbeda agar maksud dari komunikasi yang dilakukan tercapai.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Komunikasi merupakan hal dasar dalam kehidupan setiap manusia di manapun dirinya berada. Oleh sebab itu, etika komunikasi semestinya telah dimiliki oleh seseorang sejak kecil.
Namun, norma dan budaya di lingkungan seseorang dibesarkan atau berkembang boleh jadi berbeda dengan norma dan budaya di lingkungan tempatnya bekerja. Mau tak mau, kondisi ini pun membuat individu tersebut turut atau perlu melakukan penyesuaian dalam hal berkomunikasi. Dengan begitu, tujuan adanya etika berkomunikasi di tempat kerja dapat tercapai.
Adapun tujuan etika komunikasi di tempat kerja adalah untuk menciptakan situasi kerja yang kondusif dan harmonis. Tanpa adanya standar tidak tertulis ini, situasi tentu akan menjadi kacau sehingga mengganggu tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Seperti contoh, divisi marketing di perusahaan A memiliki SDM sebanyak delapan orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak tiga orang tidak dapat mengikuti etika berkomunikasi sehingga membuat hubungan dalam tim tidak harmonis. Kondisi tidak harmonis tersebut akan memengaruhi produktivitas masing-masing orang yang berdampak pada produktivitas tim dan berujung pada produktivitas perusahaan.
Baca Juga: 9 Cara Agar Produktif yang Simpel dan Efektif
Selain itu, seseorang yang tidak dapat memenuhi etika komunikasi dalam lingkungan tempatnya bekerja juga memiliki risiko lainnya. Di samping orang lain jadi enggan untuk berhubungan dengannya, pekerja tersebut juga bukan tidak mungkin akan dilepas oleh perusahaan dan sulit mendapat pekerjaan di tempat baru lainnya karena catatan buruk yang dimiliki.
Budaya setiap tempat kerja boleh jadi berbeda sehingga menimbulkan ada beberapa perbedaan dan penyesuaian terkait etika komunikasi yang dianut. Namun secara umum, berikut adalah beberapa etika komunikasi di tempat kerja dasar yang harus dipahami oleh setiap pekerja.
Tidak ada aturan kuantitatif yang mengatur seberapa keras atau kecilnya volume berbicara saat berada di tempat kerja. Oleh karena itu, tiap individu harus mempunyai kepekaan dalam mengatur seberapa tinggi atau rendahnya suara yang digunakan saat berkomunikasi.
Nada suara yang terlalu tinggi akan membuat kesal dan merusak konsenstrasi orang lain—terlebih jika orang tersebut tidak terlibat dalam pembicaraan. Di samping itu, berbicara dengan suara keras juga kerap menimbulkan kesan emosional yang dapat berujung pada kesalahpahaman.
Sementara itu, volume yang terlalu kecil juga tak kalah mengesalkannya. Hal ini identik dengan komunikasi yang lambat sehingga membuat lawan bicara pun kehilangan kesabaran.
Sebagian tempat kerja sangat memungkinkan interaksi kasual dengan penyebutan ‘lo-gue’ sekalipun antara atasan dan bawahannya. Namun, sebagian lain mempunyai budaya lebih kaku yang kental dan hanya bisa menerima panggilan ‘saya’—bahkan penyebutan ‘aku’ pun sulit diterima.
Karena itu, penting untuk memahami karakter tempat kerja dan orang yang sedang diajak berbicara. Bisa jadi, di lingkungan yang sangat kasual dan muda sekalipun, seorang atasannya tetap tidak dapat menerima bahasa seperti ‘lo-gue’.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Selain itu, perhatikan pula diksi yang akan digunakan. Pilihan kata yang dipakai untuk berbicara dengan direksi, cleaning service, dan karyawan menengah tentu berbeda-beda. Alih-alih bermaksud untuk menampilkan impresi tertentu, ingat bahwa tujuan dari komunikasi adalah tersampaikannya sebuah informasi.
Bahasa tubuh lebih sering ‘bersuara lebih keras’ dibandingkan kata-kata yang diucapkan. Orang pun akan mendapat lebih banyak kesan melalui bahasa tubuh yang ditampilkan dibandingkan ucapan yang disampaikan.
Menghindari kontak mata apalagi dengan melakukan distraksi lain seperti sering mengecek jam, melihat ke arah selain mata dan wajah lawan bicara, atau mengoperasikan smartphone merupakan salah satu indikasi bahasa tubuh yang buruk.
Baca Juga: Apa Itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Lawan bicara tentu akan merasa tidak dihargai dan menjadi enggan untuk berkomunikasi di kemudian hari. Bukan tidak mungkin, impresi yang buruk itu akan disampaikan kepada pekerja lainnya sehingga membuat mereka pun tidak tertarik untuk berhubungan dengannya.
Gagal fokus pada bahasan pembicaraan dapat terjadi di ruang komunikasi yang hanya melibatkan dua orang saja maupun rapat besar sekalipun. Sedikit melenceng dari pembahasan sebenarnya boleh-boleh saja, tetapi hal tersebut sebaiknya hanya dilakukan sebagai selingan untuk mencairkan suasana dan tidak terlalu sering.
Pasalnya, fokus pembicaraan yang melebar akan membuang lebih banyak waktu. Meski terkesan receh, hal ini justru dapat membuat penyelesaian tugas jadi molor. Ujung-ujungnya, lembur harus dilakukan untuk mengganti waktu produktif yang terbuang.
Di mana ada banyak kepala, di situ akan banyak terjadi diskusi dan perbedaan pendapat. Hal ini juga pasti terjadi di tempat kerja, terutama mengingat orang-orang yang berada di dalam lingkungan profesional ini cenderung memiliki idealisme masing-masing.
Hargailah diskusi dan pendapat yang terjadi tanpa harus menyekat atau memotongnya. Biarkan orang lain menyelesaikan bagiannya sehingga maksudnya pun tersampaikan dengan utuh.
Biarkan komunikasi dua arah terjadi. Tiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapat dan juga mendengarkan orang lain yang sedang menyatakan pendapat.
Ada kalanya perbedaan pandangan terjadi. Dalam menyikapi situasi seperti ini, seorang pekerja harus mampu bersikap profesional.
Jika perbedaan pendapat terjadi dalam forum formal (seperti dalam rapat), maka lakukan sanggahan dengan cara yang tepat pula. Apabila hasil musyawarah tetap tidak sesuai dengan apa yang diyakini, maka tetaplah bersikap profesional dengan tidak lantas membenci atau mencederai orang tersebut secara personal dan privat.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Memotong pembicaraan dapat dianggap sebagai bentuk perlakuan yang tidak sopan dalam dunia kerja. Hal ini mungkin umum terjadi pada pembicaraan yang lebih kasual seperti saat sedang berkumpul dengan teman.
Tetapi, dalam dunia kerja, hal ini dapat dianggap bahwa kamu tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh lawan bicaramu. Memotong pembicaraan lawan bicara berarti membuat mereka tidak bisa menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan.
Hal ini tentunya akan membuat kamu mendapat informasi setengah-setengah yang akan membuatmu sulit untuk membangun komunikasi yang efektif.
Itulah dia penjelasan tentang etika komunikasi dalam dunia kerja yang bisa kamu jadikan panduan. Etika komunikasi dalam dunia kerja pada dasarnya tidak berbeda jauh dibandingkan etika berkomunikasi di lingkungan sehari-hari. Walau begitu, adanya perbedaan norma membuat seseorang pun perlu melakukan beberapa penyesuaian diri.
GreatNusa pun menyadari betapa pentingnya memahami dan menerapkan etika komunikasi di tempat kerja. Oleh sebab itu, GreatNusa menghadirkan berbagai kursus pendukung untuk mengembangkan diri di lingkungan profesional seperti kelas Business Communication, IELTS Strategies, dan masih banyak lainnya.
Kenali lebih banyak tentang GreatNusa dan bagaimana berbagai kursus online ini dapat membantumu dalam pengembangkan diri di lingkungan profesional dengan menghubungi kontak@GreatNusa.com