Menampilkan 31-36 dari 440 Artikel
Hadirnya SIA atau Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu keberadaan teknologi mempermudah operasional perusahaan. Pelajari lebih dalam apa pengertian SIA, fungsi, bagian, dan tujuan serta penerapannya di perusahaan pada pembahasan berikut ini.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang didesain untuk menghimpun dan menyajikan informasi akuntansi agar akuntan dan eksekutif perusahaan bisa mengambil keputusan, kebijakan, dan strategi bisnis yang tepat.
Pada era modern seperti sekarang, keberadaan SIA dipandang sebagai komponen penting divisi keuangan di perusahaan mana pun. Sebagian besar sistem ini berbasis perangkat lunak dan diaplikasikan sebagai bagian solusi teknologi informasi perusahaan.
Beberapa definisi dari para ahli berikut akan membantumu memiliki gambaran tentang SIA.
Dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi”, Nugroho Widjajanto menyatakan SIA merujuk pada kumpulan data berupa susunan catatan, formulir, peralatan dan perlengkapan seperti alat komunikasi dan komputer, tenaga pelaksana, serta laporan yang saling terkoneksi satu sama lain.
SIA merupakan suatu sistem yang mencakup seluruh fungsi dan kegiatan akuntansi. Proses ini bertujuan mempertimbangkan dampak operasional internal dan eksternal perusahaan terhadap sumber daya ekonomi yang dipunyai perusahaan.
SIA dipandang sebagai kumpulan sumber data yang memerlukan perancangan khusus dalam mentransformasikan berbagai data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan. Kemudian, informasi itu berperan sebagai bahan dasar pengambilan kebijakan dan keputusan.
Baca Juga : 7 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Yang Harus Diketahui
Seperti telah disebutkan di atas, apa pun bidang yang digeluti, semua perusahaan membutuhkan SIA. Keberadaan SIA penting untuk mengumpulkan data, mengolah, dan melaporkan kondisi keuangan secara akurat dan benar kepada para pihak yang berkepentingan.
Apalagi, proses akuntansi berkaitan erat dengan solusi teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. SIA mempermudah pelaksanaan operasional perusahaan dengan konsisten memberikan informasi tepat dan akurat.
Dengan begitu, risiko kesalahan atau error dapat ditekan seminimal mungkin. Tentu saja ini membuat biaya operasional perusahaan lebih efektif dan efisien karena SIA mengkombinasikan praktik akuntansi tradisional dengan teknologi informasi modern dan kecakapan SDM yang andal.
Selain memudahkan kinerja bagian keuangan, manajemen perusahaan pun dapat memantau segala proses keuangan secara real time melalui SIA. Bisa dibilang SIA membantu manajemen dalam mengontrol dan memantau kinerja keuangan perusahaan lewat proses otomatisasi akuntansi.
Adapun informasi yang disiapkan dalam sistem ini dapat bervariasi sesuai skala bisnis dan industri yang digeluti. Namun, mayoritas SIA sudah mencakup data berikut:
Baca Juga : 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Membuat Laporan yang Baik
Mengingat keberlangsungan usaha atau bisnis masa kini bergantung pada keberadaan SIA, maka sistem ini mengusung fungsi spesifik saat diterapkan pada perusahaan. Beberapa fungsi SIA adalah:
SIA mampu menampung dan mencatat seluruh sumber daya yang berpengaruh terhadap suatu perusahaan maupun pihak-pihak berkepentingan. Seluruh data tercatat dan tersimpan rapi dalam sistem sehingga mudah untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan..
Sekali data tersimpan dalam SIA, siapa saja yang berkepentingan dapat menelusuri dan mengambil data yang dibutuhkan dari berbagai sumber dokumen. Jadi, tidak perlu lagi membuang waktu membongkar dokumen fisik atau arsip-arsip lama.
Pencatatan dilakukan sesuai proses akuntansi mengikuti urutan dan tanggal kejadian transaksi. Pencatatan yang rapi mempermudah berbagai pihak saat mengecek transaksi masa lampau. Jika terjadi kesalahan, dapat diketahui penyebabnya dan lebih cepat diperbaiki.
Sama seperti proses akuntansi, SIA akan mengubah sekumpulan data yang telah direkam menjadi informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan, baik berwujud online maupun fisik. Para pihak berkepentingan pun dapat mengakses laporan keuangan tersebut secara mudah sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.
SIA memungkinkan penelusuran keuangan perusahaan secara detail karena sistem pertanggungjawabannya spesifik dan jelas. Hanya karyawan dengan kewenangan tertentu yang bisa mengakses SIA sehingga apa pun yang dilakukan akan terekam dalam sistem.
Ketika ditemukan masalah, SIA mempermudah pelacakan hingga diperoleh penyebabnya. Fungsi ini membuat SIA juga berperan sebagai penjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko terjadinya penggelapan aset oleh pihak tertentu.
Baca Juga : Kenali 11 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Penting
Lalu, apa saja bagian-bagian yang ada dalam SIA? Terdapat enam blok yang merupakan komponen pembentuk SIA, yaitu:
Mencakup proses memasukkan data menuju SIA. Semua tindakan dilakukan sesuai aturan dan cara tertentu yang berlaku dalam sistem, seperti identifikasi, tata letak, otorisasi, dan pengolahan.
Meliputi proses pengolahan data yang diawali proses input dengan berbagai cara yang kemudian diolah menjadi suatu laporan.
Tahap ini menghasilkan suatu produk berbentuk laporan. Dokumen laporan ini yang akan diberikan kepada pihak berkepentingan baik di dalam maupun luar perusahaan.
Berfungsi sebagai blok penyimpanan data, apa pun bentuknya. Seluruh data disimpan sesuai kategori yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi pada dasarnya informasi tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu data fisik dan data logis.
Berupa perangkat teknologi yang menunjang SIA. Biasanya berbasis komputer yang berfungsi menangkap, merekam, mengakses data, menjalankan model yang dibutuhkan, menyimpan, dan menampilkan laporan.
Meliputi sistem pengendalian sekaligus perlindungan data-data yang sudah terekam dalam SIA sehingga dapat mengurangi risiko terkena masalah di masa mendatang. Misalnya, masalah peretasan, penggelapan, sabotase, terpapar virus, hingga kebakaran.
Sesudah memahami pengertian, fungsi, dan bagian-bagian SIA, kamu tentu dapat membayangkan apa tujuan pembuatan sistem ini. Tujuan penerapan SIA antara lain:
Tujuan utama penyusunan SIA adalah menunjang fungsi stewardship manajemen. Dalam pelaksanaan operasional perusahaan, pihak manajemen memiliki tanggung jawab mengatur serta mengelola sumber daya dengan baik dan benar. Oleh karena itu, SIA dirancang untuk mempermudah penyusunan laporan ekonomi yang menjadi bahan pertimbangan pembuat kebijakan dalam perusahaan.
Hasil akhir SIA berupa laporan keuangan yang diperoleh dari serangkaian proses akuntansi, yaitu pencatatan, identifikasi, pengolahan, dan penyajian data keuangan. Laporan ini akan diberikan kepada pihak berkepentingan, seperti manajemen, pemilik usaha, investor, dan kreditor sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Akuntansi tradisional mungkin cukup bagi bisnis skala kecil. Namun, hal tersebut akan sulit dilakukan pada perusahaan skala menengah dan besar. Ketepatan data jadi poin penting dalam penyediaan informasi. Jika seluruh data diproses melalui suatu sistem, tentu dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan sehingga menunjang kelancaran operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dirancang untuk mentransformasikan data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan keuangan. SIA hadir sebagai salah satu solusi teknologi informasi perusahaan yang membuat kinerja perusahaan makin efektif dan efisien.
Jika kamu tertarik mempelajari lebih dalam mengenai SIA, GreatNusa menawarkan program kursus seputar akuntansi dengan bimbingan tenaga pengajar profesional. Bersama GreatNusa, belajar berbagai hal baru terasa menyenangkan. Yuk, langsung klik ke GreatNusa.com sekarang!
Apa pengertian akuntansi menurut para ahli? Akuntansi tidak terbatas pada ilmu hitung menghitung saja. Bukan cuma menghitung pemasukan dan pengeluaran saja, tetapi juga berbagai elemen lain yang bisa menunjukkan kondisi keuangan suatu entitas organisasi maupun bisnis.
Penerapan akuntansi cukup mudah dijumpai dalam aktivitas sehari-hari. Sebut saja, mengelola keuangan rumah tangga, usaha kecil, dan usaha skala besar yang terbilang kompleks. Siapa pun perlu mengetahui pengertian akuntansi menurut para ahli, sehingga tahu bagaimana mengaplikasikannya dengan benar.
Memahami keuangan suatu bisnis dapat dilakukan melalui pelaksanaan proses akuntansi yang tepat. Hal ini bertujuan supaya pemilik bisa merencanakan pengeluaran masa mendatang guna meraih keuntungan semaksimal mungkin.
Dari sudut pandang bisnis, akuntansi menunjukkan upaya pengukuran hasil kegiatan ekonomi suatu entitas hingga cara penyampaian informasi keuangan itu kepada pihak terkait. Ada banyak pengertian akuntansi menurut para ahli yang bisa diketahui. Memahami berbagai perspektif ahli akan membantumu memahami akuntansi secara mendalam.
Sebagai seorang profesor akuntansi terkenal di Amerika Serikat, Donald E. Kieso telah mempublikasikan banyak buku akuntansi yang menjadi pegangan para akuntan. Ia berpandangan akuntansi mengandung tiga jenis kegiatan mendasar, yaitu pencatatan, proses mengidentifikasi, dan mengkomunikasikan aktivitas ekonomi suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.
Organisasi lebih dahulu mengidentifikasi aktivitas ekonomi menurut kelompok kegiatan usaha, lalu mencatatnya sebagai bentuk catatan kegiatan keuangan. Pencatatan harus dilakukan secara detail per peristiwa dan menggunakan satuan mata uang sama.
Proses mengkomunikasikan kumpulan informasi yang sudah dicatat dan diolah tadi menjadi akhir rangkaian kegiatan akuntansi. Penyajian informasi tersebut dilakukan kepada berbagai pihak berkepentingan dalam rupa laporan akuntansi.
Baca Juga : 8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli
Pakar akuntansi terkenal dari Amerika Serikat, Paul Gradi, memandang akuntansi sebagai suatu fungsi organisasi yang berjalan sistematis, dapat dipercaya, dan orisinal dalam mengklasifikasi, mencatat, memproses, menganalisis, dan menginterpretasi semua transaksi.
Selain transaksi, kejadian dan karakter keuangan yang terjadi sepanjang kegiatan operasional organisasi juga dicatat untuk kemudian dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait kinerja organisasi itu.
Dengan kata lain, akuntansi tidak melulu berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun, akuntansi juga bisa berfungsi membantu organisasi mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam suatu periode.
“Pioneering Modern-day Management Accounting” merupakan salah satu karya profesor akuntansi Stanford University, Charles Thomas Horngren. Walter T. Harrison juga seorang ahli akuntansi Amerika Serikat yang menerbitkan berbagai judul buku akuntansi.
Keduanya merumuskan akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi mengukur aktivitas sebuah bisnis dengan memproses data-data yang ada ke dalam laporan keuangan. Kemudian, hasil akhir pelaporan tersebut dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dalam bisnis tersebut.
Baca Juga : 5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan
Dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini dikenal sebagai salah satu penulis berbagai buku akuntansi. Dwi Martani menyatakan akuntansi adalah sebuah bahasa bisnis (business language) karena akuntansi mampu menciptakan informasi yang berfungsi menjelaskan kinerja dan kondisi keuangan pada periode tertentu.
Informasi tersebut dapat digunakan pemilik bisnis dan pihak berkepentingan lainnya sebagai dasar pembuatan kebijakan maupun memprediksi kinerja bisnis di masa depan.
Suwardjono menggambarkan akuntansi sebagai sebuah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi serta kejadian terkait keuangan. Cara yang digunakan berdaya guna dan menggunakan bentuk satuan uang, serta ditutup dengan proses menginterpretasi hasil dari rangkaian proses tersebut.
Baca Juga : Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Senada dengan Suwardjono, Rudianto memberi penekanan bahwa akuntansi adalah rangkaian aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dengan memakai angka, mengelompokkan sesuai klasifikasi, mencatat, meringkas, dan melaporkan transaksi maupun aktivitas suatu badan usaha dalam rupa informasi keuangan.
Sama seperti Suwardjono, Thomas Sumarsan juga menganalogikan akuntansi sebagai suatu seni, terutama dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi serta kejadian terkait keuangan. Dari proses itu dihasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan pihak-pihak berkepentingan dalam memutuskan suatu kebijakan maupun strategi bisnis.
Bagaimana dengan pengertian akuntansi secara umum?
Merujuk pada Financial Accounting Standards Board (FASB), organisasi yang berperan menetapkan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berperan menyediakan kumpulan informasi atau data kuantitatif yang menjadi dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Sementara, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merumuskan akuntansi sebagai ilmu mencatat, menganalisis, dan mengkomunikasikan berbagai transaksi maupun kejadian ekonomi suatu entitas bisnis. Tujuan aktivitas tersebut adalah untuk menghasilkan dan memberikan laporan informasi relevan kepada para pihak berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuntansi merupakan sebuah seni pencatatan, pengikhtisaran transaksi keuangan, serta penafsiran berbagai transaksi miliki suatu kesatuan ekonomi.
Setelah mempelajari berbagai pengertian akuntansi menurut para ahli dan secara umum, semua definisi tersebut mencantumkan beberapa kata kunci, yaitu:
Semua kata kunci itu selalu muncul dalam setiap definisi yang diutarakan para ahli. Namun, laporan keuangan bukan akhir rangkaian proses akuntansi. Laporan keuangan justru menyajikan berbagai informasi penting terkait kinerja dan kondisi keuangan suatu organisasi kepada berbagai pihak berkepentingan.
Pihak tersebut antara lain pemilik usaha, manajemen, investor, kreditor, dan pemerintah selaku regulator. Nantinya laporan keuangan dapat menjadi dasar atau pertimbangan bagi pihak berkepentingan tadi dalam mengambil keputusan, kebijakan, maupun menyusun strategi pengembangan bisnis di masa mendatang.
Tujuan akuntansi sebetulnya sederhana, yaitu melakukan pencatatan, mengumpulkan dan melaporkan seluruh informasi keuangan suatu bisnis. Namun, jika diuraikan secara rinci, berikut tujuan akuntansi yang perlu kamu tahu.
Secara umum, akuntansi memiliki tujuan:
Secara khusus, akuntansi bertujuan menampilkan informasi berbentuk laporan yang memuat posisi keuangan, hasil usaha, berikut perubahan posisi keuangan lain. Semua dilakukan dengan mematuhi Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Secara kualitatif, akuntansi bertujuan untuk:
Pengertian akuntansi menurut para ahli dapat memberikan kamu gambaran tentang bagaimana pentingnya akuntansi dalam melakukan bisnis. Tentu saja kamu bisa mempelajari akuntansi secara mandiri. Apalagi, keilmuan ini juga sudah diajarkan pada jenjang sekolah menengah atas.
Namun, tetap butuh keterampilan dan keahlian khusus untuk melaksanakan proses akuntansi dalam menjalankan perusahaan. Kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa dapat membantumu mendalami ilmu akuntansi sesuai kebutuhan saat ini dengan pendampingan tenaga pengajar berpengalaman.
Tertarik mencobanya sendiri? Daftar di GreatNusa sekarang, yuk!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Teknik menjadi bidang studi kuliah dengan pilihan terbanyak. Kamu bisa memilih jurusan teknik sipil, mesin, perkapalan, geologi, hingga teknik industri. Selain manajemen, teknik menjadi bidang dengan prospek karir terbanyak. Tak heran jika peminat jurusan teknik membludak setiap tahunnya di setiap universitas.
Salah satu bidang teknik dengan prospek kerja yang terbilang menjanjikan adalah teknik industri. Prospek kerja teknik industri sendiri bisa mencakup industri manufaktur, sistem industri, teknologi ekonomi, hingga manajemen industri dan keuangan. Prospek kerja yang begitu menjanjikan, bukan?
Teknik industri bisa dibilang menjadi salah satu bidang ilmu teknik interdisipliner, yaitu pembahasan suatu masalah dengan memanfaatkan berbagai bidang ilmu. Bidang teknik satu ini mempelajari cara yang tepat untuk bisa membuat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih optimal, seperti kegiatan produksi, pengelolaan, teknologi informasi, dan masalah ekonomi.
Mereka yang menekuni bidang ilmu Teknik Industri dituntut untuk memiliki berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian, di antaranya:
Lalu, apa saja prospek kerja teknik industri yang bisa kamu coba selepas kuliah nantinya? Berikut beberapa di antaranya:
Engineering menjadi salah satu bagian perusahaan yang sangat tepat untuk kamu yang mendalami ilmu Teknik Industri. Biasanya, jurusan teknik lain yang bisa menjajal bagian perusahaan ini selain Teknik Industri adalah Teknik Listrik dan Mesin. Tentunya, posisi terbaik bidang engineering yang bisa kamu coba adalah menjadi Manager Engineering.
Seorang manajer yang berada di bagian engineering memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu menyusun rencana kerja berikut sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek pekerjaan. Selain itu, manajer juga harus memastikan bahwa semua tugas dan proyek yang sedang berlangsung sudah dilaksanakan dengan baik hingga selesai.
Namun, ada beberapa kriteria yang harus kamu penuhi untuk bisa berada di posisi manajer di Divisi Engineering suatu perusahaan. Pertama, tentu kamu setidaknya harus meraih gelar Sarjana Teknik, lebih baik lagi jika langsung dari Teknik Industri. Lalu, kamu setidaknya harus memiliki pengalaman kerja selama lima tahun di bagian engineering. Tidak ketinggalan, kamu juga harus memahami berbagai kerumitan pekerjaan sekaligus memiliki kemampuan pemecahan masalah dan strategi yang baik.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Masih dalam tingkatan manajer, prospek kerja teknik industri lainnya yang tidak kalah menarik dan menggiurkan untuk kamu coba adalah menjadi Project Manager. Berada di posisi ini membuat kamu harus memiliki kriteria yang mumpuni dalam membuat perencanaan, mengatur, dan memberikan arahan serta tugas kepada orang yang tepat dalam sebuah proyek. Tak hanya itu, kamu juga harus bisa memastikan semua proyek bisa diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
Biasanya, tim yang diarahkan langsung oleh seorang Manajer Proyek akan lebih besar dibandingkan dengan tim kerja yang berada di bawah seorang Manajer Engineering. Nah, untuk bisa berada di posisi ini, selain mendapatkan setidaknya gelar sarjana di bidang teknik, kamu juga perlu pengalaman kerja setidaknya lima tahun di bidang ini. Selain itu, kamu dituntut harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik kepada semua lapisan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya
Siapa sangka, ternyata bidang marketing dan bisnis perusahaan juga menjadi incaran para lulusan Teknik Industri. Padahal, biasanya kedua bidang kerja ini didominasi oleh lulusan dari Ekonomi. Salah satu jabatan kerja bidang marketing dan bisnis yang terbuka lebar untuk para lulusan Teknik Industri yang dimaksud adalah Analis Produk atau Product Analyst.
Sesuai dengan namanya, jabatan satu ini menuntut karyawan untuk memiliki kemampuan analisis yang sangat mumpuni. Tidak hanya itu, seorang Analis Produk juga harus mampu mengartikan data market perusahaan. Hasil analisis yang kamu berikan nantinya digunakan sebagai salah satu strategi yang tepat untuk mendesain sebuah produk.
Tak ketinggalan, kamu juga bertanggung jawab untuk memaparkan perbandingan yang ada antara produk perusahaan dengan produk serupa dari pesaing berikut tren pasar yang sedang naik saat itu. Tujuannya sangat sederhana, agar produk yang dibuat oleh perusahaan tepat pada sasaran sehingga mampu menghasilkan keuntungan besar.
Jadi, secara singkat, gambaran pekerjaan seorang Analis Produksi adalah menganalisis sebuah produk, memantau proses produksi termasuk kualitas produk tersebut, optimalisasi dan pemeliharaan alat yang berkaitan dengan proses produksi, sampai pada evaluasi keseluruhan proses produksi.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Nah, di bagian produksi barang, kamu mungkin tidak asing dengan istilah kualitas. Tanggung jawab ini menjadi tugas dari seorang Quality Controller atau disingkat QC. Menariknya, menjadi pengamat atau penentu kualitas dari produk sebelum ditawarkan pada pasar juga menjadi salah satu prospek kerja teknik industri yang banyak diminati, lho! Seorang QC juga bekerja sama dengan analis produk dalam proses produksi barang.
Seorang Quality Controller akan memastikan bahwa kualitas dari produk yang dibuat sudah sesuai dengan standar atau kriteria perusahaan. Mungkin, kamu pernah menyaksikan video yang menayangkan uji kekuatan atau ketahanan suatu produk, misalnya ponsel. Inilah gambaran sederhana dari tugas dan tanggung jawab seorang QC.
Guna bisa mendapatkan posisi ini, kamu tentu harus memiliki kemampuan analisis yang mumpuni. Selain itu, kamu juga harus mampu membuat keputusan dan strategi yang lebih cepat terkait dengan kualitas produk. Semakin berkualitas suatu produk, tentu akan semakin tinggi peminatnya jika sesuai dengan kebutuhan pasar, bukan?
Terakhir adalah Health and Safety Officer atau disingkat HSE. Kamu pasti sudah sering mendengar kalimat bahwa keamanan dan keselamatan kerja menjadi bagian paling penting dari keberhasilan sebuah proyek kerja. Inilah mengapa HSE diperlukan dalam sebuah perusahaan yang sering melakukan proyek besar, misalnya konstruksi atau perusahaan yang bergerak di bidang pangan maupun industri bahan kimia.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang HSE adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun serangan penyakit kepada para karyawan yang berkaitan dengan lingkup perusahaan atau pekerjaan. Jadi, tidak hanya mengeluarkan dokumen yang berkaitan dengan aturan keamanan kerja, seorang HSE di perusahaan juga bertanggung jawab terhadap inspeksi secara rutin, melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja, hingga pelatihan keamanan.
Selain menerbitkan dokumen yang mengatur keamanan kerja, tugas HSE Officer dalam prospek Teknik Industri ini mencakup inspeksi reguler, investigasi kecelakaan kerja, pelatihan keamanan kerja, dan masih banyak lagi. Pada umumnya, menganalisis lokasi proyek dan mengatur prosedur kerja agar tetap aman bagi semua pekerja menjadi tugas divisi HSE.
Selain Teknik Industri, biasanya perusahaan mewajibkan seorang lulusan Ilmu Kesehatan yang berkaitan dengan dunia industri untuk bisa mengisi posisi sebagai HSE. Tentunya, kamu harus memahami dengan benar terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.
Jadi, mana prospek kerja teknik industri yang menjadi impianmu? Supaya lebih mudah memahami peran masing-masing pekerjaan jurusan Teknik Industri, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Topiknya sudah pasti relevan dan berkualitas dengan pengajar berpengalaman dan pasti
Bagaimana cara memulai bisnis dari nol? Banyak kisah sukses seseorang yang sukses memulai bisnisnya dari nol sampai saat ini. Kamu tidak harus berasal dari keluarga dengan privilege tinggi untuk bisa meraih sukses dalam berbisnis.
Produk yang dihasilkan pun bermacam-macam, mulai dari produk UMKM rumahan yang cenderung tradisional hingga produk berbasis teknologi yang kompleks dan canggih. Hal ini pun menjadi bukti bahwa pada dasarnya siapa saja bisa meraih sukses dari usaha yang dilakukan.
Beberapa orang yang memiliki kondisi spesial—atau lebih sering disebut privilege—tertentu memang mempunyai “modal” yang lebih besar. Namun, keadaan tersebut tidak lantas menutup sama sekali peluang bagi individu lainnya.
Kalau kamu juga ingin membangun usaha dari nol dan bercita-cita tinggi, jangan memupuskan asa hanya karena kondisi tertentu yang bersifat sementara. Sebagai panduan, berikut lima cara memulai bisnis dari nol yang bisa kamu mulai terapkan.
Segala sesuatu yang kamu lakukan harus berawal dari goal alias tujuan. Tanpa adanya tujuan, kamu akan lebih mudah hilang arah di tengah perjalanan dan bahkan menyerah. Makin jelas dan kuat tujuan yang ingin diraih, makin mudah kamu terus melangkah untuk meraihnya.
Seperti contoh, kamu bertujuan membangun usaha untuk mencapai kekayaan hingga nilai tertentu sehingga bisa membangun rumah dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka, jadikan hal tersebut sebagai motivasimu untuk terus menjalani usaha.
Pada dasarnya pun, tidak ada yang salah maupun benar tentang tujuan seseorang—selama tak ada niat jahat atau buruk terhadap pihak lainnya. Karena kamu yang paling memahami situasi, maka tidak ada yang berhak untuk menghakimi tujuanmu.
Bagaimanapun, perlu diingat bahwa tujuan seseorang bisa saja berubah di tengah jalan. Seperti contoh, kamu membangun usaha dengan tujuan menghasilkan pendapatan sehingga meringankan beban orang tua.
Namun, ketika ternyata usaha yang kamu lakukan terus berkembang, tujuanmu pun kian meluas, yakni untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara mempekerjakan mereka. Ini adalah hal yang sangat wajar dan kerap terjadi sehingga tak perlu heran jika kamu pun mengalaminya kelak.
Baca Juga : Apa Itu Marketing Funnel? Apa Pentingnya Marketing Funnel di Digital Marketing?
Kesuksesan selalu direncanakan. Begitu menetapkan tujuan, kamu harus mampu membuat proyeksi usaha yang dilakukan: apa saja modal yang diperlukan, bagaimana cara pemasarannya, siapa yang menjadi target pasar, kapan harus memulai, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, kamu akan menjual keripik pisang. Tujuan Anda adalah memperoleh profit sebesar Rp5 juta dalam satu bulan pertama penjualan. Dari situ, kamu dapat menentukan berapa harga jual setiap kemasan, lewat platform apa penjualan dilakukan, bagaimana promosi yang tepat, dan lain-lain.
Pastinya, ada tahap persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menentukan rencana keseluruhan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kamu penuhi sebelum melangkah lebih jauh.
Tak ada cara memulai usaha dari nol tanpa adanya modal. Hanya saja, modal yang dibutuhkan berbeda-beda baik nominal maupun bentuknya sesuai rencana usaha yang disiapkan.
Modal yang paling umum adalah berapa harta. Berita baiknya, jika kamu tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha, kini ada banyak alternatif lainnya. Kamu bisa memanfaatkan layanan pinjaman dari koperasi, platform pinjaman online, dan semacamnya.
Namun, untuk menggunakan metode ini, pastikan kamu meminjam dana dengan rasional dan terukur. Artinya, pinjamlah sesuai kebutuhan sekaligus kemampuan bayarmu. Jangan serta merta meminjam dalam jumlah besar hanya karena “mumpung sekalian”.
Adapun jenis usaha yang tidak memerlukan modal biaya umumnya adalah usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti jasa ilustrasi, penulisan, tutor, dan sebagainya (dengan catatan kamu telah mempunyai perlengkapan yang dibutuhkan seperti laptop). Dalam konteks ini, kamu tetap memerlukan modal khusu seperti portofolio.
Baca Juga : 8 Contoh Strategi Pemasaran Produk Online
Aktivitasmu tidak berhenti begitu penjualan dilakukan. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan, kamu perlu melakukan evaluasi. Tentunya, evaluasi ini dilakukan secara berkala setiap beberapa periode tertentu dan berkesinambungan.
Sederhananya, evaluasi dimulai dari perbandingan hasil yang diperoleh dengan target yang ditetapkan di awal. Dari situ, kamu bisa membedah lebih dalam tentang bagian mana yang belum optimal dan memerlukan perbaikan.
Seperti contoh, penjualan pisang di bulan pertama ternyata hanya menghasilkan profit sebesar Rp3 juta. Artinya, ada selisih Rp2 juta dari target yang diharapkan.
Kamu dapat menilainya dari berbagai sudut pandang. Misal, kamu menyasar konsumen di kawasan Jabodetabek, tapi ternyata mayoritas konsumen hanya berasal dari kawasan Depok, Bogor, dan Jakarta Barat. Kamu bisa mengurai apakah hal tersebut dikarenakan promosi yang kurang optimal di daerah lainnya, lokasimu yang ternyata dinilai terjauh dari beberapa daerah sisanya, dan lain-lain.
Cara memulai bisnis dari nol yang satu ini tak boleh ketinggalan. Perbanyak informasi tentang produk maupun dunia usaha yang terus berkembang. Terlebih lagi, kini dengan adanya bantuan teknologi yang memudahkan para pengusaha untuk memasarkan produk, jangan sampai kamu melewatkannya.
Sebagai gambaran, kini hanya bergabung dan memajang produk di e-commerce tidak cukup. Kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur khusus yang ada di e-commerce tersebut, melakukan promosi di berbagai media sosial (lengkap dan fitur-fitur pendukungnya), bahkan menggunakan bantuan lain seperti Facebook Ads dan Google Ads.
Namun, jangan berhenti hanya sebatas promosi online. Perbanyak pula relasi untuk saling berbagi. Kamu bisa bergabung di komunitas untuk sharing. Ikuti pula berbagai webinar atau kelas yang mendukung sesuai usahamu. Makin banyak relasi yang kamu miliki pun, makin besar pula kesempatanmu untuk berpromosi. Dalam kata lain, lewat cara ini, kamu bisa sekali mendayung untuk melampaui dua-tiga pulau.
Baca Juga : Cara Meraih Kesuksesan dalam Belajar: Tips dan Strateginya
Nah, untuk kamu yang ingin menambah wawasan sehingga up to date dengan pengelolaan usaha zaman sekarang, GreatNusa juga menghadirkan beberapa kelas pendukung. Mulai dari pembuatan kanvas model bisnis, perencanaan usaha, hingga menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, semua ada di sini.
Tenang saja, ada banyak pilihan kelas yang khusus disajikan untuk pemula. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan. Menariknya lagi, kelas ini disajikan secara online sehingga kamu bisa lebih fleksibel untuk mengikutinya.
Siapa saja bisa meraih sukses usaha meski dari bawah sekalipun—bahkan jika kamu tidak memiliki pengalaman atau merasa mempunyai bakat untuk usaha sekalipun. Seperti kebanyakan lainnya, hal ini adalah hal yang dapat dipelajari. Asal disiplin dan konsisten menerapkan lima cara memulai bisnis dari nol di atas, peluang untuk sukses selalu terbuka untukmu.
Yuk, wujudkan impianmu!
Para pelaku bisnis harus paham bahwa agar produk dan jasa bisa eksis di pasaran, perlu didukung oleh marketing management atau bisa disebut dengan manajemen pemasaran. Sesuai dengan namanya, jenis manajemen ini memiliki kontribusi dalam mengenalkan suatu produk atau jasa dan memasarkannya kepada konsumen.
Selain itu, dengan adanya manajemen pemasaran suatu perusahaan atau organisasi akan mampu mengukur dan menganalisis rasio penjualan sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Oleh karenanya, setiap pengusaha harus benar-benar memahami dan mengerti tentang apa manajemen pemasaran demi tercapainya tujuan perusahaan.
Sebelum membahas tentang manajemen pemasaran, perlu diketahui terlebih dulu terkait definisi dua kata pendukungnya. Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Sedangkan pemasaran diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian produk atau jasa kepada pihak lain atau konsumen. Dengan harapan produk bisa dikenal, dipilih, dan mampu memberi kepuasan bagi pelanggan (Kotler dan Keller; 2016).
Baca Juga: 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian program-program pemasaran demi mencapai tujuan perusahaan. Secara spesifik, implementasi manajemen pemasaran ini dimulai ketika perusahaan berusaha menciptakan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen demi bisa menarik perhatian mereka. Lebih lanjut, perusahaan pun akan melakukan analisis penetapan harga beserta cara promosi dan pendistribusiannya.
Dalam hal ini, proses perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pemasaran juga harus mempertimbangkan kemampuan sumber daya internal dan seperti apa peluang pasar. Tak berhenti di situ, tim manajemen pemasaran juga harus mampu mengatur strategi dan mengukur keberhasilan serta arah pencapaiannya. Atas dasar itulah, keberadaan tim ini terbilang cukup penting guna mempermudah perusahaan mencapai target pasar.
Pada dasarnya, manajemen pemasaran memiliki sistem operasi yang cukup kompleks, yakni dimulai dari melihat peluang pasar, membangun strategi, hingga tahap evaluasi dan kontrol terhadap hasil jual. Secara lebih detail, berikut tugas pokok manajemen pemasaran yang perlu diketahui.
Tugas pertama tim manajemen pemasaran adalah mampu melihat dan menganalisis peluang. Di sini, kamu dan tim harus jeli melihat apa yang sekiranya benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Lakukan riset dan segmentasi pasar terlebih dulu agar hasil lebih objektif.
Kemudian, setelah menemukan ide atau peluang bisnis, jangan lupa untuk lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treat). Analisis SWOT ini cukup penting guna menganalisis keunggulan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang barangkali turut hadir menyertai ide bisnis tersebut.
Baca Juga: Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing
Setelah ide bisnis terealisasi dalam bentuk produk atau jasa, kini saatnya mulai merencanakan kegiatan pemasaran. Aktivitas perencanaan ini dimulai dengan merumuskan kebijakan terkait produk, harga, cara pendistribusian, promosi, target penjualan, dan lainnya. Yang jelas, dalam tahap ini dirumuskan berbagai hal yang nantinya akan menjadi dasar dari aktivitas pemasaran.
Setelah perencanaan, tugas selanjutnya dari manajemen pemasaran adalah merealisasikannya. Di sini, tim harus mampu mengorganisasi berbagai kegiatan yang telah dirancang agar tujuan bisa segera tercapai. Yang perlu diingat, tim manajemen harus senantiasa memantau karena bisa jadi dalam prosesnya ada konsep pemasaran yang harus diubah. Hal ini mengingat lingkungan dan kondisi pasar yang tidak menentu sehingga tim manajemen juga harus mampu bertindak secara fleksibel dan akomodatif.
Dalam hal ini, kamu harus paham bahwa sebaik-baiknya perencanaan tidak akan bermanfaat jika tidak diimbangi dengan koordinasi yang baik. Karenanya, berikan arahan efektif kepada orang-orang yang tepat untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran yang telah dirancang sebelumnya.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Secara Efektif
Pastikan pula bahwa manajer pemasaran memiliki gaya kepemimpinan yang bisa mengayomi dan membimbing bawahannya. Mampu memberi pengawasan yang efektif serta melakukan evaluasi kinerja sesuai spesifikasi. Tak hanya itu, seorang pemimpin yang baik juga harus mampu memberi motivasi bagi para karyawan demi kinerja lebih maksimal.
Untuk memastikan aktivitas pemasaran berjalan lancar, manajer harus senantiasa mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan. Hal ini penting agar jika ditemukan kekurangan atau hambatan bisa segera diperbaiki atau dicarikan solusi. Dalam hal ini, manajer harus mampu melakukan perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja standar untuk kemudian secara kooperatif merumuskan berbagai tindakan korektif.
Secara sederhana, manajemen pemasaran memiliki fungsi untuk merancang strategi yang efektif dan efisien agar dapat menarik perhatian serta mampu memuaskan konsumen. Agar hal tersebut bisa terwujud, penting untuk dipahami beberapa konsep pemasaran berikut ini;
Konsep ini memandang bahwa setiap konsumen akan menyukai produk atau jasa dengan harga terjangkau dan mudah didapat. Karenanya, tim manajemen harus senantiasa bekerja keras memperbaiki produksi, rentang harga, hingga efisiensi distribusi. Umumnya, perusahaan akan melakukan produksi dalam jumlah besar agar lebih menghemat biaya.
Konsep ini dilandasi oleh asumsi bahwa calon konsumen lebih menyukai produk bermutu atau berkualitas tinggi. Umumnya, mereka tidak terpengaruh oleh harga, kegunaan, atau bahkan ketersediaan produk ketika akan melakukan pembelian. Oleh karenanya, pada perusahaan yang menganut konsep manajemen pemasaran ini, mereka akan memproduksi produk berkualitas terbaik serta akan dibanderol dengan harga tinggi.
Berbeda dengan sebelumnya, konsep ini lebih berfokus pada penjualan dan pemasaran produk. Dalam artian, terlepas dari jenis produk, kualitas, harga, atau permintaan pasar, yang paling menentukan adalah cara perusahaan menjual atau memasarkannya. Misalnya dengan promosi skala besar.
Dalam konsep ini, kepuasan dan hubungan dengan konsumen cenderung diabaikan, dan justru lebih fokus pada target penjualan serta keuntungan yang didapat.
Konsep pemasaran meyakini bahwa keuntungan akan didapat jika perusahaan berfokus pada kebutuhan konsumen. Atau dengan kata lain perusahaan mampu memahami yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar. Karenanya, penting bagi perusahaan untuk terlebih dulu melakukan riset pasar sebelum memproduksi/memasarkan produk.
Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Tak hanya fokus pada kebutuhan konsumen, konsep ini juga menekankan pada kepentingan publik. Jadi, praktik pemasaran yang dijalankan juga harus memenuhi tanggung jawab sosial pada masyarakat secara umum.
Keberadaan manajemen pemasaran dalam sebuah perusahaan terbilang cukup penting. Pasalnya, tim inilah yang bertugas memastikan kelancaran proses distribusi produk hingga bisa menghasilkan keuntungan. Secara detail, berikut pentingnya manajemen pemasaran bagi perusahaan yang perlu kamu tahu;
Nah, itulah hal penting seputar manajemen pemasaran yang perlu kamu ketahui. Jika ingin mempelajari lebih jauh tentang bisnis dan manajemen, silakan kunjungi GreatNusa; sebuah platform pembelanjaan digital yang menyediakan berbagai kursus bisnis berkualitas.
Referensi :
https://education.stateuniversity.com/pages/cw1ev9e9ib/An-Introduction-to-the-Principles-of-Management.html
http://repository.uib.ac.id/2689/5/k-1541029-chapter2.pdf
Secara teknis, karir merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan seseorang selama mereka masih aktif. Dalam prosesnya, seseorang pasti ingin memperoleh karir yang yang baik di sebuah organisasi dan untuk memperolehnya, diperlukan manajemen karir yang baik.
Manajemen karir sendiri merupakan sebuah proses ketika sebuah organisasi yakin telah memiliki orang dengan skill tepat, pada waktu yang tepat pula. Inilah mengapa, pada sebuah manajemen karir, terdapat keterlibatan peran manajer sebagai orang yang dapat mengaplikasikan penerapannya secara tepat.
Dalam penerapan manajemen karir ada beberapa hal yang dilibatkan, salah satu di antaranya adalah pengembangan karir. Pada pelaksanaannya, pengembangan karir terbagi menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Lalu, apa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern?
Sebelum membahas tentang perbedaan pengembangan karir modern dan tradisional, mari kita ulas dulu teorinya. Secara teknis, pengembangan karir adalah upaya peningkatan, perbaikan, pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan, dan kemampuan karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Karir: Manfaat dan Cara Merencanakannya
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa orang berkualifikasi dan memiliki pengalaman tepat lah yang tersedia saat perusahaan membutuhkannya. Inilah mengapa, pengembangan karir sering dikaitkan dengan kesuksesan karyawan dan perusahaan.
Untuk memastikan pengembangan karir berjalan dengan baik, organisasi harus menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu. Apabila dalam jajaran karyawan belum ditemukan kualifikasi tertentu, manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Fakta ini sejalan dengan teori pengembangan karir menurut Siagian (2007), yaitu perubahan-perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai jenjang karir tertentu. Hal serupa juga diungkapkan oleh Stone dalam Gomez (2003). Menurut Stone, pengembangan karir terkait dengan kegiatan untuk mempersiapkan seorang karyawan agar siap menempati suatu jabatan dalam sebuah organisasi.
Baca Juga: Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karir memiliki dua jenis pendekatan yaitu tradisional dan modern. Perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern bisa dilihat dari pendekatannya. Untuk lebih memahami tentang ini, mari kita bahas terlebih dahulu tujuan pengembangan karir dalam suatu organisasi.
Secara umum, tujuan pengembangan karir adalah untuk memastikan keunggulan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sebuah organisasi. Diakui atau tidak, SDM memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Inilah mengapa, pengembangan karir termasuk dalam tugas utama manajemen organisasi.
Menurut Dubrin (1982), ada beberapa tujuan pengembangan karir yang perlu diketahui:
Dalam penerapan teori pengembangan karir, sebuah perusahaan pasti menerapkan pendekatan tertentu yang menurut mereka sesuai dengan lingkungan dan iklim perusahaan. Di antara pendekatan tersebut adalah pendekatan pengembangan karir tradisional dan modern.
Untuk mengetahui perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern dan plus minusnya, mari kita ulas karakteristik masing-masing. Secara teknis, pendekatan pengembangan karir secara tradisional cenderung berorientasi pada kepentingan organisasi.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan pendekatan modern. Sebagai referensi, Robert (1999) mengungkapkan bahwa beberapa hal di bawah ini termasuk karakteristik pengembangan karir secara tradisional, yaitu:
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Sementara itu, dalam pendekatan pengembangan karir secara modern karyawan atau pegawai tidak bertindak sebagai perencana atau objek saja, tetapi juga sebagai career strategist. Inilah mengapa, karakteristik pendekatan modern sangat berbeda dengan pendekatan tradisional.
Berdasar uraian yang dikemukakan oleh Robert (1999), karakteristik pengembangan karir secara modern adalah:
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Membaca ulasan di atas, kita sampai pada sebuah kesimpulan bahwa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern terletak pada cara pandang dan value karyawan serta perusahaan terhadap proses pengembangan karir. Bagaimanapun, pengembangan karir itu penting.
Dibanding nilai negatif, ada banyak manfaat positif dalam upaya pengembangan karir yang dilakukan. Inilah mengapa tidak ada salahnya untuk mengikuti kursus atau sekolah lagi untuk memperkaya pengetahuan serta pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan kamu.
Sebagai referensi, kamu bisa mengikuti kursus manajerial atau ilmu lainnya di GreatNusa. Semoga bermanfaat.