Menampilkan 349-354 dari 440 Artikel
By greatnusa • 1 Februari 2023
Database dan data warehouse merupakan dua pilihan populer dalam pengelolaan data. Tentu saja kamu harus memilih salah satu di antara keduanya untuk menyimpan dan mengelola data bisnis yang tidak sedikit. Adakalanya kamu merasa bingung ketika memilih sistem penyimpanan data yang cocok karena belum memahami perbedaan database dan data warehouse.
Tidak perlu khawatir karena GreatNusa akan mengupas tuntas tentang perbedaan keduanya dalam artikel ini.
Database adalah kumpulan data dan informasi yang disimpan secara terorganisir dan saling terhubung satu sama lainnya. Data yang tersimpan di database telah diatur secara otomatis mungkin sehingga tidak akan menyulitkan kamu ketika ingin mengakses informasi yang terdapat di dalamnya.
Database bisa pula diartikan sebagai sistem yang berguna untuk mengumpulkan arsip, tabel, dan file. Sistem ini terhubung dalam berbagai media elektronik yang digunakan untuk mengakses semua data tersebut.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa yang Dimaksud Database dan DBMS serta Manfaat Menggunakannya
Data warehouse sebenarnya merupakan salah satu jenis database. Perbedaannya, data warehouse merupakan sistem yang bisa menganalisis dan menyimpan data historis untuk meningkatkan kebutuhan informasi perusahaan. Contoh data historis bisa beragam, seperti data penjualan, data laba-rugi, data konsumen, dan sebagainya.
Data warehouse bisa pula dikombinasikan teknologi Business Intelligence. Fungsinya yaitu membuat laporan dan analisis visual menggunakan data historis. Sumber data yang tersusun rapi dalam data warehouse akan menghasilkan informasi yang lebih terstruktur. Kamu pun bisa mengambil keputusan krusial untuk kemajuan bisnis.
Database memiliki fungsi yang cukup penting dalam menyimpan data perusahaan. Fungsi tersebut mencakup:
Hampir semua produk database dilengkapi sistem keamanan untuk menjaga data yang tersimpan di dalamnya. Ada produk database yang memiliki sistem enkripsi sehingga hanya pengguna tertentu yang bisa mengakses datanya. Database juga dilengkapi fitur backup dan recovery yang berguna untuk memulihkan data apabila terjadi kerusakan akibat virus.
Penggunaan database juga dapat meningkatkan produktivitas pengguna. Proses pencarian data berjalan lebih efisien dan tidak memakan waktu lama karena datanya tersimpan secara terstruktur. Pengguna pun bisa membuat keputusan bisnis berdasarkan informasi dari database tersebut.
Database juga berguna untuk melakukan penyaringan data. Kamu bisa menghapus data yang tidak lagi diperlukan, melakukan validasi, dan memasang perlindungan terhadap data tersebut. Hasilnya, kamu akan mendapatkan kualitas data yang lebih mumpuni.
Data warehouse memiliki fungsi yang berbeda daripada database. Berikut penjelasan mengenai fungsinya.
Data historis merupakan rekam jejak informasi dalam rentang periode atau waktu tertentu. Data warehouse bertugas sebagai sumber utama data historis agar kamu bisa membuat perhitungan dan prediksi bisnis yang tepat pada masa depan.
Data historis yang tersimpan dalam data warehouse bisa menjadi rujukan utama untuk mengambil keputusan bisnis. Setiap informasi yang terdapat di dalamnya harus disusun secara kredibel dan sesuai fakta lapangan agar bisa dipercaya.
Return on Investment (ROI) merupakan perbandingan antara hasil laba bersih dan biaya investasi yang dikeluarkan. Kamu bisa melakukan analisis data dan mengintegrasikan data ke dalam beberapa sumber yang berbeda. ROI bisnis pun meningkat berkat penggunaan data warehouse yang optimal.
Perbedaan database dan data warehouse tidak hanya terletak pada fungsinya. Masih ada sejumlah komponen lain yang menjadi indikator pembeda kedua sistem data ini. Apa saja?
Database menggunakan OLTP (Online Transaction Processing), yaitu sistem pemrosesan data yang berfokus pada transaksi. Karyawan membutuhkan informasi terbaru dan akurat, jadi database lebih ideal karena menggunakan sistem OLTP yang berisi informasi dalam jangka pendek seperti harian.
Data warehouse menerapkan OLAP (Online Analytical Processing) yang berfokus pada analisis dan pembuatan keputusan. Sistem OLAP dapat mengumpulkan data historis dan data terkini yang berguna untuk data scientist, BI tools, dan analisis skala besar.
Database mampu menampung banyak pengguna hingga ribuan dalam waktu yang sama tanpa mengurangi performanya karena menggunakan sistem OLTP. Contoh penggunaan database yang ideal yaitu memasukkan data pelanggan yang bertransaksi dalam satu hari.
Sementara itu, data warehouse hanya bisa diakses oleh pengguna dalam jumlah yang terbatas. Pasalnya, data warehouse membutuhkan banyak sumber daya dan tidak memiliki skalabilitas yang tinggi. Contoh penggunaannya yaitu menggali informasi dari beberapa database akuntansi untuk mencari tahu kejanggalan dalam proses penghitungan.
Database memiliki struktur informasi yang efisien sehingga bisa memenuhi permintaan pengguna lebih cepat. Informasi dalam database tidak diduplikasi di dalam banyak tabel sehingga mempercepat proses pengolahan data dan meningkatkan kapasitas penyimpanan.
Data warehouse memiliki struktur informasi yang kurang efisien karena menggunakan sistem operasi baca. Kamu bisa menemukan informasi yang sama atau saling berulang dalam satu data warehouse karena sistem ini mengutamakan operasi baca (read operations) daripada operasi tulis (write operations).
Baca Juga: Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman
Sudahkah kamu memilih sistem penyimpanan sesuai kebutuhan bisnis setelah mengenal perbedaan database dan data warehouse di atas? Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang database dan data warehouse melalui kursus di GreatNusa.
Mulailah dengan mengikuti kursus gratis Database Systems untuk Pemula yang terdiri dari tiga sesi. Kamu bisa mengakses kursus ini selama 12 bulan sehingga bisa dipelajari kapan pun. Mari perluas pengetahuanmu tentang sistem penyimpanan data bersama GreatNusa!
Cara kita berkomunikasi dengan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang tidak mungkin bisa kita tinggalkan. Sebagai makhluk sosial, komunikasi dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari semata, komunikasi juga diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah komunikasi bisnis.
Organisasi atau perusahaan bukanlah sebuah entitas tanpa wajah. Ada sekelompok orang yang nyata dan saling bekerja sama di dalamnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Komunikasi yang efektif bisa berpengaruh pada proses, efisiensi dan setiap lapisan perusahaan atau organisasi. Untuk lebih memahami apa itu komunikasi bisnis, mari kita simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu komunikasi bisnis? Secara sederhana, komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi yang terjadi di antara orang-orang yang berada dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Komunikasi bisnis bisa berjalan antara komponen internal (seperti antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan), bisa juga terjadi antara komponen internal dengan eksternal (misalnya antara staf perusahaan dengan klien atau pelanggan).
Komunikasi dalam bisnis bisa mencakup topik-topik termasuk pemasaran, manajemen merek, perilaku konsumen, kampanye, hubungan pelanggan, komunikasi perusahaan, manajemen reputasi dan lain sebagainya. Hal ini berhubungan erat dengan bidang komunikasi profesional dan komunikasi teknis.
Komunikasi bisnis yang efektif adalah bagaimana karyawan dan manajemen berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Proses komunikasi dalam bisnis dimulai dengan transmisi informasi yang berkaitan dengan bisnis dan diakhiri umpan balik dari penerima. Penngirim mengirimkan pesan dengan maksud untuk bertukar pemahaman dengan penerima. Pemahaman ini tergantung pada sisi positif dari peerima.
Dalam bisnis, komunikasi dua arah selalu dibutuhkan karena bisa memastikan umpan balik dari penerima. Namun, keberhasilan komunikasi bisnis tetap tergantung pada beberapa unsur atau elemen. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah:
Komunikasi bisnis harus melibatkan setidaknya dua pihak. Satu pihak bertindak sebagai pengirim pesan, dan pihak yang lain adalah penerima.
Unsur kedua dalam komunikasi bisnis adalah pesan atau informasi yang dingin dikomunikasikan oleh pengirim. Pesan bisa berupa perasaan, keinginan, sikap, ide, fakta informasi dan hal lain yang bisa dipahami. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim harus bermakna bagi penerimanya.
Informasi yang dikirimkan dalam proses komunikasi bisnis tentu harus berkaitan dengan bisnis itu sendiri. Begitu juga dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima. Harus dibuat berdasarkan bisnis pula.
Saluran atau media merupakan prasyarat dalam komunikasi. Media adalah sarana penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Media komunikasi bisa berupa media verbal maupun nonverbal. Media verbal berupa lisan dan tulisan meliputi telepon, faks, koran, email dan lain sebagainya.
Di sisi lain, ada pula komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya. Agar komunikasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan, pengirim harus memilih media komunikasi yang sesuai.
Baca Juga: Apa itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Secara umum, ada 4 jenis komunikasi dalam bisnis yakni komunikasi ke atas, ke bawah, lateral dan eksternal. Tidak ada satu cara yang paling benar dalam berkomunikasi bisnis. Kamu harus menentukan jenis mana yang sesuai dengan situasi di perusahaanmu.
Komunikasi bisnis ke atas berasal dari laporan langsung manajer dan dari manajer ke eksekutif atau pemilik tingkat atas. Komunikasi ini memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk mengetahui apa yang terjadi pada tingkatan di bawahnya.
Komunikasi bisnis ke bawah mengalur dari manajemen ke laporan langsung. Pesan mengalir dari hierarki yang sudah ditentukan yakni dari staf yang posisinya lebih tinggi ke staf yang posisinya di bawah. Contohnya saja ketika supervisor memberikan informasi terkait SOP baru perusahaan dan lain sebagainya.
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang bergerak antar departemen atau divisi. Komunikasi ini dilakukan antar karyawan atau manajer dengan status yang sama dalam organisasi atau perusahaan.
Komunikasi eksternal adalah proses memindahkan informasi dari dalam organisasi atau perusahaan ke pihak luar. Misalnya saja ketika ada staf yang bertemu dengan prospek, pelanggan, vendor, mitra, sponsor investor, media dan masyarakat umum. Komunikasi eksternal penting dilakukan dengan baik untuk menjaga reputasi perusahaan.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ragan.com tentang keterlibatan karyawan menunjukkan bahwa komunikasi kepemimpinan adalah faktor komunikasi internal teratas yang secara statistik berkorelasi dengan tingkat keterlibatan perusahaan. Tim komunikasi internal memiliki peran penting dalam mendukung, melatih dan mengingatkan para pemimpin perusahaan tentang pentingnya komunikasi.
Kalau kamu sudah punya visi yang jelas terkait perusahaanmu, ini adalah sebuah awal yang baik. Tapi agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama untuk melaksanakan prosesnya, kamu harus mengkomunikasikan tujuan itu dengan cara terbaik. Di sinilah pentingnya komunikasi bisnis. Dengan komunikasi bisnis yang baik, semua komponen dalam perusahan tahu apa yang akan mereka tuju dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien.
Komunikasi terbuka di tempat kerja bisa membantu menciptakan tim yang lebih kohesif dan bisa menyelesaikan satu proyek atau tantangan ke proyek berikutnya. Ketika semua karyawan merasa dihargai dan pendapat mereka dianggap penting, mereka cenderung akan berkontribusi lebih banyak. Dari sini akan terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Ketika sebuah tim loyal satu sama lain, mereka tidak hanya memiliki performa baik dalam tim itu sendiri tapi juga mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Hal ini bisa membantu lebih lancarnya pekerjaan dan meminimalisasi risiko kesalahpahaman dalam proses kerja.
Cara berkomunikasi dalam bisnis tidak hanya penting secara internal, tapi juga eksternal. Jika kamu menggunakan strategi komunikasi yang baik dan efektif, akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien dari waktu ke waktu.
Itu artinya kamu harus bisa mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus menjangkau mereka sejak pertama kali mereka bekerja sama atau membeli produk darimu. Lakukan tindak lanjut dan pastikan mereka masih tetap puas dengan kerja sama yang kamu lakukan dengan mereka. Jika ada yang tidak memuaskan, temukan apa masalahnya dan perbaiki segera.
Dengan memahami apa itu komunikasi bisnis dan manfaatnya, kamu bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis baik sebagai pemilik atau sebagai karyawan. Perkaya lagi insight-mu soal bisnis dan manajemen dengan bergabung di GreatNusa. Ada banyak pilihan kelas online yang bisa kamu ikuti, loh!
By greatnusa • 31 Januari 2023
Setiap orang mempunyai potensi yang terpendam dalam dirinya masing-masing. Hanya saja, tidak semua orang mampu mengembangkan potensi tersebut secara maksimal. Padahal, kalau mampu mengetahui cara mengembangkan potensi diri, kamu akan memperoleh karier yang cemerlang di masa depan.
Hal yang perlu kamu ketahui, siapa saja bisa mengembangkan potensi dalam dirinya secara maksimal dan meraih kesuksesan. Kamu perlu proses belajar yang panjang dan meng-upgrade kemampuan diri. Sebagai tambahan, kamu juga perlu metode yang tepat dalam mengembangkan potensi tersebut.
Lalu, bagaimana upaya yang bisa kamu lakukan agar dapat mengembangkan potensi diri dengan tepat dan maksimal? Ada 7 tips yang bisa kamu laksanakan, yaitu:
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan agar mampu mengembangkan potensi adalah dengan mengetahui kekuatan serta kelemahan masing-masing. Banyak orang yang tahu kekuatan atau kelebihannya. Namun, tidak semua orang mau mengakui kelemahan dalam dirinya.
Pengakuan terhadap kekuatan dan kelemahan merupakan salah satu wujud penerimaan diri seseorang. Dengan begitu, kamu akan mempunyai batas toleransi atas kemampuan yang dimiliki. Ada 3 upaya yang dapat kamu lakukan untuk mengetahui dan mengakui kekuatan serta kelemahan diri sendiri, yaitu:
Cara mengembangkan potensi diri yang selanjutnya adalah mengikuti tes minat dan bakat. Tes ini merupakan salah satu jenis tes psikologis yang bertujuan untuk menggali minat serta bakat seseorang. Di waktu yang sama, tes ini dapat pula kamu manfaatkan untuk mengetahui potensi intelegensi serta kecenderungan kepribadian.
Lalu, bagaimana cara berpartisipasi dalam tes minat dan bakat? Caranya mudah. Kamu bisa mengikuti tes minat dan bakat yang ada di internet. Kalau ingin hasil tes yang lebih kredibel, kamu dapat pula memilih untuk ikut serta dalam tes minat dan bakat di lembaga yang terpercaya.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Kamu bisa pula mengembangkan potensi diri dengan cara mencoba berbagai pengalaman baru. Contohnya, ikut serta dalam aktivitas di alam terbuka, mengikuti kursus keahlian baru, ikut serta dalam aktivitas volunteer, dan lain sebagainya.
Kesempatan mencoba pengalaman baru memberikan banyak manfaat, di antaranya adalah:
Proses pengembangan potensi diri itu butuh waktu panjang. Kamu perlu sumber motivasi yang kuat untuk bisa menjalaninya. Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan bekal dengan cara menemukan sumber motivasi untuk menjalani perjalanan panjang tersebut.
Sumber motivasi bisa datang dari mana saja. Ada 3 jenis sumber motivasi yang menjadi penyemangat dalam mencapai tujuan, yaitu:
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Ada pula cara mengembangkan potensi diri lewat kebiasaan berpikir secara terbuka atau open minded. Pola pikir terbuka mendorong kamu untuk mempertimbangkan ide, pendapat, serta informasi dari luar dalam setiap proses pengambilan keputusan. Kebiasaan open minded memberikan berbagai manfaat yang positif, di antaranya:
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kalau kamu punya kebiasaan seperti ini, pastikan untuk berhenti melakukannya. Kebiasaan seperti itu tidak akan membuat kamu bisa mengembangkan potensi diri. Sebaliknya, kamu bakal mengalami permasalahan mental dan merasa minder.
Ada beberapa upaya yang dapat kamu lakukan supaya berhenti dalam membandingkan diri dengan orang lain, yaitu:
Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh
Tips terakhir dan tidak kalah penting dalam cara mengembangkan potensi diri adalah memilih lingkungan secara tepat. Kamu perlu berada di tengah-tengah orang yang terbiasa bersikap positif untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Itulah 7 tips penting yang bisa kamu terapkan sebagai cara mengembangkan potensi diri. Selanjutnya, kamu dapat mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
GreatNusa memberi kesempatan bagi kamu untuk mengembangkan potensi diri seluas-luasnya. Ada banyak pilihan kursus pengembangan diri yang bisa kamu ikuti. Yuk, segera manfaatkan kursus keterampilan dan keahlian di GreatNusa.
Menyongsong era inovasi digital, transformasi digital menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebuah entitas bisnis untuk bisa bertahan dan bersaing. Pemerintah pun mendorong perusahaan-perusahaan, baik milik negara maupun swasta, untuk bertransformasi ke arah digitalisasi. Berikut lima contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor.
Sektor industri otomotif mungkin bukan sektor pertama yang terlintas di pikiran ketika berbicara tentang transformasi digital. Namun, transformasi itu tetap terjadi, terutama pada aspek layanan pelanggan. Pada sektor ini, contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital pun tidak hanya produsen saja. Penyedia jasa transportasi masuk ke dalam sektor otomotif.
Dalam sektor industri otomotif, merek mobil premium asal Jerman, Audi, mungkin adalah salah satu contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dengan sukses. Transformasi ini dilakukan Audi dengan meluncurkan Audi City pada 2012, sebuah konsep showroom berbasis informasi digital. Hampir tidak ada mobil fisik yang dipamerkan di dalam Audi City. Showroom diisi layar-layar besar yang bisa digunakan untuk mengakses informasi mengenai spesifikasi dan fitur mobil yang ditampilkan.
Mobil ditampilkan dalam ukuran aslinya menggunakan layar sentuh. Calon pembeli dapat berinteraksi dengan layar untuk melakukan konfigurasi pada mobil sebelum memutuskan produk yang akan dibeli. Calon pembeli juga dapat menggunakan smartphone mereka untuk melihat interior mobil dan mendengar suara mobil yang dipamerkan.
Dengan menggunakan konsep ini, angka penjualan diklaim meningkat hingga 60% dibandingkan dengan pameran konvensional. Selain itu, biaya operasional pameran dapat dihemat karena tidak perlu merawat mobil-mobil display.
Bicara soal transformasi digital di industri otomotif, bisa dibilang eksistensi Gojek merepresentasikan transformasi digital itu sendiri. Lebih spesifik lagi, di industri transportasi. Gojek mengubah persepsi dan cara kita berpindah tempat, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Sebagai penyedia layanan ojek daring pertama di Indonesia, Gojek melakukan transformasi digital pada layanan ojek itu sendiri. Awalnya, kita harus menunggu di pinggir jalan atau mendatangi pangkalan untuk menggunakan jasa ojek. Tarif yang dikenakan pun tidak pasti. Gojek mengubah permasalahan ini dengan membuat ojek mitra datang ke titik penjemputan yang ditentukan oleh penumpang. Selain itu, skema tarif dirancang sesuai dengan jarak tempuh dan traffic layanan.
Seiring waktu, bisnis Gojek berkembang ke berbagai sektor seperti finansial (lewat layanan yang ditawarkan GoPay), layanan pesan-antar (GoFood), hingga pengiriman barang (GoSend dan GoBox). Strategi bisnis yang diawali dari menerapkan transformasi digital di bidang transportasi ini membuat Gojek sebagai sebuah perusahaan mendapatkan predikat decacorn dengan valuasi mencapai 140 triliun rupiah mengacu pada statistik yang dirilis katadata (2019).
Baca Juga: Konsep Ekonomi Bisnis pada Perusahaan
Di sektor perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa transformasi digital perbankan adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, pada Oktober 2021, OJK menerbitkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Isi dari cetak biru ini adalah rancangan kebijakan OJK yang diharapkan bisa mendorong percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia.
Sebelum dikeluarkannya cetak biru ini, beberapa perusahaan perbankan sudah mulai melakukan transformasi digital. Umumnya, transformasi yang dilakukan berwujud digitalisasi kegiatan perbankan.
Salah satu bank yang menerapkan transformasi digital dalam operasionalnya adalah Bank BTPN. Pada tahun 2016, Bank BTPN meluncurkan produk perbankan digital Jenius. Melalui Jenius, semua aktivitas perbankan dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh dari ponsel pintar milik nasabah. Selain layanan perbankan seperti transfer dana, pembayaran tagihan, atau deposito, nasabah juga dapat mengatur pos-pos pengeluaran melalui aplikasi.
Kegiatan perbankan melalui aplikasi ponsel pun sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Namun, bisa dibilang Jenius adalah salah satu aplikasi perbankan digital pertama yang memungkinkan nasabah untuk tidak mendatangi kantor bank yang bersangkutan. Bahkan, pengguna Jenius tidak perlu membuka rekening di kantor cabang bank BTPN terlebih dahulu. Semua proses pembukaan rekening bisa dilakukan melalui aplikasi atau melalui kios-kios Jenius yang bisa ditemukan di pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Cara Memanajemen Keuangan pada Perusahaan
Sektor komunikasi, khususnya telekomunikasi, adalah salah satu sektor krusial dalam transformasi digital. Terlebih lagi, sejak pandemi COVID-19 melanda yang memacu semua sektor untuk melakukan transformasi digital. Jika pilar transformasi digital itu sendiri masih mengandalkan pola pikir lama, transformasi digital di sektor lain bisa terhambat.
Telkomsel meluncurkan layanan by.U pada 2019 lalu. Sebagai layanan seluler prabayar digital dengan konsep End-to-End pertama di Indonesia, by.U mengandalkan aplikasi ponsel pintar untuk operasional layanan yang ditawarkan. Mengandalkan jaringan seluler milik Telkomsel, by.U menawarkan alternatif layanan seluler yang menyasar generasi muda.
Contoh transformasi yang diterapkan oleh by.U adalah digitalisasi layanan. Serupa dengan Jenius yang mengedepankan layanan perbankan melalui aplikasi, by.U juga menitikberatkan penggunaan aplikasi dalam layanannya. Pelanggan dapat memesan kartu SIM, membeli paket data, dan sebagainya hanya lewat genggaman.
Selain digitalisasi layanan, by.U mengedepankan kustomisasi atau personalisasi dalam layanannya. Contoh konkretnya, selain memilih dari daftar yang disediakan, pelanggan juga dapat membuat sendiri nomor ponsel sesuai keinginannya. Misalnya, nomor disesuaikan dengan hari jadi pernikahan atau tanggal kelulusan. Selain nomor, pelanggan bisa memilih sendiri layanan yang didapatkan dalam paket data bulanan.
Selain by.U, Telkomsel menerapkan digitalisasi pada produk utamanya dengan meluncurkan aplikasi MyTelkomsel. Meskipun tidak seunik by.U, fitur dan layanan yang ditawarkan cukup lengkap. Selain melakukan pembelian pulsa dan paket data melalui berbagai kanal pembayaran, aplikasi MyTelkomsel juga bisa digunakan untuk membeli bermacam paket layanan streaming seperti MAXstream dan Disney+ Hotstar.
Baca Juga: Belajar Etika dan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor hiburan adalah contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital paling banyak selama beberapa tahun terakhir. Maraknya layanan streaming yang bermunculan adalah buktinya.
Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Netflix? Berawal dari jaringan toko penyewaan DVD film yang didirikan tahun 1997, Netflix kini telah bertransformasi menjadi raksasa layanan online streaming dunia. Layanan online streaming yang ditawarkan oleh Netflix sendiri mulai diimplementasikan 2007, dan mengalami kenaikan popularitas yang signifikan sejak 2010.
Netflix sukses mempertahankan model bisnis lamanya (penyewaan film) dalam bentuk yang baru (online streaming). Selain menayangkan film dan serial yang diproduksi pihak ketiga, dalam beberapa tahun terakhir Netflix juga gencar berinvestasi untuk menayangkan film, serial, dan live event eksklusif. Tayangan eksklusif ini biasanya ditandai sebagai “Netflix Originals”, yang biasanya berarti Netflix memegang hak tayang eksklusif.
Popularitas Netflix sebagai sebuah layanan online streaming tidak lepas dari makin banyaknya pengguna ponsel pintar dan smart TV. Berbeda dengan layanan TV kabel yang memerlukan perangkat tambahan, pelanggan cukup memiliki akses internet yang cukup cepat dan stabil untuk mengakses layanan Netflix atau layanan sejenis.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Di sektor pendidikan, maraknya edu-tech di Tanah Air mengajak banyak orang untuk belajar mengasah skillnya. Salah satu contoh edu-tech yakni GreatNusa. Dengan mengedepankan konsep digital learning, GreatNusa menyediakan beragam pelatihan dan pembelajaran yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Materi pembelajaran relevan dan sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang disampaikan oleh praktisi, profesional, maupun institusi unggulan yang bekerja sama dengan GreatNusa.
Saat ini, hampir semua sektor sedang melakukan percepatan transformasi digital dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0. Selain yang sudah kami sebutkan, masih banyak contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor. Bahasan kali ini sekadar memberi contoh bagaimana transformasi digital dapat mengembangkan sebuah bisnis.
Bekal kemampuan berbahasa asing jadi modal berharga untuk memperoleh karier cerah di masa depan. Apalagi, kalau kamu menguasai bahasa yang populer seperti bahasa Jepang. Kabar baiknya, ada metode belajar bahasa Jepang pemula yang bisa kamu praktikkan sendiri di rumah.
Menguasai bahasa Jepang dengan cara belajar autodidak bukanlah hal yang mustahil. Apalagi, saat ini ada banyak sarana pendukung yang bisa kamu manfaatkan. Lewat cara belajar seperti ini, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk upaya upgrade kemampuan.
Nah, penasaran dengan metode belajar bahasa Jepang yang dapat kamu praktikkan di rumah? Berikut ini adalah 7 tips yang perlu kamu perhatikan:
Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang mempunyai 3 sistem huruf. Kamu pun perlu memahami ketiganya. Alasan utamanya adalah karena pemakaian ketiga sistem aksara tersebut saling berkaitan. Bahkan, tak menutup kemungkinan kalau orang Jepang menggunakan sistem huruf yang berbeda secara bersamaan.
Kemunculan huruf hiragana terjadi karena kesulitan masyarakat Jepang dalam membaca huruf kanji. Hiragana mempunyai bentuk yang dinamis dan biasa digunakan untuk penulisan kata-kata asli dalam bahasa Jepang. Dalam sistem huruf Jepang, terdapat sebanyak 46 huruf hiragana.
Keberadaan 3 sistem huruf tersebut membuat bahasa Jepang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Namun, kamu bakal memiliki kebanggaan tersendiri ketika berhasil menguasainya.
Setelah mengetahui sistem huruf dalam bahasa Jepang, kamu perlu membangun kosakata sedikit demi sedikit. Sebagai langkah awal, kamu dapat mempelajari kosakata yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah:
Baca Juga: Apa Itu Personal Branding dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Tak hanya kosakata, kamu perlu tahu kalau pelafalan kata-kata dalam bahasa Jepang beda dengan bahasa lain. Beberapa petunjuk yang dapat kamu perhatikan terkait aturan pelafalan bahasa Jepang di antaranya adalah:
Untuk membantu kamu dalam memahami cara pelafalan tersebut, ada aplikasi smartphone yang bisa dimanfaatkan. Aplikasi tersebut adalah Learn Japanese Phrases yang tersedia untuk platform Android serta iOS.
Untuk membantu kamu dalam menguasai kosakata bahasa Jepang serta cara pelafalannya, ada metode belajar menyenangkan menarik dan menyenangkan. Kamu bisa memanfaatkan waktu senggang untuk belajar bahasa Jepang pemula lewat menonton anime.
Ada banyak pilihan anime yang bisa kamu tonton. Beberapa rekomendasi anime tersebut di antaranya adalah:
Saat menonton anime, usahakan untuk tidak membaca subtitle. Dengan begitu, kamu punya kesempatan untuk bisa memahami cara pelafalan serta kosakata yang diucapkan karakter dalam anime.
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Cara selanjutnya yang perlu kamu ikuti dalam proses belajar bahasa Jepang pemula adalah partikel dasar. Bahasa Jepang mempunyai aturan yang disebut partikel. Kegunaannya adalah untuk menghubungkan kata sehingga menjadi satu kesatuan dalam sebuah kalimat. Fungsinya mirip dengan preposisi yang ada dalam bahasa Indonesia.
Kamu perlu menggunakan partikel ketika ingin menunjukkan tempat, waktu, arah, dan semacamnya. Total ada sebanyak 188 partikel dalam bahasa Jepang. Untuk bisa menguasai bahasa Jepang, kamu perlu mengenal semua partikel tersebut. Namun, kalau masih dalam tahap pemula, kamu perlu mengutamakan penguasaan partikel dasar seperti:
Kalimat dalam bahasa Jepang mempunyai berbagai struktur yang berbeda-beda. Kamu perlu memahaminya untuk bisa fasih dalam melafalkan kata-kata dalam bahasa Jepang. Contoh struktur tersebut di antaranya adalah:
Unsur + Partikel + Predikat (Kata Kerja) + masu. Unsur bisa berupa subjek, objek, keterangan, atau topik. Sementara itu, masu merupakan tambahan kata. Contoh pemakaiannya adalah 私 は 本 を 読みます。 (Watashi wa hon o yomimasu) yang memiliki arti, saya membaca buku.
Terakhir, kamu perlu mengerti kalimat yang sering digunakan sehari-hari beserta pelafalannya. Kalimat-kalimat tersebut di antaranya adalah:
Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?
Itulah tips yang dapat kamu praktikkan untuk mempelajari bahasa Jepang. Sebagai pelengkap, kamu bisa pula memanfaatkan kesempatan belajar bahasa Jepang sendiri dengan memanfaatkan kursus online di GreatNusa. Lewat kursus tersebut, kamu bisa belajar bahasa Jepang pemula secara lancar dan memahaminya dengan benar.
Semoga bermanfaat, ya.
Apa itu sistem pengendalian manajemen? Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang memiliki peranan penting dalam perusahaan. Sederhananya, sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk memastikan perusahaan berjalan sebagaimana semestinya. Perusahaan yang tidak memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik, akan berpengaruh pada seluruh kegiatan operasional perusahaan. Tertarik mengetahui lebih lanjut? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang berfungsi mengendalikan semua aktivitas operasional yang terjadi dalam suatu perusahaan, supaya berjalan menuju tujuan atau goal yang sudah ditetapkan. Seluruh kegiatan operasional yang dimaksud adalah seluruh divisi, baik itu pemasaran, keuangan, produksi, dan lain-lain.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan biasanya berupa kebijakan atau peraturan yang perlu ditaati oleh seluruh karyawan. Kebijakan dan peraturan yang dibuat membentuk suatu tolak ukur perusahaan untuk berjalan dengan efisien dan efektif. Adanya sistem pengendalian manajemen sebenarnya juga membantu perusahaan tersebut memastikan bahwa sumber daya yang mereka punya digunakan dengan maksimal tanpa ada satu sumber daya yang terbuang sia-sia.
Sempat disinggung bahwa keberadaan sistem pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan akan membuat seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan efektif. Apabila ada yang tidak berjalan dengan baik atau melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan, sistem pengendalian manajemen ini akan berusaha untuk mengembalikannya ke arah yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Untuk dapat melakukan hal ini, laporan prestasi kerja perlu dibuat setiap tahunnya sebagai alat evaluasi untuk membuat perusahaan berkembang ke arah yang lebih baik. Laporan prestasi kerja berisi semua pencapaian yang berhasil dicapai oleh para karyawan dan divisi yang ada.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi sistem pengendalian manajemen sebagai berikut:
Besarnya ukuran dan penyebaran suatu perusahaan akan memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Semakin besar perusahaan, isi dan sifat dari sistem manajemen pengendalian akan semakin banyak dan kompleks. Sebaliknya perusahaan yang kecil, sistem pengendalian manajemen yang ada tidak terlalu banyak atau tidak terlalu rumit.
Sistem pengendalian manajemen akan berubah bersamaan dengan struktur perusahaan yang berubah. Saat struktur berubah, delegasi dan desentralisasi dalam perusahaan juga berubah. Sudah otomatis sistem pengendalian manajemen yang digunakan juga menyesuaikan dengan keadaan tersebut.
Sifat dan pembagian operasional juga memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Hal yang dimaksudkan yaitu setiap produk yang dibuat oleh perusahaan besar, memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakteristik inilah yang menentukan sistem mana yang perlu dan cocok digunakan, supaya seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan baik.
Berbagai pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan memiliki sistem pengendalian yang berbeda-beda. Sebagai standar untuk menentukan mana yang cocok, kamu bisa melihat atau mengukurnya dari biaya, laba atau pendapatan, serta investasi yang ada pada setiap pusat tanggung jawab.
Kini kamu telah mengetahui sistem pengendalian manajemen, mulai dari pengertian, fungsi hingga faktor yang memengaruhinya. Sudah sempat disinggung juga bahwa sistem pengendalian manajemen ini adalah sistem yang harus ada, supaya kegiatan operasional bisa berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Apakah kamu tertarik belajar lebih lanjut mengenai hal ini? Kamu bisa banget belajar soal manajemen bisnis di GreatNusa!
Terdapat banyak kursus menarik dengan segala topik yang ingin kamu pelajari, termasuk kursus manajemen bisnis. Jadi apakah siap untuk belajar dan menambah wawasan baru dalam dunia bisnis? Langsung saja mengunjungi website GreatNusa! Semoga penjelasan mengenai apa itu sistem pengendalian manajemen beserta fungsi dan faktor yang memengaruhinya berguna bagi kamu, ya!