Menampilkan 139-144 dari 440 Artikel
By greatnusa • 29 Maret 2023
Memiliki lingkungan kerja yang optimal adalah impian setiap orang. Sayangnya, hal tersebut masih sulit didapatkan, baik oleh lulusan baru atau seorang profesional yang sudah bekerja puluhan tahun. Untuk membantu kamu mendapatkan lingkungan kerja yang ideal, perhatikan beberapa indikator lingkungan kerja yang bisa menjadi penunjuk apakah sebuah lingkungan kerja sangat baik atau masuk dalam kategori toxic.
Lingkungan kerja adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang oleh setiap karyawan. Pasalnya, faktor yang satu ini sangat berpengaruh terhadap banyak hal, mulai dari produktivitas dan pemenuhan tanggung jawab perusahaan, keselamatan dan kesehatan baik fisik maupun mental, hingga kepuasan personal atas sebuah pencapaian (aktualisasi diri).
Oleh sebab itu, mencari tahu terlebih dahulu lingkungan kerja yang diharapkan sangatlah penting. Sebab dalam banyak kejadian, karyawan mengeluh hingga mengalami burnout berkepanjangan karena lingkungan yang tidak kondusif. Kalau sudah begini, kualitas kerja jadi menurun dan tidak akan adil pula bagi perusahaan yang telah menggaji.
Ada banyak indikator lingkungan kerja yang optimal yang dapat kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk bekerja di suatu tempat. Adapun secara umum, indikator tersebut dapat dibedakan ke dalam dua kelompok utama: indikator fisik dan indikator nonfisik.
Baca Juga : Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Indikator lingkungan kerja fisik melibatkan hal-hal yang berbentuk dan dapat dirasakan secara fisik di dalam sebuah lingkungan kerja.
Setiap karyawan memerlukan personal space dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Setidaknya, perusahaan harus dapat mengalokasikan fasilitas ruang yang cukup untuk setiap karyawannya sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Hal ini tidak berarti perlu adanya kubikel atau sekat besar untuk satu karyawan dengan karyawan lainnya. Namun, yang lebih penting adalah bahwa sebuah ruangan tersebut dapat menampung jumlah karyawan di dalamnya secara ideal. Dengan begitu, karyawan tetap dapat bebas bergerak dan memiliki personal space sehingga menjaga kenyamanan dan produktivitasnya.
Penerangan atau pencahayaan berperan besar dalam menimbulkan suasana hati seseorang. Pencahayaan yang buruk akan membuat suasana ruangan menjadi muram. Karena itu, jangan heran bila karyawan di dalamnya jadi ikut bermalas-malasan atau kehilangan gairah bekerja.
Selain itu, penerangan yang buruk akan mengganggu bahkan merusak penglihatan. Beberapa gejala lain pun biasanya akan turut mengikuti seperti sakit kepala.
Terutama sejak adanya wabah COVID-19, sirkulasi udara yang baik menjadi indikator lingkungan kerja lainnya yang jangan sampai terlewat. Minimnya akses keluar-masuk udara menjadi salah satu kesempatan besar bagi patogen seperti virus untuk menyerang siapa pun yang berada di dalam satu ruangan yang sama.
Selain itu, sirkulasi udara juga dapat meminimalkan terjadinya kelembapan. Udara yang lembap akan berdampak pada beberapa kesehatan tubuh lainnya terutama terkait saluran pernapasan.
Sebisa mungkin, sebuah ruangan memiliki akses yang cukup untuk mendapat cahaya matahari guna menjaga keseimbangan sirkulasi. Selain itu, kualitas sirkulasi udara juga dapat dijaga dengan kehadiran ventilasi udara serta pembersihan filter AC.
Baca Juga : Transformational Leadership: Pengertian, Ciri, Serta Manfaatnya
Masih banyak tempat kerja yang tidak melihat desain ruangan sebagai hal penting untuk menunjang produktivitas karyawannya. Padahal, desain ruangan yang mendukung akan meningkatkan kenyamanan karyawan dan berdampak pada produktivitas—bahkan loyalitas dari karyawan itu sendiri.
Desain ruangan yang dimaksud dapat berupa pemilihan warna cat, pengaturan furnitur (workspace), dan sebagainya. Walau terlihat sepele, desain ruangan nyatanya juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi karyawan muda zaman sekarang. Dengan desain ruangan yang ideal, suasana kerja di dalam workspace akan memberikan rasa nyaman bagi rekan-rekan kerja tersebut.
Perusahaan harus dapat memberi jaminan keamanan pada karyawannya saat bekerja di tempat kerjanya agar menciptakan lingkungan kerja kondusif. Contoh paling sederhana adalah dengan selektif dalam memberi akses kepada tamu yang datang untuk masuk ke dalam bangunan perusahaan, menyediakan tempat parkir yang aman, dan sebagainya.
Di samping itu, keamanan ini juga terkait dengan protokol kesehatan. Sampai saat ini, wabah virus corona masih belum juga terlihat adanya tanda-tanda akan membaik dalam waktu dekat. Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa kita dapat hidup berdampingan dengan virus ini selamanya.
Oleh sebab itu, keamanan dalam implementasi protokol kesehatan (prokes) kini menjadi indikator lingkungan kerja yang mutlak. Perusahaan yang disiplin menerapkan prokes berarti menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi karyawannya.
Lingkungan kerja yang bersih akan meningkatkan rasa nyaman. Untuk tetap menjaganya bersih pun, tentu saja, diperlukan kerja sama dari setiap karyawan lainnya selain tim cleaning service.
Kebersihan juga memiliki kaitan terhadap kesehatan. Makin bersih lingkungan kerja, makin kecil kemungkinan menjadi sarang penyakit.
Baca Juga : 7 Manfaat Bekerja Sama dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sulit
Indikator lingkungan kerja non fisik lebih menitikberatkan pada hal-hal yang tidak dapat dirasakan langsung oleh panca indra. Walau begitu, indikator ini berperan tak kalah penting dalam mendukung kondusif atau tidaknya lingkungan kerja.
Sayangnya, tidak sedikit seorang karyawan yang dilimpahi tanggung jawab pekerjaan yang terlalu berat. Seakan belum cukup, banyak pula yang mendapat upah tidak sebanding dengan seluruh job description yang diberikan.
Overload yang terjadi terus-menerus akan membuat karyawan burnout dan berdampak pada perusahaan itu sendiri. Kondisi mental yang tidak optimal akan membuat produktivitas maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan tidak maksimal.
Seluruh anggota tim harus sepakat dengan visi dan misi yang ditetapkan atau disepakati bersama. Jika tidak, maka akan terjadi ketimpangan dan menghambat tujuan bersama yang akan dicapai.
Seperti contoh adalah di masa work from home (WFH) seperti saat ini. Banyak karyawan yang jadi memprioritaskan pekerjaannya di jam kerja karena justru sibuk melakukan hal-hal domestik atau personal. Mereka jadi slow response, alur pekerjaan tim jadi terganggu, performa tim turut menurun.
Cara ini dapat dicegah dengan penggunaan beberapa tools seperti project management. Walau begitu, kesadaran dan kedisiplinan masing-masing individu tetap menjadi faktor utama dalam hal ini.
Indikator lingkungan kerja yang baik berikutnya adalah kelancaran komunikasi antara karyawan satu dengan lainnya. Termasuk ketika ada konflik pribadi pun, komunikasi profesional tetap harus dijaga.
Hal ini juga berlaku untuk komunikasi antara karyawan dengan perusahaan secara korporasi. Untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi ini, salah satu caranya adalah dengan melalui forum diskusi.
Kewajiban karyawan adalah memenuhi tanggung jawab yang diberikan kepadanya sesuai kesepakatan. Namun, hal ini tidak berarti memberi apresiasi menjadi sesuatu yang tidak perlu dilakukan.
Bentuk apresiasi yang diberikan pun tidak harus berupa materi. Ucapan terima kasih untuk hal-hal sederhana saja yang diberikan atasan kepada bawahan saja menjadi dukungan moral tersendiri.
Keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional bukan sebuah kemustahilan. Kondisi ini sangat mungkin dicapai apabila perusahaan dan karyawan sama-sama memahami dan sepakat untuk mewujudkannya.
Contoh kecilnya adalah dengan tidak ada lagi komunikasi terkait pekerjaan di luar jam kantor kecuali jika sangat mendesak. Selain itu, persetujuan cuti tanpa harus berbelit-belit menjadi wujud dukungan terciptanya work-life balance.
Itulah beberapa indikator lingkungan kerja optimal yang bisa kamu jadikan panduan saat memilih tempat kerja. Untuk mengetahui apakah kantor idamanmu memiliki kualitas tersebut atau tidak, kamu dapat melakukan berbagai cara, mulai dari mencari referensi dari orang-orang yang bekerja di sana hingga mengikuti program internship.
Namun, jangan lupa, kamu juga perlu mempersiapkan diri. Selain berharap tempat kerja idaman dapat memberikan lingkungan yang suportif, kamu juga harus dapat memberi kontribusi maksimal nantinya. Kamu bisa melakukannya dengan semakin mengasah keterampilan melalui berbagai kursus online di GreatNusa, baik , seperti kepemimpinan, maupun hardskill, seperti pemrograman.
Semoga membantu!
Adaptasi dan perubahan adalah dua hal yang akan dihadapi setiap perusahaan. Perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian membuat perusahaan harus dapat mengubah haluannya ketika dibutuhkan. Untuk dapat mengubah haluan perusahaan kamu dengan baik, kamu harus mengerti cara melakukan evaluasi strategi yang efektif.
Manajemen strategi adalah bagian penting dalam kelangsungan bisnis kamu. Dengan memiliki sistem manajemen strategi yang baik, kamu akan dapat bereaksi dengan baik terhadap segala perubahan yang mungkin muncul di masa depan.
Untuk dapat merubah strategi yang sedang kamu gunakan, evaluasi strategi adalah langkah penting yang harus dilakukan. Kamu harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan strategi yang kamu gunakan sekarang sebelum bisa merubah haluan.
Berikut adalah langkah melakukan evaluasi strategi yang efektif yang dapat kamu jadikan panduan.
Sebelum memahami tentang apa itu evaluasi strategi, kamu perlu paham bahwa ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan strategi bisnis yang efektif. Tahapan-tahapan ini di antaranya;
Pertama, perumusan strategi. Proses perumusan membutuhkan beberapa data dan fakta terkait dengan ruang lingkup kegiatan dan pengembangan perusahaan. Mulai dari visi dan misi, identifikasi kekuatan dan kelemahan, sekaligus potensi ancaman baik internal maupun eksternal perusahaan. Kemudian, menetapkan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek, serta menyiapkan beberapa strategi alternatif setelah menentukan strategi utama yang akan digunakan.
Kedua, pelaksanaan strategi. Pada tahap ini, perusahaan sudah harus memiliki target tertentu, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Dimulai dari pembuatan kebijakan perusahaan, anggaran biaya operasional, penyusunan struktur organisasi yang tepat, pengalokasian sumber daya yang baik, hingga memotivasi karyawan untuk dapat maksimal dalam mencapai target yang ditentukan. Selain itu, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi serta pelayanan kompensasi yang layak dengan tingkat kepuasan kinerja karyawan juga cukup penting untuk diperhatikan.
Ketiga, evaluasi strategi. Tahap ini adalah tahap akhir yang cukup menentukan keberhasilan sebuah strategi bisnis. Setidaknya ada beberapa unsur pokok dalam evaluasi, yaitu; mengkaji, mengukur dan melakukan tindakan korektif. Evaluasi sangat perlu dilakukan sebagai upaya mempertahankan keberhasilan dan menghindari kegagalan pada masa yang akan datang.
Jadi, evaluasi strategi merupakan cara paling efektif bagi pelaku bisnis untuk meninjau sejauh mana perusahaan bertahan dan berkembang dalam usaha mencapai tujuan strategis yang diinginkan. Dengan evaluasi ini, pelaku bisnis dapat mengetahui arah pergerakan strategi bisnisnya sekaligus dapat membantu mengidentifikasi kekurangan dan mengambil langkah korektif apabila tidak sesuai dengan konsep awal.
Untuk melakukan evaluasi strategi yang efektif, tentu dibutuhkan kekompakan beberapa pihak. Mulai dari pemegang saham, para dewan direksi, dan para pemegang jabatan penting, termasuk kepala bagian dalam perusahaan. Adapun hal yang perlu dievaluasi di antaranya adalah.
Baca Juga : 5 Cara Bekerja Sama Dalam Keberagaman Yang Efektif
Berbagai masalah pasti akan selalu ada dan mengganggu stabilitas perusahaan. Meski hal ini merupakan keniscayaan yang lumrah terjadi, ada beberapa alasan atau kondisi sehingga perlu dilakukan evaluasi strategi, di antaranya:
Baca Juga : Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Setidaknya, ada beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan ketika menerapkan evaluasi strategi bisnis perusahaan. Berikut beberapa di antaranya;
1. Bisa mengevaluasi sejauh mana efektivitas sebuah proyek atau program, dan apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
2. Bisa memastikan pemanfaatan dan penggunaan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.
3. Bisa menentukan sejauh mana sebuah proyek atau program kerja sesuai dengan konsep awal. Jika ada hambatan atau kesalahan, perusahaan bisa segera melakukan tindakan atau aksi korektif guna meningkatkan potensi tercapainya tujuan usaha.
Baca Juga : Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Mengacu pada kriteria Rumelt, ada empat tahapan yang bisa kamu jadikan petunjuk untuk mengevaluasi strategi perusahaan, yaitu;
Tahap awal, kamu perlu melakukan evaluasi terhadap konsistensi strategi. Harus dipastikan bahwa dalam strategi yang telah dicanangkan tidak ada pertentangan antara kebijakan dan sasaran.
Di sini, kamu perlu memastikan dua hal penting. Pertama, apakah operasi internal usaha yang meliputi pembelian, pemasaran, penjualan, operasional, dan pelayanan, telah konsisten dengan alokasi sumber daya. Kedua, apakah operasi internal tersebut juga telah konsisten dengan ekonomi pasar dan sasaran bisnis.
Penting untuk dipahami bahwa menyesuaikan strategi bisnis dengan lingkungan pasar adalah salah satu hal yang tak boleh disepelekan. Pasalnya, ini tentu akan berimbas pada efektivitas strategi, yang nantinya juga berpengaruh terhadap capaian tujuan perusahaan.
Karenanya, kamu perlu mengevaluasi kesesuaian strategi dengan pasar, entah itu dalam lingkungan terdekat ataupun yang lebih luas. Setidaknya, kamu perlu memastikan beberapa hal, seperti; siapa dan di mana yang memungkinkan adanya potensi pelanggan, kekuatan ekonomi yang ada di pasar usaha, pemicu pelanggan/konsumen untuk membeli, serta kendala yang ada dalam proses penyesuaian usaha.
Strategi yang baik sudah sepatutnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Karenanya, kamu patut mengevaluasi apakah strategi yang dicanangkan dan diterapkan telah memenuhi kriteria tersebut atau tidak.
Caranya, bisa dengan menganalisis apakah usaha memiliki nilai ekonomis yang melebihi para pesaingnya, di ranah pasar yang sama. Atau, untuk jangka panjang, pastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya dan kemampuan berbeda yang tidak dapat ditiru oleh pesaing. Ini bisa meliputi kelompok aktivitas atau budaya kerja perusahaan, aset usaha, merek dagang, hak paten, hak kekayaan intelektual, dan lainnya.
Terakhir, kamu perlu memastikan bahwa strategi tersebut memang layak untuk dipertahankan. Caranya, bisa dengan mengevaluasi sekaligus menganalisis apakah strategi usaha selama ini telah memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Tak hanya itu, yang terpenting, apakah strategi bisa membuat bisnis memiliki akses sumber daya finansial dan mendorong personil untuk aktif terlibat.
Nah, itulah tentang evaluasi strategi perusahaan dan cara efektif untuk melakukannya. Perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian adalah salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis. Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan, kamu harus bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut. Evaluasi strategi dapat membantu kamu mengetahui di bagian mana kamu telah berhasil dan di mana kamu harus meningkatkan performa.
Agar lebih paham tentang bisnis dan manajemen, kamu bisa mengikuti kursus yang tersedia di GreatNusa; sebuah portal pembelajaran daring. Di sini, telah tersedia beragam pilihan kursus yang pastinya didampingi oleh tutor berpengalaman.
Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen? Apakah ini artinya kita akan memperhatikan mereka setiap saat? Tentu saja tidak, perilaku konsumen yang dimaksud di sini adalah studi mengenai konsumen dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, menggunakan, dan membuang produk atau layanan. Lantas mengapa ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan? Untuk menemukan jawaban dari hal ini, maka beberapa informasi yang ada di bawah ini siap membantu kamu.
Mempelajari pengertian perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena membantu perusahaan untuk memahami apa yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Seperti yang disebutkan sebelumnya, teori perilaku konsumen adalah sebuah bentuk studi yang mempelajari proses mereka sebelum menggunakan produk dan jasa, ketika menggunakannya, dan sesudah menggunakannya.
Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, akan bisa membantu perusahaan dalam mengisi celah di pasar dan mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau produk yang sudah ketinggalan. Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan juga bisa mengetahui cara terbaik untuk menyajikan produk mereka serta memberikan dampak maksimal pada konsumen. Memahami perilaku pembelian konsumen adalah kunci rahasia untuk menjangkau dan melibatkan klien dan memengaruhi mereka untuk membeli apa yang kamu sajikan. Berbagai alasan inilah yang menjadikan analisis terhadap perilaku konsumen merupakan sesuatu yang wajib dilakukan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Juga : 9 Contoh Analisis Perilaku Konsumen untuk Digital Marketing
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terbagi menjadi beberapa kategori seperti pribadi, sosial, budaya, ekonomi, dan psikologis. Berikut ulasannya,
Pertama, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berasal dari diri sendiri pribadi konsumen tersebut. Setiap konsumen memiliki pendidikan bahkan sifat-sifat yang berbeda-beda sehingga sangat penting memahami perilaku konsumen.
Kedua, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial. Faktor ini meliputi bukan hanya dari status sosial konsumen tetapi juga pengaruh kelompok-kelompok terhadap konsumen.
Ketiga, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya. Faktor tersebut mencakup nilai dan ideologi yang berasal dari diri kita sendiri atau tempat dan komunitas kita berada. Sehingga memerlukan adanya pemahaman lebih dalam terhadap suatu perilaku konsumen.
Faktor ekonomi dalam memahami perilaku konsumen adalah perilaku yang didasarkan dari kondisi ekonomi pasar atau negara tertentu.
Faktor berikutnya adalah faktor psikologis suatu konsumen. Faktor ini dapat dikatakan sulit diprediksi dikarenakan setiap perilaku konsumen setiap saatnya akan berganti. Misalkan seorang konsumen ada yang sedang senang dan akan banyak mencari informasi dalam berbagai produk. Ada juga konsumen yang sedang sedih yang mana konsumen tersebut akan membeli produk yang diinginkan saja tanpa mencari tahu produk yang lain.
Setelah mengetahui pengertian, manfaat, dan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, berikutnya adalah model perilaku konsumen. Berikut adalah modelnya.
Model perilaku konsumen ini dicetuskan oleh Ivan Pavlov yang mana di dalamnya tedapat beberapa indikator seperti drive, drieves, dan reinforcement. Drive adalah bentuk stimulan untuk memancing suatu aksi. Drives adalah kebutuhan psikologis seperti rasa sakit, lapar, sedih, atau bahagia. Dan reinforcement adalah stimulus atau dorongan akibat adanya kebutuhan psikologis yang mana akan memperkuat aksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Model perilaku konsumen ini terdiri dari beberapa kategori. Kategori tersebut adalah input, process, dan output. Input adalah strategi marketing yang digunakan oleh perusahaan. Strategi tersebut meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. Process adalah bagaimana seorang konsumen melakukan proses transaksi. Dan output adalah bagaimana respon konsumen terhadap suatu produk.
Perilaku konsumen seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kita harus menganalisa pola pembelian konsumen dan mencari tahu tren pembeli. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian ketika melakukan analisis ini adalah:
Baca Juga : 8 Strategi Harga untuk Meningkatkan Penjualan
Sebuah perusahaan atau brand hanya akan bisa memengaruhi para konsumen melalui elemen-elemen yang bisa mereka kontrol. Mulai dari pemasaran, hingga pemilihan harga. Namun, perilaku konsumen tidak hanya akan dipengaruhi oleh hal-hal ini saja. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa memengaruhi hal ini.
Pertama, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berasal dari diri sendiri pribadi konsumen tersebut. Setiap konsumen memiliki pendidikan bahkan sifat-sifat yang berbeda-beda sehingga sangat penting memahami perilaku konsumen.
Kedua, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial. Faktor ini meliputi bukan hanya dari status sosial konsumen tetapi juga pengaruh kelompok-kelompok terhadap konsumen. Faktor sosial juga mempengaruhi pembuatan keputusan seorang konsumen dalam membeli produk.
Ketiga, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya. Faktor tersebut mencakup nilai dan ideologi yang berasal dari diri kita sendiri atau tempat dan komunitas kita berada. Faktor budaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga memerlukan adanya pemahaman lebih dalam terhadap suatu perilaku konsumen.
Faktor ekonomi dalam memahami perilaku konsumen adalah perilaku yang didasarkan dari kondisi ekonomi pasar atau negara tertentu. Faktor ekonomi ini sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seorang konsumen.
Faktor berikutnya adalah faktor psikologis suatu konsumen. Faktor ini dapat dikatakan sulit diprediksi dikarenakan setiap perilaku konsumen setiap saatnya akan berganti. Misalkan seorang konsumen ada yang sedang senang dan akan banyak mencari informasi dalam berbagai produk. Ada juga konsumen yang sedang sedih yang mana konsumen tersebut akan membeli produk yang diinginkan saja tanpa mencari tahu produk yang lain.
Baca Juga : Customer Segment: Pengertian, Fungsi, Serta Jenis-Jenisnya
Itulah beragam informasi yang bisa kamu gunakan untuk memahami apa itu perilaku konsumen. Semoga hal ini bisa membantumu. Untuk memantapkan ilmu yang sudah kamu dapatkan, maka dari GreatNusa ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Dapatkan materi-materi berguna yang akan bisa memperdalam pengetahuan kamu. Jadi tunggu apalagi, yuk kunjungi website kami sekarang juga untuk mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen!
Memiliki bisnis yang sukses adalah impian setiap pengusaha. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk merancang bisnisnya dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC). Jadi, apa itu business model Canvas?
Yuk simak penjelasan lengkap mengenai business model Canvas di bawah ini:
Dalam sebuah bisnis, apapun bentuknya, tentunya ada beberapa orang yang beroperasi agar aktivitas bisnis tetap berjalan. Sebuah bisnis juga membutuhkan strategi, manajemen, dan sistem yang memudahkan orang-orang di dalamnya untuk bekerja secara efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu model bisnis yang terbukti efektif dan sering diterapkan adalah business model Canvas.
Business model Canvas adalah alat dalam strategi manajemen untuk menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur, dan keuangan perusahaan dalam bentuk elemen visual.
Konsep business model Canvas mengandalkan gambaran ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan nyata tentang jenis pelanggan mereka, pengeluaran, cara kerja perusahaan, dan sebagainya.
Baca Juga : Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Di dalam BMC, terdapat sembilan elemen penting yang berhubungan dengan bisnis, yaitu:
Jika divisualisasikan, setiap elemen tersebut dapat diwakili oleh kolom atau kotak. Inilah tempelate contoh business model Canvas.
Dengan menggunakan template di atas, kamu dapat memvisualisasikan ide dan konsep bisnis secara terstruktur dan mendefinisikan setiap elemen dengan mudah.
Untuk lebih memahami ke-9 elemen yang disebutkan di atas, berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
Customer segment berarti kamu harus menentukan segmen pengguna mana yang akan menjadi target bisnis. Target konsumen bisa dibagi menjadi berbagai segmen sesuai kebutuhan, contohnya, berdasarkan usia, gender, hobi maupun tingkat konsumerisme.
Sederhananya, value proposition adalah nilai jual produk/layanan agar pengguna memilih untuk membeli/menyewanya dari perusahaanmu. Contohnya adalah apa yang pengguna butuhkan, jika kamu menyediakan yang mereka butuhkan maka mereka akan membeli produk yang perusahaanmu jual.
Dalam Business model Canvas, value proposition juga dapat berupa solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengguna. Entah solusi yang belum pernah ada sebelumnya, atau solusi dengan pendekatan baru yang lebih efektif. Jadi, cobalah untuk menciptakan nilai jual yang unik dari apa yang kamu jual.
Channel dalam Business Model Canvas adalah sarana interaksi antara pengguna dan perusahaanmu, baik untuk tujuan promosi, untuk membeli produk dan layanan yang disediakan, atau bahkan untuk menjawab keluhan.
Contoh business model Canvas paling umum dari penggunaan elemen ini adalah media sosial di mana perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan penggunanya, baik untuk berbagi informasi penting atau menanggapi keluhan.
Customer relationship membantu Anda memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan. Strategi yang dimaksud bukan hanya kapan produk akan dipasarkan atau ketika promosi, tetapi juga saat menanggapi keluhan, hingga bagaimana cara agar konsumen tidak membeli produk.
Revenue streams adalah sumber pendapatan dari perusahaan. Dalam elemen ini, kamu perlu tahu di mana dan bagaimana perusahaan mendapatkan pendapatannya.
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berhubungan dengan suatu produk, di mana aktivitas utamanya adalah menghasilkan value proposition dari produk tersebut.
Key resources adalah elemen dalam BMC yang berisi daftar sumber daya yang harus direncanakan dan harus direalisasikan oleh perusahaan untuk mendapatkan value proposition. Inilah yang membuat key activities berjalan.
Key partners adalah daftar sumber daya yang berasal dari luar yang diperlukan untuk membuat model bisnis yang sedang kamu jalankan agar dapat berfungsi.
Struktur biaya adalah skema keuangan yang membiayai operasi perusahaan. Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan perusahaan per hari? Berapa biaya untuk sumber daya yang digunakan? Berapa harga pemasaran produk tersebut?
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?
Business Model Canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan karena dapat membantu memetakan bisnis secara terstruktur. Kamu bisa menggunakan model bisnis ini untuk mengubah ide menjadi hal yang konkret.Jika kamu ingin mempelajari lebih mengenai apa itu business model Canvas, kamu bisa mengikuti kursus Business Plan yang disediakan oleh GreatNusa.
By greatnusa • 29 Maret 2023
Organisasi adalah sebuah wadah yang tepat jika kamu ingin mengasah dirimu untuk menjadi profesional yang lebih baik. Dengan berorganisasi, kamu dapat mendapatkan banyak manfaat, mulai dari memperluas relasi hingga sudut pandang. Untuk menambah semangat berorganisasi, kamu bisa mencari tahu tentang apa saja manfaat organisasi yang bisa kamu dapatkan.
Sebagai makhluk sosial, wajar jika hampir seluruh tahap kehidupan manusia tidak lepas dari yang namanya organisasi. Mulai dari ketika masih berstatus pelajar, mahasiswa, hingga akhirnya terjun dan hidup di tengah masyarakat. Terlebih, organisasi tidak hanya dipandang sebagai sarana berkumpul dan bekerja sama, tetapi juga tempat mengasah berbagai pengalaman serta kemampuan.
Karenanya, tak sedikit yang menganggap bahwa organisasi dengan segudang manfaatnya adalah salah satu penentu keberhasilan hidup seseorang. Seseorang yang aktif di organisasi cenderung lebih memiliki softskill yang nantinya tak hanya berguna untuk menunjang karier, tetapi juga bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Secara umum, pengertian organisasi dapat diartikan sebagai wadah tempat berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan tertentu dan mereka bekerja sama mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Mereka bekerja sama secara sistematis, rasional, terkendali, dan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya (dana, data, lingkungan, sarana, dan metode) yang ada dengan efektif dan efisien. Karena itulah, hampir semua organisasi pasti dilengkapi dengan struktur yang mengatur berbagai peran dan fungsi dari masing-masing anggota.
Definisi tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Stephen P. Robbins yang mengatakan bahwa “organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasi secara sadar, dengan adanya batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja atas kesadaran yang relatif terus menerus dalam mencapai tujuan bersama atau kelompok”.
Jadi, organisasi bukan hanya tentang pola hubungan berkelompok, tetapi juga berkenaan dengan aktivitas dan tujuan bersama. Secara umum, organisasi memiliki tujuan di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Setelah mengetahui pengertian organisasi, berikutnya adalah manfaat berotganisasi. Ada banyak manfaat berorganisasi yang bisa kamu dapatkan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
Salah satu manfaat organisasi yang paling umum ditemui adalah memperluas pergaulan. Setiap anggota organisasi dapat memperluas jaringannya dengan bergabung ke dalam organisasi. Oleh karena itu, dengan mengikuti organisasi maka sudah pasti kamu akan bertemu dengan banyak orang.
Organisasi akan membuat kamu menjalin interaksi dengan lebih dari satu tipe relasi spesifik. Entah itu dari sekolah atau kampus yang berbeda, latar belakang suku dan agama, usia, profesi, dan beragam perbedaan lainnya. Dengan begitu, secara tidak sadar, kamu telah memperluas jejaring atau jaringan sosial pertemanan.
Memiliki banyak relasi dan kenalan, tentu sangat menyenangkan. Kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman, sharing pengetahuan dan informasi, serta kesempatan untuk mengembangkan diri. Bahkan, bukan tidak mungkin jika nantinya relasi inilah yang akan mendukung dan membantumu ketika tengah berada dalam kesulitan.
Dalam sebuah organisasi, kamu akan menemui berbagai aktivitas seperti; diskusi/forum ilmiah, acara sosial, kerja sama dengan pihak lain, dan aktivitas yang menuntut untuk bertemu dengan orang baru. Dari sinilah, kamu akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan baru.
Sebuah pengalaman berharga yang pastinya akan sedikit banyak membentuk pola pikir dan mental para anggotanya. Bukan tidak mungkin pula jika kamu bisa terinspirasi dari kehidupan, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman orang-orang baru tersebut. Karenanya, tak ada salahnya jika manfaatkan waktu dan kesempatan sebaik-baiknya.
Sebagian besar orang menganggap bahwa jiwa kepemimpinan hanya dimiliki oleh segelintir individu. Padahal, sebenarnya, jiwa kepemimpinan itu ada dalam diri setiap manusia. Ini pun telah termaktub dalam sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa “setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. Jadi, jelas bahwa setiap insan adalah pemimpin, entah itu untuk dirinya sendiri ataupun bagi orang lain/kelompok. Yang membedakan hanyalah apakah jiwa leadership tersebut diasah atau tidak.
Nah, salah satu tempat terbaik untuk mengasah jiwa kepemimpinan adalah organisasi. Dalam organisasi, kamu akan belajar tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang bijak. Dari aktif berorganisasi, kamu juga dapat menemukan bahwa ada banyak strategi memimpin dan jenis-jenis kepemimpinan. Dari sini pulalah, kamu akan belajar mengedepankan kepentingan umum atau masyarakat dibanding kepentingan pribadi/golongan. Sebuah sikap dasar yang setidaknya harus dimiliki oleh setiap pemimpin, bukan?
Ketika memutuskan untuk bergabung dalam sebuah organisasi, artinya kamu sudah siap menanggalkan segala bentuk egoisme diri. Pasalnya, dalam organisasi, para anggota akan dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang membutuhkan kerja sama tim. Semakin baik kerja sama yang terjalin, maka tujuan pun akan lebih mudah tercapai.
Berkat organisasi, kamu pun akan terbiasa menjalin kerja sama dengan orang lain. Kamu akan menemukan banyak manfaat bekerja sama nanti ketika terjun ke dalam dunia kerja ataupun masyarakat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang yang berdedikasi serta aktif mengikuti organisasi akan cenderung memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat efektif.
Hal ini karena untuk dapat melakukan kegiatan organisasi dengan lancar, kamu harus dapat berkomunikasi dengan baik. Kamu akan dengan sendirinya mengasah kemampuan komunikasi secara alami.
Kemampuan komunikasi yang umumnya didapatkan dari mengikuti organisasi adalah public speakingatau berbicara di depan umum. Kamu akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi ini dari kegiatan seperti menyampaikan pendapat, diskusi, bertanya dalam forum, hingga pidato di depan sesama anggota organisasi.
Jadi, bagi kamu yang ingin mengembangkan kemampuan ini, organisasi adalah tempat yang tepat untuk mengasahnya. Untuk kemudian, bisa dikembangkan di lingkungan yang lebih luas, seperti masyarakat, dunia kerja, atau ranah profesi yang berhubungan dengan public speaking.
Baca Juga : 8 Cara Public Speaking Untuk Pemula
Percaya atau tidak, manajemen waktu adalah salah satu kunci kesuksesan. Seseorang yang bisa mengatur dan menggunakan waktunya dengan tepat, cenderung memiliki kualitas hidup lebih baik, sehingga bisa lebih fokus menata masa depan. Begitupun sebaliknya, orang yang seringkali menyia-nyiakan waktu, maka hidupnya cenderung terbengkalai dan tidak terarah.
Bagi kamu yang ingin belajar mengelola waktu secara efektif dan efisien, organisasi adalah tempat yang tepat. Dengan berorganisasi, kamu akan dilatih untuk bisa membagi waktu, serta mengatur jadwal dan prioritas dari setiap kegiatan/aktivitas yang ada. Dari sinilah, nantinya kamu akan secara perlahan belajar untuk menghargai waktu. Bahwa memang waktu sangat berharga dan sudah sepatutnya digunakan untuk hal-hal bermanfaat nan produktif.
Faktanya, manfaat organisasi juga berdampak positif terhadap kepribadian, khususnya perkembangan emosi. Lingkungan organisasi yang penuh tantangan, akan membuat para anggotanya lebih bisa mengendalikan emosi negatif. Kebiasaan untuk bertemu dan bergaul dengan orang baru, juga akan membuat pola pikir lebih terbuka sehingga lebih bisa menerima perbedaan. Dengan segala bentuk gemblengan dalam organisasi, tak heran jika organisatoris cenderung memiliki kecerdasan emosional lebih baik. Dengan membentuk kecerdasan emosional yang baik, kamu juga akan membangun resiliensi yang mana tahan dalam menghadapi tekanan.
Bagi para mahasiswa, manfaat mengikuti organisasi satu inilah yang paling banyak dicari. Para mahasiswa yang mengikuti organisasi umumnya melakukannya untuk mendapatkan softskill yang akan dibutuhkan ketika masuk ke dalam dunia kerja.
Sebuah penelitian dari Harvard University mengungkapkan bahwa penentu kesuksesan seseorang tidak hanya hardskill, tetapi juga softskill. Tak tanggung-tanggung, pengaruhnya bahkan bisa mencapai 80% dibanding hardskill yang hanya 20%.
Manfaat organisasi bagi mahasiswa dalam bidang softskill ini dapat berupa kecerdasan sosial, kemampuan beradaptasi, kemampuan komunikasi, kecerdasan emosi, serta kemampuan untuk membangun hubungan interpersonal yang baik. Softskill inilah yang akan mendukung berbagai hardskill yang kamu miliki, hingga nantinya bisa mencapai kesuksesan.
Baca Juga : Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Sayangnya, softskill memang tidak diajarkan secara langsung di sekolah ataupun bangku kuliah. Namun, tak perlu bingung, karena kamu bisa mengasahnya di organisasi. Beragam kegiatan atau aktivitas khas organisasi akan secara perlahan membentuk dan meningkatkan softskill para anggotanya.
Itulah beberapa manfaat organisasi yang dapat kamu rasakan. Organisasi adalah tempat yang tempat untuk mengasah dirimu dalam berbagai bidang. Kamu dapat merasakan kehidupan sosial dalam berbagai skala melalui organisasi. Tentunya hal ini akan membawa banyak manfaat dalam kehidupanmu sebagai seorang profesional dan juga manusia.
Selain di organisasi, kamu pun bisa mengasah softskill dengan mengikuti kursus di GreatNusa. GreatNusa merupakan platform pembelajaran digital yang menyediakan berbagai jenis pembelajaran berkualitas. Termasuk pengembangan diri, seperti; kemampuan bahasa, kepemimpinan atau leadership, pendidikan, hingga ekonomi dan politik. Jadi, tunggu apa lagi?
Ketika terjun ke dunia bisnis, kamu akan menemukan berbagai istilah penting terkait jalannya kegiatan operasional perusahaan. Apa pun skala bisnis yang kamu jalankan, manajemen bisnis adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Apa itu manajemen bisnis dan bagaimana implementasinya di dunia kerja?
Pengertian manajemen bisnis adalah ilmu tentang mengelola koordinasi dan mengorganisasi sebuah kegiatan bisnis. Di dalamnya mencakup produksi bahan, uang, mesin yang melibatkan proses inovasi dan pemasaran. Orang-orang yang berada dalam ruang manajemen bisnis bertugas untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya bisnis sehingga dapat memenuhi tujuan perusahaan.
Manajemen bisnis mencakup semua proses kerja perusahaan. Mulai dari perencanaan, kontrol, eksekusi rencana hingga evaluasi. Jika keempat komponen manajemen bisnis ini berjalan dengan baik, maka perusahaan juga akan maju.
Manajemen bisnis memiliki beberapa komponen. Komponen manajemen bisnis ini merupakan bagian yang proses kerjanya harus sesuai dengan sistem manajemen. Setiap komponen juga punya tugas dan fungsi yang berbeda. Apa saja komponen itu?
Seperti namanya, manajemen keuangan memiliki tugas dan fungsi mengatur dan membuat laporan keuangan perusahaan. Adanya manajemen keuangan yang tepat guna memastikan perusahaan menggunakan uangnya secara efisien dan tepat guna.
Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan
Produk apa pun tidak akan sampai kepada pelanggan tanpa adanya proses marketing atau pemasaran. Cara mengatur kegiatan yang berhubungan dengan proses pemasaran termasuk ke dalam komponen manajemen marketing. Selain itu, manajemen keuangan juga akan membuat strategi pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Mereka yang bertugas dalam lingkup manajemen produksi harus mampu mengatur dan mengawasi bagaimana barang dan jasa diproduksi oleh perusahaan. Manajemen produksi juga mencakup proses kontrol dan uji kelayakan pada mesin produksi, operator produksi sampai produk jadi siap dipasarkan. Manajemen produksi juga mengatur pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan agar terkelola secara efisien.
Baca Juga: 4 Tugas Manajemen Produksi Dalam Sebuah Perusahaan
Kegiatan distribusi diawasi dan diatur dalam ruang lingkup manajemen distribusi. Aktivitas ini dilakukan untuk memastikan produk bisa disalurkan secara cepat dan tepat agar tidak mengecewakan pelanggan.
Baca Juga: Pengertian Strategi Distribusi dan Contohnya Dalam Bisnis
Selain sumber daya yang sifatnya materiil, pengelolaan juga harus dilakukan terhadap sumber daya manusia yang ada. Manajemen SDM mengatur dengan baik porsi tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan, bidang pekerjaan hingga memantau kedisiplinan dan performa kerja SDM yang ada
Semua komponen dalam manajemen ini harus saling bersinergi satu sama lain. Dibarengi dengan kerja sama yang baik antara pimpinan dan para karyawan, manajemen bisnis akan berjalan sesuai tujuan dan target yang dibuat oleh perusahaan. Tugas untuk masing-masing komponen manajemen dipimpin oleh seorang manajer.
Baca Juga : Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum masuk contoh aplikasinya, kamu harus mengetahui fungsi-fungsi dari manajemen bisnis. Berikut adalah fungsi manajemen bisnis,
Perencaan atau planning dilakukan untuk membangun sebuah usaha. Suatu bisnis atau usaha perlu adanya perencanaan yang matang baik dari pemasaran produk, pembukuan, penjualan produk dan rencana-rencana lainnya. Dan setiap perencanaan tersebut memerlukan pencatatan dari semua dampak yang akan dihasilkan untuk bisnis yang akan datang.
Pengelompokan atau organizing ini berkaitan dengan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan. Pengelompokan ini dilakukan untuk membuat kelompok kerja sesuai dengan planning yang sudah dibuat. Dan kelompok kerja tersebut berisikan tentang orang-orang dengan tugas yang sudah ditentukan dalam planning.
Staffing ini berkaitan dengan sumber daya perusahaan seperti bahan baku perusahaan, mesin produksi, dan sarana pendukung lainnya. Manajemen ini juga dilakukan agar dapat dilaksanakan secara optimal.
Fungsi pengarahan ini diartikan sebagai manajemen memiliki peran penting sebagai seorang pemimpin dan penyemangat tim agar tim tersebut dapat bekerja sesuai dengan planning yang sudah dibuat.
Pengawasan atau controlling ini mengacu pada pengecekan dan obervasi sistem kerja apabila sistem teresbut sudah dilakukan sesuai planning atau tidak.
Bisnis baik skala kecil, menengah maupun besar harus menerapkan manajemen bisnis yang baik agar kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik. Ada beberapa contoh aplikasi atau penerapan manajemen bisnis di lapangan/dunia kerja yakni:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, manajemen bisnis mencakup beragam tahapan dalam kegiatan operasional mulai dari awal sampai akhir. Manajemen bisnis di awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan product development atau pengembangan produk. Misalnya saja kamu ingin mencari menu baru yang menarik untuk kalangan muda di restoran kamu.
Dalam berbisnis kamu juga perlu menjalin kemitraan, baik itu dengan supplier bahan baku atau dengan para investor. Kemitraan ini juga perlu diatur sebagai bagian dari manajemen bisnis.
Hubungan dengan stakeholder atau pemangku kepentingan seperti investor dan komunitas tempat bisnis kamu beroperasi juga perlu dikelola dengan baik. Misalnya saja kamu memberikan presentasi update terkait perkembangan perusahaan kepada para investor atau melakukan pertemuan berkala dengan komunitas terkait.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Team culture atau lingkungan kerja juga perlu dikelola dengan baik. Caranya adalah dengan menetapkan kebiasaan, norma dan ekspektasi perusahaan terhadap kinerja para karyawannya. Dengan begitu, masing-masing orang akan mengetahui porsi tugasnya dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai ekspektasi perusahaan terhadap dirinya.
Baca Juga : Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Manajer dan direktur memiliki kewajiban dan wewenang untuk mengawasi dan membuat keputusan dalam perusahaan. Ukuran manajemen bermacam-macam mulai dari manajemen yang terdiri satu orang dalam sebuah perusahaan kecil sampai ribuan manajer di perusahaan dengan cabang di berbagai negara di dunia. Dalam perusahaan berskala lebih besar, kebijakan diambil oleh dewan direksi kemudian dilakukan oleh CEO atau chief executive officer.
Banyak orang percaya bahwa langkah terbaik untuk mengevaluasi prospek dan nilai sebuah perusahaan saat ini adalah dengan melihat kualitas dan pengalaman manajernya. Tujuan manajemen yakni untuk menyatukan orang-orang agar bisa mencapai target dan sasaran yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang paling efisien dan efektif. Adapun tugas dari manajer dalam manajemen bisnis antara lain:
Manajemen adalah bagian yang sangat penting dalam memfasilitasi usaha bersama dalam rangka mencapai target perusahaan.
Baca Juga : 10 Strategi Pengambilan Keputusan yang Efektif
Setelah mengetahui tentang apa itu manajemen bisnis, kamu juga harus tahu kenapa manajemen bisnis itu penting. Simak ulasannya berikut ini!
Adanya manajemen akan mengelola faktor-faktor produksi, menyusun, mengelola dan mengintegrasikan sumber daya yang ada dengan efektif untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu tidak akan ada tenaga, waktu dan uang yang terbuang sia-sia.
Manajemen memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumber daya fisik dan manusia dengan cara produktif. Manajemen menyediakan pemanfaatan maksimum dari sumber daya yang langka dengan memilih pemanfaatan alternatif terbaik dalam industri. Jika karyawan dan mesin berproduksi secara maksimal, maka tidak akan ada sumber daya yang berakhir sia-sia.
Manajemen bisnis yang baik memungkinkan perusahaan mendapatkan hasil yang maksimal dengan input yang minimum lewat rencana yang sesuai. Manajemen memanfaatkan sumber daya manusia, fisik dan finansial sedemikian rupa untuk memperoleh kombinasi terbaik yang pada akhirnya dapat menekan biaya.
Adanya manajemen akan membuat tidak adanya upaya yang tumpang tindih. Membentuk struktur organisasi yang sehat merupakan salah satu tujuan manajemen yang sejalan dengan visi perusahaan. Manajemen juga menempatkan orang yang tepat, memiliki keterampilan, pelatihan dan kualifikasi di berbagai posisi sehingga kegiatan operasional bisa berjalan lancar.
Bisnis adalah sesuatu yang dinamis. Manajemen memungkinkan koordinasi sehingga perusahaan bisa bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini berperan langsung pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Itulah dia penjelasan tentang apa itu manajemen bisnis serta contoh dan aplikasinya dalam dunia bisnis. Manajemen bisnis adalah elemen krusial yang harus kamu kuasai jika kamu ingin perusahaan kamu sukses. Pemahaman akan manajemen bisnis yang dalam akan membuat kamu paham bagaimana perusahaanmu bekerja dari hulu ke hilir yang kemudian akan membuat kami memiliki gambaran besar tentang kondisi dan arah perusahaanmu.
Butuh pengetahuan tambahan lain terkait tentang apa itu manajemen bisnis? Kamu bisa mengikuti berbagai pilihan kursus bisnis dan manajemen. Persiapkan dirimu menjadi calon pebisnis andal bersama GreatNusa!