Menampilkan 235 - 240 dari 440 Artikel
By greatnusa • 16 Februari 2023
Fungsi perencanaan produksi adalah memastikan jumlah produk sesuai permintaan pasar. Pelajari lebih dalam tentang perencanaan produksi dalam artikel ini!
Perusahaan mana pun pasti memerlukan perencanaan matang sebelum memproduksi produk. Fungsi perencanaan produksi adalah memastikan agar proses pembuatan produk tetap berjalan lancar dan jumlahnya bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Tentunya ada langkah sistematis yang harus kamu ikuti untuk mewujudkan fungsi tersebut. Simak artikel ini untuk memahami segala informasi mengenai perencanaan produksi.
Mari kita mengenal pengertian perencanaan produksi dahulu sebelum membahas fungsi dan langkahnya. Buffa dan Sarin dalam bukunya “Manajemen Operasi dan Produksi” mendefinisikan perencanaan produksi sebagai proses pembuatan produk dalam jangka waktu tertentu agar tetap sesuai jadwal dan perkiraan operasi bisnis.
Perencanaan produksi juga membutuhkan sumber daya yang terorganisir agar bisa membuat produk sesuai kebutuhan perusahaan. Sumber daya tersebut mencakup tenaga kerja, bahan baku, mesin, peralatan, dan sebagainya. Selain sumber daya, perencanaan produksi juga membutuhkan data permintaan produk (demand) yang bisa disediakan perusahaan (supply) dalam jangka panjang.
Secara umum, perencanaan produksi merupakan proses menentukan jumlah produk yang akan dibuat, kebutuhan bahan baku, jadwal produksi, dan jadwal pengiriman produk. Perencanaan produksi juga meliputi pembuatan rencana anggaran biaya produksi, kapasitas produksi, dan pengendalian persediaan agar bisa memenuhi permintaan pasar.
Baca Juga: Rumus Biaya Produksi: Pengertian dan Contoh Perhitungan
Tujuan utama perencanaan produksi yaitu memastikan agar produk dapat diproduksi dan dijual sesuai permintaan pasar. Selain itu, perencanaan produksi juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi melalui pengurangan biaya produksi dan peningkatan kualitas produk. Tujuan lain yang dicapai dari perencanaan produksi yaitu menjamin bahwa produk akan tersedia tepat waktu.
Assauri (2011) juga mengungkapkan 5 tujuan perencanaan produksi yang bisa dicapai oleh perusahaan, yaitu:
Perencanaan produksi memiliki fungsi krusial dalam kegiatan kewirausahaan agar proses produksi berjalan lebih efektif. Fungsi perencanaan produksi adalah:
Perusahaan memproduksi produk berdasarkan hukum permintaan dan penawaran pasar. Perencanaan produksi berfungsi untuk menghasilkan jenis produk yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Kamu juga bisa menentukan jumlah dan kualitas produk agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka waktu panjang.
Perencanaan produksi juga berfungsi untuk memperkirakan biaya produksi agar tetap efisien dan sesuai anggaran. Proses produksi akan berjalan lancar apabila perusahaan menyediakan biaya produksi yang cukup.
Perencanaan produk juga membantu kamu dalam menentukan waktu peluncuran produk. Kamu bisa membuat jadwal mulai dari pengolahan bahan baku, penambahan fitur, hingga proses akhir produksi. Ketika waktu peluncuran sudah tiba, produk kamu pun siap dipasarkan kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Proses Produksi dalam Sebuah Perusahaan?
Ada lima jenis perencanaan produksi yang harus kamu pahami. Berikut penjelasan lengkapnya.
Metode ini dikenal sebagai project-based production dan ideal untuk memproduksi produk sesuai permintaan. Metode pekerjaan mengutamakan perencanaan dan produksi manufaktur setiap barang. Metode ini melibatkan diskusi agar bisa mengantisipasi hambatan yang mungkin terjadi dalam proses produksi.
Metode ini mengacu pada proses produksi barang secara berkelompok. Tim manajemen bisa memantau proses produksi secara langsung sehingga bisa melakukan perbaikan secepat mungkin apabila terjadi kesalahan pada batch produksi sebelumnya.
Metode aliran (flow) menggunakan hubungan setiap tahapan manufaktur dan langkah pencegahan hambatan produksi. Dalam metode ini, kamu harus lebih intensif dalam melakukan standardisasi dan kontrol kualitas. Metode aliran ideal untuk produk yang diproduksi secara satuan dan tidak memerlukan desain khusus. Inventarisasi diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan produksi dalam bentuk apa pun.
Metode ini menonjolkan transisi dari tahap manufaktur sebelumnya ke tahapan berikutnya. Proses transisi harus berjalan semulus menggunakan metode otomatisasi secara signifikan. Metode proses biasanya diterapkan pada produksi bahan cair karena membutuhkan pemantauan ketat dalam produksinya. Pemantauan ini bertujuan agar setiap tahapan produksi telah memenuhi standar.
Metode produksi massal hampir mirip seperti metode aliran, tetapi melibatkan lebih banyak alur dan otomatisasi agar bisa mempersingkat waktu produksi. Namun, metode ini tidak sama seperti metode batch karena produk tidak harus diproduksi secara berkelompok. Perencanaan produksi massal membutuhkan perkiraan permintaan produk serinci mungkin agar tidak terjadi kelebihan stok.
Baca Juga: 4 Tugas Manajemen Produksi dalam Sebuah Perusahaan
Perencanaan produksi membutuhkan langkah yang sistematis agar pelaksanaannya berjalan lancar. Berikut empat tahap dalam merencanakan produksi.
Routing merupakan penentuan jalur produksi yang akan dilalui, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga tahap akhir proses produksi. Routing mencakup penentuan sumber daya yang dibutuhkan pada setiap tahap proses produksi, termasuk mesin, peralatan, dan tenaga kerja.
Sesuai istilahnya, scheduling merupakan tahap pengaturan jadwal produksi. Kamu akan menentukan waktu produksi dimulai serta kuantitas produk yang harus dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Scheduling juga mencakup penentuan urutan produksi produk agar berjalan sistematis sampai menjadi produk yang siap diluncurkan.
Tahap ini merupakan tahap pembagian tugas produksi. Kamu harus membuat daftar tugas yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dalam setiap tahap produksi. Dispatching mencakup pemantauan kinerja setiap karyawan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi agar berjalan sebagaimana mestinya.
Terakhir, kamu akan melakukan pemantauan dan evaluasi produksi. Tahap ini berfokus pada proses produksi, evaluasi kinerja produksi, serta mengambil langkah yang harus diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul. Follow-up mencakup penyesuaian jadwal dan rencana produksi apabila terjadi perubahan dalam permintaan pasar atau kondisi selama produksi barang.
Perencanaan produksi memiliki peran vital dalam kewirausahaan, bukan? Perlu diingat bahwa fungsi perencanaan produksi adalah untuk memastikan agar proses produksi tetap berjalan lancar dan menghasilkan jumlah produk sesuai permintaan pasar.
Masih banyak hal yang harus kamu kuasai tentang operasi dan produksi jika ingin menerapkan sistem produksi yang efektif di perusahaan. Kini, kamu bisa mempelajarinya secara online melalui kursus Analisis Produksi dan Operasi - Lean Manufacturing dari GreatNusa. Kamu akan mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan kursus sehingga lebih mudah mencari pekerjaan di bidang produksi. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut tentang kursus ini.
By greatnusa • 17 Februari 2023
Brand awareness adalah komponen pemasaran untuk pengenalan merek kepada konsumen saat melihat produk bisnismu. Pelajari selengkapnya pada artikel ini!
Istilah brand awareness sudah tidak asing lagi untuk kamu yang sedang mempelajari digital marketing. Brand awareness adalah elemen yang tidak boleh dilupakan dalam memasarkan produk. Bisnismu akan mendapatkan manfaat jangka waktu panjang ketika membangun brand awareness.
Nah, apa sebenarnya yang dimaksud brand awareness? Lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Brand awareness adalah istilah pemasaran yang merujuk pada pengenalan merek oleh konsumen ketika melihat produk atau pelayanannya. Kesadaran konsumen terhadap suatu merek dapat menimbulkan persepsi positif atau negatif ketika melihat produknya. Brand awareness tidak hanya mencakup logo atau nama merek yang terpasang pada produk tersebut, tetapi bisa pula aspek lainnya dalam bisnis, salah satunya pelayanan.
Bagaimana cara kerja brand awareness? Kamu harus mengingat kalau konsumen cenderung memilih produk dari merek yang sudah dikenal daripada merek yang kurang dikenal. Contohnya terlihat jelas pada restoran cepat saji. Beberapa merek restoran cepat saji meningkatkan kesadaran merek melalui strategi periklanan mereka. Tidak heran jika mereka memiliki angka penjualan lebih tinggi dan mampu bertahan selama beberapa tahun.
Baca Juga: 3 Dimensi Brand Image yang Harus Dipahami
Brand awareness bertujuan untuk memperluas pangsa pasar perusahaan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap suatu merek.
Sekilas dijelaskan bahwa brand awareness memiliki manfaat yang cukup signifikan dalam dunia pemasaran. Manfaat apa yang diperoleh perusahaan ketika berhasil membangun brand awareness?
Brand awareness dapat membantu bisnismu dalam membangun jaringan informasi. Jaringan ini sangat bermanfaat agar informasi mengenai merek lebih mudah diterima oleh banyak orang. Contohnya, kafe yang baru berdiri memiliki brand awareness yang kuat sehingga banyak orang membicarakannya media sosial. Informasi mengenai pembaruan produk pun lebih mudah diterima oleh audiens.
Ekuitas merek menggambarkan nilai dari sebuah merek yang ditentukan oleh pengalaman konsumen dan persepsi keseluruhan merek. Konsumen yang memiliki pengalaman dan persepsi positif akan meningkatkan ekuitas merek. Ekuitas merek positif pun berdampak pada beberapa faktor, seperti harga produk lebih tinggi karena tingginya nilai yang dirasakan, harga saham lebih tinggi, dan dampak sosial yang lebih besar karena nilai nama merek
Brand awareness yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu merek. Kepercayaan tersebut menimbulkan persepsi positif sehingga konsumen akan merasa terikat dengan suatu merek. Mereka pun cenderung melakukan pembelian berulang bahkan tanpa harus mempertimbangkan merek tersebut.
Beberapa barang yang kamu gunakan sering diasosiasikan dengan merek yang sudah terkenal. Contoh sederhananya, banyak orang menyebut mesin pencarian sebagai Google. Fenomena tersebut terjadi apabila sebuah merek lebih gencar dalam meningkatkan brand awareness melalui kegiatan pemasaran produknya. Konsumen pun secara tidak langsung sudah turut memasarkan suatu merek melalui aktivitas asosiasi ini.
Konsumen yang telah memercayai suatu merek cenderung lebih loyal. Mereka akan terus menggunakan produk atau jasa dari merek yang sama tanpa membandingkannya bersama merek lain. Langkah ini tentunya bermanfaat untuk mengurangi biaya pemasaran dalam mencari pelanggan baru.
Manfaat ini merupakan efek domino dari poin sebelumnya. Perusahaan mendapatkan penjualan dari pelanggan baru sekaligus pelanggan lama yang melakukan pembelian berulang (retention).
Brand awareness juga meningkatkan keunggulan perusahaan ketika menghadapi kompetitor. Konsumen langsung memilih merek yang memiliki brand awareness kuat sehingga merek tersebut mendapatkan lebih banyak penjualan. Perusahaan pun tidak perlu terlalu fokus memikirkan strategi menghadapi kompetitor jika brand awareness-nya sudah kuat.
Dunia pemasaran digital yang berkembang cepat tentu meningkatkan kesuksesan strategi brand awareness. Kamu bisa memanfaatkan saluran pemasaran digital jika ingin lebih efektif dalam membangun brand awareness. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba.
Brand awareness yang kuat tentu akan memberikan pengaruh besar pada target pasar kamu. Kamu perlu bertindak personal dan mulai mendefinisikan dirimu lebih dari perusahaan yang menjual barang. Tentukan jargon atau kata yang akan digunakan ketika ingin mempromosikan bisnismu. Selain itu, kamu juga perlu membangun buyer persona agar tips ini berhasil.
Memanfaatkan media sosial tidak terbatas pada penggunaan fiturnya saja. Kamu perlu melihat tren yang sedang berlangsung dan memanfaatkannya agar bisa meningkatkan brand awareness. Merekmu akan lebih mudah dan cepat dikenal luas melalui tips ini.
Storytelling merupakan teknik pemasaran yang efektif karena bisa memberikan sesuatu yang nyata pada audiens. Kamu perlu membuat narasi seputar merek atau produk dan menerapkannya ketika melakukan pemasaran. Ada banyak ide narasi yang bisa dicoba, mulai dari kisah pendiri bisnis, bagaimana bisnis memiliki ide produk pertamanya, atau kisah sukses bisnis kamu.
Terhubung bersama pelanggan melalui transaksi saja tidak cukup untuk meningkatkan brand awareness. Kamu harus bersosialisasi bersama mereka di media sosial pula. Kamu bisa berinteraksi melalui pertanyaan, komentar, atau membagikan konten yang disukai. Perlakukan akun bisnismu seolah-olah kamu berusaha berteman dengan pelangganmu.
Inbound marketing merupakan teknik pemasaran secara non-intrusif, contohnya media sosial, mengadakan acara, atau teknik Search Engine Optimization (SEO). Outbound marketing merupakan teknik pemasaran yang langsung menawarkan produk kepada pelanggan melalui e-mail marketing atau telepon. Kombinasikan dua teknik ini untuk meningkatkan brand awareness bisnismu.
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Kamu harus memahami bahwa membangun brand awareness adalah proses yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Zaman yang kian cepat dan kompetitor yang makin menjamur dapat berpengaruh pada strategi brand awareness.
Jadi, apakah kamu ingin mendalami tentang kesadaran merek agar bisa menerapkannya secara efektif dalam bisnismu? Ikutilah kursus Improving Your Business Through Brand Awareness dari GreatNusa sekarang juga. Kursusnya berlangsung secara online jadi kamu bisa mengaksesnya kapan pun. Tingkatkan pengetahuanmu di bidang digital marketing bersama GreatNusa!
Analisa SWOT adalah metode untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Simak manfaat dan cara penggunaannya di sini!
Pasti kamu berekspektasi agar strategi pemasaran digital yang telah direncanakan bisa berjalan efektif, bukan? Inilah pentingnya melakukan analisis SWOT dalam merencanakan pemasaran digital. Analisa SWOT adalah metode yang bermanfaat untuk membantumu dalam merancang strategi pemasaran digital.
Lantas, bagaimana penerapan analisis SWOT dalam merencanakan digital marketing? Lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Analisis SWOT adalah metode untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini berguna untuk menentukan strategi dan arah perusahaan pada masa depan serta melakukan perencanaan strategis sebelum menjalankan aktivitas bisnis.
Analisis SWOT dilakukan melalui proses identifikasi sejumlah faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan, yaitu:
Albert Humphrey mengembangkan analisis SWOT pada tahun 1960-an sebagai bagian dari proyek penelitian yang didanai oleh Fortune 500 perusahaan. Humphrey adalah seorang peneliti di Stanford Research Institute (SRI) di California, AS.
Humphrey dan timnya mengumpulkan data dari sekitar 100 perusahaan dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Hasil analisis tersebut menemukan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung memiliki kekuatan internal serta peluang eksternal yang baik. Mereka juga menemukan bahwa perusahaan yang kurang sukses cenderung memiliki kelemahan internal dan ancaman eksternal yang kuat.
Humphrey dan timnya mengembangkan analisis SWOT berdasarkan hasil penemuan ini. Analisis SWOT kemudian diterapkan sebagai metode mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan strategi masa depan. Analisis SWOT mulai populer di kalangan manajer dan peneliti bisnis serta digunakan dalam berbagai jenis bisnis dan organisasi sejak saat itu.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Tujuan utama analisis SWOT yaitu menemukan aspek krusial dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami oleh suatu perusahaan. Keempat aspek tersebut berguna untuk meningkatkan kekuatan, mengurangi kelemahan, membangun peluang lebih baik, serta menghindari ancaman yang mungkin terjadi pada masa depan.
Beberapa ahli juga menggagas tujuan penerapan analisis SWOT. RD Jatmiko mengungkapkan bahwa analisis SWOT bertujuan agar perusahaan dapat menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada masa depan.
Analisis SWOT bukan untuk mencari solusi, melainkan mengilustrasikan situasi yang sedang atau akan terjadi dalam bisnis. Hal ini senada dengan pendapat Sondang P. Siagian dalam bukunya Manajemen Strategis. Menurutnya, tujuan analisis SWOT yaitu menggambarkan kualitas dan kuantitas sumber daya dan menggunakannya untuk pelaksanaan strategi yang telah dibuat.
Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh
Pada awal artikel dijelaskan bahwa analisis SWOT sangat berguna untuk menjalankan strategi pemasaran digital. Apa saja manfaatnya?
Analisis SWOT akan membantumu dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Hasil evaluasi tersebut berguna untuk menetapkan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
Keberhasilan pemasaran produk pun meningkat apabila kamu mencoba strategi digital marketing sesuai minat target audiens. Hasil evaluasi analisis SWOT, tepatnya peluang dan ancaman, bermanfaat dalam menentukan strategi pemasaran digital yang ingin diterapkan.
Kelebihan dan kekurangan strategi pemasaran digital juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan performa. Kamu bisa merancang strategi pemasaran yang lebih efektif agar lebih berhasil pada masa depan.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Manfaat di atas tentu membuatmu makin tertarik dalam menerapkan analisis SWOT untuk merancang strategi pemasaran. Lantas, bagaimana cara menggunakannya? Lihat langkah lengkapnya di bawah ini.
Kamu perlu membuat pertanyaan dahulu sebelum melakukan analisis SWOT. Setiap komponen kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman sebaiknya memiliki pertanyaan terkait kondisi bisnis kamu. Topik pertanyaannya bisa mengikuti contoh di bawah ini:
Setelah menyusun pertanyaannya, kamu bisa mulai berdiskusi bersama tim digital marketing untuk menemukan jawabannya. Diskusi sangat diperlukan agar kamu bisa mendapatkan perspektif yang berbeda mengenai kelebihan, kekurangan, ancaman, dan peluang yang dihadapi dalam bisnis.
Hasil analisis SWOT akan menentukan kondisi strategi digital marketing kamu pada saat ini. Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengombinasikan dua komponen SWOT yang berbeda. Contoh kombinasinya sebagai berikut:
Kesimpulannya, analisis SWOT adalah metode yang perlu kamu lakukan untuk merancang strategi digital marketing yang berhasil. Namun, peluang keberhasilan digital marketing akan lebih besar kalau kamu menguasainya. Ikutilah kursus Digital Marketing 101: An Essential Guide to Market, Segment and Persona di GreatNusa untuk mempelajari dasar dan panduan penerapan digital marketing dalam pemasaran.
Hubungi kami jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut tentang kursus digital marketing lainnya. Yuk, kembangkan karier digital marketing kamu bersama GreatNusa!
By greatnusa • 19 Februari 2023
Self-efficacy adalah rahasia penting untuk mencapai tujuan dalam pengembangan karier serta kesehatan mental yang lebih prima. Cari tahu selengkapnya di sini!
Pernahkah kamu merasa yakin dalam mencapai tujuan karier? Atau apakah kamu tidak pernah membiarkan kondisi yang menekan menguasai dirimu? Dua kondisi tersebut menandakan bahwa kamu memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi. Ya, self-efficacy merupakan rahasia penting dalam mencapai tujuan karier maupun kesehatan mental yang lebih prima.
Lantas, apa sebenarnya self-efficacy itu? Apa saja ciri-ciri manusia yang memiliki self-efficacy tinggi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Self-efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya mencapai tujuan dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Self-efficacy diyakini dapat memengaruhi cara seseorang dalam merespons kejadian yang terjadi di sekitar lingkungannya serta mengambil tindakan dari respons tersebut.
Self-efficacy pada dasarnya merupakan salah satu komponen penting dari teori kognitif sosial. Albert Bandura mengembangkan teori self-efficacy dan mendefinisikannya sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengelola situasi dan mengatasi masalah. Ada empat sumber utama yang menentukan self-efficacy, yaitu:
Makin tinggi tingkat self-efficacy, besar kemungkinan kamu akan mencari dan mengejar tujuan yang ambisius, mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif, serta merasa lebih bahagia dan produktif. Sebaliknya, tingkat self-efficacy yang rendah bisa membuat kamu merasa tidak percaya diri dan ingin menghindari situasi yang menantang. Kamu perlu meningkatkan self-efficacy untuk mencapai potensi maksimal dalam karier.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang
Self-efficacy memiliki tiga fungsi yang bekerja dalam memengaruhi seorang individu ketika mencapai tujuan pribadinya. Berikut penjelasan mengenai tiga fungsi self-efficacy.
Fungsi kognitif berproses pada tingkat kognisi atau pikiran seseorang. Tingkat self-efficacy alias efikasi diri dapat memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi mampu memiliki tujuan yang lebih tinggi dan memperkuat tujuan tersebut melalui komitmen dan rencana yang tinggi.
Fungsi afeksi berperan pada kemampuan mengatasi tingkat stres atau depresi yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi sulit. Self-efficacy berperan penting untuk mengendalikan tingkat stres agar tidak meningkat. Bandura juga berpendapat bahwa self-efficacy berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang agar bisa menghindari suatu kecemasan.
Fungsi motivasi berperan penting dalam memotivasi diri yang bangkit secara kognitif. Seseorang perlu memotivasi dirinya sendiri serta menerapkan pemikiran yang ingin dicapai pada masa depan. Motivasi akan melatih seseorang agar bisa memiliki kepercayaan mengenai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, seseorang pun bisa menantikan hasil dari tindakan yang prospektif dan membuat perencanaan untuk merealisasikan masa depan yang ingin dikejar.
Baca Juga: Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya
Self-efficacy memiliki manfaat besar dalam hidup kamu, khususnya di bidang pengembangan karier dan kesehatan mental. Apa saja manfaat yang bisa dicapai melalui self-efficacy?
Self-efficacy yang tinggi akan memengaruhi kamu untuk memberikan performa terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya. Performa kerja pun meningkat sehingga kamu bisa mendapatkan promosi sebagai bagian dari pengembangan kariernya.
Ketika mempelajari skill baru atau mengikuti kuliah, kamu memerlukan self-efficacy yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh. Kamu pun bisa menetapkan beberapa tujuan dan merencanakan strategi untuk mencapainya. Pendidikan yang berhasil juga akan berpengaruh pada pengembangan kariermu.
Self-efficacy yang tinggi akan mengubah cara pandang ketika menghadapi kondisi yang menekan. Kamu tidak lagi ragu, melainkan menjadi lebih yakin untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah tersebut. Selain stres, kamu juga belajar mengurangi ketakutan karena memutuskan untuk menghadapi masalah tersebut.
Pada akhirnya, self-efficacy akan membantu meningkatkan kesehatan mentalmu. Kamu bisa menghindari perasaan stres yang bisa berkembang menjadi depresi. Perspektif positif dalam dirimu pun meningkat sehingga kamu akan lebih sejahtera dan bahagia karena memiliki self-efficacy yang tinggi.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Semangat dan keyakinan yang tinggi saja tidak cukup menjadi ciri utama kamu memiliki self-efficacy yang kuat. Begitu pula mudah patah arang dan tidak mudah termotivasi, dua karakter tersebut tidak bisa menggambarkan karakteristik self-efficacy yang rendah.
Ada beberapa ciri khas yang menggambarkan seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi maupun rendah, yaitu:
Berikut merupakan karakteristik orang yang memiliki self-efficacy tinggi:
Orang yang memiliki self-efficacy rendah digambarkan melalui ciri-ciri berikut:
Apakah kamu mau meningkatkan self-efficacy agar mampu mencapai tujuan kariermu? Rahasia meningkatkan self-efficacy adalah dengan mengenal dirimu sendiri. Proses pengenalan diri tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan instan, melainkan diperlukan proses serta metode analisis yang perlu diikuti. Ikutilah kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa agar kamu mampu mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Tingkatkan self-efficacy dalam dirimu bersama GreatNusa sekarang juga!
4 unsur unsur manajemen risiko, mulai dari identifikasi risiko, pemantauan, hingga evaluasi. Cari tahu juga mengenai tujuan manajemen risiko di sini!
Manajemen risiko adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan. Unsur-unsur manajemen risiko sangat penting untuk diperhatikan agar perusahaan dapat mengelola risiko yang dihadapinya dengan baik.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu manajemen risiko secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga unsur-unsur manajemen risiko. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan penjelasan mengenai proses manajemen risiko. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko keuangan, strategis, hukum, dan keamanan terhadap modal dan pendapatan sebuah organisasi. Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko tersebut dan memastikan bahwa organisasi tetap dapat beroperasi dengan efisien.
Program manajemen risiko yang sukses dapat membantu organisasi mempertimbangkan berbagai risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko yang baik juga dapat membantu memeriksa hubungan antara risiko dan dampak berjenjang yang dapat ditimbulkannya pada tujuan strategis organisasi.
Di dalam manajemen risiko, sebuah peristiwa dapat dikategorikan ke dalam dua tipe: peristiwa buruk dapat dikategorikan sebagai risiko, sedangkan peristiwa baik dikategorikan sebagai peluang. Peristiwa positif memang merupakan peluang yang dapat meningkatkan nilai bisnis, tetapi juga dapat merusak organisasi jika tidak diambil dan dikelola dengan baik.
Memang, setiap program manajemen risiko tidak bertujuan untuk menghilangkan semua risiko, melainkan untuk mempertahankan dan menambah nilai organisasi dengan membuat keputusan risiko yang cerdas. Oleh karena itu, makin baik manajemen risiko yang dimiliki, maka makin baik pula peluang sebuah organisasi untuk lebih sukses.
Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Manajemen risiko merupakan proses penting yang dilakukan oleh organisasi untuk mengelola dan mengatasi risiko yang dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemen risiko.
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin terjadi dari suatu risiko. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi dan, jika risiko sampai terjadi, mengambil langkah yang bijak untuk mengatasinya.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak dalam mengatasi sebuah risiko yang terjadi. Dengan mengetahui sumber dan dampak potensial dari risiko, organisasi dapat membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan analisis sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi sebaik mungkin.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dengan efisien dan efektif. Hal ini dapat dicapai dengan mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang sesuai dan mengawasi risiko secara teratur. Ketika organisasi sadar bahwa risiko yang akan dihadapi dapat diatasi dan diminimalisir dampaknya, maka mereka dapat lebih fokus bekerja sehingga efisiensi dan efektivitasnya meningkat.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat terus beroperasi serta berkembang dengan lebih aman dan stabil.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Manajemen risiko harus sistematis, terstruktur, kolaboratif, dan lintas departemen agar efektif. Berikut ini adalah unsur-unsur manajemen risiko yang harus diperhatikan ketika melakukan prosesnya.
Identifikasi risiko adalah proses mendokumentasikan potensi risiko dan kemudian mengkategorikan risiko aktual yang dihadapi organisasi. Total dari risiko potensial dan aktual terkadang disebut sebagai risk universe. Penting untuk secara sistematis mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi karena ini dapat mengurangi kemungkinan sumber risiko potensial yang terlewatkan.
Saat mengidentifikasi risiko, penting juga untuk memikirkan tidak hanya risiko yang dihadapi organisasi saat ini, tetapi juga risiko yang kemungkinan akan muncul di masa depan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan konfigurasi ulang bisnis, risk universe juga akan mengalami perubahan.
Setelah risiko diidentifikasi, selanjutnya risiko-risiko tersebut perlu dianalisis. Penting untuk memahami ruang lingkup risiko dan hubungan antara risiko dengan berbagai faktor dalam organisasi. Untuk menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko, perlu dilihat berapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi oleh risiko tersebut. Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti jika sampai terjadi dan ada risiko yang hanya akan menimbulkan gangguan kecil dalam analisis.
Dalam lingkungan manajemen risiko, analisis ini harus dilakukan secara manual. Saat solusi manajemen risiko diterapkan, salah satu langkah dasar terpenting adalah memetakan risiko ke berbagai dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis. Ini berarti bahwa sistem sudah memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang dipetakan yang akan mengevaluasi risiko dan memberitahu dampak luas dari setiap risiko.
Setiap risiko perlu dihilangkan atau dikendalikan sebanyak mungkin. Kembangkan rencana pengendalian risiko untuk menghilangkan atau menahan setiap risiko sebanyak mungkin. Dimulai dengan risiko dengan prioritas tertinggi, manajemen harus bekerja untuk mengatasi ancaman (atau setidaknya menguranginya) sehingga risiko tidak lagi mengancam keberlangsungan organisasi.
Strategi mitigasi risiko yang dilakukan setidaknya harus mencakup hal-hal berikut:
Menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien sangat penting pada proses ini dan harus dilakukan tanpa mengganggu operasi harian.
Secara teratur pantau, lacak, dan tinjau hasil mitigasi risiko yang dilakukan untuk menentukan apakah yang dilakukan sudah baik atau perlu adanya perubahan. Tim manajemen risiko harus memulai kembali dengan proses baru jika strategi manajemen risiko yang diterapkan tidak dapat diterapkan.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Hindari memberikan reaksi impulsif dan panik ketika hendak memperbaiki masalah. Sebaliknya, perspektif yang jelas dan tenang akan membuat kamu lebih siap untuk meminimalkan bahaya dari ancaman risiko dan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Apakah penjelasan unsur-unsur manajemen di atas dapat dimengerti? Jika kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini, langsung saja ikuti kursus-kursus yang ada di GreatNusa. Melalui kursus GreatNusa, kamu akan diajarkan oleh para profesional dan ahli di setiap bidangnya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
By greatnusa • 21 Februari 2023
Business Development adalah salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada proses pengembangan bisnis. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Business Development adalah salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada proses pengembangan bisnis dengan cara meningkatkan pendapatan, efisiensi, dan daya saing perusahaan. Melalui proses ini, perusahaan dapat meningkatkan jumlah pelanggan, mengejar pasar baru, dan meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai Business Development secara lebih mendalam, mulai dari pengertiannya, tujuan, hingga fungsinya. Selain itu, kamu juga akan dapat mengetahui kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh Business Development. Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Dalam istilah yang paling sederhana, Business Development dapat diartikan sebagai ide, inisiatif, dan aktivitas yang membantu membuat bisnis menjadi lebih baik. Ini termasuk peningkatan pendapatan, pertumbuhan ekspansi bisnis, dan profitabilitas dengan membangun kemitraan strategis dan membuat keputusan bisnis strategis.
Kegiatan Business Development dapat meluas ke berbagai departemen, termasuk penjualan, pemasaran, manajemen proyek, manajemen produk, dan manajemen vendor. Jaringan, negosiasi, kemitraan, dan upaya penghematan biaya juga terlibat. Berbagai departemen dan aktivitas ini didorong oleh dan diselaraskan dengan tujuan pengembangan bisnis.
Sebagai contoh, sebuah bisnis memiliki produk atau layanan yang sukses di satu wilayah, seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Tim Business Development kemudian menilai potensi ekspansi lebih lanjut. Setelah semua uji tuntas, penelitian, dan studi, ditemukan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan dapat diperluas ke wilayah baru, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Tujuan Business Development sangat penting dalam menentukan arah perkembangan bisnis dan mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Beberapa tujuan utama Business Development antara lain:
Salah satu tujuan utama dari Business Development adalah meningkatkan pendapatan perusahaan. Ini dapat dilakukan dengan mengejar pasar baru atau meningkatkan jumlah pelanggan yang ada. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengejar pasar global, atau meningkatkan jaringan kerja.
Tujuan lain dari Business Development adalah menambah jumlah pelanggan. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengejar pasar baru, atau meningkatkan jaringan kerja. Selain itu, perusahaan dapat menambah jumlah pelanggan dengan menjual produk atau layanan ke segmen pasar yang belum terjangkau sebelumnya, atau meningkatkan jaringan kerja dengan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Meningkatkan efisiensi dalam operasional perusahaan juga merupakan tujuan dari Business Development. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengejar pasar baru yang dapat memberikan peluang untuk meningkatkan efisiensi produksi atau distribusi. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensi dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang ada, sehingga dapat mengurangi biaya promosi atau distribusi per produk atau jasa.
Salah satu tujuan penting dari Business Development adalah meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan meningkatkan daya saing, perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan meningkatkan peluang untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa Peran Inovasi dalam Kewirausahaan? Apakah Menguntungkan?
Fungsi Business Development adalah untuk mengembangkan bisnis perusahaan, baik secara ekspansi pasar maupun diversifikasi produk. Beberapa fungsi utama yang harus dilakukan oleh Business Development adalah:
Salah satu fungsi utama dari Business Development adalah melakukan penelitian pasar. Dalam fungsi ini, perusahaan dapat mengumpulkan data tentang pasar yang dituju, seperti informasi tentang konsumen, pesaing, dan tren pasar. Dengan data yang diperoleh, perusahaan dapat mengevaluasi peluang pasar dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mengejar pasar tersebut.
Fungsi penting lainnya dari Business Development adalah mencari pasar baru untuk dijadikan target pasar perusahaan. Business Development harus mampu menganalisis data pasar dan mengevaluasi peluang bisnis yang ada untuk dijadikan target pasar. Kemampuan negosiasi yang baik juga diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.
Fungsi lain dari Business Development adalah pengembangan produk. Dalam fungsi ini, tim Business Development akan menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Produk baru tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta keunikannya tersendiri yang membuatnya lebih menonjol daripada produk milik kompetitor.
Pengembangan jaringan merupakan salah satu fungsi penting dari Business Development. Dalam fungsi ini, tim Business Development harus dapat membangun jaringan kerja baru untuk memperluas jangkauan perusahaan. Jaringan kerja dapat dibangun dengan berbagai cara, seperti mengikuti konferensi, seminar, dan acara-acara lainnya yang serupa.
Baca Juga: 6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya
Ada beberapa kemampuan khusus yang dibutuhkan oleh seorang Business Development agar dapat sukses ketika bekerja, antara lain:
Salah satu skill yang harus dimiliki oleh seorang Business Development adalah keahlian komunikasi. Dalam mengejar pasar baru, seorang Business Development harus mampu menjelaskan dengan baik produk atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Kemampuan komunikasi yang baik juga diperlukan dalam menjalin hubungan dengan rekan kerja, mitra usaha, atau pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.
Skill lain yang harus dimiliki oleh seorang Business Development adalah keahlian negosiasi. Dalam mengejar pasar baru, seorang Business Development harus mampu membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi perusahaan dengan pihak lain, seperti klien atau mitra usaha. Kemampuan negosiasi yang baik juga diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.
Analisis merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang Business Development. Kemampuan analisis ini diperlukan dalam menganalisis data pasar dan mengevaluasi peluang bisnis yang ada. Dengan kemampuan analisis yang baik, seorang Business Development dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang efektif dalam mengembangkan bisnis perusahaan.
Beradaptasi adalah kemampuan lain yang wajib dimiliki oleh seorang Business Development. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting bagi Business Development untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dengan kemampuan beradaptasi yang baik, Business Development dapat mengejar peluang bisnis yang ada dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi.
Business Development adalah salah satu bidang yang perlu dipelajari secara khusus, dan tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Jika kamu tertarik untuk mempelajarinya secara lebih lanjut, langsung saja ikuti kursus-kursus di GreatNusa, seperti Business Development in e-Business Era. Melalui kursus tersebut, kamu dapat mempelajari bagaimana cara berbisnis di era digital, seperti di e-commerce atau marketplace. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!