Menampilkan 217-222 dari 440 Artikel
Sebuah desain produk digital seperti mobile app tidak akan pernah lepas dari peran UI alias user interface. Sebagai aspek yang menjadi “pintu utama” sebuah produk, tujuan user interface yang utama adalah untuk menciptakan kenyamanan bagi user terutama dari segi aspek visual. Oleh sebab itu, seorang desainer UI harus memiliki pemahaman dan keterampilan yang kuat dalam bidang komunikasi visual.
Sebenarnya, apa itu user interface?
User interface adalah antarmuka grafis yang menjadi jembatan antara user dengan sistem sebuah aplikasi sehingga user dapat mengoperasikan aplikasi tersebut. Dalam konteks yang lebih utuh, user interface merupakan bagian yang tak terpisahkan dari user experience (UX) secara keseluruhan. Mengapa demikian?
User experience merujuk pada pengalaman user saat menggunakan sebuah aplikasi. Tentunya, perusahaan mengharapkan tiap penggunanya memiliki user experience yang apik. Adapun pengalaman user dimulai dari kepuasannya dengan komposisi layout, warna, tipografi, dan elemen visual lain yang disajikan dalam sebuah produk.
UI yang mendapat penilaian baik dan dikombinasikan dengan kemudahan dan kepraktisan user dalam mengoperasikan aplikasi memungkinkan tercapainya user experience secara maksimum. Dengan demikian, user pun diharapkan merasa nyaman dan puas dalam menggunakan aplikasi sehingga mampu menjadi loyal user yang berdampak krusial bagi keberlangsungan bisnis.
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tujuan user interface pada dasarnya adalah menciptakan kenyamanan visual bagi user sehingga dapat mewujudkan user experience yang lebih enjoyable.
Namun, sebuah user interface dalam mencapai tujuan besar tersebut memerlukan berbagai upaya dan berbagai “tujuan kecil” lainnya. Adapun beberapa tujuan sebuah desain user interface selengkapnya adalah sebagai berikut.
Seorang desainer user interface harus mampu membuat grafis yang relevan dan konsisten. Kedua aspek ini sangat berperan penting dalam memberi kemudahan navigasi pada user saat mengoperasikan aplikasi.
Seperti contoh adalah saat pembuatan ikon untuk menu. Ikon yang digunakan (termasuk jika dibuat berdasarkan ilustrasi sendiri) sebaiknya merepresentasikan fitur atau produk yang dimaksud dan mudah dipahami.
Pada aplikasi Gojek misalnya, ikon yang digunakan untuk menu GoFood adalah sendok dan garpu. Ilustrasi ini sudah cukup merepresentasikan makanan—yang tak lain merupakan fungsi dari menu GoFood sendiri untuk layanan pesan antar makanan. Pun demikian dengan ikon untuk menu lainnya seperti GoRide, GoCar, GoSend, dan lain sebagainya.
Di samping itu, konsistensi juga penting. Sebuah aplikasi sangat mungkin mengalami perubahan desain. Kendati begitu, menerapkan grafis yang konsisten akan sangat membantu user untuk mengetahui pola. Dengan begitu, ketika terjadi perubahan sekalipun, user tetap dapat memahami maksud dari simbol grafis yang digunakan.
Baca Juga: Pengenalan Komponen Dasar di Unity
Tujuan user interface yang satu ini sudah tentu mutlak. Bagaimanapun, manusia merupakan makhluk visual yang menyukai keindahan. Terlepas dari preferensi visual tiap orang berbeda-beda, ada beberapa patokan mendasar yang bisa dijadikan acuan oleh seorang desainer UI dalam memenuhi tanggung jawabnya.
Salah satunya adalah layout atau tata letak. Seorang desainer UI harus dapat membuat layout yang proporsional sehingga tidak membuat sebuah bagian “menutupi” bagian lainnya yang tak kalah penting. Sebisa mungkin, layout pun dibuat dengan desain yang sederhana sehingga tidak menimbulkan kesan “kacau” yang justru mengganggu kenyamanan user.
Di samping itu, pemilihan warna perlu diperhatikan. Selain warna utama (biasanya disesuaikan dengan karakter dari brand atau produk itu sendiri), pemilihan dan implementasi warna turunan perlu diperhatikan dengan detail. Komposisinya pun perlu dibuat konsisten sehingga tidak mengganggu visual identity yang ingin ditampilkan.
Setiap tindakan yang dilakukan user dalam sebuah aplikasi akan membuat sistem melakukan pekerjaan tertentu. Seringnya, user pun perlu mengetahui secara jelas apa yang sedang terjadi—terutama jika loading aplikasi atas sebuah perintah cukup lama.
User interface dapat menjadi solusi untuk kondisi ini. Selagi sistem memproses perintah yang diberikan oleh user, aplikasi dapat memunculkan halaman atau notifikasi status yang sedang terjadi. Seperti contoh adalah aplikasi pengiriman uang seperti Flip. Setelah user melakukan transfer, aplikasi akan memunculkan halaman yang menampilkan info bahwa aplikasi sedang memproses transaksi.
Di sisi lain, user interface juga akan memudahkan pembacaan data suatu program. Tanpa adanya user interface yang rapi dan bagus, sistem dapat melakukan tugas seperti mencari, mengurutkan, bahkan filter data dengan lebih mudah. Pasalnya, perintah tersebut telah dilakukan oleh user sehingga sistem cukup memprosesnya.
User interface yang baik akan mengurangi kesalahan user saat melakukan input data. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilihan ilustrasi ikon yang tepat, tipografi yang pas (ukuran font yang tidak terlalu kecil dan jenis font yang simpel), perbedaan warna untuk masing-masing perintah atau menu, dan sebagainya.
Tujuan ini juga sangat didukung oleh UX writing yang diterapkan dalam desain produk. Secara sederhana, UX writing adalah tulisan-tulisan singkat (microcopy) yang terdapat di suatu produk. Seperti contoh adalah perintah “Submit”, “Order”, “Transfer”, “Click Here”, dan lain sebagainya yang berada di tombol-tombol sebuah aplikasi.
Membuat UX writing sendiri memerlukan keterampilan khusus, riset, dan pengetesan yang tidak sebentar. UX writing haruslah singkat, padat, jelas, dan memiliki empati pada user. Oleh karena kompleksnya ranah UX writing, sebuah perusahaan biasanya memerlukan satu peran khusus yang disebut UX copywriter (beberapa perusahaan juga kerap menggunakan istilah Product Copywriter).
Baca Juga: Belajar Pemrograman Java Menggunakan GUI
Pada akhirnya, tujuan user interface adalah membantu desain UX secara umum untuk meningkatkan kenyamanan user dalam menggunakan sebuah aplikasi. User interface memudahkan user untuk memahami informasi yang disajikan dan perintah apa yang harus dilakukan dengan lebih mudah.
Seperti desain UX saat membuat sebuah flow sistem aplikasi, desain UI juga memerlukan riset. Tujuannya adalah agar desain antarmuka yang diciptakan menjembatani secara tepat baik dari yang diharapkan oleh perusahaan maupun user. Semakin “klop” desain interface sebuah aplikasi dengan user, semakin besar tingkat kepuasan yang akan dirasakan oleh user tersebut.
Maka dari itu, seorang desainer UI juga perlu memiliki kemampuan untuk melakukan riset dan memahami user—sama seperti UX researcher maupun UX designer. Tentunya, beberapa keterampilan pendukung—baik hard skill maupun soft skill—dibutuhkan pula untuk memenuhi tugas sebagai seorang desainer UI yang andal.
Di GreatNusa, kamu dapat memilih dan mengikuti berbagai kursus online untuk menunjang pengalaman dan kariermu di bidang desain UI. Ada banyak topik yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini guna mempersiapkan skillset menjadi desainer UI profesional yang bersaing. Masing-masing kursus online memiliki durasi pembelajaran berbeda sesuai kedalaman topik yang akan dibahas. Asyiknya lagi, sebagian besar kelas yang ditawarkan pun bisa kamu akses secara gratis selama satu tahun. Dengan begitu, kamu jadi makin bebas untuk belajar bersama GreatNusa dari mana saja dan kapan saja.
By greatnusa • 20 Februari 2023
Bagaimana cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi? Pertanyaan tersebut pasti pernah terlintas di benakmu ketika ingin mempelajari hal baru pada waktu luang. Wajar saja kamu menanyakan hal ini karena otakmu belum tentu mengingat setiap materi yang diajarkan.
Tidak perlu khawatir karena GreatNusa akan mengulas lengkap tips meningkatkan daya ingat. Cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.
Daya ingat berarti kemampuan menyimpan, mengontrol, menyajikan, dan mengingat kembali informasi atau pengalaman masa lalu dalam otak manusia. Frasa daya ingat merupakan alih bahasa dari memori yang berasal dari bahasa Latin, yaitu memoria, bermakna sadar atau mengingat. Namun, makna memori sedikit berbeda dari daya ingat, yaitu segala sesuatu yang diingat dan menjadi bahan pembelajaran serta adaptasi dari pengalaman masa lalu.
Solso (2007) berpendapat bahwa daya ingat merupakan proses mental yang melibatkan penyandian (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali (retrieval) informasi dan pengetahuan. Intinya, memori tidak hanya tersimpan dalam otak manusia, tetapi diingat kembali pada momen tertentu.
Lantas, mengapa manusia sering mengalami lupa? Alasannya terletak pada kegagalan otak dalam menyimpan memori, gagal mengingat kembali memori yang disimpan, atau mereka memang memutuskan untuk melupakan memori. Hasil riset mengungkapkan bahwa faktor krusial yang menyebabkan kelupaan yaitu waktu. Informasi akan mudah hilang kalau kamu tidak meninjau kembali setelah menerimanya.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Sebelum mengetahui cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, kamu perlu memahami beberapa faktor pemengaruhnya. Kamu bisa mengetahui tips yang perlu dilakukan jika sudah memahami penyebab daya ingat sering menurun. Berikut penjelasan lengkapnya.
Wajar saja jika kamu merasa sering lupa seiring bertambahnya usia. Fungsi daya ingat manusia mulai berkurang secara perlahan pada usia 20 tahun, tetapi mulai menurun drastis pada usia 50-70 tahun. Proses penuaan berpengaruh pada penurunan kemampuan kognitif dalam sistem neural yang berdampak pada cara kerja otak.
Nutrisi bisa pula menjadi faktor terbesar yang memengaruhi daya ingat. Ada beberapa kandungan gizi yang berguna untuk menjaga kesehatan otak seperti vitamin B6, B12, asam folat, dan sebagainya. Sebaliknya, konsumsi kafein yang berlebihan menurunkan daya ingat. Manusia tidak memiliki jam tidur yang cukup (sleep deprivation) akibat kafein sehingga otak tidak bisa beristirahat.
Gaya hidup yang kurang aktif (sedentary lifestyle) dapat menurunkan daya ingat. Berolahraga dan aktif bergerak dapat meningkatkan pasokan oksigen seluruh organ tubuh, salah satunya otak. Otak yang dipenuhi oksigen akan bekerja lebih optimal dan mampu mengingat memori jangka pendek. Kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi obat-obatan juga bisa menurunkan kemampuan daya ingat.
Penyakit yang menyerang bagian otak sudah pasti dapat memengaruhi kemampuan daya ingat. Alzheimer, amnesia, autisme, demensia, strok, skizofrenia, dan Parkinson merupakan contoh penyakit neurologis yang sering kita temui. Penyakit tersebut membuat fungsi otak tidak bekerja optimal sehingga kemampuan daya ingat pun menurun.
Baca Juga: Apa Itu UI dan UX dan Komponen Serta Perannya Dalam Bisnis
Apakah kamu sudah mengerti beberapa faktor pemengaruh daya ingat? Perlu diketahui bahwa daya ingat yang baik berpengaruh pula pada peningkatan konsentrasi karena otak berada dalam kondisi prima. Cobalah menerapkan tips di bawah ini untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Langkah ini mungkin terdengar merepotkan, apalagi jika kamu tidak membawa buku catatan pada momen tertentu. Namun, kamu bisa mencatat di HP dahulu, kemudian memindahkannya di buku catatan apabila informasinya penting. Mencatat dapat menanamkan memori yang diterima di otak. Luangkan pula waktu untuk mengulas kembali catatan tersebut untuk melatih daya ingatmu.
Orang yang terorganisir akan lebih mudah dalam proses retrieval. Cobalah membuat jadwal atau daftar secara rapi dan detail sehingga pikiran kamu tetap jernih ketika mencoba mengingat kembali.
Cobalah mulai berolahraga secara rutin supaya otakmu bisa menerima pasokan oksigen. Kamu bisa mulai dari aktivitas ringan, seperti berjalan kaki sepulang bekerja atau naik-turun tangga daripada menggunakan lift.
Tubuhmu akan mengeluarkan hormon kortisol ketika mengalami stres. Kortisol dapat mengganggu proses otak dalam menyimpan memori jangka panjang. Hindari hal-hal yang memicu stres menjadi lebih parah dan ambillah waktu untuk beristirahat.
Support system yang kuat sangat penting bagi kesehatan otak kamu. Penelitian tahun 2007 menunjukkan bahwa orang yang aktif bersosialisasi memiliki penurunan daya ingat yang rendah. Luangkan waktu 10 menit untuk berbincang bersama keluarga, teman, atau rekan kerja agar daya ingat meningkat.
Air dapat membantu otak dalam menyerap nutrisi yang kamu konsumsi. Dehidrasi sedikit justru dapat mengakibatkan gangguan daya ingat. Konsumsi air putih sebanyak 2 liter atau 8 gelas per harinya sesuai kebutuhan tubuhmu.
Meditasi dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar. Aktivitas ini berguna pula untuk meningkatkan jaringan sel pada otak. Ada banyak cara meditasi, jadi pilihlah metode yang tepat untukmu.
Baca Juga: Manajemen Karir: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
Sekilas dijelaskan bahwa nutrisi merupakan faktor yang bisa memengaruhi kemampuan daya ingat. Masukkan empat pilihan makanan di bawah ini ke dalam daftarmu.
Salmon mengandung asam lemak omega-3 yang berguna untuk membangun sel-sel saraf otak sehingga bisa meningkatkan memori. Alternatif ikan lain yang bisa kamu coba yaitu ikan sarden, tuna, dan ikan kembung.
Brokoli mengandung vitamin K yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak. Selain itu, ada pula kandungan senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang bisa mencegah kerusakan otak.
Telur memiliki kandungan asam folat, vitamin B6, B12, dan kolin yang berperan penting terhadap kesehatan otak. Kolin dapat meningkatkan daya ingat karena asupan ini menghasilkan asetilkolin yang membantu mengatur memori.
Pilihlah cokelat hitam jika kamu ingin mencamil ketika belajar. Kandungan flavonoid dan senyawa antioksidan dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak akibat penuaan.
Kesimpulannya, cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi tidak lepas dari kebiasaan makan dan gaya hidup kamu. Selain itu, kamu pun harus memulai kebiasaan yang baik dalam bekerja, seperti melakukan manajemen tugas.
Lantas, bagaimana manajemen tugas yang tidak mengganggu daya ingat agar bisa berpikir jernih? Temukan jawabannya melalui kursus Menentukan Fokus dan Prioritas dalam Task Management dari GreatNusa. Kamu akan belajar menjadi seseorang yang lebih profesional karena mengetahui prioritas tugas yang harus dikerjakan. Tingkatkan kualitas hidupmu dengan mengikuti kursus bersama GreatNusa!
Manajemen risiko adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan. Unsur-unsur manajemen risiko sangat penting untuk diperhatikan agar perusahaan dapat mengelola risiko yang dihadapinya dengan baik.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu manajemen risiko secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga unsur-unsur manajemen risiko. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan penjelasan mengenai proses manajemen risiko. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko keuangan, strategis, hukum, dan keamanan terhadap modal dan pendapatan sebuah organisasi. Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko tersebut dan memastikan bahwa organisasi tetap dapat beroperasi dengan efisien.
Program manajemen risiko yang sukses dapat membantu organisasi mempertimbangkan berbagai risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko yang baik juga dapat membantu memeriksa hubungan antara risiko dan dampak berjenjang yang dapat ditimbulkannya pada tujuan strategis organisasi.
Di dalam manajemen risiko, sebuah peristiwa dapat dikategorikan ke dalam dua tipe: peristiwa buruk dapat dikategorikan sebagai risiko, sedangkan peristiwa baik dikategorikan sebagai peluang. Peristiwa positif memang merupakan peluang yang dapat meningkatkan nilai bisnis, tetapi juga dapat merusak organisasi jika tidak diambil dan dikelola dengan baik.
Memang, setiap program manajemen risiko tidak bertujuan untuk menghilangkan semua risiko, melainkan untuk mempertahankan dan menambah nilai organisasi dengan membuat keputusan risiko yang cerdas. Oleh karena itu, makin baik manajemen risiko yang dimiliki, maka makin baik pula peluang sebuah organisasi untuk lebih sukses.
Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Manajemen risiko merupakan proses penting yang dilakukan oleh organisasi untuk mengelola dan mengatasi risiko yang dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemen risiko.
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin terjadi dari suatu risiko. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi dan, jika risiko sampai terjadi, mengambil langkah yang bijak untuk mengatasinya.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak dalam mengatasi sebuah risiko yang terjadi. Dengan mengetahui sumber dan dampak potensial dari risiko, organisasi dapat membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan analisis sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi sebaik mungkin.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dengan efisien dan efektif. Hal ini dapat dicapai dengan mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang sesuai dan mengawasi risiko secara teratur. Ketika organisasi sadar bahwa risiko yang akan dihadapi dapat diatasi dan diminimalisir dampaknya, maka mereka dapat lebih fokus bekerja sehingga efisiensi dan efektivitasnya meningkat.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat terus beroperasi serta berkembang dengan lebih aman dan stabil.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Manajemen risiko harus sistematis, terstruktur, kolaboratif, dan lintas departemen agar efektif. Berikut ini adalah unsur-unsur manajemen risiko yang harus diperhatikan ketika melakukan prosesnya.
Identifikasi risiko adalah proses mendokumentasikan potensi risiko dan kemudian mengkategorikan risiko aktual yang dihadapi organisasi. Total dari risiko potensial dan aktual terkadang disebut sebagai risk universe. Penting untuk secara sistematis mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi karena ini dapat mengurangi kemungkinan sumber risiko potensial yang terlewatkan.
Saat mengidentifikasi risiko, penting juga untuk memikirkan tidak hanya risiko yang dihadapi organisasi saat ini, tetapi juga risiko yang kemungkinan akan muncul di masa depan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan konfigurasi ulang bisnis, risk universe juga akan mengalami perubahan.
Setelah risiko diidentifikasi, selanjutnya risiko-risiko tersebut perlu dianalisis. Penting untuk memahami ruang lingkup risiko dan hubungan antara risiko dengan berbagai faktor dalam organisasi. Untuk menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko, perlu dilihat berapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi oleh risiko tersebut. Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti jika sampai terjadi dan ada risiko yang hanya akan menimbulkan gangguan kecil dalam analisis.
Dalam lingkungan manajemen risiko, analisis ini harus dilakukan secara manual. Saat solusi manajemen risiko diterapkan, salah satu langkah dasar terpenting adalah memetakan risiko ke berbagai dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis. Ini berarti bahwa sistem sudah memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang dipetakan yang akan mengevaluasi risiko dan memberitahu dampak luas dari setiap risiko.
Setiap risiko perlu dihilangkan atau dikendalikan sebanyak mungkin. Kembangkan rencana pengendalian risiko untuk menghilangkan atau menahan setiap risiko sebanyak mungkin. Dimulai dengan risiko dengan prioritas tertinggi, manajemen harus bekerja untuk mengatasi ancaman (atau setidaknya menguranginya) sehingga risiko tidak lagi mengancam keberlangsungan organisasi.
Strategi mitigasi risiko yang dilakukan setidaknya harus mencakup hal-hal berikut:
Menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien sangat penting pada proses ini dan harus dilakukan tanpa mengganggu operasi harian.
Secara teratur pantau, lacak, dan tinjau hasil mitigasi risiko yang dilakukan untuk menentukan apakah yang dilakukan sudah baik atau perlu adanya perubahan. Tim manajemen risiko harus memulai kembali dengan proses baru jika strategi manajemen risiko yang diterapkan tidak dapat diterapkan.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Hindari memberikan reaksi impulsif dan panik ketika hendak memperbaiki masalah. Sebaliknya, perspektif yang jelas dan tenang akan membuat kamu lebih siap untuk meminimalkan bahaya dari ancaman risiko dan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Apakah penjelasan unsur-unsur manajemen di atas dapat dimengerti? Jika kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini, langsung saja ikuti kursus-kursus yang ada di GreatNusa. Melalui kursus GreatNusa, kamu akan diajarkan oleh para profesional dan ahli di setiap bidangnya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
By greatnusa • 20 Februari 2023
Tempat kerja merupakan salah satu lingkungan yang berkontribusi besar dalam menyebabkan stress. Ada banyak tugas yang harus dilakukan di tempat kerja dan terdapat konsekuensi jika tugas tidak dilakukan dengan baik. Cara mengelola stress dan emosi negatif yang baik perlu dipelajari karyawan agar bisa berfungsi optimal.
Berdasarkan penemuan Health and Safety Executive pada tahun 2021, stress terkait pekerjaan disebabkan oleh enam masalah umum. Masalah-masalah tersebut di antaranya adalah:
Penyebab stress ini terkait dengan beban kerja yang diberikan kepada karyawan. Ada kalanya seorang karyawan diharuskan menyelesaikan banyak tugas dalam tempo waktu yang cukup singkat. Urgensi untuk menuntaskan pekerjaan ini dapat menimbulkan stress, apalagi jika atasan terus mendorong penyelesaian tugas secara cepat.
Karyawan juga dapat merasakan stress ketika merasa bahwa dirinya tidak memiliki kontrol atas pekerjaan yang dilakukan. Perusahaan yang rentan terhadap kondisi semacam ini adalah perusahaan yang cenderung melakukan micromanaging terhadap karyawan. Karenanya, karyawan cenderung merasa tidak independen dalam bekerja.
Karyawan juga bisa mengalami stress ketika merasa bahwa dirinya tidak menerima dukungan yang cukup dari orang lain. Orang-orang yang dukungannya dianggap signifikan di dalam pekerjaan karyawan adalah atasan, kolega, dan anggota keluarga di rumah.
Di lingkungan kerja, hubungan sosial yang buruk juga dapat menyebabkan stress. Hal ini terutama terjadi jika perselisihan terjadi antara rekan satu tim atau divisi. Individu akan kesulitan untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan karena lingkungan sosial yang terasa tidak kondusif.
Baca Juga: 10 Tips Bekerja dari Rumah Yang Bisa Bantu Bikin Produktif
Peran kerja menuntut individu untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif. Stress bisa jadi muncul ketika seorang karyawan tidak sepenuhnya memahami apa peran dan daftar tugas yang seharusnya ia kerjakan. Situasi penuh ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan.
Lingkungan kerja adalah sebuah tempat yang sangat dinamis. Perubahan dapat terjadi dengan cepat dan menuntut karyawan untuk menyesuaikan diri. Tahap penyesuaian diri inilah yang oleh sebagian besar karyawan dianggap sebagai tantangan berat.
Di tempat kerja, setiap orang perlu memanajemen stress dan emosi negatif agar tidak menghambat pekerjaannya. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat diterapkan oleh individu terkait dengan hal ini:
Sering sekali orang mengalami stress namun sesungguhnya tidak memahami apa penyebab stress tersebut. Karyawan sangat disarankan untuk melakukan identifikasi mengenai hal-hal yang menyebabkan stress.
Terkadang penyebab stress bukan sesuatu yang langsung berkaitan dengan pekerjaan, namun hal lain, seperti mobilitas dari dan ke tempat kerja. Ketika penyebab stress telah terdeteksi, maka penanganannya akan lebih mudah.
Cara mengelola stress dan emosi negatif berikutnya adalah menerapkan batasan yang lebih tegas antara kehidupan profesional dan personal. Saat ini, banyak karyawan bersedia mengorbankan waktu pribadinya untuk melakukan pekerjaan tambahan.
Untuk memanajemen stress dengan optimal, kamu harus menerapkan batasan agar pekerjaan tidak mengganggu kehidupan pribadi. Setiap karyawan memiliki hak untuk menolak melakukan pekerjaan setelah jam kerja. Kualitas pekerjaan pun akan lebih baik jika kamu memiliki kesempatan untuk beristirahat optimal.
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk membantumu agar lebih rileks. Kegiatan semacam ini bisa dilakukan pada masa liburan atau akhir pekan. Terkadang ada rasa malas saat memulainya, namun manfaatnya sangat besar bagi dirimu. Berikut beberapa kegiatan rekreasional yang disarankan:
Terkadang stress sulit untuk dibendung. Ketika stress karena beban kerja sudah terlalu hebat, kamu perlu mengganti suasana dengan segera. Jika masa cuti masih tersedia, sangat disarankan untuk mengambil cuti tersebut dan menggunakannya untuk berlibur.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Permasalahan stress yang sudah mempengaruhi kehidupan profesional dan personal secara signifikan sebaiknya dilaporkan kepada pihak manajemen. Perusahaan tentunya ingin mengetahui isu apa yang dihadapi oleh karyawannya di dalam pekerjaan.
Jika manajemen sumber daya manusia di perusahaan sudah tertata baik, kemungkinan ada kebijakan untuk mencegah terjadinya burnout pada karyawan. Perusahaan juga mendapatkan manfaat yakni merancang sistem kerja yang lebih adil dan meminimalisasi dampak negatif terhadap sumber daya manusianya.
Program konseling dan coaching adalah cara mengelola stress dan emosi negatif yang efektif. Di dalam program ini, karyawan mendapatkan bantuan profesional untuk mengelola stresnya dengan lebih efektif.
Adanya pihak ketiga yang terlatih untuk membantu individu untuk menangani permasalahannya membuat penanganan stress menjadi lebih efektif. Kamu akan mendapatkan perspektif baru mengenai masalah di lingkungan kerja dan juga keterampilan mengelola stress tersebut.
Ketika stress yang kamu alami disebabkan oleh tuntutan kerja yang tinggi, inilah saatnya menggunakan keterampilan negosiasimu. Jangan ragu untuk meminta perpanjangan waktu atas proyek yang diberikan oleh atasan atau divisi lain.
Untuk menjaga profesionalitas, karyawan perlu bersikap jujur saat melakukan negosiasi beban kerja dan deadline. Ada alasan rasional yang perlu diberikan saat meminta perpanjangan tenggat waktu.
Sebagai seorang karyawan, kamu perlu melakukan refleksi dan evaluasi diri secara rutin. Proses ini membantu individu untuk melihat hal apa yang menghambat mereka untuk mencapai kinerja yang optimal. Ketika seorang karyawan mampu bekerja secara efektif dan efisien, maka stress dan kondisi emosi negatif dapat terhindarkan.
Baca Juga: Pengertian Strategi Manajemen Konflik dan Fungsinya
Mengapa penting untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif di situasi kerja? Ada risiko psikologis dan fisik yang bisa muncul ketika pengelolaan emosi dan stress tidak optimal. Ketika stress dan emosi negatif tidak terkelola dengan baik, dapat muncul dampak seperti berikut:
Di dalam menerapkan strategi pengelolaan stress dan emosi yang dijelaskan, konsistensi merupakan prinsip yang penting. Kamu perlu secara teratur melakukan hal tersebut karena tekanan di lingkungan kerja bisa datang bertubi-tubi.
Cara mengelola stress dan emosi negatif di dalam setting pekerjaan yang disebutkan di atas merupakan hasil kerja sama dari pekerja dan juga pihak-pihak yang berada di sekitarnya seperti manajer, rekan kerja, dan anggota keluarga.
Namun, semuanya bermula dari kesadaran diri untuk mengelola stres. Sebagai langkah awal, kamu bisa mengikuti kursus pengelolaan stres yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Dapatkan informasi menarik seputar cara mengelola stres yang relevan di masa pandemi ini. Semua sesi dapat diakses secara online dengan waktu yang fleksibel, lho.
Pernahkah kamu langsung meninggalkan sebuah situs atau menutup aplikasi karena tampilannya yang kurang menarik dan membingungkan? Hal ini bisa terjadi karena situs atau aplikasi tersebut memiliki desain user interface yang buruk. Padahal, seharusnya fungsi dari desain user interface adalah membuat pengunjung situs atau pengguna aplikasi merasa nyaman dan betah.
Apa itu user interface dan bagaimana kerjanya pada sebuah situs atau aplikasi agar pengunjung tidak langsung kabur? Simak penjelasan berikut.
User interface merupakan tampilan visual sebuah aplikasi, website, hardware, atau software yang menentukan respon pengguna ketika berinteraksi dengan produk-produk tersebut. Jika dianalogikan sebagai sebuah rumah, maka halaman depan, pintu utama, dan jendela yang terlihat adalah user interface rumah tersebut.
Tampilan user interface (UI) ini, merupakan gabungan dari infrastruktur informasi, konsep desain interaksi, dan konsep desain visual yang bertujuan memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna. Untuk membuat tampilan UI yang menarik ini, dibutuhkan seorang UI Designer atau UI/ UX Designer.
UI Designer atau UI/ UX Designer bertugas membuat rancangan dan mengembangkan desain tampilan awal sebuah aplikasi atau produk lainnya. Setelah itu, rancangan desain ini diserahkan ke pengembang aplikasi atau developer untuk diimplementasikan dalam kode program.
Baca Juga: Mengenal User Journey yang Penting dalam Proses Produksi
Sebagai tampilan awal sebuah aplikasi, website, software, atau hardware, fungsi dari desain user interface adalah sebagai berikut:
Tujuan utama perusahaan membuat sebuah website tentunya untuk memperkenalkan produk kepada pengunjung situs. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan jumlah pengunjung (traffic) website. Di sini lah fungsi user interface, yaitu untuk membantu perusahaan mencapai semua tujuan tersebut.
Tampilan website yang menarik, interaktif, mudah digunakan, dan mengikuti tren terkini tentu akan memancing pengguna untuk berkunjung ke website tersebut.
Selain tampilan yang menarik, perusahaan juga perlu memperhatikan komponen penyusun tampilan muka aplikasi atau website. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai fitur, layout, dan konten yang tersedia di halaman muka tersebut. Apakah memudahkan pengguna atau justru membingungkan pengguna ketika mengeksplor website atau aplikasi?
Apabila aplikasi atau website tersebut memudahkan pengguna dalam mencari apa yang memang dibutuhkan, maka aplikasi atau website tersebut memiliki user experience yang baik.
User interface website atau aplikasi yang jelas, dapat membuat pengunjung mengetahui dan mengingat produk atau layanan bisnis perusahaan kamu. Tampilan visual ini juga bisa menjadi ciri khas atau identitas perusahaan yang membedakannya dengan produk perusahaan lain. Sehingga, ketika melihat ciri khas tersebut, pengguna internet yang pernah berkunjung akan langsung mengingat bahwa produk tersebut merupakan milik perusahaan kamu.
Website atau aplikasi yang mudah digunakan tentunya akan membuat pengunjung datang kembali. Hal ini tentu berdampak pada branding dan pendapatan perusahaan. Ketika branding perusahaan ini berhasil, tentu keuntungan juga akan meningkat.
Selain itu, pengguna yang puas dengan produk website atau aplikasi, tentunya akan memberikan rekomendasi atau ulasan yang baik. Secara tidak langsung, hal ini akan mendatangkan pengguna baru yang bisa meningkatkan penjualan dan menambah keuntungan.
Baca Juga: Merancang Prototyping Desain UX bagi Pemula
Tampilan antarmuka memiliki peranan penting dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung atau pengguna. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya, UI Designer perlu mengenal karakteristik UI dan melakukan user research maupun research competitor.
Berikut beberapa karakteristik user interface yang perlu kamu ketahui, sebelum mempelajari cara kerjanya:
Memiliki komposisi desain dan konten yang jelas merupakan salah hal penting dalam membuat desain user interface. Tujuannya, agar pengunjung mudah memahami dan berinteraksi aplikasi atau website. Selain itu, penempatan layout, konten, fitur, gambar, warna, fungsi tombol, dan komponen lain yang konsisten, juga akan memudahkan pengguna.
UI yang responsif artinya, dapat dijalankan atau dioperasikan di berbagai perangkat dan bekerja dengan cepat. Tampilan UI dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran dari perangkat yang digunakan pengunjung website. Selain itu, ketika pengguna menekan sebuah tombol atau menu, website atau aplikasi memuat dengan cepat.
Penyajian konten dan desain yang menarik, sesuai tren terkini, juga mempengaruhi waktu kunjung pengguna website atau aplikasi. Oleh karena itu, pastikan desain UI yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Desain UI yang jelas memang memudahkan pengguna dan meningkatkan UX. Namun, kamu juga perlu hati-hati ketika menuliskan penjelasan pada setiap bagian website. Hindari memberikan penjelasan atau definisi panjang, karena dapat menghabiskan waktu pengguna untuk membaca. Lebih baik tulis penjelasan tersebut secara singkat dan tidak lebih dari satu kalimat.
Sedangkan terstruktur artinya, alur jalannya aplikasi mudah dipahami pengguna dengan tampilan UI yang disajikan. Tampilan UI tersebut juga dapat menjawab berbagai kebutuhan pengguna, sehingga lebih efisien dalam mencapai tujuan mereka.
Desain antarmuka yang tepat sasaran artinya sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh website atau aplikasi. Sehingga UI yang ditampilkan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Seiring berjalannya waktu, tampilan desain user interface perlu mengalami perubahan. Agar dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna atau untuk memperbaiki kesalahan dari tampilan sebelumnya. Oleh karena itu, sebaiknya desain UI ini mudah diolah maupun diedit.
Setelah mengetahui karakteristik UI, selanjutnya adalah memahami cara kerja dari tampilan antarmuka ini. Berikut rangkumannya:
Sebelum membuat desain antarmuka sebuah aplikasi, software, hardware, atau website, UI Designer perlu melakukan persiapan berikut:
Setelah mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan, UI Designer membuat sketsa kasar dari tampilan aplikasi, website, software, atau hardware yang akan dibuat. Proses ini disebut sebagai wireframe. Sketsa yang terbentuk, nantinya akan digunakan untuk menyusun layout awal. Wireframe atau sketsa kasar ini sendiri dapat dibuat secara manual, menggunakan coretan tangan, atau menggunakan alat (tools).
Komponen yang sudah dibuat kemudian disusun ke dalam mockup. Proses ini akan memberi gambaran detail sebelum tampilan UI produk dibuat oleh developer. Adapun komponen yang ada dalam mockup ini berupa aspek desain visual, warna, gambar, dan tipografi. Dengan bantuan mockup, ide yang dituangkan oleh UI Designer akan lebih mudah dipahami oleh developer.
Prototype merupakan tahap terakhir dalam pembuatan tampilan antarmuka, sebelum benar-benar disajikan ke pengguna atau pengunjung website yang sesungguhnya. Di dalam prototype ini, berisi simulasi interaksi pengguna dengan tampilan user interface.
Setelah prototype sempurna, maka tampilan antarmuka yang telah dirancang dapat langsung diimplementasikan ke aplikasi, website, software, atau hardware. Pengunjung dapat menggunakan desain UI ini untuk menemukan produk yang mereka butuhkan.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari desain user interface adalah sebagai ujung tombak sebuah website atau aplikasi untuk menarik pengguna. Pelajari cara membuat desain user interface ini di GreatNusa. Di sini kamu bisa belajar sekaligus berdiskusi mengenai user interface pada forum yang disediakan.
By greatnusa • 19 Februari 2023
Kamu pasti sudah menyadari pentingnya manajemen waktu dalam bekerja. Namun, manajemen waktu sering menjadi tantangan terbesar karena kesulitan yang harus dihadapi dalam mengelola waktu yang tersedia. Kamu perlu memahami karakteristik manajemen waktu terlebih dahulu agar lebih efisien dalam menerapkannya.
Lantas, bagaimana tips manajemen waktu yang praktis dan mudah diterapkan? Temukan jawabannya melalui artikel berikut ini.
Manajemen waktu merupakan proses memaksimalkan produktivitas dalam bekerja. Aktivitas ini dilakukan melalui penetapan tujuan dan perencanaan pembagian waktu ke dalam beberapa tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan. Manajemen waktu bertujuan untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan produktivitas selama bekerja.
Beberapa ahli memiliki gagasan yang berbeda tentang manajemen waktu. Philip E. Atkinson berpendapat bahwa manajemen waktu merupakan keterampilan (skill) memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Patrick Forsyth mendefinisikan manajemen waktu sebagai teknik mengendalikan waktu agar tercipta efektivitas dan produktivitas selama bekerja.
Singkatnya, manajemen waktu merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola waktu agar lebih efisien dan produktif selama bekerja.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Tentunya ada banyak manfaat yang dirasakan kalau kamu memiliki manajemen waktu yang baik. Apa saja?
Manajemen waktu bermanfaat agar kamu tidak merasa stres meski pekerjaan sedang menumpuk. Kamu bisa memprioritaskan pekerjaan yang mendesak dahulu sehingga masih memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas yang lebih ringan. Kamu tidak akan kewalahan karena sudah merencanakan waktu terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
Manajemen waktu juga akan membuatmu lebih percaya diri. Kamu tidak menghabiskan waktumu untuk mengkhawatirkan pekerjaan, melainkan fokus menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Energi yang tersisa setelah menyelesaikan pekerjaan pun lebih banyak sehingga kamu lebih leluasa dalam menikmati waktu luang.
Kunci penting manajemen waktu adalah mendedikasikan waktu yang telah dijadwalkan untuk mengerjakan pekerjaan dan menghindari tugas yang kurang penting selama waktu tersebut. Kamu tentu akan lebih fokus sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat selesai. Kamu pun bisa menjadwalkan pekerjaan yang cukup berat pada waktu paling produktif agar lebih fokus ketika menyelesaikannya.
Produktivitas makin meningkat ketika kamu lebih fokus selama bekerja. Pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dan kamu pun masih memiliki waktu untuk mengecek kembali kualitas pekerjaan tersebut. Kualitas hasil kerja akan terlihat memuaskan dan berkontribusi pada perkembangan perusahaan.
Sifat disiplin akan terlatih kalau kamu memiliki manajemen waktu yang baik. Kamu berusaha untuk tetap konsisten dan mematuhi jadwal kerja yang telah dibuat agar pekerjaan bisa selesai tepat pada waktunya.
Baca Juga: 7 Manfaat Manajemen Waktu Dalam Dunia Kerja
Ada empat karakteristik manajemen waktu yang perlu kamu pahami. Apa saja?
Tidak semua tanggung jawab harus kamu selesaikan sendiri. Kamu bisa memberikan tugas tersebut kepada rekan kerja atau bawahan untuk diselesaikan. Selain meningkatkan keterampilan manajemen waktu, mereka juga akan mempelajari keterampilan dan tanggung jawab penting melalui tugas tersebut.
Manajemen waktu membutuhkan perencanaan agar semua aktivitasmu bisa dilakukan secara efektif. Perencanaan perlu dilakukan sebelum mulai bekerja dan kamu harus mencatatnya dalam agenda atau jadwal. Tips perencanaan yang baik yaitu menyusun setiap aktivitas berdasarkan skala prioritas.
Mencuri waktu untuk mengerjakan tugas kecil atau menikmati hiburan tentu dapat mengganggu produktivitas kerjamu. Kamu perlu mengeliminasi pencurian waktu supaya tetap fokus selama bekerja. Apabila ada tugas kecil yang kurang mendesak, jadwalkan saja setelah pekerjaanmu selesai.
Penting sekali untuk menjadwalkan waktu luang agar pikiranmu tidak terlalu suntuk ketika bekerja. Waktu luang ini tidak sekadar beristirahat, bisa pula diisi kegiatan produktif untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas dirimu. Manajemen waktu yang baik tidak memaksa kamu untuk terus bekerja, tetapi mengutamakan keseimbangan kerja dan hidup dalam dirimu.
Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan
Ada banyak tips yang bisa kamu terapkan agar manajemen waktumu lebih efektif. Berikut tips lengkapnya.
Mungkin kamu lebih sering mendahulukan pekerjaan yang mudah agar lebih percaya diri ketika tugasnya sudah selesai. Ubahlah tips tersebut dan mulailah memprioritaskan pekerjaan mendesak, apalagi tenggat waktunya cukup dekat. Kamu masih memiliki cukup banyak energi untuk menyelesaikan tugas mendesak tersebut daripada mendahulukan tugas ringan.
Tips ini relevan dengan poin sebelumnya. Gunakan Matrix Eisenhower yang menggambarkan skala prioritas setiap pekerjaanmu. Lakukan tips ini setiap pagi supaya kamu bisa mengetahui tugas yang harus dikerjakan dalam jadwal tertentu.
Manajemen waktu tidak hanya membuat daftar tugas yang harus dikerjakan, tetapi menetapkan durasinya pula. Tips ini sangat bermanfaat supaya salah satu tugas yang kamu kerjakan tidak mengambil waktu pengerjaan tugas lainnya. Buatlah batasan waktu yang realistis dan sesuai kapasitas agar kamu tidak tertekan dalam bekerja.
Multitasking berarti kamu mengerjakan dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Hasilnya, tidak ada pekerjaan yang selesai sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Fokuslah mengerjakan satu tugas sampai selesai sebelum beralih ke tugas berikutnya.
Distraksi merupakan musuh terbesar yang bisa mengganggu produktivitas. Usahakan untuk menghindarinya semaksimal mungkin supaya kamu tetap fokus selama bekerja. Belajarlah untuk membuat batasan dan katakan ‘tidak’ pada ajakan rekan kerja yang dapat mengurangi konsentrasi selama bekerja.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Apakah kamu masih bingung menerapkan manajemen waktu? Cobalah melihat contoh berikut ini sebagai panduan. Kamu bekerja sebagai desainer grafis dan memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam satu hari, seperti mengikuti rapat bersama klien pada pagi hari, mengerjakan 3 proyek desain grafis dalam tenggat waktu yang berbeda, dan melatih anak magang.
Kamu bisa membagi tugas tersebut ke dalam Matriks Eisenhower. Berikut contoh pembagiannya.
| Mendesak | Tidak Mendesak | |
| Penting | 1. Rapat bersama klien baru (08.00-09.00) 2. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu sebelum jam pulang kantor (10.00-12.00) | 1. Melatih anak magang (13.00-14.00) |
| Tidak Penting | 1. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu besok (15.00-16.30) | 1. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu lusa.2. Revisi desain grafis tenggat waktu besok. |
Bagaimana? Sudahkah kamu mengetahui tips penting dalam menerapkan manajemen waktu? Perlu kamu pahami bahwa manajemen waktu merupakan skill yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat menjadi kebiasaan baik dalam hidupmu. Lengkapi pengetahuanmu dengan mengikuti kursus Dasar-Dasar Manajemen Waktu dari GreatNusa supaya kamu bisa memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kembangkan dirimu bersama GreatNusa untuk kehidupan karier yang lebih cerah pada masa depan!