Menampilkan 19-24 dari 439 Artikel
Dalam dunia ekonomi dan bisnis, istilah entrepreneur dan entrepreneurship pasti sudah sering kita dengar. Bagi mereka yang telah terjun lama di bidang ini, pasti tahu apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship. Tetapi untuk yang awam, kedua istilah tersebut kerap menimbulkan kerancuan.
Secara umum, entrepreneur merupakan sebutan untuk individu yang melakukan aktivitas wirausaha dan memiliki kemampuan berpikir kreatif serta imajinatif. Dalam praktiknya, seorang entrepreneur dianggap bisa memberi manfaat pada banyak orang melalui bisnis yang mereka bangun.
Manfaat tersebut bisa berbentuk banyak hal, salah satunya adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar. Dalam dunia bisnis, usaha yang dimulai oleh seorang entrepreneur biasanya merupakan sebuah produk kreatif hasil buah pikiran dengan memanfaatkan sumber daya di sekitar mereka.
Inilah mengapa kebanyakan produk yang dihasilkan oleh bisnis dari seorang entrepreneur identik dengan potensi suatu daerah (kerajinan tangan, UMKM, dsb). Sebagaimana pengusaha lainnya, seorang entrepreneur juga memiliki beberapa keterbatasan.
Keterbatasan ini kebanyakan berasal dari sumber daya serta perencanaan. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak risiko baru bagi seorang entrepreneur begitu usaha mereka berjalan. Risiko ini pun menjadi tanggungan dari pemilik usaha dan rekanannya.
Hal tersebut membuat menjadi seorang entrepreneur bukan sesuatu yang mudah dijalani. Meskipun begitu, ketika bisnis berjalan lancar, keuntungan yang didapatkan pun membuat segala pengorbanan dan usaha selama membangun bisnis tidak akan sia-sia.
Apakah entrepreneur sama dengan pebisnis atau businessman? Tentu tidak. Berbeda dengan para pebisnis, orientasi seorang entrepreneur bukan hanya tentang membesarkan suatu bisnis dengan strategi tertentu dan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Entrepreneur terlibat sejak sebuah bisnis bukan apa-apa dan belum diwujudkan. Bisa dibilang entrepreneur adalah seorang pemula dalam sebuah bisnis, inovator, pengembang, pemimpin, penanggung jawab, pengambil risiko, hingga seorang promotor.
Sederhananya, entrepreneur adalah orang yang mendirikan dan menjalankan suatu usaha berdasarkan ide kreatifnya. Lalu, apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship? Sebelum membahasnya, mari kita pahami dulu apa pengertian entrepreneurship.
Baca Juga : 5 Cara Memulai Bisnis dari Nol Hingga Menjadi Sukses
Jika entrepreneur merujuk pada individu atau subjek, maka entrepreneurship adalah aktivitasnya. Secara bahasa, entrepreneurship merupakan aktivitas berbisnis dengan ciri khas kreatif, inovatif, keberanian, dan kemampuan untuk bertahan dalam segala tantangan bisnis yang ada.
Hal ini membuat seorang entrepreneur dengan jiwa entrepreneurship dikenal sebagai pribadi pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan senantiasa menjunjung tinggi nilai kejujuran. Untuk membangun jiwa entrepreneurship dibutuhkan sebuah proses panjang.
Inilah mengapa entrepreneurship juga dikenal sebagai sebuah proses untuk memulai, mengembangkan, mengelola, serta mengoperasikan sebuah bisnis baru dan bersedia terlibat dengan segala risiko yang ada untuk bisa menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Entrepreneurship sendiri termasuk ke dalam empat faktor produksi selain tanah, tenaga kerja, dan modal. Bisa disimpulkan bukan, betapa entrepreneurship penting untuk dimiliki seorang entrepreneur. Untuk memiliki jiwa ini, seorang entrepreneur pasti melalui sebuah proses sistematis, terarah, serta kreatif.
Beberapa proses yang harus dilalui seorang entrepreneur agar bisa memiliki jiwa entrepreneurship adalah:
Bisa dibilang inovasi merupakan kunci dari entrepreneurship. Pengusaha yang mampu berinovasi dan menciptakan tren baru di pasaran bisa dipastikan mampu mengenalkan produknya dengan cepat atau bahkan menjadi pionir. Hasilnya, produknya memiliki daya saing cukup tinggi dan menghasilkan angka penjualan menjanjikan.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, seorang entrepreneur tidak bisa berdiri sendiri. Mereka harus mampu membangun networking kuat dengan pihak-pihak yang terlibat agar produk memiliki value tinggi di pasaran. Networking tidak hanya tentang partner bisnis, tetapi juga pemasok, bank, atau bahkan karyawan.
Diakui atau tidak, laba merupakan tujuan utama didirikannya sebuah bisnis. Inilah mengapa seorang entrepreneur dengan jiwa entrepreneurship pasti mampu membuat perencanaan, mengambil keputusan, dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada potensi keuntungan.
Baca Juga : Entrepreneurial Mindset: Pengertian serta Ciri-Cirinya
Entrepreneurship juga erat hubungannya dengan meramal berbagai kemungkinan di masa depan. Hal ini penting mengingat iklim bisnis selalu berubah mengikuti kondisi zaman. Tanpa adanya kemampuan untuk memprediksi, seorang entrepreneur tidak bisa disebut memiliki jiwa entrepreneurship.
Setiap hal yang mendatangkan keuntungan pasti memiliki risiko masing-masing. Begitu pula dengan menjadi seorang entrepreneur. Jadi ketika kita memutuskan untuk membangun sebuah perusahaan dari nol, kita harus siap dengan segala risiko dan mampu membuat asumsi tentang risiko apa saja yang mungkin dihadapi. Sikap ini merupakan ciri khas pengusaha dengan jiwa entrepreneurship.
Bagaimana, sudah ada gambaran apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship dari penjelasan tentang pengertian kedua istilah tersebut di atas? Jika belum, jangan khawatir. Selanjutnya mari kita ulas beberapa perbedaan yang membuat kedua istilah ini tidak rancu.
Baca Juga : 13 Karakteristik Entrepreneur yang Wajib Dimiliki
Beberapa poin yang menunjukkan perbedaan entrepreneurship dan entrepreneur adalah:
Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa entrepreneur merupakan seseorang dengan gagasan inovatif dan memiliki kemampuan serta kemauan untuk membentuk gagasan tersebut melalui sebuah proses yang dikenal sebagai entrepreneurship.
Entrepreneur juga dikenal sebagai pembuat keputusan yang menentukan nasib suatu perusahaan. Dalam prosesnya, entrepreneur membutuhkan entrepreneurship agar rancangan yang dibuat bisa mencapai tujuan utama perusahaan baik jangka panjang ataupun pendek.
Membaca perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship pasti mengantarkan kita pada suatu kesimpulan bahwa membangun sebuah bisnis bukanlah hal mudah. Sepertinya ilmu yang didapat di bangku kuliah pun belum bisa mengakomodasi setiap risiko, pengalaman, dan solusi yang bisa membantu atau kita hadapi dalam membangun bisnis.
Inilah mengapa sangat penting bagi seorang entrepreneur untuk selalu belajar hal baru tentang bisnis supaya mampu menghasilkan inovasi baru. Untuk mengembangkan kemampuan diri ini banyak cara bisa dilakukan, mulai dari mengikuti pelatihan, seminar, bertukar pikiran dengan rekan bisnis, hingga mengikuti kursus.
Selain ilmu bermanfaat, hal tersebut juga diketahui dapat menstimulasi jiwa entrepreneurship kita yang mungkin belum terasah. Sebagai referensi, kamu bisa mengikuti kursus manajerial di GreatNusa.
Itulah ulasan tentang perbedaan istilah yang familiar di dunia bisnis yaitu entrepreneur dan entrepreneurship. Semoga bermanfaat.
Ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi banyak hal. Dalam sebuah perusahaan, manajemen memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas lingkungan. Dengan adanya manajemen, pemilik usaha berharap setiap kegiatan bisa berjalan sesuai rencana, berkembang dengan baik, dan mendapatkan laba maksimal.
Inilah mengapa, struktur manajemen bisa ditemukan di setiap bidang yang ada ada sebuah perusahaan. Termasuk salah satunya manajemen di bidang pemasaran. Secara teknis, manajemen pemasaran ada untuk memastikan bahwa perusahaan bisa menjual produk secara efektif dan mencapai target penjualan yang diinginkan.
Inilah mengapa dalam praktiknya, manajemen perusahaan memiliki ruang lingkup yang luas. Tapi sebelum mengulas lebih dalam tentang hal ini, mari kita bahas dulu tentang apa itu manajemen perusahaan dan pengertiannya menurut para ahli.
Secara umum, manajerial memiliki tiga tugas utama, yaitu:
Apabila diterapkan dalam bidang pemasaran, maka manajemen pemasaran adalah suatu sistem yang melibatkan beberapa proses mulai dari menyusun rencana, menerapkan, mendelegasikan, dan melakukan evaluasi terkait bidang pemasaran di sebuah organisasi.
Dalam pelaksanaannya, rencana yang dibuat disusun untuk jangka panjang, dan bisa diaplikasikan menyesuaikan kondisi pasar sasaran. Arti manajemen pemasaran secara umum di atas, tidak berbeda jauh dengan pendapat beberapa ahli di bidang ini.
Baca Juga : Apa itu Manajemen Pemasaran? Ini Ulasan Lengkapnya!
Adapun pengertian manajemen menurut beberapa ahli adalah:
Bagi Kotler, manajemen pemasaran adalah sebuah kegiatan yang melibatkan analisis, perencanaan, pengaplikasian, serta pengawasan program-program yang tujuannya mengadakan penjualan di sebuah target pasar agar tujuan organisasi atau perusahaan tercapai.
Sementara itu menurut American Marketing Association, manajemen pemasaran merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, perwujudan, pemberian harga, promosi, hingga distribusi barang, jasa, serta gagasan, demi menciptakan oertukaran di target pasar agar tujuan pelanggan dan organisasi tercapai.
Menurut Assauri (1999), manajemen pemasaran meliputi kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian program yang dibuat untuk membentuk, membangun, serta memelihara keuntungan. Keuntungan itu sendiri didapat dari penjualan yang terjadi di target pasar. Tujuannya tentu saja, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran
Secara umum, fungsi manajemen pemasaran adalah untuk menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Selain itu, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi proses identifikasi, peluang prosuk, pendefinisian segmen pasar, hingga identifikasi kebutuhan customer.
Pada praktiknya, fungsi manajemen pemasaran juga ada kaitannya dengan menentukan harga, merencanakan perilisan produk, hingga mengadakan promosi. Jika harus dirangkum, fungsi manajemen pemasaran meliputi:
Baca Juga : 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan
Setelah memahami berbagai hal tentang manajemen pemasaran, pembahasan selanjutnya adalah tentang ruang lingkup struktur manajerial ini di suatu organisasi. Secara umum ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi :
Dalam manajemen pemasaran, ada prinsip yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan konsep, proses, hingga tugas-tugas pemasaran. Prinsip ini dikenal dengan falsafah manajemen pemasaran dan termasuk dalam ruang lingkup yang harus diketahui ketika kita terjun di bidang ini.
Dunia pemasaran adalah sebuah entitas yang senantiasa berkembang mengikuti zaman. Hal ini tentu berpengaruh pula pada lingkungan pasar tempat kita memasarkan produk. Dalam praktiknya, lingkungan pemasaran bukan sesuatu yang bisa dikendalikan dengan mudah.
Inilah mengapa dalam ruang lingkup manajemen pemasaran, faktor lingkungan cukup berpengaruh dan mengambil peranan. Pada pelaksanaan pemasaran pun, kita tidak bisa mengabaikan faktor lingkungan. Bahkan sangat disarankan untuk melibatkan hal ini agar strategi yang dilakukan efektif.
Untuk memastikan bahwa strategi yang direncanakan sesuai kita harus melakukan analisis pasar terlebih dahulu. Jadi tidak perlu heran apabila hal ini menjadi bagian dari ruang lingkup manajemen pemasaran. Analisis pasar sendiri mencakup banyak hal, beberapa di antaranya adalah:
Selanjutnya, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi pemilihan pasar target atau pasar yang dijadikan sasaran penjualan produk. Dalam pemilihan pasar, kita harus menyesuaikan beberapa hal dengan jenis serta kompetensi produk yang dijual.
Inilah mengapa, dalam pemilihan pasar target kita melibatkan beberapa hal yaitu:
Sebuah manajerial pasti melibatkan perencanaan, begitu pula dengan manajemen pemasaran. Perencanaan yang dilakukan tidak hanya mencakup strategi jangka panjang, tetapi juga perencanaan operasional dan penyusunan anggaran. Semuanya tentu terlibat aktif agar rencana yang diterapkan bisa diwujudkan secara efektif.
Dalam menerapkan rencana pemasaran, kita membutuhkan strategi yang tepat. Diakui atau tidak, perencanaan yang dibuat pasti mengalami kendala. Jadi fungsi utama strategi adalh untuk memastikan bahwa perencanaan yang ditetapkan bisa memberikan hasil maksimal.
Strategi sendiri termasuk ruang lingkup manajemen pemasaran yang cukup penting. Tanpa adanya strategi, belum tentu rencana marketing yang telah disusun dengan seksama dapat terlaksana.
Selain strategi pemasaran, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi strategi produk juga. Strategi produk sendiri melibatkan beberapa hal, yaitu:
Strategi harga bukan tentang menentukan harga semurah mungkin agar konsumen tertarik. Pada strategi ini, ruang lingkupnya melibatkan banyak hal mulai dari penetapan harga, apakah harga sesuai dengan biaya produksi, kondisi harga di pasaran, hingga strategi potongan harga untuk menarik minat konsumen.
Dalam pelaksanaan manajemen penasaran, bidang ini juga bertanggung jawab terhadap strategi distribusi produk yang dijual atau dikenal pula dengan strategi penyaluran.
Sesuai namanya, sudah pasti strategi ini termasuk salah satu ruang lingkup manajemen pemasaran yang utama. Dalam pelaksanaannya, strategi promosi juga melibatkan:
Pada ruang lingkup organisasi pemasaran, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu, menentukan tujuan perusahaan, tujuan bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, hingga proses dan perilaku organisasi terkait bidang pemasaran.
Dalam ruang lingkup ini, hal-hal yang terlibat adalah, ruang lingkup informasi pemasaran, riset, hingga penyusunan sistem informasi pemasaran.
Dari ulasan di atas bisa dibayangkan betapa luasnya ruang lingkup manajemen pemasaran. Jika tidak terlibat langsung di dalamnya, kita belum tentu mengerti ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi apa saja. Inilah mengapa ketika bekerja di bidang pemasaran, kita harus mau belajar hal baru.
Sebagai referensi, kamu bisa mempelajari seluk beluk manajemen pemasaran di GreatNusa untuk meng-upgrade value diri agar menjadi SDM manajemen pemasaran yang berkualitas.
Semoga bermanfaat.
Setiap jenis usaha, sekecil apa pun skalanya, memerlukan perencanaan yang matang. Dengan demikian, tujuan yang diharapkan pun dapat tercapai dengan lebih efisien, baik dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
Adapun salah satu cara untuk menyiapkan perencanaan tersebut adalah analisis SWOT. Alat bantu ini akan memudahkanmu menyusun strategi yang paling tepat untuk setiap langkah usaha yang bakal dilakukan.
Detail analisis SWOT tiap usaha pun berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil yang dapat dijadikan referensi untuk membuat strategi usahamu.
Analisis SWOT merupakan sebuah alat bantu sederhana yang memungkinkanmu menyusun mengembangkan strategi usaha. Analisis ini terdiri dari empat elemen, yakni strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Analisis SWOT dan Faktor Serta Contohnya
Masing-masing elemen ini akan membantumu melihat lebih komprehensif kondisi dan peluang usahamu. Kamu akan mengetahui dan mengatur bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha yang dijalani.
Nantinya, analisis SWOT dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan strategis misi untuk mencapai tujuan usaha yang diinginkan. Di sisi lain, jika kamu memerlukan bantuan pendanaan investor, analisis SWOT juga lazimnya diperlukan dalam proposal.
Hal ini akan membantu calon investor memahami risiko dan peluang yang akan diambilnya. Tak cuma itu, adanya analisis SWOT akan membuat investor menilai bahwa kamu memiliki pemahaman dan persiapan yang cukup untuk menjalankan usaha sehingga meningkatkan kepercayaan mereka.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada empat elemen atau komponen dalam analisis SWOT. Strengths dan weaknesses merupakan faktor dari internal, sedangkan opportunities dan threats merupakan faktor eksternal.
Namun, apa maksud dari masing-masing komponen tersebut?
Komponen apa saja dalam strategi, kegiatan, maupun produk usaha yang kamu lakukan yang dapat memberi keuntungan atau menjadi kelebihan dibandingkan kompetitor.
Komponen apa saja dalam strategi, kegiatan, maupun produk usaha yang kamu lakukan yang menjadi kelemahan atau kekurangan dibandingkan kompetitor.
Peluang apa saja yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat usaha berkembang atau memperoleh keuntungan yang optimal.
Ancaman atau hambatan apa saja yang mungkin akan kamu hadapi saat menjalankan usaha nantinya.
Untuk lebih memahami bagaimana implementasi pembuatan analisis SWOT, berikut adalah beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil.
Misal, kamu seorang lulusan ahli gizi. Berbekal pengetahuan tentang nutrisi, kamu akan membuat usaha frozen food khususnya yang sedang diet rendah kalori dan tinggi protein. Dengan begitu, kamu bisa membuat analisis SWOT seperti ini.
Strengths
Weaknesses
Opportunities
Threats
Setelah mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha di atas, kamu pun bisa menentukan beberapa strategi yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa contohnya.
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Contoh analisis SWOT usaha kecil lainnya adalah untuk penjual pakaian secara online (non-dropship / affiliate). Kamu menjual baju-baju yang semuanya merupakan hasil desain sendiri dan memanfaatkan penjahit lokal untuk proses produksi.
Strengths
Weaknesses
Opportunities
Threats
Dari analisis ini, kamu bisa merumuskan beberapa strategi yang tepat untuk menjalankan bisnis dan mencapai tujuan dengan optimal. Berikut adalah beberapa contoh strategi yang mendukung.
Nah, itulah beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil yang bisa kamu jadikan referensi untuk membuat analisis SWOT usahamu sendiri. Makin detail kamu menggali apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha, makin mudah pula buatmu menentukan strategi yang tepat.
Dalam menentukan strategi yang tepat pun, kamu juga memerlukan pemahaman tentang usaha dan manajemen. Kamu akan menemukan langkah apa yang paling efektif dan efisien dari berbagai opsi yang tersedia, pendekatan seperti apa yang paling relevan dengan kondisi pasar saat ini, dan masih banyak lainnya.
Di GreatNusa, kamu bisa mengikuti kursus online tentang bisnis dan manajemen yang disediakan. Tak cuma pemasaran secara offline, kamu juga bisa mendalami bagaimana cara melakukan pemasaran digital yang paling pas. Beberapa kursus bahkan disediakan secara gratis sehingga sayang untuk kamu lewatkan begitu saja.
By greatnusa • 5 Mei 2023
Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) menjadi tahapan penting dalam sebuah aktivitas bisnis. Pelaksanaannya pun memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Pemenuhan fungsi dan tujuan analisis SWOT tersebut, dapat membantu kamu dalam proses pengembangan bisnis.
Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah analisis SWOT masih relevan di era digital seperti sekarang? Pertanyaan tersebut cukup lumrah. Apalagi, analisis SWOT merupakan teknik yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Penerapannya terbukti dapat membantu para pengusaha dalam meningkatkan performa bisnis. Mereka yang memanfaatkan metode ini tak hanya perusahaan kecil, tetapi juga perusahaan besar.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Analisis SWOT dan Faktor Serta Contohnya
Teknik analisis SWOT diciptakan oleh peneliti dari Stanford Research Institute bernama Albert Humphrey. Saat itu, Humphrey berkeinginan untuk menciptakan strategi bisnis jangka panjang proporsional dan dapat dijalankan. Dalam prosesnya, Humphrey menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 dan akhirnya terciptalah metode analisis SWOT.
Lalu, bagaimana relevansi penggunaan analisis SWOT di era modern? Banyak pengusaha dunia yang menjawab kalau fungsi dan tujuan analisis SWOT masih relevan. Hal itu berkaitan erat dengan manfaat besar yang bisa didapatkan oleh para pebisnis dari pelaksanaan analisis SWOT.
Dalam pelaksanaannya, fungsi dan tujuan analisis SWOT adalah mengidentifikasi aspek penting berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Setiap perusahaan atau organisasi, bakal mempunyai karakteristik empat elemen yang berbeda-beda.
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Pengetahuan tentang empat aspek tersebut, mendorong perusahaan untuk dapat memaksimalkan kelebihan, meminimalkan kekurangan, mengantisipasi ancaman, dan memanfaatkan peluang. Dengan begitu, perusahaan bisa memperoleh peningkatan performa dan menghilangkan berbagai hambatan yang dapat berdampak buruk pada bisnis.
Analisis SWOT memang tidak akan mampu memberikan solusi tepat untuk beragam permasalahan perusahaan. Namun, penggunaannya bisa memberi gambaran yang jelas terkait situasi yang tengah dihadapi atau kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Para ahli menjabarkan fungsi dan tujuan analisis SWOT dalam berbagai pengertian, di antaranya:
RD Jatmiko mengungkapkan bahwa tujuan yang perlu dicapai lewat analisis SWOT adalah "... agar organisasi/perusahaan tersebut mampu memanfaatkan informasi perubahan untuk mendapatkan keunggulan kompetitifnya di masa depan."
Sementara itu, Sondang P. Siagian memiliki pandangan berbeda terkait tujuan analisis SWOT. Dalam bukunya yang bertajuk Manajemen Strategis, Sondang P. Siagian menyebutkan, "Analisis SWOT bertujuan untuk menggambarkan kuantitas dan kualitas berbagai sumber daya atau mungkin dikuasainya untuk dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan strategi yang telah ditentukan."
Ada berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan saat menjalankan analisis SWOT, di antaranya:
Setiap organisasi atau perusahaan pasti berhadapan dengan permasalahan internalnya masing-masing. Kalau permasalahan itu tidak segera diselesaikan, keberadaannya dapat menimbulkan efek negatif terhadap perusahaan.
Melalui analisis SWOT, kamu punya kesempatan untuk menyelesaikan problem internal perusahaan secara lebih cepat. Dengan begitu, permasalahan tersebut tidak akan melebar dan dampak negatif yang ditimbulkannya bisa diminimalkan.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Manfaat selanjutnya yang bisa kamu peroleh dari analisis SWOT adalah kesempatan memperoleh insight bisnis. Metode analisis ini membantu kamu dalam memahami kekuatan serta peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Di waktu bersamaan, kamu memperoleh gambaran yang jelas situasi pasar.
Dengan memanfaatkan kedua informasi tersebut, kamu punya kesempatan untuk memaksimalkan kekuatan dan sekaligus memanfaatkan peluang di pasar. Dengan begitu, kamu akan memperoleh tingkat keuntungan yang optimal.
Analisis SWOT tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya partisipasi aktif dari setiap pihak di dalam perusahaan. Termasuk di antaranya adalah peran para karyawan. Peningkatan partisipasi karyawan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, termasuk di antaranya adalah:
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Secara Efektif
Kamu mungkin beranggapan kalau analisis SWOT memerlukan biaya yang besar. Alasannya, karena proses pelaksanaan analisis tersebut dilakukan dengan partisipasi dari lembaga konsultasi profesional. Namun, kamu bisa pula melaksanakan analisis SWOT secara lebih terjangkau.
Hal yang perlu kamu ketahui, peran lembaga konsultasi profesional dalam analisis SWOT sifatnya opsional. Kamu bisa pula menjalankannya secara mandiri. Dengan catatan, setiap karyawan memiliki pengetahuan mendalam terkait bisnis.
Manfaat yang tak kalah penting dari analisis SWOT adalah meningkatkan kolaborasi para karyawan. Hal ini memiliki kaitan erat dengan adanya proses analisis internal terkait kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dari hasil analisis tersebut, setiap karyawan dapat melakukan kolaborasi untuk melengkapi setiap kelemahan masing-masing.
Untuk bisa secara jelas memahami tujuan analisis SWOT, kamu bisa melihat contoh-contohnya sebagai berikut:
Contoh yang pertama adalah analisis bisnis kerajinan tangan dari bahan bambu. Bisnis tersebut mengkhususkan pada produk aksesoris pengeras suara dari bahan bambu. Berikut ini adalah analisis SWOT dari bisnis tersebut:
Berikutnya adalah contoh analisis SWOT untuk perusahaan dalam bidang manufaktur.
Contoh yang ketiga adalah analisis SWOT UKM.
Itulah pengetahuan tentang tujuan analisis SWOT yang penting kamu ketahui. Selanjutnya, kamu pun bisa membekali diri tentang berbagai aspek penting dalam menunjang analisis tersebut.
Kabar baiknya, saat ini ada GreatNusa yang bisa membantu kamu dalam menguasai keahlian baru. Ada banyak pilihan kursus keahlian online yang bisa kamu ikuti di GreatNusa. Materinya berkualitas dan ditunjang tenaga instruktur berpengalaman.
Dalam dunia bisnis, kamu bakal sering mendengar istilah analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats). Pelaksanaan analisis tersebut merupakan bagian dari upaya evaluasi dalam lingkungan perusahaan. Namun, apakah kamu benar-benar mengetahui apa yang dimaksud analisis SWOT?
Analisis SWOT merupakan teknik analisis yang sudah berkembang sangat lama. Teknik ini dimunculkan oleh Albert Humphrey pada kisaran tahun antara tahun 1960 sampai 1970-an. Saat itu, Humphrey memanfaatkan data dari perusahaan-perusahaan terkemuka dunia yang menjadi bagian dari Fortune 500.
Dalam pengertiannya, analisis SWOT merupakan teknik analisis yang berguna dalam melaksanakan proses evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam sebuah perusahaan, organisasi, atau proyek tertentu. Pelaksanaannya memberi banyak manfaat, termasuk di antaranya adalah menganalisis pertumbuhan perusahaan, menilai kinerja, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan analisis SWOT berfokus pada analisis 4 elemen utama, yaitu:
Elemen yang pertama adalah kekuatan atau kelebihan dari proyek atau bisnis yang kamu jalankan. Kekuatan tersebut bisa berbentuk berbagai macam, baik dalam bentuk aset atau atribut yang tidak tampak. Contoh kekuatan di antaranya adalah aset SDM, aset teknologi, brand perusahaan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Brand Positioning: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menentukannya
Selanjutnya adalah elemen kelemahan. Elemen yang termasuk dalam kelemahan adalah berbagai faktor yang berisiko menghambat aktivitas bisnis atau proyek. Contoh dari weakness adalah anggaran yang terbatas, SDM terampil yang minim, dan lain-lain.
Elemen opportunities merupakan peluang-peluang yang dimiliki perusahaan. Faktor peluang dalam analisis SWOT berasal dari lingkungan di luar perusahaan yang selanjutnya dapat kamu manfaatkan untuk meningkatkan daya saing bisnis.
Elemen terakhir adalah threats atau ancaman. Dalam analisis SWOT, threats merujuk pada berbagai aspek yang dapat menimbulkan risiko pada aktivitas bisnis perusahaan atau keberhasilan proyek. Contoh threats di antaranya adalah adanya aturan perundang-undangan baru, kemunculan kompetitor baru, dan lain-lain.
Baca Juga: Macam-macam Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Penjualan
Dalam memahami tentang apa yang dimaksud analisis SWOT, kamu juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat 2 kategori faktor yang memberikan pengaruh pada analisis SWOT, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor internal merupakan aspek dalam analisis SWOT yang berada dari dalam organisasi atau perusahaan. Ada 2 faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan. Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang faktor internal perusahaan atau organisasi, ada beberapa upaya yang dapat kamu lakukan, yaitu:
Berkebalikan dengan faktor internal, faktor eksternal merupakan elemen dalam analisis SWOT yang berasal dari lingkungan di luar organisasi atau perusahaan. Dalam analisis SWOT, faktor eksternal meliputi opportunities dan threats.
Perusahaan dapat melakukan berbagai upaya untuk mengidentifikasi opportunities dan threats, di antaranya:
Baca Juga: Evaluasi Usaha Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya
Untuk bisa lebih memahami tentang apa yang dimaksud analisis SWOT, berikut adalah contoh-contohnya:
Botanical Bounty
Botanical Bounty merupakan usaha perkebunan yang memiliki berbagai jenis produk tanaman. Perusahaan ini sudah beroperasi selama dua tahun dan berstatus sebagai usaha keluarga. Awal pendiriannya berasal dari hobi dari pemilik bisnis yang memiliki pengetahuan terkait dunia perkebunan.
Perusahaan menjalankan analisis SWOT dengan hasil sebagai berikut:
Dari hasil analisis tersebut, Botanical Bounty dapat merumuskan strategi dalam mengembangkan bisnisnya sebagai berikut:
Itulah penjelasan lengkap terkait apa yang dimaksud analisis SWOT. Sampai di sini, kamu jadi tahu kalau SWOT memiliki peran penting dalam upaya mengembangkan bisnis. Selanjutnya, kamu dapat melakukan berbagai upaya dalam mendorong pengembangan tersebut.
Salah satu upaya yang bisa kamu laksanakan adalah lewat pengembangan kualitas SDM. Untuk aspek ini, GreatNusa menawarkan solusi yang tepat. Kamu dapat memilih berbagai layanan kursus online dengan berbagai tema. Kamu pun bisa menentukan pilihan tema kursus sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Transformasi digital bisnis menjadi sebuah kebutuhan di era modern seperti sekarang. Salah satunya adalah lewat penerapan pemasaran digital atau digital marketing. Namun, kamu tak bisa serta merta menerapkan strategi tersebut. Sebelum menerapkannya, kamu perlu terlebih dahulu memahami kelebihan dan kekurangan digital marketing.
Untuk membantu kamu dalam memperoleh manfaat optimal dari penerapan strategi digital marketing, berikut ini 13 kelebihan dan kekurangannya yang perlu diperhatikan:
Terkait pembahasan kelebihan dan kekurangan digital marketing, ada baiknya kamu terlebih dahulu mengetahui nilai positifnya. Ada 7 kelebihan utama yang bisa kamu dapatkan saat menerapkan strategi pemasaran digital, yaitu:
Keuntungan pertama yang dapat kamu dapatkan dalam penerapan strategi digital marketing adalah hemat biaya. Kamu tidak perlu mengeluarkan anggaran biaya yang besar untuk melaksanakannya. Bahkan, ada banyak pilihan platform yang memungkinkan kamu untuk menjalankan strategi pemasaran digital secara gratis.
Dibandingkan dengan penerapan strategi pemasaran konvensional, biaya yang perlu kamu keluarkan dalam strategi digital marketing relatif lebih hemat. Bahkan, penghematan biaya yang dapatkan dari aktivitas digital marketing bisa mencapai 50-75%. Di waktu bersamaan, kamu tetap memperoleh hasil yang tidak kalah memuaskannya.
Kamu dapat pula memperoleh kelebihan strategi digital marketing berupa jangkauan yang sangat luas. Dengan biaya yang relatif terbatas, kamu bisa melakukan pemasaran produk dengan jangkauan tidak hanya berbagai wilayah di Indonesia. Namun, kamu juga memiliki kesempatan untuk menjangkau pasar luar negeri.
Baca Juga: Integrated Digital Marketing: Pengertian Dan Cara Menerapkannya
Jangkauan yang luas membuat kamu berpeluang mendapatkan potensi pendapatan lebih banyak. Apalagi, kalau produk yang kamu pasarkan memiliki kualitas yang bagus dan keberadaannya memang benar-benar dibutuhkan oleh para pelanggan.
Strategi digital marketing dapat kamu terapkan untuk menjangkau beberapa segmen konsumen secara bersamaan. Kamu pun tinggal menyesuaikan parameter demografis dari masing-masing segmen konsumen. Strategi ini dapat berjalan secara lebih optimal kalau kamu telah memiliki gambaran secara jelas terkait buyer persona.
Data dari Statistic Brain mengungkapkan kalau rata-rata waktu seseorang dalam memusatkan perhatiannya saat berada di internet adalah sekitar 8,25 detik. Di waktu bersamaan, strategi digital marketing memungkinkan kamu untuk menarik perhatian pengguna internet dalam waktu yang tak kalah singkat.
Oleh karenanya, kamu perlu melengkapi strategi digital marketing dengan kemampuan copywriting yang bagus. Dengan begitu, kamu dapat membantu konten pemasaran yang dapat membius perhatian para audiens.
Digital marketing tidak cuma membantu kamu dalam menjangkau konsumen secara luas. Namun, kamu juga bisa memperoleh efektivitas pemasaran yang lebih baik dibandingkan strategi marketing konvensional. Alasannya adalah karena kamu dapat menjangkau secara langsung pihak yang berperan sebagai pengambil keputusan.
Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Ada 2 faktor penting yang berpengaruh pada proses terjadinya transaksi bisnis, yaitu kemampuan bisnis dalam menyelesaikan permasalahan konsumen serta kedekatan hubungan antara pebisnis dengan konsumen. Strategi digital marketing merupakan upaya yang dapat mendekatkan kamu dengan para konsumen.
Lewat berbagai interaksi yang kamu lakukan, konsumen akan memiliki pandangan positif terhadap brand. Kalau citra positif tersebut ditunjang dengan kualitas produk serta layanan yang bagus, kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan transaksi penjualan.
Hal yang tak kalah penting, kamu bisa memperoleh keuntungan strategi digital marketing berupa adanya peningkatan loyalitas brand. Loyalitas brand memiliki peran penting yang dapat mendorong konsumen untuk kembali melakukan transaksi atau repeat order. Semakin tinggi loyalitas brand, usaha yang kamu jalankan kian stabil.
Baca Juga: Brand Awareness: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
Selain memiliki kelebihan tersebut, kamu juga perlu mengetahui beberapa poin yang menjadi kekurangan dari strategi digital marketing. Ada 6 kekurangan penting yang perlu kamu pahami, yaitu:
Penerapan strategi marketing memang membuat kamu bisa melakukan aktivitas pemasaran secara cepat. Hanya saja, kamu tidak bisa merasakan hasilnya secara langsung. Di waktu yang sama, proses pembuatan konten pemasaran juga memerlukan waktu yang tidak sedikit. Jadi, kamu perlu mengalokasikan waktu yang cukup banyak sebagai bagian dari investasi.
Fakta ini dapat kamu lihat dalam hasil riset yang dilakukan oleh Social Media Today. Mereka melaporkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan oleh seorang digital marketer adalah sekitar 6 jam per hari. Bahkan, 1 di antara 3 praktisi digital marketing mengalokasikan waktu online lebih dari 11 jam per hari.
Baca Juga: 8 Digital Marketing Tools Yang Harus Kamu Miliki
Kemampuan dalam menjangkau audiens secara luas merupakan kelebihan dan kekurangan digital marketing. Faktor ini menjadi kekurangan karena jangkauan yang besar juga menimbulkan risiko respons negatif dari para pengguna internet tidak kalah besar. Situasi tersebut dapat terjadi brand message yang kamu sampaikan dianggap keliru oleh sebagian orang.
Di waktu yang sama, fenomena trolling di internet dapat menjadi pemicu munculnya respons negatif dari warganet. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan antisipasi terhadap kejadian tersebut.
Kamu tidak bisa memprediksi hasil dari strategi digital marketing yang kamu jalankan. Terkadang, konten pemasaran kamu bisa menjadi viral. Namun, tak menutup kemungkinan marketing campaign tak berjalan sesuai rencana.
Dalam aktivitas pemasaran digital, kamu memang bisa memperoleh parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan. Kamu bisa memanfaatkan berbagai tool yang tersedia di internet.
Hanya saja, tidak semua tool tersebut mampu memberikan laporan yang dapat dipercaya. Selain itu, kamu juga perlu membekali diri dengan pengetahuan dalam memahami laporan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui return of investment (ROI).
Strategi digital marketing relatif mudah dijiplak oleh pebisnis lain. Oleh karenanya, tak menutup kemungkinan kalau pihak yang menjiplak strategi digital marketing kamu adalah kompetitor langsung. Dampaknya, angka penjualan produk kamu dapat mengalami penurunan secara drastis.
Kekurangan digital marketing terakhir yang perlu kamu perhatikan adalah potensi gangguan white noise. Hal ini dapat terjadi karena ada begitu banyak informasi yang ada di internet. Berhadapan dengan banyak informasi dalam satu waktu, tak menutup kemungkinan kalau iklan kamu bakal diacuhkan oleh para pengguna internet.
Itulah informasi terkait kelebihan dan kekurangan digital marketing yang perlu kamu ketahui. Dengan memperhatikan beberapa aspek tersebut, strategi pemasaran digital memberi lebih banyak manfaat bagi para pebisnis. Apalagi, kalau penerapannya dilakukan dengan penuh perhitungan.
Kamu bisa pula membekali diri dengan berbagai keahlian terkait digital marketing sebagai nilai lebih dalam memenangkan persaingan di dunia kerja. Caranya gampang. Kamu bisa mengikuti berbagai pilihan kursus pemasaran yang tersedia di GreatNusa. Yuk, raih kesuksesan bersama GreatNusa!